All Chapters of I Stuck On You: Chapter 101 - Chapter 110
118 Chapters
Chapter 101
Nadya dan Ethan melangkah menuju kedua orang tua Nadya berada. Sebelum Nadya melangkah ke arah kamarnya, ia melihat kedua orang tuanya duduk di depan TV yang sedang menyala. Kedua orang tuanya menunggu di ruang keluarga bukan di kamarnya lagi. Nadya berhenti dan berpaling ke arah Ethan. Ketika Ethan ikut berhenti dan berpaling ke arah Nadya, Nadya tersenyum dan Ethan ikut tersenyum.Ethan tahu tatapan yang terpancar dari kedua mata Nadya. Tatapan bahagia. Begitu juga dengan dirinya, meski ia merasakan jantungnya berdegup kencang karena gugup. Tunggu. Tidak mungkin ia gugup. Ya ampun. Ethan menarik napas dalam dalam menenangkan rasa gugup yang dirasakannya. Seperti tadi ketika pertama datang ke rumah Nadya. Jantungnya berdegup kencang. Apakah itu rasa gugup?Nadya melihatnya, ia mengerutkan keningnya, tatapan bertanya tanya terpancar dari kedua matanya. Ethan tidak mengatakan apa apa, ia hanya tersenyum pada Nadya, dan mulai melangkah ke arah kedua orang tua Nadya yang sedang duduk di
Read more
Chapter 102
“Katakan apa alasanmu ingin menikahi Nadya?” tanya Rian setelah istri dan anaknya sudah tidak terlihat, tatapannya serius ke arah Ethan.“Saya mencintai Nadya, Sir,” sahut Ethan.“Kamu serius mencintai Nadya?” “Iya, Sir.”Rian terdiam sesaat seraya menatap Ethan. Laki laki asing itu tidak terlalu banyak bicara. Apakah ada yang disembunyikannya. Ia akan memancing sedikit.“Aku tahu siapa kamu, Ethan.” Rian sengaja berhenti, tatapannya berubah dingin. “Dan jangan main main denganku, Nadya adalah anak semata wayangku, Nadya adalah mutiara bagiku, jika kamu hanya memanfaatkan Nadya apapun alasanmu, aku tidak akan tinggal diam.” Ethan tidak mengatakan apa apa. Ternyata ayah Nadya sudah tahu siapa dirinya dan Ethan tahu apa yang dimaksud dari ucapan ayah Nadya. Ethan mengerti ayah Nadya seperti itu. Ayahnya Nadya tidak mau Nadya berakhir disakiti setelah apa yang terjadi kepada Nadya. Tidak mudah memang untuk mendapatkan kepercayaan ayahnya Nadya, ia harus sabar.“Aku tanya sekali lagi, a
Read more
Chapter 103
“Apa!” Rian terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar.“E.S.Eyed adalah singkatan dari namaku,” kata Ethan lagi.“Ethan Sullivan Eyed,” ucap Rian tidak percaya, ia melihat anggukan dari Ethan.“Ya Tuhan.” Rian seakan baru menyadarinya, tapi tentu ia tidak berpikir ke sana, ia tidak percaya filsuf yang ia idolakan adalah calon menantunya. Rian berdiri, ia melangkah menghampiri Ethan, lalu ia duduk di samping Ethan.“Ethan, kamu benar E.S.Eyed?” tanya Rian lagi dengan serius, seolah ia ingin meyakinkannya.“Iya ayah, aku E.S.Eyed,” sahut Ethan seraya tersenyum.Tiba tiba Rian memeluk Ethan, sehingga mengagetkan Ethan. Ethan membiarkan calon mertuanya memeluknya, mertuanya pasti tidak menyangka kalau ia adalah E.S.Eyed, dan membuat calon mertuanya bahagia.“Ya Tuhan, E.S.Eyed calon menantuku,” gumam Rian, ia tidak mempercayainya, lalu ia melepaskan pelukannya. “Maafkan ayah, Ethan, ayah terlalu emosional,” kata Rian seraya memandang calon menantunya. “Tunggu di sini, ayah akan bawa bu
