All Chapters of Gadis Simpanan Ayahku: Chapter 61 - Chapter 70
85 Chapters
61. Lembaran Baru
Dara mengusap air mata yang kembali jatuh membasahi pipinya karena teringat dengan calon buah hatinya yang sudah tiada. Sedikit pun Dara tidak pernah menyangka Keynan tega membunuh buah hatinya. Padahal dia sudah berulang kali memberi tahu cowok berlesung pipi itu kalau anak ini adalah darah dagingnya.Namun, Keynan tidak mempercayai ucapannya. Cowok itu malah mengira anak yang berada di dalam kandungannya adalah darah daging ayahnya. Keynan bahkan memaksanya untuk meminum obat penggugur kandungan agar janin yang berada di dalam kandungannya lenyap.Keynan benar-benar membuat Dara kecewa.Dirga menghela napas panjang melihat Dara yang menatap jendela kaca yang ada di hadapannya dengan pandangan kosong. Akhir-akhir ini gadis itu memang sering melamun, makan pun tidak teratur.Dara mirip sekali dengan ... mayat hidup.Gadis itu memang masih bernapas. Namun, semangat hidupnya seolah-olah lenyap semenjak kehilangan calon buah hatinya.Andai saja dia waktu itu datang lebih cepat, mungkin c
Read more
62. Nikah Lagi?
"Keysha nggak mau makan, badannya juga demam," ujar Hana di seberang."Baiklah, Keynan pulang sekarang." Keynan memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celana."Ada apa, Key? Kenapa kamu terlihat panik sekali?" tanya Brian."Keysha sakit.""Apa?" Brian begitu terkejut mendengar jawaban Keynan barusan. Pantas saja Keynan terlihat panik karena Keysha ternyata sedang sakit."Em, Bie. Maaf, sepertinya aku nggak bisa ikut—""Tidak apa-apa. Aku bisa mengatasi semuanya sendirian." Sebagai seorang sahabat Brian sangat memahami Keynan. Dia selalu menghandle pekerjaan Keynan jika Keysha sedang sakit tanpa diminta."Terima kasih banyak, Bie. Aku berutang banyak padamu."Brian mengibaskan telapak tangannya di depan wajah. "Alah, tidak usah dipikirkan, yang terpenting sekarang pikirkan kesehatan Keysha.""Kalau begitu aku pulang dulu. Sekali lagi terima kasih." Keynan menepuk pundak Brian sekilas sebelum meninggalkan kantor.Brian mengangguk. Dia terus memperhatikan Keynan sampai menghilang dar
Read more
63. Meyakinkan Diri
Selesai makan malam, Dirga langsung mengantar Dara dan Ayes pulang. Di sepanjang jalan Ayes tidak pernah berhenti memuji Dirga yang begitu pintar menyusun lego. Anak itu bahkan ingin memamerkan kemampuan Dirga pada teman-teman sekolahnya. Mereka pasti iri karena dia memiliki papa yang begitu hebat seperti Dirga."Pokoknya Papa besok halus datang ke sekolah Ayes.""Papa harus kerja, Ayes," tegur Dara agar Ayes tidak memaksakan keinginannya karena Dirga sangat sibuk bekerja."Tidak apa-apa, Dara. Besok papa akan datang ke sekolah, Ayes," ucap Dirga sambil mengusap puncak kepala Ayes yang duduk di atas pangkuan Dara dengan penuh sayang.Dia sangat menyayangi Ayes seperti anak kandung sendiri."Asyik! Terima kasih, Papa.""Ayes!" Dara memekik karena Ayes tiba-tiba saja mengecup pipi Dirga. Untung saja Ayes tidak jatuh karena kedua tangannya refleks memegangi tubuh anak itu."Kamu itu suka sekali membuat mommy jantungan. Untung saja kamu tidak jatuh," omel Dara tapi Ayes malah tertawa tanp
Read more
64. Ikatan
