Lahat ng Kabanata ng GGAP 2 : MR. NOBODY: Kabanata 11 - Kabanata 20
601 Kabanata
BAB 11
"Awan, berhenti disini saja!" Perintah Calista tiba-tiba saat mereka akan memasuki halaman hotel mewah bintang 5 yang ditujunya. "Loh, kenapa Bu ? Bukankah seharusnya saya mengantar Bu Calista sampai kedalam?" Tanya Awan heran. "Sudah gak apa-apa. Terimakasih yah, sudah mengantar saya sampai kesini."  Setelah berkata begitu, Calista buru-buru melangkah pergi meninggalkan Awan yang hanya menatap terpana punggung Calista yang berjalan semakin jauh. Sepertinya Calista sengaja meminta Awan berhenti sedikit lebih jauh dari pintu masuk hotel untuk menghindari sesuatu atau seseorang? entahlah!. "Dosen yang aneh. Semoga saja Ia tidak terlambat." Gumam Awan pelan sambil mendecak lidah, lalu memilih untuk melajukan motornya masuk ke dalam halaman hotel dan menuju parkiran. "Oi, siapa yang membolehkan kamu parkir disana?"  Belum juga Awan menurunkan standar samping motornya, sebuah suara menghardiknya dengan nyaring. "Gak lihat
Magbasa pa
BAB 12
"Wah, Dosen cantik kita sudah datang. Duduklah disini, kursi ini dikhususkan untuk menyambutmu, Cal." Ujar seorang pemuda berpenampilan perlente. Tampak sekali Ia ingin mengambil kesempatan terlebih dahulu untuk menarik perhatian Calista. Itu karena Calista memang memiliki penampilan yang lebih memukau diantara wanita lainnya dalam ruangan pertemuan VIP tersebut. Acara itu sendiri hanya gathering biasa diantara para CEO dan keluarga mereka, semua bernaung dalam kapal yang sama, RA Group. Namun, sepertinya setiap orang tidak ingin melewatkan kesempatan itu begitu saja. Dikarenakan CEO RA Group yang terkenal jarang memperlihatkan diri dan sulit ditemui dikabarkan akan hadir hari ini. Alasan itulah yang membuat para petinggi itu sengaja membawa anggota keluarga mereka untuk menarik simpati sang big bos. Ini adalah kesempatan yang sangat langka, mengingat CEO Group mereka itu sangat misterius, tidak suka dengan keramaian dan lebih bany
Magbasa pa
BAB 13
Melihat itu, Karmen langsung berbalik.  Sadar jika Bosnya datang, Karmen menunduk hormat dan bersemangat melaporkan pemuda yang nekat memarkirkan motor maticnya dideretan kendaraan mewah tamu VIP hotel.  Ekspresi Dian Kusuma menjadi tambah dingin, sedingin es. Betapa tidak tahu malunya anggota ini, beraninya memarahi dan membuat malu Presdirnya ditempat umum begitu. Tapi, bukannya berhenti begitu melihat perubahan ekspresi Dian, Karmen justru semakin melaporkan sikap kurang ajar Awan yang bahkan berani memukul salah seorang security mereka, dan... Plak Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi kiri Karmen, membuat semua orang tercengang.  Karmen yang beberapa saat lalu begitu percaya dirinya dan arogan memarahi seorang pemuda karena berpakaian biasa dan membuatnya malu didepan umum. Sekarang ditampar didepan umum oleh bosnya sendiri, bukannya itu lebih memalukan? "B-bu Dian?" Ucap Karm
Magbasa pa
BAB 14
Ini tentu bukan hanya untuk posisi manajernya itu saja, tapi bisa saja berimbas pada dirinya karena dianggap tidak membina anggotanya dengan baik, sampai peristiwa memalukan hari ini terjadi. Secara tidak langsung menjatuhkan penilaian terhadap kredibilitasnya sendiri. "Apalagi yang kamu tunggu? Cepat berterima kasih pada Pak Saktiawan. Jika bukan karena kemurahan hati beliau, Saya pastikan kamu keluar dengan kondisi cacat hari ini." Hardik Dian Kusuma yang melihat Karmen terdiam. "Te-terimakasih atas kemurahan hati Anda, pak." Karmen mnengucapkan permohonan maaf tersebut dari hatinya. Ia benar-benar menyesal karena telah mencari lawan yang salah kali ini. Bahkan saat pemuda yang tadi dihinanya itu berjalan, CEO KR Steel dan GM RA Investment yang terkenal itu sampai menunduk ketika bersalam kepadanya, yang menandakan betapa tinggi posisi pemuda tersebut.  Terbayang kelancangannya yang menghina pemuda itu beberapa puluh menit yang lalu, wajah Karm
Magbasa pa
BAB 15
