All Chapters of GGAP 2 : MR. NOBODY: Chapter 21 - Chapter 30
601 Chapters
BAB 21
Disaat semua orang sibuk membahas tentang menghiloangnya Ardi dan teman-temannya, Caitlin dan Juga Seila yang merupakan seorang penyanyi solois lokal yang terkenal baru-baru ini sibuk dengan dengan hal lainnya, yaitu penampilan mereka dalam konser akbar yang akan diselenggarakan seminggu ke depan. Dimana mereka akan tampil sebagai salah satu penyanyi pembuka yang berasal dari tanah air dan acara puncaknya sendiri akan diisi oleh penyanyi Asia Tenggara yang namanya telah melejit selama 6 bulan terakhir. Bahkan beberapa hits lagunya selalu menempati peringkat teratas lagu terpopuler selama sebulan terakhir, siapa lagi kalau bukan Hanna Marcel."Gue kok jadi gugup gini yah?" Ujar Seila yang duduk disebelahnya Caitlin yang saat itu sedang menyetir menuju studio MV Entertainment. Studio itu sendiri merupakan pihak penyelenggara yang bertanggung jawab untuk pelaksaan konser akbar mereka nantinya."Gue juga. Ini pertama kalinya kita tampil dalam gala sebesar ini. Apalagi kita
Read more
BAB 22
Pertanyaan Awan tentang kemana Calista akan membawanya akhir terjawab sudah, begitu taksi online yang mereka naiki berhenti didepan sebuah dealer mewah, BMW. Semula Awan tidak berani bertanya begitu Calista diam saja selama mereka dalam perjalanan, dimulai sejak Ia menyebut tentang tangan mereka yang masih bertaut sebelumnya.Itu sedikit menyisakan rasa sesal dalam diri Awan, karena setelah kalimat itu membuat suasana antara mereka berdua berubah menjadi canggung. Belum lagi Awan yang harus melepaskan tangan mulus dan lembut itu dari gengamannya.'Tau suasana akan menjadi canggung begini, mending tetap kubiarkan tangannya memegang tanganku.' Pikir Awan sedikit menyesal.Disisi lain, Calista sendiri tidak mengerti dengan kenekatannya memegang tangan Mahasiswanya tersebut. Sebenarnya itu bukanlah masalah yang besar dan Ia pun menganggap itu adalah hal yang biasa. Namun ketika Awan menyinggung langsung tentang hal itu, mau tidak mau membuatnya jadi malu. Apalagi se
Read more
BAB 23
30 menit berikutnya, Calista sudah menari bersama kendaraan barunya dijalan raya dengan Awan duduk manis disampingnya. Calista tampak begitu menikmati dan puas dengan performa kendaraan barunya, "Ternyata mobil rekomendasimu sangat bagus." Puji Calista dengan senyum manis ketika melirik Awan disampingnya. "Syukurlah kalau Bu Calista senang...""Hmn, syukurlah kalau kamu senang." Ralat Awan cepat begitu Calista menatapnya dengan tajam.'Heran, kenapa dia ngotot banget aku harus memanggil namanya.'Sekarang Calista melirik Awan dengan aneh seperti orang yang menyimpan banyak pertanyaan dalam hatinya."Ada apa dengan tatapan itu?" Tanya Awan pura-pura tidak mengerti."Kamu beneran kerja di bengkel?" Tanya Calista meragukan alasan klise yang pernah dilontarkan Awan sebelumnya."Kenapa? Apa saya terlihat seperti seorang eksekutif dan tidak meyakinkan sebagai seorang montir?" Canda Awan untuk mengalihkan kecurigaan Calist
Read more
BAB 24
