Semua Bab Ketika Istriku Minta Talak: Bab 31 - Bab 40
206 Bab
Bab 31. Kupecat Papaku Dengan Elegan
Bab 31. Kupecat Papaku Dengan Elegan **** “Maaf, Pa? Bagaimana keputusan Papa? Pulang sekarang, atau tunggu lima hari lagi?” tanyaku menatap Papa, tanpa menghiraukan teriakan Mas Ray. “Embuuun, sebenarnya, ada apa, sih, ini? Apa yang kalian rahasiakan dari Papa? Tadi si Ray yang kau pecat, sekarang,  kau malah mau mecat Papa, Nak?” lirih Papa terlihat lemas. “Kami hanya bertengkar kecil tadi di rumah, Pa. Karena merasa  belum kelar, dia kejar saya ke sini, sampai di sini marah-marah gak jelas kek gini, malah nuduh saya dan  Sandra selingkuh,” Lelaki itu mendahului aku bicara.  Mengarang yang tidak benar, apa maksudnya? “Embun, benar begitu, Nak?” Aku menghela napas dalam-dalam. Berpikir keras akan semua kemungkinan yang bakal terjadi. Sepertinya Mas Ray masih menjaga kondisi kesehatan Papa. E
Baca selengkapnya
Bab 32. Rahasia Besar Sandra
Bab 32. Rahasia Besar Sandra ***** “Mobil Papamu? Hemh, terus, apa hubungannya, ya,  dengan Pak Robin, maneger Penjualan? Hehehe ….” Mas Ray tercekat. Tatapan dialihkannya ke   arah Sandra. Si betina mengkerut dengan wajah pucat. “Ok, jadi, kalau kau tak mau berurusan dengan polisi, atau melibatkan juga papamu, segera kau serahkan mobil, berikut surat-suratnya! Aku gak akan peduli, meski papamu ikut mendekam di dalam penjara, karena terlibat penggelapan uang perusahaan! Keluar sekarang, Mas!” “Awas kau!” Lelaki itu mengancam dnegan menggebrak meja dengan kencang.  Lalu melangkah  dengan wajah merah padam. “Saya ikut, Pak!” Sandra mengejarnya. “Berhenti! Kau  tidak boleh pergi!” teriakku. “Aku gak mau kerja kalau engg
Baca selengkapnya
Bab 33. Kutemukan Buku Harian Mama
Bab 33. Kutemukan Buku Harian Mama *****  “Bu! Di mana rekaman itu? Itu enggak benar, Buk! Maaf, itu hanya karangan saya aja!” “Cukup! Aku enggak butuh kata maaf! Sekarang juga, silahkan kau bawa mantan Kakak iparmu ini, kau tunjukkan semua file-file perusahaan padanya. Serahkan laptop, beserta seluruh kunci-kunci, kode untuk login, dan segalanya tentang perusahaan ini, padanya! Kau paham!” “Tapi, saya dimaafkan, kan, Buk?” “Kau kerjakan perintahku! Sekarang!” Liza menatapku, sepertinya dia masih bingung dengan keputusanku. “Kau kuterima bekerja di kantor ini, Za! Selamat bergabung! Pelajari semua tugasmu dari Sandra! Lapor aja padaku, kalau ada yang dia sembunyikan, mengerti!” ucapku menepuk bahunya. “Makasih, Bu Embun,” lirihnya berkaca-kac
Baca selengkapnya
Bab 34. Rahasia Besar Mama
Bab 34. Rahasia Besar Mama ***** Mungkinkah karena mama membenci Papa, sehingga dia anggap papa sudah almarhum? Tapi, menjaga perusahaan demi amanat? Maksudnya apa? Papa tak pernah peduli dengan perusahaan, jadi ini papa yang mana? Apakah masih ada papa yang lain? Tidak! Saat aku menikah tiga tahun lalu, Papa yang menikahkan aku, bukan wali hakim. Tapi, kenapa mama menulis seperti ini? Kulanjutkan membaca kalimat berikutnya. [Mas Irvan, aku sudah berusaha. Semoga kau tenang di alam sana! Seperti permintaanmu, jangan pernah mengatakan pada Embun, kalau dia sudah tak berayah. Aku melakukannya, Mas. Aku penuhi permintaanmu, untuk menikah dengan adik sepupumu, meski tak ada cinta sedikitpun di hati ini. Demi kebahagiaan Embun, Aku rela, Mas. Aku rela dinikahi, meski tak dicintai. Semua demi Embun.] Irvan? Adik sepupu? Papaku dengan si Irvan ini sepupuan? Kenapa b
Baca selengkapnya
Bab 35. Cinta Lama Darry Belum Kelar
Bab 35. Cinta Lama Darry Belum Kelar ****** “Maaf, Bu Embun, itupun karena kebetulan saya membaca scedul, makanya saya seret dia ke sini untuk melapor,” ungkapku   kesal. “Aku bukan sekretaris lagi di sini! Jadi urus sendiri semuanya! Kapok, kan? Sok-sok an mecat Pak Ray! Biasanya Pak Ray yang membereskan semuanya! Sekarang rasain!”  Sandra terlihat sangat puas.  “Sandra! Dengar, kuberi kau waktu lima hari  ini untuk membimbing Liza, sampai dia menguasai seluruhnya! Kau tak bisa lepas semuanya sekarang! Ingat, kalau kau macam-macam, kupastikan kau akan membusuk di penjara! Tapi, kalau kau menunjukkan etiked baikmu, mungkin aku hanya memecat saja, tak sampai ke tangan yang berwajib! Camkan itu!” Perempuan itu mendengkus, lalu berlalu meninggalkan kami, kembali menuju meja semula. “Maaf,
Baca selengkapnya
Bab 36. Ancaman Mama Siska
