Lahat ng Kabanata ng Cinta Seorang Penipu : Kabanata 21 - Kabanata 30
102 Kabanata
Dikejar Mafia
"Fauzi, kamu selalu membuat aku merasa gugup tapi anehnya aku nyaman. Apa maksud semua ini? Kenapa kamu memberi perhatian yang lebih untuk aku?" tanya Dita sambil merasa bingung. Dita memeluk Fauzi sampai mereka tertidur bersama. Saat pagi hari, Zidan datang untuk melihat keadaan Dita. Zidan melihat mereka tidur bersama. Zidan langsung pergi dengan perasaan yang sangat kesal. "Fauzi sudah menjadi penghalang ungu kita hubungan kami berdua. Apa yang harus aku lakukan supaya bisa menyingkirkan dia?" tanya Zidan sambil merasa kesal. Aku langsung pergi ke kantor. Semua pegawai sudah berdiri dan menyambut kedatangan aku."Selamat pagi, ibu Alea!" kata seluruh pegawai kantor sambil tersenyum. Aku langsung masuk ke dalam kantor dan tidak menjawab sapaan mereka semua. Aku merasa lelah dan tidak bisa tidur karena memikirkan Alif. Dalam ruangan, aku mengerjakan banyak tugas. Andre datang dan menawarkan kontrak kerja sama. 
Magbasa pa
Makanan
"Kamu benar, ayo pergi!" kata mafia itu sambil merasa kesal. Saat mereka berjalan pergi, Roni berdiri dan tidak sengaja menginjak kaleng. Kaleng berbunyi dan mafia itu berbalik badan. Mafia itu melihat mereka berusaha dan langsung mengejarnya. "Bodoh kamu, Roni!" kata Alif sambil merasa kesal. "Maaf, ayo lari!" kata Roni sambil merasa takut. Mereka lari dengan sangat cepat mafia itu tidak berhenti mengejar mereka. Mereka terus berlari ke arah pasar yang sangat ramai. "Sebaiknya kita bersembunyi di pasar ini." Kata Alif."Benar, pasar ini sangat ramai. Mereka akan sulit untuk mencari kita. Kita memang beruntung, Alif." kata Roni sambil tersenyum. "Beruntung apa maksud kamu? Kita ini hampir terkena masalah besar." kata Alif sambil menarik napas. "Sudah, jangan marah!" kata Roni. Roni langsung menyelinap dan membantu penjual pasar. Alif membantu mengangkat barang dari mobil. M
Magbasa pa
Bertemu Lagi
Aku merasa lapar dan memesan makanan. Saat menunggu, aku menghubungi Dita. Ternyata dia sudah kembali ke rumah.  "Syukurlah, jika dia sudah pulang. Aku sangat membutuhkan dia di kantor. Aku merasa sangat lelah tanpa kehadiran Dita. Biasanya Dita menangani semua pekerjaan yang menumpuk." kataku sambil merasa lelah.  Seseorang mengetuk pintu rumah dan aku pergi untuk membuka pintu. Ternyata pengirim makanan sudah sampai dengan cepat.  "Akhirnya aku bisa makan sekarang." kataku sambil tersenyum.  Aku memakan semua makanan dan pergi ke kamar mandi. Aku langsung mencuci muka dan pergi tidur.  "Bagaimana dengan keadaan Alif? Apa dia dalam keadaan yang baik? Kenapa dia tidak menemui aku? Apa dia sungguh tidak ingin bertemu dengan aku lagi?" tanyaku sambil merasa sedih.  Aku langsung menyadari itu dan merasa kesal. "Ada apa dengan aku ini? Alea, berhenti memikirkan dia. Aku tidak peduli jika dia datang ata
Magbasa pa
Hadiah Untuk Andre
