Semua Bab Satu Syarat Sandra: Bab 51 - Bab 60
86 Bab
Bab 51. Ciuman Tidak Langsung
“Bukankah istrimu itu Sandra?” Phoebe menunjuk orang yang dimaksud. Moses melirik Sandra yang duduk di sampingnya dan berdehem. “It’s complicated.” Sandra memotong barbecue chicken dengan pisau makannya. “Tidak rumit sama sekali. Moses pernah berpacaran dengan Jessica sebelum dia menikah denganku.” Bibir semerah cherry milik Phoebe juga ikut membulat. “Ohh, I see. Kamu tidak keberatan mantan pacar suamimu tinggal serumah bersama?” Phoebe berdecak. “Langka sekali ada istri sebaik kamu, Sandra. Aku mungkin tidak sanggup dan memilih untuk angkat kaki dari rumah ini.” Jarang-jarang ada yang bisa menyaingi mulut tajam Jessica. Baru kali ini dia temui ada yang berani berkata secara terus terang seperti Phoebe. Jessica saja hanya berani begitu saat berbicara empat mata dengan targetnya. Phoebe memang gadis muda yang mengerikan. Oma angkat bicara. “Kecelakaan yang dialami Jessica menyebabkan kakinya lumpuh. Dia harus rehabilitasi dan fokus pad
Baca selengkapnya
Bab 52. Siapa Kamu, Gadis Misterius?
“Oh. My. Gosh.”  Phoebe terpukau dengan isi garasi besar yang ditunjukkan oleh Sandra. Dia berhenti beberapa saat di anak tangga marbel putih itu untuk menatap takjub. Mobil-mobil sports yang berkilap berjejer rapi dengan berbagai macam warna seperti permen coklat M&M. “Baru pertama kali aku melihat isi garasi mobil seorang billionaire. Ini semua mobil koleksi Moses? Holy shit.” Phoebe berlari kecil menuruni tangga dan menyentuh sisi depan McLaren merah yang paling dekat dengannya. Karena ini hari minggu, Moses mengantarkan Kylie dan Jessica untuk bertemu orang tuanya sedangkan Agatha pergi arisan yang diadakan bersama teman-temannya di gedung hotel bintang lima. Jadi hanya ada mereka berdua di rumah. Sesuai dengan janji Phoebe, dia akan menemani Sandra pergi membeli mobil bekas. “Kamu bisa pilih satu yang paling kamu sukai.” Mata Phoebe sudah mengincar mobil yang akan dikendarainya. “Really? Aku tidak akan segan kalau
Baca selengkapnya
Bab 53. Please, Don’t Give Up
“How dare you!” desis Phoebe, mengangkat tangan kanannya untuk menampar Tristan.Sebelum telapak tangan Phoebe menyentuh pipinya, Tristan mencengkeram erat tangan itu, mendorong tubuh Phoebe ke atas kap mobil dan memenjarakan kedua tangannya ke atas kepala.Tristan memicingkan mata setajam elang. “Aku akan bertanya sekali lagi. Siapa kamu sebenarnya?”Setengah tahun yang lalu, Moses dan Tristan pergi ke Los Angeles untuk membicarakan tentang bisnis pesawat tempur yang dibutuhkan angkatan militer. Aliasta Company adalah salah satu kandidat yang diperhitungkan untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah.Dari pertama kali dia melihat gadis muda berambut panjang bergelombang itu duduk sendirian di meja bar, Tristan sudah menginginkannya.Setelah perjamuan selesai, Tristan menghampiri wanita yang selalu melirik ke arah meja mereka. Dia berpikir bahwa ada sesuatu yang tidak biasa di antara mereka berdua.Itu s
Baca selengkapnya
Bab 54. Memori Manis