Read more
Chapter 104
Nadya membuka pintu kamarnya. Jantungnya semakin berdegup kencang, otaknya sudah berpikir macam macam. Apakah ia harus bersiap diri untuk berciuman. Nadya mulai memanyunkan bibirnya pelan pelan. Apakah ia harus membuka kancing piyamanya yang paling atas. Nadya mengangkat sebelah tangannya yang bebas ke atas kancingnya. Tapi untuk apa ia membuka kancing piyamanya? Oh ya ampun Nadya! Pakai akal sehatmu! Peringat dirinya sehingga menurunkan tangannya lagi, dan membetulkan bibirnya kembali. Ia teringat ucapannya tadi pada dirinya sendiri untuk menghindar. “Apakah ini kamarmu?” tanya Ethan seraya melayangkan pandangannya ke seluruh ruangan.“I..iya..” jawab Nadya, ia terkejut Ethan bertanya padanya pada saat ia sedang bergelut dengan pikirannya sehingga ia menjawab dengan terbata bata.Ethan menaikkan sebelah alisnya, ia menatap Nadya. Nadya tahu tatapan yang terpancar dari kedua mata biru Ethan.“Aku tidak canggung,” kata Nadya cepat, ia merasa malu.“Benarkah?” tanya Ethan, seulas senyu
Read more
Chapter 105
“Jika kamu ingin tidur di hotel, aku akan bilang sama orang tuaku.” “Kenapa aku harus tidur di hotel?”“Tadi kamu bilang kamarnya sempit.”“Aku tidak bilang sempit, hanya membandingkan kamarmu yang menurutmu sempit.” Jelas Ethan.Ethan memang tidak bilang seperti itu tapi perkataannya seakan memberitahu Nadya tentang kamar tamu yang ditempati Ethan, dan itu juga tadi yang ia tanyakan ketika di kamar tamu.“Apakah kamu betah di kamar tamu?” tanya Nadya.Ethan tidak langsung menjawab, ia hanya memperhatikan Nadya, ia tahu maksud Nadya dan ia akan jujur mengenai hal itu.“Tidak,” sahut Ethan kemudian. “Ya sudah, ayo ke hotel!” Ajak Nadya, ia tidak enak jika Ethan harus tidur di kamar tamunya yang sempit, dan benar saja perkiraannya kalau Ethan tidak betah di kamar tamunya.“Denganmu?” tanya Ethan.“Tentu saja tidak,” sahut Nadya.Ethan menggeleng. “Aku lebih suka tidur di kamar tamu daripada di hotel tanpa dirimu di sana,” kata Ethan.“Tapi….”“Sudahlah.” Potong Ethan, ia mencium kenin
Read more
Chapter 106
Nadya membawa kedua tangannya kembali ke balik leher Ethan dan merangkulnya. Ethan mengambil kacamata yang bertengger di mata Nadya, lalu ia menurunkan kepalanya. Nadya memejamkan matanya. Bibirnya terbuka menyambut bibir Ethan. Jantungnya semakin berdetak cepat tidak karuan. Hasratnya menguasai tubuhnya dan ia merasakan sensasi itu di tubuhnya. Ethan memejamkan matanya ketika bibirnya hampir menyentuh bibir Nadya.Tiba tiba suara deringan telepon memekakkan telinganya. Entah dari mana suara itu berasal, namun Ethan tidak mau menghentikan apa yang dilakukannya, hasratnya sudah tidak tertahankan. Deringan itu seolah letusan di telinganya dan sangat mengganggu. Ethan berdecak kesal. Ia menyerah. Ia menjauh sedikit dari bibir Nadya.“Suara apa itu?” tanyanya lirih, ia tidak fokus ke sekelilingnya, hasratnya masih menguasainya.Nadya tidak bisa berkata apa apa, ia tidak ingat nada dering hpnya, hasratnya masih menguasai tubuhnya, ia hanya menggeleng dan menarik Ethan kembali ke bibirnya.
