All Chapters of CINTA BEDA USIA: Chapter 11 - Chapter 20
115 Chapters
Episode 11: Ide Bisnis 
“Enggak udah beda, kamar yang sekarang di samping kamar yang lama,” jawab Attar.“Kalau gitu nggak usah dianterin, biar abang yang bawa Akbar sendiri. Masih ingat  kamarnya,” ucap Ferdi.“Nanti nggak bisa buka pintu,” ucap Azahra.“Bisa,” jawab Ferdi yang kemudian pergi meninggalkan ruang tamu tersebut."Daddy,” Azahra tersenyum dan duduk disamping Daddynya. Tangannya melingkar di pinggang Daddynya."Anak Deddy kelihatannya terlalu senang ya,” Attar tersenyum dan mengusap kepala putrinya.Azahra hanya tersenyum malu mendengar ucapan Daddynya.“Jadi anak gadis nggak boleh genit,” Attar berucap dengan sedikit menarik hidung putranya. “Gak Genit kok dad,” jawab Azahra.“Gak genit, cuman ya seperti itulah,” ucap Alisa.Azahra hanya memajukan bibirnya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Daddy dan juga mommyny
Read more
Episode 12: Cuma Nelpon
Sejak pulang dari mall Azahra tidak ada henti-hentinya tersenyum. Wajahnya bersemu merah ketika mengingat wajah pria yang begitu sangat dicintainya. Diletakkannya tangannya di atas dadanya dan memejamkan matanya. Ia merasakan degup jantungnya yang saat ini masih terasa berdebar. "Cinta itu tidak memandang usia. Banyak kok gadis usia muda cinta dengan laki-laki yang usia mapan. Bahkan mommy juga seperti itu." Azahra tersenyum lebar ketika mengingat hal tersebut. Dirinya berencana untuk mencari informasi tentang masa lalu mommynya. Bagaimana ceritanya mommynya bisa menikah dengan Dedinya. Hal ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. "Jangan-jangan mommy juga sama seperti Rara yang ngejar-ngejar Daddy lebih dulu." Azahra mengambil kesimpulan.Azahra memandang wajahnya di depan cermin, hijab yang tadi dipakainya sudah dilepasnya. Rambutnya yang berwarna kecoklatan lurus dan juga panjang sudah di gerainya. "Ternyata Rara itu memang sama seperti mommy. Rambutnya sama 
Read more
Episode 13: Memulai Bisnis   
"Assalamu’alaikum uncle,"  ucap Ferdi yang masuk ke dalam ruangan om nya. Setelah 2 minggu sibuk mengurus segala urusannya, akhirnya pria itu menyelesaikan urusan di kesatuannya, dan sekarang ia akan fokus dengan jabatan barunya di perusahaan yang sudah disiapkan oleh om nya tersebut.Attar tersenyum memandang keponakannya yang begitu sangat tampan dan juga gagah, dengan memakai setelan jas berwarna abu-abu pekat. “Wa’alaikumsalam, silahkan duduk." Attar berbicara dengan gaya yang formal.Ferdi tersenyum dan duduk di depan om nya. Pria yang duduk di depannya berstatus om nya. Ferdi sudah begitu sangat dekat dengan om nya sejak lahir hingga sekarang. Namun saat ini semuanya terasa berbeda, dirinya merasa begitu sangat gugup ketika berhadapan dengan om nya sendiri. "Jadi apa yang aku kerjakan uncle?" Ferdi masih tidak paham dengan pekerjaan barunya.Attar mengeluarkan berbagai macam laporan dan menunjukkan kepada keponakannya tersebut. "Ini
Read more
Episode 14: Rindu   