Bab 36. Ancaman Mama Siska POV Embun “Ok, silahkan turun! Aku akan terus memantau perkembangan perusahaanmu! Karena nilai mata kuliahmu, aku ambil dari kemampuanmu mengelola perusahaan ini, paham!” tegas Mas Darry begitu menepikan mobilnya di depan gedung megah, di mana kantorku berada. “Baik, terima kasih atas bantuan Bapak! Berkat Bapak, meeting tadi berjalan  dengan lancar,” ucapku menatapnya melalui kaca spion di depannya. “Aku tidak sedang membantumu! Justru aku sedang menilai  kemampuanmu mempraktekkan materi kuliahku,” sanggahnya menghindari tatapanku, meski sempat beradu sesaat tadi. “Mereka setuju  bekerja sama dengan perusahaan kita. Kita yang akan memasok besi di mega proyek yang sedang mereka jalani. Keuntungan yang akan kita peroleh sangat besar, saya akan memberi bonus buat Bapak, karena telah berjasa menggolk
Baca selengkapnya
Bab 37. Office Girlku Yang Mencurigakan
Bab 37. Office Girlku Yang Mencurigakan *****Kenapa wajah Mama berubah jadi begitu sangar? Jujur, aku takut. Tapi, aku tidak akan cengeng apa lagi lemah. Aku harus berani menghadapi siluman ini. “Kau pecat Ray, kau sita mobilnya, apa maksudmu? Istri macam apa kau, ha!” “Maaf, ini urusan saya dan ini   kantor saya, Ma! Tolong jangan ikut campur!” teriakku menegakkan tubuh. Menatap tajam tepat ke manik-manik matanya. “Oh, berani kau sekarang, ya! Berani kau melototi kama seperti itu?” “Kenapa tidak! Aku pimpinan di kantor ini sekarang. Kuperintahkan Mama keluar!” “Anak durhaka!” TIba-tiba tangannya melayang, segera kutangkap dan kucengkram dengan kuat. Suara langkah kaki ramai terdengar mendekat,  security datang tergopoh-gopoh, Dian, Liza, dan beberapa karya
Baca selengkapnya
Bab 38. Pengganti Wakil Direktur
Bab 38. Pengganti Wakil Direktur***** “Aku,  kamu izini menggunakan fasilitas mobil?” “Iya, tolong bekerjalah dengan sungguh-sungguh! Oh, ya, satu lagi. Aku minta kamu dekati Pak Robin, manager penjualan. Aku telah merekam pembicaraan Sandra dengan Mas Ray, tentang keterlibatan dia dalam pengelapan uang penjualan. Pak Robin diminta merekayasa laporan penjualan, makanya tidak kau temukan kecurangan di laporang keuangan. Kau paham maksudku?” “Aku sih, curiga seperti itu, tapi aku tak punya dasar apalagi bukti.” “Kecurigaan kamu benar. Buktinya akan aku kirim via WA padamu!” “Baik, aku akan tuntaskan.” “Ok, aku percaya padamu.” “Maaf, Bu, Pak Pengacara udah ada di sini, betul, ibu memanggil beliau?” terdengar suara Raina sang Resepsionis melalui
Baca selengkapnya
Bab 39. Senyuman Misterius Office Girlku
Bab 39. Senyuman Misterius Office Girlku ***** “Bapak-bapak semua, ada yang merasa keberatan?” tanyaku megedarkan pandangan, dan berhenti di wajah Pak Robin. Kucoba membaca isi pikiran pria paruh baya itu. Kutangkap gelisah di sorot matanya. “Se setuju, Bu, kami semua setuju,” ucapnya cepat, meski terlihat makin gugup. “Baik, terma kasih, atau ada yang mau mengundurkan diri?” kejarku kemudian. “Kalau Ibu masih percaya, kami berjanji akan bekerja dengan sebaik baiknya!” ucap mereka hampir bersamaan. Hanya Pak Robin yang diam. “Baik, saya memberi kepercayaan penuh kepada Bapak-bapak dan Ibu Dian, untuk memajukan perusahaan ini. Silahkan kembali ke ruangan masing-masing! Dan Om Ramlan, silahkan masuk ke ruangan barunya, ya! Enggak usah saya antar, kan?”  tanyaku mengulas senyum. &ldquo
Baca selengkapnya
Bab 40. Pernikahanku Dulu Tidak Sah, Om
Bab 40. Pernikahanku Dulu Tidak Sah, Om ***** “Lalu, apakah Om tidak kasihan pada mendiang Mama, yang tertekan batin akibat perselingkuhannya  dengan Mama Siska?” tandasku dengan air mata mulai melelah. Om Robert terdiam. “Mereka menikah siri di belakang Mama, belum kering makam Mama, perempuan itu sudah tidur di bekas ranjang Mama! Kalau pun, si Siska itu tak punya otak, tidakkah seharusnya Papa yang masih waras menghargai arwah Mama,  sedikit saja?” “Embun ….” “Bagaimana perasaan mereka, Mamaku baru saja di makamkan, mereka sudah tidur berdua dibekas ranjang Mama! Bahkan kain seprenya pun, mereka tak sempat ganti, Om! Papa kejam! Papa jahat! Dia bahkan pura-pura pingsan saat Mama dimakamkan, supaya bisa cepat pulang dan berduaan dengan perempuan itu! Mereka tak sabar, menjadi raja dan ratu di rumah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
21
DMCA.com Protection Status