"Sayangnya om gue cuma ketemu sama pimpro nya aja. Tapi menurut keterangan om gue, yang punya tenpat ini masih sangat muda. Dia juga CEOnya RA Corporation yang terkenal itu." Berbagai macam hayalan mulai membayang disetiap kepala gadis-gadis cantik tersebut. "Kabarnya doi sangat misterius ya?" Tanya Viona penasaran dan itu mewakili semua pikiran teman-temannya. Wajar saja jika memiliki pertanyaan tersebut dalam pikiran mereka, karena selama beberapa tahun terakhir RA Corporation telah menorehkan namanya dengan tinta emas.  Entah darimana datangnya pemuda yang begitu berbakat dan tiba-tiba saja membentuk grup RA Corporation. Masyarakat umum tahunya, CEO Ra Corporation itu adalah anak dari Kelvin Sanjaya, 1 dari 9 Naga penguasa Asia. Namun berbeda dengan sang Ayah, putranya ini terlihat lebih misterius karena tidak pernah muncul langsung didepan publik. Sebut saja media sosial yang lagi tren saat ini, tidak satupun ada profil tentang dirinya. Membu
Magbasa pa
BAB 16
"Waktu pertama kali kita bertemu, Aku kira kamu itu orangnya pendiam banget." "Memang! kan kamu dah tau sendiri, dikasur Aku pendiam, cuma kamu aja yang sering bersuara, aahh ahh.." "Ih, Awaan mesum, bukan itu maksudnya.." Ucap Mikha malu. Awan jadi tersenyum geli melihat Ia berhasil mencandai Mikha dan membuat gadis cantik itu jadi tersipu sampai kedua pipinya merona merah dan menggemaskannya.  "Memangnya dulu, kamu menilaiku seperti apa?" "Hmn, kamu itu terlihat lugu dan pendiam... eh, awas loh kalau kamu nyinggung pendiam kayak tadi lagi." Ancam Mikha cepat sebelum Awan bercanda mesum seperti sebelumnya. "Hehehe, gak k
Magbasa pa
BAB 17
"Yah, kalau begitu jangan sampai mereka tahu." Kata Awan membalas candaan Mikha. "Baiklah, tapi ada syaratnya." Mikha memikirkan sebuah ide yang mungkin akan membuatnya bisa melewati waktu lebih berkesan dengan Awan. Bukankah hari ini adalah ulang tahunnya? Walau semalam, Ia ingin menjalaninya dengan penuh arti bersama Awan walau tidak bisa memilikinya. "Baiklah, beritahu aku apa syaratnya?" "Hmn.. Kamu harus mengajakku berdansa kalau begitu." "Hei, itu tugasku. Kenapa malah kamu mendahuluiku."  Kata Awan pura-pura kesal, tapi tidak dengan tindakannya. Awan berdiri lebih dulu dan berjalan kesamping Mikha sambil mengulurkan tangannya. "Let's dance!"
Magbasa pa
BAB 18
"A.Awan?" Sapa seorang wanita cantik berpakaian cukup formal. Ia dan teman-temannya baru saja selesai makan malam dalam salah satu ruangan di Resto yang sama untuk merayakan pekerjaan barunya.  Hari ini adalah hari gajian pertamanya, sehingga Ia mentraktir teman-temannya untuk makan di salah satu reso yang ada di komersial street tersebut. Tentunya bukan pekerjaan biasa, mengingat Ia mampu mentraktir beberapa temannya di resto tersebut. Sapaan wanita tersebut membuat Awan secara reflek berhenti dan melihat sowok yang yang memanggil namanya. Alis Awan sedikit bertaut, begitu pun dengan Mikha, karena keduanya sama-sama mengenal wanita cantik yang sekarang tampak begitu dewasa dengan setelan kerja formilnya. "Rachel?" Panggil Awan dan Mikha bersamaan.
Magbasa pa
BAB 19
"Sebentar, aku kenal seorang penyanyi yang sedang naik daun baru-baru ini.." Ucap Mikha sambil membuka playlist lagu dismartphonenya. Ia telah menyimpan cukup banyak lagu yang lagi trend dikalangan milenial belakangan ini. Begitu mendengar nama Hanna, rasanya Ia tidak asing dengan nama itu. "Nah ini.. Hanna Marchel, apakah itu adiknya Rachel?" Tanya Mikha memastikan begitu menemukan daftar lagunya Hanna di playlistnya. "Iya, betul. Kamu juga tahu?" Tanya Awan penasaran dengan begitu cepatnya Mikha menemukan lagu Hanna. "Astaga, Awan bagaimana kamu tidak tahu! Dia adalah penyanyi yang sangat populer akhir-akhir ini. Setiap lagunya bahkan selalu menempati peringkat teratas lagu terpopuler dalam sebulan terakhir."
Magbasa pa
BAB 20
Berita menghilangnya Ardi menjadi topik hangat diantara para Mahasiswa JIU, dikarenakan Rachel yang mencari Ardi sehari sebelumnya tidak menemukan jejak keberadaan Adik sepupunya tersebut.Lalu, berturut-turut disusul dengan berita menghilang 4 mahasiswa lainnya, yang juga rekan dekatnya Ardi. Namun anehnya, mereka seolah menghilang begitu saja. Tidak ada satupun diantara teman-temannya yang mengetahui dimana keberadaan Ardi dan keempat temannya.Rachel bahkan sudah menggunakan sumber daya Ayahnya yang merupakan seorang Menteri untuk mencari dimana keberadaan adik sepupunya tersebut, itu juga yang menjadi alasan berita menghilangnya Ardi menjadi viral hari ini.Topik hilangnya Ardi bahkan juga menjadi pembicaraan diantara Yuma dan kawan-kawannya. Begitu Awan bergabung dengan ketiganya saat jam terakhir, membuat mereka semakin bersemangat membahasnya."Ada apa?" Tanya Awan penasaran melihat ketiga teman barunya itu begitu bersemangat membahas seseuatu. Bia
Magbasa pa
PREV
123456
...
61
DMCA.com Protection Status