Read more
Chapter 107
Nadya menyerahkan album album foto itu kepada Ethan, lalu ia duduk di samping Ethan. Ia melihat Ethan membuka album foto satu persatu. Terkadang Ethan mengomentari foto dalam album. Ethan juga senang melihat foto Nadya waktu kecil, ia selalu tersenyum lalu berkomentar setiap kali melihat foto Nadya waktu kecil. Kecantikan Nadya sudah terlihat sejak kecil. Lima Album foto itu lengkap dari Nadya waktu kecil hingga foto Nadya ketika pertama kali menjadi komikus, album foto keempat dan kelima lebih banyak foto orang tua Nadya dan keluarga besarnya, dan tentu saja ada Nadya di kelima album foto itu. Beberapa jam berlalu, Ethan tiba tiba menguap karena mengantuk, ia tidak mendengar suara Nadya, ia berpaling ke arah Nadya yang duduk di sampingnya. Nadya sudah tertidur dengan posisi meringkuk dengan sebuah bantal di bawah kepalanya yang mungil. Ethan menutup album kelima yang sudah selesai dilihatnya dan menumpukkan album kelima itu di atas keempat album yang lain di sampingnya. Ia berdiri d
Read more
Chapter 108
Mita berlari keluar cafe pada saat menaruh minuman kesukaan Ethan dan Nadya di atas meja yang sudah ia siapkan dan melihat Nadya dan Ethan melangkah menuju ke arah cafe sambil bergandengan tangan. Mita senang melihat Nadya tersenyum bahagia ketika berpaling ke arah Ethan, dan Mita melihat Ethan membalas senyum Nadya dengan sama bahagianya dengan Nadya.Panji ikut keluar untuk menyambut Ethan dan Nadya. Panji merasa bersyukur temannya sudah kembali tersenyum. Ia mengundang Ethan dan Nadya hari ini bukan hanya ingin tahu kabar mereka saja tapi ia ingin Ethan dan Nadya mencoba menu baru buatannya sendiri, ia ingin tahu pendapat Ethan dan Nadya sebelum ia menjualnya kepada para pelanggan cafe. Pagi itu cafe masih sepi karena baru buka, Panji mengajak Ethan dan Nadya menuju meja yang sudah disiapkan oleh Mita, meja itu sudah tersedia minuman kesukaan Ethan dan Nadya di atasnya. Ketika mereka masuk cafe, kedua orang tua Panji dan Mita melangkah mendekat, tampak di wajah mereka terlihat sen
Read more
Chapter 109
Nadya begitu bahagia, ia kira Ethan hanya mengajak ayah dan ibunya saja ke Australia, keluarga Nadya dari ayah dan ibunya juga diajak. Namun sayang, karena mendadak keluarga Nadya banyak yang tidak ikut dan hanya mengirimkan hadiah ke rumah Nadya, tapi neneknya dan bibi beserta suami dan anaknya akan ikut ke Australia, tak ketinggalan kucing lucu kesayangan bibinya dibawa juga. Nadya senang bertemu dengan Pedro lagi, tapi tidak dengan Ethan. Tampak jelas kecemburuan di wajahnya setelah tahu siapa nama kucing itu.“Kamu Pedro?”“Meong.”“Ku peringatkan padamu, jangan pernah mencium kekasihku lagi.” Tegas Ethan.“Meong.”“Ya ampun Ethan, dia hanya seekor kucing,” kata Nadya cekikikan, ia menggendong Pedro. “Lagi pula aku yang mencium Pedro duluan..…seperti ini.” Nadya mencium kucing berbulu putih dan tebal itu.“Meong.” Pedro menanggapi dengan memeluk Nadya.“Lucu kan,” kata Nadya lagi, ia melihat kedua mata biru Ethan memincing ke arah Pedro, Nadya tertawa.“Apa kamu mau dicium juga?”
Read more
Chapter 110
Nadya terpana melihat pesawat jet pribadi keluarga Sullivan, begitu juga dengan Mita, tak terkecuali keluarga Nadya. Mereka menganga dengan interior pesawat pribadi itu bergaya modern yang di cat perpaduan warna putih dan emas. Ruangannya luas dan tidak terlihat seperti di dalam pesawat, malah pesawat ini seperti layaknya hotel berbintang lima.Ruangan luas itu juga terbagi beberapa ruangan yang dipisahkan oleh dinding dinding berlapis emas. Pesawat ini terbagi dua lantai, lantai atas untuk ruang kokpit, tampak terlihat dua orang pilot sedang menaiki tangga mewah setelah mereka menyambut Ethan dan keluarga Nadya beserta Panji dan Mita. Kedua pilot itu ditemani tiga orang pramugari dan tiga orang pramugara, dan mereka tentu bukan orang Indonesia. Delapan jam perjalanan ke Australia bukanlah waktu yang sebentar, namun jika pesawatnya seperti ini tidak akan mungkin bosan bahkan tidak akan terasa berada di dalam pesawat yang sedang terbang tinggi di atas lautan biru. Nadya tersenyum di d
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status