"Bagaimana jika malam ini kita makan malam bersama? Apa kamu tidak ingat tentang hari ini?" tanya Andre sambil tersenyum. "Hari ini?" tanyaku sambil merasa bingung. "Benar. Apa kamu sudah lupa?" tanya Andre sambil merasa kecewa. Aku mulai mengingat dan ternyata hari ini adalah hari ulang tahun Andre. "Benar, aku baru ingat. Maaf, Andre. Selamat.." kataku sambil terhenti. Andre menutup mulut aku dengan jari tangan dia. "Katakan itu pada saat makan malam nanti. Apa kamu mengerti?" tanya Andre sambil tersenyum. "Baik, aku akan makan malam dengan kamu." jawabku.Andre langsung pergi dari kantor. Aku bingung dengan hadiah untuk Andre. "Apa yang harus aku berikan? Semua barang pasti sudah dimiliki oleh Andre. Apa aku harus bertanya pendapat Dita? Nanti aku harus bertanya." kataku sambil merasa bingung. Saat makan siang, aku menghampiri Dita. "Dita!" kataku sambil tersenyum.&n
Magbasa pa
Gagal Membuat Cemburu
"Begitu, apa anda ingin memberikan ini kepada kekasih anda?" tanya pegawai itu sambil tersenyum. "Bukan tapi dia teman terbaik saya. Saya ingin sesuatu yang membuat dia merasakan bahagia." Jawabku. "Sepertinya anda memiliki selera topi terbaik. Ini topi terbaik yang kamu miliki." kata pegawai itu. Aku melihat bahwa topi ini emang cocok untuk Andre."Baik, saya ambil topi ini. Berapa harganya?" tanyaku sambil tersenyum. "Topi ini 10 juta." Jawab pegawai itu. "Begitu, apa bisa memakai kartu?" tanyaku sambil merasa bingung. "Tentu saja, ibu. Ikut saya!" kata pegawai itu. Aku kembali dan ternyata Alif berada di belakang aku."Kenapa kamu mengikuti aku?" tanyaku sambil merasa kesal. "Topi itu untuk siapa?" tanya Alif sambil merasa kesal. "Kenapa? Apa kamu sangat ingin tahu tentang urusan aku?" tanyaku sambil merasa kesal. "Tidak juga. Aku hanya merasa sedikit penasaran.
Magbasa pa
Lupa Ulang Tahun Andre
Dita mulai tertidur dan Fauzi memeluk Dita dari belakang. Fauzi memegang perut Dita. Dita tidur dan berbalik badan menghadap Fauzi. Dita langsung memeluk Fauzi dengan manfaat erat. Fauzi merasa terkejut dan memeluk Dita. Saat malam hari, aku tertidur dan lupa bahwa Andre sedang menunggu aku di restoran. "Di mana Alea? Apa dia lupa dengan makan malam kita?" tanya Andre sambil merasa bingung. Andre langsung pergi dari restoran itu. Andre pulang ke rumah dan langsung pergi tidur. Saat pagi hari, aku terbangun dan bersiap. Aku teringat dengan makan malam Andre. "Bagaimana bisa aku melupakan hal penting untuk Andre? Aku memang keterlaluan. Aku harus pergi ke kantor Andre sebelum dia ke kantor aku." kataku sambil merasa terkejut. Aku langsung pergi ke kantor Andre. "Di mana pak Andre?" tanyaku sambil merasa bingung. "Pak Andre sudah pergi ke kantor ibu Alea." Jawab resepsionis. "Ternyata dia sudah pergi." kataku
Magbasa pa
Mengenang Masa Kecil
Tapi Andre begitu baik kepada aku. "Aku sungguh merasa bingung." kataku sambil merasa kesal. Setelah pulang dari kantor, aku langsung pergi bersama Andre untuk merayakan ulang tahunnya. "Sekarang kita akan pergi ke mana?" tanyaku sambil merasa bingung. "Kita akan pergi ke restoran yang sedang terkenal. Apa kamu tahu tempat itu?" tanya Andre sambil tersenyum. "Tidak, apa nama tempat itu?" tanyaku sambil merasa bingung. "Restoran Alea." jawab Andre sambil tersenyum. "Apa? Nama aku? Kenapa? Apa restoran itu milik kamu?" tanyaku sambil merasa terkejut. "Bukan, restoran itu bukan milik aku." jawab Andre sambil tersenyum. Aku merasa lega karena Andre tidak memberikan sesuatu yang berlebihan. Aku tidak akan bisa menerima sesuatu yang besar dari Andre lagi "Aku lega, aku pikir kamu yang membeli restoran itu." kataku sambil menarik napas. "Memang benar, sekarang restoran i