Keynan membaca berkas berisi materi yang harus dia sampaikan pada rapat besok pagi dengan serius. Sebagai seorang pengusaha muda yang bertangan dingin, Keynan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengembangkan perusahaan yang dirintis puluhan tahun lalu oleh mendiang sang ayah."Papa ...."Keynan mengalihkan pandang dari berkas yang ada di tangannya sekilas, menatap seorang gadis kecil berambut cokelat yang berjalan menghampirinya."Kamu belum tidur, Key?" tanya Keynan setelah melihat jam yang menempel di dinding ruang kerjanya. Pukul sembilan malam.Biasanya Keysha sudah tidur sejak jam delapan malam. Namun, putri kecilnya itu malah menghampirinya di ruang kerja.Keysha menggeleng pelan lantas meminta duduk di atas pangkuan Keynan. Keynan pun menuruti permintaan Keysha. Dia mengangkat tubuh mungil itu lalu mendudukkannya di atas pangkuan. Padahal dia belum selesai memperlajari materi untuk rapat besok pagi."Papa masih kerja?""Iya," jawab Keynan sambil kembali membaca berkas yang
Read more
65. Melangkah Bersamamu
Keynan mengajak Keysha ke toko es krim setelah mengunjungi makam Melisha walaupun Keysha tidak meminta. Sebagai seorang ayah, Keynan sangat sayang dan begitu memahami apa yang Keysha inginkan.Dia mengajak Keysha pergi ke kedai es krim yang sering dia datangi bersama Dara dulu. Putri kecilnya itu tampak begitu senang dan lahap memakan es krim-nya."Pelan-pelan kalau makan.""Iya, Papa."Keynan tersenyum lantas mengusap puncak kepala Keysha dengan penuh sayang. Setelah puas makan es krim, Keynan pun segera mengajak Keysha pulang. Gadis kecil itu tertidur lelap selama di perjalanan karena kelelahan.Keynan menggendong Keysha menuju kamar lantas membaringkan anak itu dengan hati-hati di atas tempat tidurnya."Mimpi indah, Sayang." Keynan mengecup kening Keysha dengan penuh sayang sebelum beranjak keluar."Waktumu kurang tiga hari lagi, Key. Kapan kamu membawa calon menantu ibu ke rumah?"Keynan menghela napas panjang karena Hana mulai lagi menyuruhnya untuk menikah. Dia bosan sekali mend
Read more
66. May I Kiss U? (◍•ᴗ•◍)
Aska bergerak satu langkah mendekati Dara. Kedua matanya menatap wanita yang tampil cantik dalam balutan gaun berwarna merah muda itu dengan lekat."Aku pegang kata-katamu, Andara. Kalau kau sampai tega menyakiti Dirga—" Dara tanpa sadar menahan menelan ludah menggunggu Dirga melanjutkan kalimatnya."Aku berani bersumpah Tuhan tidak akan pernah memaafkan kesalahanmu. Camkan itu!" Aska segera turun ke bawah setelah mengucapkan kalimat tersebut dari bibirnya, meninggalkan Dara yang bergeming di tempat.Dara melenguh pelan. Rasanya seperti ada sesuatu yang menghantam dadanya dengan sangat kuat hingga membuatnya kesulitan bernapas. Dadanya sesak.Dara benar-benar takut ucapan Aska barusan akan menjadi kenyataan karena dia sendiri pun masih ragu untuk melangkah bersama Dirga.Apa yang harus Dara lakukan?Haruskah dia membatalkan acara pertunangan ini?"Dara."Dara tergagap karena mendengar suara Elma. "I-iya, Tante?"Elma berjalan menghampiri Dara dengan senyum lebar. Wanita paruh baya it
Read more
67. Benang Merah
Keynan tidak tahu dia berada di mana sekarang. Dia hanya mengikuti ke mana pun langkah gadis kecil yang wajahnya mirip dengan Dara itu pergi. Entah kenapa dia merasa memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan anak perempuan itu.Namun, semakin lama anak perempuan itu malah berlari semakin jauh darinya. Dan entah kenapa dia merasa tidak ingin kehilangan anak perempuan itu."Tunggu!"Anak perempuan yang rambutnya dikuncir dua itu sontak berhenti melangkah lantas menatap Keynan yang berdiri tepat di belakangnya.Keynan tertegun. Ada perasaan aneh yang menyelusup dalam dirinya ketika menatap wajah anak perempuan tersebut.Rasanya dia ingin sekali merengkuh tubuh mungil itu ke dalam dekapan. Lantas menghujani wajah cantiknya dengan ciuman seperti yang sering dia lakukan pada Keysha. Namun, dia tidak mempunyai keberanian untuk melakukannya karena dia tidak kenal dengan anak perempuan itu."Daddy ...."Keynan tersentak. Jantungnya seolah-olah berhenti berdetak karena anak perempuan berusi
