All Chapters of CINTA BEDA USIA: Chapter 31 - Chapter 40
115 Chapters
Episode 30: Pengen Cepat Nikah
Attar  dan juga Alisa memandang putrinya."Apa nggak mau nunggu sampai bang Ferdi sehat dulu baru nikah?" tanya Attar.Azahra menggelengkan kepalanya. "Rara mau nikah sekarang aja Dad," pintanya. Azahra hanya menundukkan kepalanya. Dirinya begitu sangat malu Ketika semua mata memandang ke arahnya. Azahra juga tidak berani untuk menatap pria yang sedang berbaring di atas tempat tidur. Tatapan mata pria itu membuat jantungnya berdegup dengan sangat hebatnya."Dia sama seperti Daddy nya." Alisa berbisik di telinga suaminya.Attar memandang istrinya dan kemudian sedikit tersenyum. "Kami itu konsisten," ucapnya."Iya konsisten, yang mau dinikahi masih kaget tuh." Alisa memandang Ferdi."Dia itu bukannya kaget, tapi senang," Jawab Attar."Kalau mau ngegosipin orangnya, jangan di depan dong," ucap Ferdi yang terbaring di atas tempat tidur.Andi dan juga Indah hanya tersenyum ketika mendengar obrolan Alisa dan juga Attar. Meskipun
Read more
Episode 31: Harus Jadi Istri Yang Baik
Alisa masuk kedalam kamar di mana saat ini putrinya berada. "Anak gadis Mommy sudah sangat cantik sekarang," pujinya."Terima kasih mommy." Azahra memeluk mommynya dan mencium pipi mommynya tersebut."Sayang mommy, sebentar lagi akan menjadi seorang istri." Alisa tersenyum. Dipegangnya tangan putrinya yang saat ini duduk di tepi tempat tidur."Iya mom," jawab Azahra."Mommy masih ingat sewaktu akan  menikah sama Daddy. Pada waktu itu umur mommy baru masuk 19 tahun. Mommy baru kuliah." Alisa berbicara dengan tersenyum. Ia Kembali mengingat masa lalu di awal akan menikah dengan suaminya. Kamar ini menjadi tempat dirinya dirias. Sama seperti putrinya saat ini."Di kamar ini mommy di Risa, sama seperti Rara sekarang. Mommy hanya bertemu dengan Daddy 1 kali. Waktu itu mommy bertemu  di kantor Daddy.  Mommy bekerja mengambil jasa cleaning service sementara di perusahaan yang Daddy miliki." Alisa menceritakan kepada putrinya bagaimana peris
Read more
Episode 32: Menikah
Azahra masuk ke dalam kamar perawatan Ferdi. Ia tersenyum memandang pria yang saat ini menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur.Jantungnya berdegup dengan sangat hebatnya ketika tatapan mereka saling  beradu. Dengan cepat Azahra menundukkan kepalanya."Rara kirain tadi nggak pakai jas." Azhara berkata di dalam hatinya.  Azahra tidak bisa membayangkan bila calon suaminya membaca ijab kabul dengan memakai baju pasien. Saat ini tampilan calon suaminya sudah terlihat begitu sangat tampan dengan memakai jas berwarna putih, dasi dan juga peci yang senada dengan warna jas yang dipakai pria tersebut. Wajah pria itu sudah terlihat sangat segar meskipun bibirnya masih pucat.Azahra duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur bersama dengan Mommy dan juga calon mama Mertuanya. Azahra menundukkan kepalanya ketika menyadari bahwa tatapan pria itu hanya tertuju padanya.Ferdi tersenyum ketika melihat calon istrinya begitu sangat cantik. Gadis itu
Read more
Episode 33: Ternyata Tidak Pendiam