Magbasa pa
Alasan Fauzi Belum Kembali
"Baik, aku akan melakukan itu. Kamu tenang saja. Aku tidak akan membuat dia merasa kelelahan." kataku sambil tersenyum. Kami sampai di depan rumah. "Selamat tidur, Alea!" kata Andre sambil tersenyum. "Selamat tidur, Andre!" kataku sambil tersenyum. Andre pergi dari depan rumahku. Aku langsung masuk ke dalam rumah. Alif sudah menunggu aku di dalam rumah. Aku merasa terkejut dengan kehadiran dia. "Kamu berada di rumah aku? Apa yang sedang kamu lakukan?" tanyaku sambil merasa bingung. "Aku sudah lama menunggu kamu." jawab Andre sambil tersenyum. "Apa? Kamu menunggu aku? Tapi kenapa?" tanyaku sambil merasa bingung. "Apa kamu senang menghabiskan waktu bersama pria itu?" tanya Alif dengan sangat kesal. "Itu bukan urusan kamu. Aku senang atau tidak bersama dia." jawabku sambil cemberut. "Kenapa? Apa kamu mencintai dia?" tanya Alif sambil menatap mataku. "Tentu saja, aku
Magbasa pa
Kotak Makan Siang
"Tidak perlu, aku mengerti. Pernikahan kita juga aku tidak akan memaksa." kata Dita sambil tersenyum. "Tidak, pernikahan kita akan tetap terjadi." kata Fauzi sambil tersenyum. Dita langsung melepaskan pelukan Fauzi. Dita merasa mual dan ingin muntah. Dita langsung pergi ke kamar mandi. Fauzi mengikuti Dita dan memberikan air putih. "Ini, Dita!" kata Fauzi sambil tersenyum. "Terima kasih, Fauzi!" kata Dita. Dita langsung masuk ke kamar tidurnya. Fauzi menjaga Dita di kamar sebelah. Aku masuk dan pergi tidur. "Apa maksud dari tindakan Alif? Dia selalu mempermainkan aku." kataku sambil merasa kesal. Saat pagi hari, Alif keluar dari kamar dan Roni bertanya kepada Alif. "Bagaimana, Alif? Kenapa kamu masih belum membawa Fauzi? Apa kamu masih tidak bisa menemukan dia?" tanya Roni sambil merasa kesal. "Belum." jawab Alif dengan sangat dingin. "Apa kamu membohongi aku?" tanya Roni sa
Magbasa pa
Aku Mengetahui Kehamilan Dita
"Baik, ibu Alea." kata Dita sambil tersenyum. Kami duduk di ruangan kerjaku. Dita melihat kotak makan siang milik aku. Saat aku membuka kotak makan siang, Dita mencium bau makanan yang aku buka. Dia merasa mual dan ingin muntah. "Ada apa, Dita?" tanyaku sambil merasa khawatir. "Tidak, saya hanya mual saja." Jawab Dita. "Apa karena makanan milik saya? Apa kamu tidak bisa mencium aroma makanan laut?" tanyaku sambil merasa bingung. "Sebenarnya sekarang saya merasa sedikit tidak nyaman saja. Tapi saya tidak memiliki alergi atau gejala." Jawab Dita. "Begitu, saya akan cepat makan supaya kamu tidak merasa terganggu." kataku sambil memakan makanan itu. Setelah selesai makan, kami bicara berdua. "Apa kamu yakin sudah sembuh?" tanyaku sambil merasa bingung. "Sudah, ibu Alea." Jawab Dita. "Tapi kenapa kamu mudah lelah dan selalu merasa mual sampai ingin muntah? Apa kamu sungguh tidak
Magbasa pa
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status