Begitu Awan melihat kendaraan Calista sudah pergi jauh, Ia bergerak cepat. Awan membalikan tubuh si pria yang ternyata sudah tidak lagi bernyawa.  Awan memperkirakan usianya lebih kurang 30 tahun. Wajahnya jelas menunjukan kalau dia bukanlah orang pribumi dan berasal dari luar Negeri, Awan pun cepat mengambil dompet si pria untuk melihat identitas si pria. Namun Ia harus kecewa karena tidak menemukan kartu identitas apapun didalamnya selain sebuah kartu berwarna hitam dan tulisan SKY LIGHT tercetak jelas ditengah-tengahnya. Dibalik kartu terdapat angka 2, Ia belum tahu apa maksud angka dan dua kata tersebut. Sedetik kemudian terdengar kembali dua suara tembakan tidak jauh dari tempatnya saat ini, karena itu Awan memutuskan untuk menyelidiki identitas si pria lebih lanjut nantinya dan bergegas ke arah asal suara tembakan. Gerakannya sangat cepat layaknya petir, dalam sekejap Ia sudah berhasil menyusul barisan pria yang berpakaian serba hitam. Bang
Read more
BAB 25
Jika ada yang disalahkan dari apa yang dilihat oleh Awan saat ini, maka itu adalah Mikha. Bagaimana tidak! Sebelumnya Awan meminta Mikha untuk mengenakan pakaian pada wanita yang ditolongnya karena seluruh pakaian wanita cantik tersebut sudah kotor dan basah oleh darah. Mikha memang melakukan apa yang diminta oleh Awan, tapi pakaian yang dipilihkan oleh Mikha pada wanita tersebut justru membuat Awan tertegun lama. Bagaimana tidak! Mikha mengenakan sebuah kaos yang biasa dikenakannya sehari-hari pada wanita tersebut, cuma yang jadi masalahnya, pakaian yang terlihat pas di tubuh Mikha justru terlihat kesempitan ditubuh wanita tersebut.  Bahkan perangkat yang biasa tersimpan rapi didada wanita tersebut, terlihat begitu membusung. Glek, "Buah melon super.." Ucap Awan reflek dan juga takjub. Bahkan Ia tidak mengira kalau wanita yang tadi ditolongnya memiliki atribut yang begitu besar dan menantang, salahnya juga sebenarnya karena tidak sempat memperha
Read more
BAB 26
Malamnya, setelah Rose sudah berhasil menenangkan dirinya, barulah Awan berani untuk menggali informasi darinya. Bagaimanapun yang Ia singgung langsung hari ini adalah organisasi Tha Shadow yang menjadi musuh keluarga Sanjaya selama puluhan tahun. Dibanding dengan 9 Naga, The Shadow adalah musuh sebenarnya yang perlu diperlakukannya dengan hati-hati, karena sejatinya 9 Naga hanya pion bagi The Shadow.Jika Awan salah mengambil langkah, maka perang besar bisa pecah kapan saja. Hari-hari yang damai selama ini akan kembali pada masa kekacauan seperti sebelumnya. Walau sebenarnya waktu itu tetap akan tiba tanpa Awan mengundangnya, tapi Awan tidak ingin jadi yang pertama mengobarkannya.Mungkin pertemuannya dengan Rose sudah ditentukan oleh takdir. Selama ini, Awan sangat buta dengan kekuatan The Shadow. Siapa yang menduga jika Rose yang telah diselamatkannya memiliki konflik dengan organisasi binaan The Shado
Read more
BAB 27
Awan tidak langsung menjawab Rose dan memilih mengangkat panggilan telponnya yang saat itu masuk terlebih dahulu, "Ya?""Semua area sudah dibersihkan tuan muda, cuma masih ada satu kendala.." Suara Lana terdengar ragu sesaat dari seberang telpon."Katakan.""Ada sebuah CCTV di lokasi tempat tuan muda turun dari mobil, saya khawatir itu dapat mengarahkan musuh pada tuan muda atau nona Calista.""Langsung pointnya." Perintah Awan singkat."CCTV tersebut tersambung ke database pusat kota. Biasanya akan ada back up data setiap jam 12 malam untuk pemeriksaan, itu masih 2 jam lagi. Kami.. kami tidak punya kemampuan untuk meretas dan mengambil memorinya." Lana mengakui kelemahannya.Untuk urusan kekerasan dan penghapusan jejak mungkin Lana dan anak buahnya bisa diandalkan, tapi untuk urusan IT, tidak ada diantara mereka yang ahli dibidang tersebut.Awan melirik Rose yang saat itu masih bersujud didepannya, lalu berkata, "Kamu bisa m