Read more
68. Di Tempat yang Sama
"Terima kasih atas kepercayaan Anda, Mr. Albert." Keynan menjabat tangan pemimpin perusahaan yang bekerja sama dengannya."Sama-sama, Mr. Narendra," balas lelaki tersebut.Keynan dan Mr. Albert pun mengambil foto bersama untuk dijadikan dokumentasi kalau hari ini perusahaan mereka reami bekerja sama. Setelah itu Mr. Albert mengajak Keynan makan siang."Ada sebuah kafe yang kuenya terkenal enak di dekat sini. Apa Anda berminat, Mr. Narendra?""Iya, Mr. Albert," jawab Keynan ramah."Baiklah. Kita bisa pergi memakai mobil saya." Mr. Albert dan Keynan berjalan bersama menuju mobilnya yang terparkir di depan gedung perusahaan. Mobil jenis sedan itu pun segera melaju menuju kafe yang dikatakan Mr. Albert."Bagaimana dadamu? Apa masih sakit?"Keynan mengusap dadanya sebelah kiri setelah mendengar pertanyaan Brian barusan seolah-olah melihat keadaan jantungnya. "Udah agak mendingan."Brian menghela napas panjang. Sebenarnya dia sudah menawarkan diri untuk menggantikan Keynan bertemu dengan Mr
Read more
69. We Meet Again
"Apa jadwalku setelah ini?" tanya Dirga setelah selesai memeriksa laporan keuangan perusahaannya.Aska pun segera memeriksa agenda Dirga. Ternyata atasan sekaligus sahabatnya itu tidak memiliki jadwal apa pun setelah menghadiri rapat pagi tadi."Tidak ada. Kau bebas setelah ini.""Baiklah kalau begitu." Dirga menutup laporannya lantas beranjak dari tempat duduknya. "Aku ingin menjemput Ayes di sekolah. Jangan hubungi aku kalau tidak ada urusan yang benar-benar penting."Aska mengangguk. "Em, Ga?"Dirga sontak berhenti melangkah, lantas berbalik menatap Aska. "Ya?"Aska menarik napas panjang sebelum bicara. "Apa kau serius ingin menikahi Dara?"Dirga memutar bola mata malas karena Aska sudah ribuan kali menanyakan pertanyaan tersebut pada dirinya. Dia bosan sekali mendengarnya. Lagi pula jawabannya sejak dulu sama. Dia akan tetap menikahi Dara meskipun wanita itu belum memiliki perasaan pada dirinya."Dara tidak pernah mencintaimu, Ga. Tolong pikirkan sekali lagi keputusanmu.""Aku aka
Read more
70. Anak Siapa?
Keynan tertegun, sepasang mata abu-abu miliknya terpaku pada seorang wanita berambut hitam yang berdiri tidak jauh darinya. Keynan tidak pernah menyangka Tuhan akan mempertemukannya lagi dengan wanita yang pernah menjadi bagian dari hidupnya di masa lalu.Jantung Keynan berdebar hebat. Pada detik itu juga waktu seolah-olah berhenti bergerak. Dunia seolah-olah berhenti berputar. Suara-suara di sekitarnya pun mendadak lenyap. Selama tiga puluh detik yang dia lakukan hanya diam sambil memandangi Dara yang terlihat semakin cantik dalam balutan dress floral tanpa lengan bermotif bunga-bunga.Enam tahun bukan waktu yang sebentar. Waktu selama itu ternyata berhasil mengubah banyak hal dalam diri Dara. Keynan akui kalau Dara terlihat semakin cantik dan dewasa sekarang.Dara bergeming di tempat. Kedua matanya menatap lelaki yang kakinya dipeluk Ayes dengan pandangan tidak percaya. Sedikit pun Dara tidak pernah menyangka Tuhan akan mempertemukannya lagi dengan Keynan setelah mereka berpisah sel
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status