Azahra duduk di depan jendela kamarnya, tatapan matanya tertuju ke gerbang rumahnya. "Apa dia nggak rindu Rara ya."Sudah hampir dua minggu Azahra tidak berjumpa dengan Ferdi. Pria itu juga juga tidak ada menghubunginya. Pesan Whatsapp yang dikirim Azahra sekarang, akan dibalas pria itu 3 jam lagi. Hal ini membuat Azahra begitu sangat bosan menunggu.Tanpa sadar air matanya menetes dengan sendirinya. "Mencintai itu ternyata begitu sangat sakit. Apa Rara aja yang cinta sama Bang Ferdi, sedangkan bang Ferdi nggak cinta sama Rara.”Azahra mengusap air matanya. Sikap pria itu begitu sangat dingin, sehingga membuat dirinya begitu amat gemas dan terkadang tidak sabaran.“Sesibuk-sibuknya Bang Ferdi atau emang nggak punya waktu untuk kirim pesan ke Rara. Pokoknya Rara tidak suka sama Bang Ferdi, mulai dari sekarang enggak mau lagi ngomongin dia terlebih dahulu, biarin aja dia hubungi Rara,” Azahra bertekad di dalam hatinya.Namun Azahra
Read more
Episode 15: Tepat Waktu    
Ferdi memandang jam yang melingkar di tangannya. "Sudah jam 4 lewat 15 menit. Pasti Azahra sudah lama menunggu" Ferdi begitu sangat cemas ketika mengingat gadis itu sedang lama menunggunya. Ferdi baru selesai berjumpa dengan klien pertamanya untuk membahas tentang perjanjian kerjasama yang akan mereka lakukan. Pria itu sudah banyak belajar dari sekretaris Vian yang ditunjuk om nya. Sehingga Ferdi sudah memahami bagaimana cara Ia menangani kliennya. Ferdi begitu lega ketika berhasil meyakinkan kliennya itu untuk mau bekerjasama dengan perusahaan yang baru saja dipegangnya."Semoga saja Azahra nggak marah." Ferdi   berkata dengan mengambil ponsel yang ada di atas mejanya.  Pria itu melakukan sambungan video call kepada gadis yang saat ini sedang menunggunya."Halo assalamulaikum." Azahra menjawab sambungan Panggilan video call itu dengan raut wajah kesal."Wa’alaikumsalam masih di kampus?" Ferdi memandang wajah gadis cantik di layar ponsel.
Read more
Episode 16: Jalan Berdua    
Azahra melihat wajah pria yang saat ini berjalan di sampingnya. Melihat wajah pria itu membuat jantungnya berdegup dengan sangat hebatnya. Azahra merasa begitu sangat senang. Rasa rindu yang dirasakannya kini lepas sudah. Jantungnya berdegup dengan sangat hebatnya."Maaf ya lama.”Azzahra berjalan bersama dengan Ferdi menuju ke parkiran kampusnya. “Iya gak apa.” Jawab Azahra.“Adek, Coba telepon mommy dulu. Kasih tahu mommy kalau Adek pulang dari kampusnya abang jemput. Sekalian mau jalan dulu, kalau dibolehkan kita jalan kalau nggak dibolehkan Abang antar pulang,” jelas Ferdi.Azahra menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.“Halo assalamu’alaikum mom,” ucap azzahra yang melakukan sambungan video call dengan mommynya.“Wa’alaikumsalam,” jawab Alisa.“Mom Rara pulangnya sama abang Ferdi, ini Abang Ferdi jemput Rara.” Aza
Read more
Episode 17: Menonton Berdua   
“Mau langsung nonton atau makan dulu,” tanya Ferdi yang memandang gadis cantik yang berjalan di sampingnya.“Rara mau langsung nonton,” jawab Azahra yang tersenyum. Azahra sudah tidak sabar ingin menonton film favoritnya.“Ya sudah ayo kita nonton. Nontonnya mau pakai cemilan atau enggak,” Ferdi menawarkan.“Pakai cemilan,” jawab Azahra.“Kirain udah nggak mau pakai cemilan lagi,” Ferdi tersenyum memandang gadis tersebut.“Nonton enggak pakai cemilan itu seperti sayur tanpa garam,” jawab Azahra.Ferdi tersenyum mendengar jawaban Azahra. “Ya mana tahu diet,” jawab Ferdi.Ia masuk bersama azahra ke dalam mall.   Ferdi memilih mall yang lokasinya paling dekat dengan kampus Azahra mengingat Waktu mereka tidak lama.“Kalau lagi nonton dietnya ditunda. Dietnya nyambung lagi sehabis nonton.” Azahra tersenyum  mengutarakan ren