Ferdi menempelkan bibirnya dengan bibir istrinya. Ia mencium bibir istrinya dengan sangat lembut dan penuh cinta.Ia menikmati bibir lembut nan Indah itu seperti sedang menikmati sebuah es krim. Setelah puas menikmati bibir istrinya pria itu melepaskannya. Rasa sakit di dadanya hilang seketika ketika ia mencium bibir lembut istrinya.Azahra hanya diam dan menundukkan wajahnya. Dirinya begitu sangat malu menatap wajah suaminya. Saat ini dirinya membutuhkan oksigen yang sangat banyak dan menetralkan degup di dadanya. Ferdi tersenyum ketika melihat wajah istrinya yang merona merah. Dipegangnya tangan Azahra dan diciumnya punggung tangan wanita yang baru saja menjadi istrinya beberapa menit yang lalu."Adek kesucian bibir Abang udah adek ambil." Ferdi tersenyum.Azahra mengangkat wajahnya dan menatap wajah suaminya dengan debaran di dadanya. "Abang udah ambil ciuman pertama Rara," balasnya."Katanya memang untuk abang. Sekarang yang ini su
Read more
Episode 34: Lihat Dong  
Azahra masuk ke dalam kamar mandi.  Ia menyandarkan punggungnya di daun pintu yang sudah tertutup rapat. "Bagaimana ini, Rara malu." Azahra menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Jantung Rara serasa mau lepas." Azahra memegang dadanya berdegup dengan sangat hebatnya. Azahra mengusap keringat yang menempel di pelipis keningnya."Buka bagian baju aja sudah gemeteran gimana buka celana." Wajah Gadis itu begitu amat merah ketika membayangkan apa yang akan dilakukannya."Mungkin hanya Rara satu-satunya pengantin baru yang buka baju suami terlebih dahulu." Azahra begitu malu ketika membayangkan hal tersebut."Azahra bukankah niat awal kamu mau menikah dengan Ferdi itu karena kamu ingin melakukan semuanya untuknya mengganti pakaiannya, menyuapinya dan mengurus semua kebutuhan dia. Tapi mengapa sekarang kamu ketakutan seperti ini?” Hati kecilnya bertanya sendiri kepada dirinya.“Rara harus bisa.” Azahra kemudian mengambil air di
Read more
Episode 35: Ambil Hikmahnya
"Kenapa nggak jadi mandi,” Ferdi bertanya Ketika istrinya datang mendekatinya."Abang, tolong bukakan resleting baju Rara," Azahra duduk di tepi tempat tidur dengan memberikan punggungnya ke arah suaminya."Tadi ditawarin, tapi nggak mau." Ucap Ferdi tersenyum.Azahra hanya diam mendengar ucapan suaminya.Azahra merebahkan tubuhnya di samping suaminya, agar suaminya tidak kesulitan membuka resleting bajunya.Ferdi menurunkan resleting yang menempel di belakang punggung istrinya. Perlahan-lahan resleting itu semakin turun ke bawah hingga punggung putih milik istrinya menjadi pemandangan indah yang menyejukkan matanya. Ferdi menelan salivanya ketika melihat kulit putih milik istrinya. "Baru lihat punggung saja sudah seperti ini," ucapnya di dalam hati."Pria itu mengusap kulit punggung istrinya.Azahra begitu kaged ketika suaminya menyentuh kulitnya. Ia membuka matanya dengan sangat lebar dan dengan cepat beranjak dari tempat tidu
Read more
Episode 36: Belum Boleh    
Ferdi terbangun dan memandang tangan istrinya yang berada di atas perutnya. Istrinya tertidur dengan posisi miring dan menyembunyikan wajah cantik itu di lengannya. Saat ini pria itu tidak bisa melihat wajah cantik istrinya, rambut panjang milik istrinya menutupi wajah cantik tersebut.Ferdi merapikan rambut istrinya. Pria itu tersenyum memandang wajah cantik istrinya.  "Pasangan hidup itu lucu, unik dan tidak bisa ditebak oleh siapapun. Aku tidak pernah menduga bawa Azahra akan menjadi istri ku. Sewaktu Azahra masih bayi aku sudah suka menggendongnya dan mengatakan dia adalah calon istri ku. Aku selalu bermain bersama dengannya. Aku juga selalu mengantar jemputnya ke sekolah bila sedang berada di Jakarta. Aku tidak menyangka begitu kembali ke sini aku sudah menjadi pemiliknya. Padahal dia sangat cantik, masih muda dan pintar. Tapi  kenapa mau dengan aku yang usianya imbang dengan usia mommynya." Ferdi berkata ketika menatap wajah istrinya.Ferdi memandang pe