Read more
BAB 28
Awan cepat mengangkat bahu Rose dan menyuruhnya untuk berdiri, lalu dengan santai Awan mengajak Rose bersalaman dan menghilangkan kesan dingin sebelumnya. "Dengan ini berarti kita telah membuat kesepakatan, kalau begitu Aku punya tugas pertama untukmu." Sikap Awan berubah jadi hangat dan bersahabat seperti saat ini."Katakan tuan muda." "Hmn cuma sebelumnya, hilangkan kata 'tuan' itu. Aku tidak suka, cukup panggil nama saya saja, Awan tanpa embel-embel tuan. Aku sudah cukup susah dengan dua orang gadis yang memanggilku begitu." Ucap Awan ketika membayangkan Lana dan juga Xynthia yang kekeuh memanggilnya dengan sebutan tuan muda atau tuan Awan, sampai-sampai Awan menyerah sendiri untuk menyuruh keduanya berhenti memanggilnya dengan sebutan tersebut.Rose bingung, tapi juga terlihat canggung jika harus memanggil Awan langsung dengan namanya. Bukankah pemuda tampan tersebut telah menjadi tuannya saat ini?"Jangan pasang wajah begitu. Kalau
Read more
BAB 29
Rose menatap siluet punggung Awan yang baru saja menghilang dari balik pintu. Entah mengapa, punggung itu terlihat begitu gagah dan berwibawa, mungkin karena Awan telah berjanji padanya untuk menghabisi orang yang telah mengkhianati Rose dan organisasinya. Sehingga rasa hormat Rose pada Awan naik pada titik tertinggi.Semula Ia dan tunangannya, Samuel berencana untuk mencari perlindungan pada keluarga Sanjaya. Ia telah berlari cukup lama, bersembunyi dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun tidak ada satupun tempat yang aman, The Shadow selalu bisa mengendus keberadaan mereka.Satu-satunya tempat yang terpikirkan oleh mereka untuk bisa menyelamatkan diri adalah dalam perlindungan keluarga 9 Naga. Mereka pernah menjadi rekanan bisnis salah satu 9 kelouarga elit, Klan Sanjaya dan kesitulah tujuan mereka.Tapi takdir telah membelokan langkah mereka dan justru mempertemukannya dengan Sanjaya junior, Awan. Tidak hanya tempat perlindungan, bahka
Read more
BAB 30
"Tuh kan, Aku bilangin juga apa Kak? Seharusnya kita langsung aja masuk dari pintu depan, itu lebih keren!" Xynthia tampak cemberut. "Siapa bilang cara ini gak keren? Bahkan mereka yang bodoh ini tidak ada yang menyadari kalau kita sudah ada disini." Dua wanita yang saat itu sedang asik berdebat adalah Lana dan Adiknya, Xynthia. Bahkan saking asiknya, keduanya tidak mengindahkan tatapan membunuh dari orang-orang disekelilingnya."Siapa kalian? Bagaimana kalian bisa masuk kesini?" Tanya Master Jade kesal karena dia tidak dianggap sama sekali oleh dua gadis cantik didepannya. Bahkan keduanya masih asik meneruskan perdebatan yang tidak penting itu tanpa menghiraukan keberadaan mereka disana. Penghinaan macam apa ini ?Bagaimana bisa mereka menerimanya? Mereka adalah pasukan The Shadow dan untuk pertama kalinya mereka tidak diindahkan dan yang melakukannya adalah dua orang gadis yang masih ingusan dimata mereka. Bahkan sekela
Read more
PREV
123456
...
61
DMCA.com Protection Status