“Tidurlah denganku, Mos.” Manik mata biru Jessica memohon. “Untuk terakhir kalinya, sebelum aku benar-benar merelakan dirimu.”Moses mengangkat tubuh ringan Jessica dan membaringkannya di atas kasur. Dia menarik selimut, menutupi tubuh Jessica sampai ke bawah lehernya.“Aku akan memanggil pelayan untuk membereskan kamar.”Jessica menyeka air matanya sendiri dan tertawa kecut, “Sungguh bodoh. Apa yang aku harapkan? Aku sudah cacat sekarang, kamu pasti ilfeel.”“Bukan begitu, Jess.” Moses duduk di tepi kasur. “Ini bukan tentang dirimu yang lumpuh. Tapi aku yang tidak mungkin mengkhianati Sandra.”Bahkan sebelum kecelakaan Jessica terjadi, dia sudah tidak memikirkan apa yang pernah mereka lakukan dulunya.Malam panjang yang panas, hal-hal gila dan nekat yang pernah dilakukan saat mereka merasa dunia ini ada dalam genggaman tangan mereka, ataupun pertengkaran hebat yang bera
Baca selengkapnya
Bab 55. Hati-hati Sebelum Menerima Tamu
  Moses menghiraukan protes istrinya yang mengatakan bahwa mereka tidak mungkin bercinta di atas meja, apalagi meja yang baru saja mereka gunakan untuk makan malam. Dia melucuti pakaian Sandra satu per satu. Midi dress hitam yang satu size lebih besar dari ukuran tubuh Sandra, dia lempar sembarangan ke lantai. Bra putih polos itu juga dia lempar hingga menggantung di sandaran kursi. “You’re so hot,” bisik Moses sambil membelai lembut puncak dada Sandra yang sudah langsung berdiri tegak dengan sekali sentuhan kulit hangatnya. “Moses, please jangan di sini. Kita bisa ke atas sekarang.” “Tidak. Ada Kylie di kamarmu,” ucap Moses sambil mengecup leher Sandra. “Kalau begitu, di kamar tamu saja.” “Lebih menantang begini.” Moses mengulum puncak dada Sandra, membuat wanita itu lupa apa yang akan dia katakan untuk menggagalkan rencana Moses. Sandra tidak dapat memikirkan apa-apa lagi seakan dia hilang kendali atas di
Baca selengkapnya
Bab 56. Godaan Pelakor
Sandra tidak dapat menyembunyikan wajahnya yang langsung berubah pucat. Kepalanya berputar lebih kencang daripada saat dia mendapat omelan Oma Agatha.Jessica mengajak Moses tidur dengannya?Tidak mungkin Moses menerima ajakan Jessica karena malam itu juga mereka bercinta di ruang makan. Namun Sandra sendiri tahu bagaimana stamina suaminya di ranjang. Dia bisa melakukannya berkali-kali.Bagaimana kalau mereka memang…Sandra menepis prasangka buruknya. Berhubungan dengan dua wanita sekaligus di hari yang sama? Moses tidak mungkin begitu berengsek.Berusaha bersikap tenang, Sandra bertanya, “Apa reaksi Moses?”Raut wajah Phoebe penuh dengan rasa penyesalan. Dia hanya bermaksud baik ingin memberi warning agar Sandra tidak terlalu baik pada orang lain.“Dia menggendong Jessica ke kasur. Setelah itu aku tidak bisa melihat apa-apa lagi karena posisi kasur yang… Kamu tau deh seperti apa.”Kalau be
Baca selengkapnya
Bab 57. Double Trouble
Sandra terbangun saat merasakan nyeri yang begitu hebat, seperti sebuah bola ditendang tepat ke arah perutnya dengan kuat. Dia mengerjapkan matanya sebelum bisa membuka matanya lebar. Ternyata kaki Kylie yang menendang perutnya! Kylie memang sangat aktif sewaktu tidur. Dua hari yang lalu, punggung Sandra yang menjadi sasaran. Semalam, wajahnya yang terkena ayunan tangan Kylie. Sandra membalikkan badannya menghadap pintu, dia mengelus-elus perutnya sebentar. Karena tidak bisa tertidur kembali, Sandra beranjak dari kasur dan melirik jam dinding. Sudah subuh. Dia menoleh ke arah kasur dan menghela napas. Seperti biasa, Moses pasti keluar dari kamar setelah mereka tertidur. Padahal Sandra sangat berharap mereka bisa tidur bersama seperti keluarga kecil yang hangat. Apakah nanti setelah Guppy lahir, mereka juga akan tetap tidur di kamar yang berbeda? Sandra merenggangkan tubuhnya, sedikit lega karena dia tidak ada dorongan untuk mun