Read more
Episode 18: Nonton Yang Di Samping   
Selama 2 jam menonton film di dalam stadion, Ferdi hanya fokus dengan gadis cantik yang duduk di sampingnya. Bagi pria itu memandangi wajah cantik gadis itu lebih menarik daripada menonton film yang saat ini sedang diputar. Pria itu begitu sangat bebas untuk memandangi wajah gadis cantik tersebut. Gadis itu begitu fokus dengan film yang ditontonnya sehingga ia tidak menghiraukan pria yang saat ini dengan leluasa menatap wajahnya."Ya habis," Azahra terlihat masih belum puas. Dirinya merasa belum puas menonton film tersebut."Kalau habis mau di apakan?" Tanya Ferdi.“Ya gak bisa di apa-apakan. Rara gak puas nontonnya, filmnya sangat bagus.” Jelas Azahra.“Yaudah sekarang kita keluar?" Tanya Ferdi.Azahra menganggukkan kepalanya. Mereka sudah berencana untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.“Mau makan di mana,” tanya Ferdi ketika sudah keluar dari dalam bioskop.“Rara pengen makan seafoo
Read more
Episode 19: Menyatakan Cinta   
"Gimana ceritanya sih suka makan kepiting tapi nggak mau buka kulitnya." Ferdi membuka kulit kepiting milik Azahra.“Iya Rara suka makan kepiting Bang, tapi takut kena kulitnya, nanti jari Rara tergores,” Azahra memberikan alasannya.Ferdi hanya tersenyum ketika mendengar ucapan gadis manjanya. "Tapi ini kulitnya sudah enak kok dibuka." Ferdi mengambil daging kepiting tersebut."Tetap aja Rara gak mau bukanya sendiri, Rara sudah pernah kena gores kulit kepiting rasanya sakit sekali.""Terus kalau makan kepiting siapa yang buka,” tanya Ferdi.“Daddy,” jawab Azahra yang tersenyum."Beneran manja ya," jawab Ferdi.Tanpa ragu Azahra menganggukkan kepalanya.“Udah ini udah dibukain,” ucap Ferdi yang meletakkan kepiting yang sudah dibukanya.Azahra memakan kepiting tersebut.Ferdi tersenyum memandang Azahra. Sejak kecil hingga sekarang gadis itu tidak pernah mau membuka kepiting
Read more
Episode 20: Banyak Aturan 
"Habis dari mana,” Indah tersenyum memandang Azahra yang baru saja masuk ke dalam rumah. Gadis cantik itu menyalaminya dan mencium punggung tangannya, mencium pipi kiri dan juga pipi kanannya. sikap Gadis itu masih selalu manja seperti biasa.“Jalan-jalan Tante tadi kami ke bioskop nonton, terus makan,” Azahra tersenyum ketika menceritakan hal tersebut.“Padahal tante datang ke sini pengen makan malam di sini bareng sama Azahra, tapi ternyata calon menantu Tante yang cantik ini sudah makan duluan sama abang Ferdi,” ucap Indah.Wajah azzahra bersemu merah ketika mendengar apa yang dikatakan oleh tantenya.  Azahra tersenyum malu-malu memandang tantenya tersebut.Ferdi yang duduk di depan Attar, terlihat salah tingkah  ketika mendengar ucapan mamanya.Azahra menyalami tangan Daddy dan juga mommynya, dan kemudian menyalami tangan tante dan juga omnya. Azahra tersenyum dan duduk disamping Indah.“Tadi
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status