Read more
Episode 37: Merawat Suami   
"Abang Rara pakai jilbab dulu." Azahra memandang suaminya. Azahra begitu sangat takut bila suaminya selalu meminta dirinya untuk mencium seperti ini. Dirinya sangat mencemaskan bila nanti suaminya menginginkan hal yang lebih. Meskipun sekarang dirinya sudah halal dengan suaminya namun kondisi suaminya tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut."Iya mana tahu nanti ada lagi yang datang," jawab Ferdi."Untung aja tadi Abang pasang jilbab Rara kalau nggak, Rara malu." Azahra tersenyum."Iya ini rambutnya nggak boleh dilihat sama yang lain terkecuali Abang.""Abang sudah jadi suami Rara, jadi boleh lihat rambut Rara." azzahra berkata dengan sangat polos."Iya boleh lihat rambutnya, juga lihat itunya." Ferdi  memandang ke arah dada istrinya."Rara sudah punya feeling seperti ini, kenapa sih gak bisa sabar sedikit. Sudah tau kondisi sedang seperti ini." Azahra mengomel di dalam hatinya.  "Abang ini gak sabaran sekali ya. Sudah dibi
Read more
Episode 38: Apa Jawabannya
Azahra beranjak dari sajadah yang saat ini dijadikannya untuk tikar shalatnya. Ia duduk di  tepi tempat tidur dan tersenyum memandang wajah tampan suaminya yang saat ini memakai peci berwarna hitam. Diambilnya tangan suaminya dan diciumnya punggung tangan tersebut.  Azahra kemudian mendekatkan keningnya dengan bibir suaminya.Ferdi tersenyum dan mencium kening istrinya. "Nanti ya Sayang kalau Abang sudah sehat kita shalat berjamaah,” ucapnya yang menatap wajah istrinya.“Iya,” Azahra mencium bibir suaminya. "Rara buka sarungnya dulu,” ucap Azahra membukakan sarung yang dipakai oleh suaminya dan juga peci."Apa ada pengen sesuatu,” tanya Azahra ketika dirinya sudah selesai merapikan perlengkapan shalatnya bersama dengan suaminya."Udah kenyang,” jawab Ferdi. Pria itu menepuk tempat tidur disampingnya.Azahra tersenyum dan kemudian naik ke atas tempat tidur. Ia berbaring di samping suaminya dan meletakkan
Read more
Episode 39: Kebijakan Attar
"Permisi Pak, ada pak Andri,” ucap wanita yang menjadi sekretaris Attar."Suruh masuk,"  perintah Attar.Pria itu masuk ke dalam ruangan milik Attar. Wajah pria itu tampak pucat dengan keringat yang menempel di pelipis keningnya. Pria berusia 55 tahun itu duduk di depan kursi milik Attar."Maafkan saya." Kalimat yang meluncur dari bibir pria tersebut.Attar hanya diam ketika mendengar apa yang diucapkan oleh pria tersebut."Saya sudah mengatakan kepada Rico untuk mendapatkan jabatan itu dengan jujur. Saya sudah memberitahu dia, untuk harus bekerja lebih rajin dan menunjukkan kinerja dan kemampuannya. Namun ternyata keponakan saya itu tidak melakukan hal tersebut. Selama ini saya tidak pernah mengetahui bahwa ternyata Riko memiliki sifat yang tidak baik di luar sana. Adik saya selalu menutupi sifat anaknya. Ketika dia mengetahui suara terbanyak didapat oleh keponakan pak Attar, dia begitu sangat emosi dan melakukan hal itu. Jujur saya tid
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status