Baca selengkapnya
Bab 58. Be My Girlfriend, Bee
Phoebe menjulurkan kepalanya. Dia sedang berdiri di samping pintu kamar tamu yang berada di bagian timur Mansion Bramasta untuk mendengar pembicaraan dua orang yang baru saja masuk ke dalam. Lagi-lagi Jessica bersikap emosional setelah pulang dari rehabilitasi. Bukannya Phoebe tidak memiliki hati nurani, namun dia sebal karena Jessica seperti haus perhatian pada suami orang. Kelakuan Jessica sudah melewati batas! Moses juga sama saja. Tapi amarah Phoebe masih bisa dia tahan karena Moses membiarkan pintu itu terbuka. Phoebe memang sensitif dengan hal-hal yang berbau perselingkuhan. Sejak dia masih kecil, orang tuanya selalu bertengkar dan dia hanya bisa meringkuk di bawah selimut sambil menutup telinganya. Saat berumur 10 tahun, Papanya memilih untuk keluar dari rumah dan tinggal dengan pacarnya yang baru. Setahun kemudian, mereka resmi bercerai. Merasa bersalah dengan anaknya, Nyonya Gates mengajak Phoebe liburan bersama dengan keluarga Bramas
Baca selengkapnya
Bab 59. Kejutan
Pesawat United Airlines yang terbang dari Bandar Udara Incheon Internasional akhirnya melandas di Bandar Udara O’Hare Internasional tepat pukul 14:52 pada hari Jumat. Seorang wanita—memakai sweater rajut putih, coat panjang sebetis berwarna hitam, celana hitam dan sepatu boots di atas mata kaki—melangkah keluar dari terminal kedatangan dengan penuh semangat. “Slow down, San. Kakiku sudah mau putus,” protes Bambi sambil menyeret dua koper besar di belakangnya dan satu tas tangan. “Nanti aku belikan kaki baru,” ujar Sandra tanpa melambatkan langkahnya. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Moses. Sandra sengaja tidak memberitahu kepulangannya ke Chicago dipercepat satu hari. Moses pasti terkejut. Sandra rela membeli tiket baru dan berangkat subuh. Untung saja dia bisa tidur di kursi First Class yang nyaman, lengkap dengan minuman dan makanan gratis. James sudah menunggu mereka di hall kedatangan. Akhirnya Bambi bisa bernapas lega sa
Baca selengkapnya
Bab 60. Balas Dendam
Sementara itu di Mansion Bramasta… Moses memijat bahunya sendiri setelah menutup pintu kamar Jessica. Entah sampai kapan dia harus menghadapi dan menemani Jessica melewati masa histerisnya. Namun dia sudah berjanji akan terus berada di sisi Jessica sampai wanita itu sembuh. Moses hanya berharap istrinya tetap sabar. Dia tidak lupa bagaimana wajah tanpa ekspresi Sandra menatap mereka saat di atas kasur bersama. Apa yang Sandra pikirkan? Moses menghela napas. Selama kepergian Sandra, dia merasa mansion ini semakin hampa. Dia hanya ingin hari ini cepat berlalu dan begitu besok tiba, Sandra sudah berdiri di hadapannya. Ah, dia lupa harus pergi ke perusahaan. Cal pasti jengkel menunggunya begitu lama. Moses belum sempat masuk ke mobil ketika pelayan pribadi Agatha memanggilnya. Kenapa hari ini semua orang tidak bisa memberinya sedikit waktu untuk bernapas? “Ada apa, Oma? Aku harus pergi bertemu Cal. Dia sudah menungguku dari
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status