Semua Bab Ketulusan Hati Amirah: Bab 11 - Bab 20
135 Bab
Hamil
Terkadang ada kalanya orang sabar itu meninggalkan apa yang membuatnya sabar. Ketika pengorbanan tak lagi dihargai, ketulusan hati tak pernah dianggap, cinta yang tak pernah peduli bahkan terlupakan.(Amirah- Ketulusan Hati Amirah)***Setelah turun dari mobil lamborgini biru kesayangan Abizar, Amirah memberhentikan taksi yang sudah tak berpenumpang, mencari rumah sakit untuk periksa, tujuannya saat ini adalah rumah sakit tempat Ambar terapi. Karena menurutnya rumah sakit itu lebih bagus dan lengkap. Amirah tidak pergi ke rumah sakit tempat Abi bekerja karena tidak ingin bertemu lagi dengan sang suami. Ia ingin menenangkan hati dulu, setidaknya untuk sejenak. Mencoba meredam amarah atas perkataan Abizar.Amirah sudah berada di depan rumah sakit besar, ia bertanya pada resepsionis tempat suster jaga tempat dokter obgyn yang sedang praktik hari ini. Ia menuju tempat praktik dokter kandungan rekomendasi dari suster tersebut dan memilih dokter perempuan, mesk
Baca selengkapnya
Terapi Terakhir Mama
Menangis tanpa air mata. Berteriak tanpa bersuara. Hanya merasakan sakitnya hati. Begitu tersiksa menyayat sanubari. Akankah kisahnya berujung bahagia dengan beribu hikmah indah tercipta? Ataukah hanya asa semata yang dirinya dapat? walaupun begitu hatinya kan selalu tegar menghadapinya. walau akhirnya hanya mendapat luka.(Amirah – Ketulusan Hati Amirah)***Setelah mengobrol banyak dengan Ambar. Ia meminta izin untuk beristirahat, menuju kamar tidur diikuti Abizar yang ada di belakang.Setelah memasuki kamar, Amirah segera menuju kamar mandi, membersihkan tubuh yang seharian penuh beraktivitas, menghilangkan rasa lelah yang ada di tubuh. Setelah itu mengambil air wudu untuk salat Isya. Dulu ia pernah mengkhayalkan masa depan, kehidupan setelah menikah, bisa salat berjamaah bersama sang suami yang akan menjadi imamnya. Namun, apa daya semua hanya tinggal impian belaka, harus menerima dengan lapang apa yang menjadi takdir, menikah tanpa cinta bahkan
Baca selengkapnya
Tragedi
Jikalau air mata memang bisa mengusir kegundahan dan kekecewaan maka menangislah. Jikalau kata-kata memang bisa menghapus luka maka ungkapkanlah, bicarakanlah! Mungkin seseorang bisa membantu melepas masalah yang dihadapi. Namun, jikalau ternyata seseorang yang kau anggap tepat tuk membantumu memang tak bisa mengobati gelisah di jiwa maka berdoalah. Jika diam tak bisa mengusir keresahan maka berwudulah dan lantunkan ayat-ayat suci sebagai syifa' dalam hati.(Amirah – Ketulusan Hati Amirah)***Kenzo masih berdiri melihat Amirah mendorong kursi roda seorang wanita paruh baya menelusuri koridor rumah sakit. Namun, ia tidak melihat jelas wajah wanita yang duduk di kursi roda itu, Kenzo penasaran dan berusaha mengikuti Amirah."Siapa yang bersamanya, apakah wanita yang ada di kursi roda itu ibunya?" batin Kenzo. Masih mengikuti Amirah.Amirah dan Ambar sampai di ruangan terapi dokter ortopedi. Ambar segera melakukan terapi jalan sesuai instruksi
Baca selengkapnya
Mengalami Koma
Hidup akan selalu melontarkan tuntutan dan tantangan kepada siapa pun hamba yang ada di dunia ini. Ada yang sebagai ujian, atau pun sebagai teguran atau sebagai amanah diri. Saat seseorang melakukan kebaikan dengan tulus tanpa mengharap apa pun maka Allah akan membalas kebaikan itu dengan mengirim seseorang yang lebih baik untuknya. Hadiah akan selalu terbungkus dengan indah. Namun juga terkadang Allah membungkusnya dengan masalah, ujian yang diri hadapi tapi percayalah di dalamnya selalu ada berkah.(Kenzo – Ketulusan Hati Amirah)***Dokter Yusuf menjelaskan pada Ambar yang masih awam tentang dunia kesehatan, wanita paruh baya itu masih terlihat sedih dan terpukul, bahkan sisa air matanya belum kering di pipinya, sedangkan Kenzo dan Abizar mereka berdua sudah paham apa yang diterangkan Dokter Yusuf. Ambar menyuruh Dokter Yusuf memberikan penanganan yang baik pada Amirah dan cucunya. Begitu juga Kenzo. Perhatian Kenzo membuat Abizar melihatnya tidak suka.
Baca selengkapnya
Terbongkar
Layaknya roda kehidupan yang terus berputar. Terkadang diri sering merasa masalah yang kita hadapi itu berat dan membuat diri berpikir bahwa masalah tersebut tidak akan berlalu. Namun, percayalah! Di dunia ini tidak ada yang permanen. Suatu saat semua akan berlalu. (Abizar – Ketulusan Hati Amirah) ***  Sudah dua minggu Amirah terbujur di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat medis yang tertancap di tubuhnya. Amirah memang masih bertahan hidup, tetapi Amirah kehilangan kesadaran, ia harus bernafas melalui mesin khusus. Setelah Dokter Yusuf menyatakan bahwa Amirah mengalami koma usai operasi. Entah sampai kapan Amirah akan bangun? Kondisi janin yang ada di perutnya juga masih berdetak tanda masih ada kehidupan di sana. Dengan bantuan obat penguat janin yang disuntikkan dalam cairan infus, janin tersebut bisa bertahan hingga saat ini. Setiap hari Ambar keluar masuk rumah sakit tempat Amirah dirawat, rasa lelah ia abaikan, Ambar hanya berharap ada
Baca selengkapnya
Kedatangan Kedua Orang Tua Amirah
 ***Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Terkadang ia datang setelah diri lelah tersakiti oleh seseorang yang tak pernah tahu cara untuk menghargai. Menghadirkan cinta yang tulus dihati, membuka tabir hati yang telah tertoreh beribu luka yang menghiasi hari. Dengan ketulusannya mampu membawa hati terbang mencari cinta yang telah terkubur direlung jiwa karena tertancap rasa kecewa. Terkadang kesulitan harus dirasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang menjemput diri.(Amirah – Ketulusan Hati Amirah)*** Siang ini keluarga Amirah sampai di Jakarta. Mereka dijemput oleh sopir keluarga Abizar atas perintah Ambar. Sesampainya di Jakarta mereka langsung dibawa pak Agus ke rumah sakit tempat Amirah dirawat. Di rumah sakit sudah ada Kenzo yang menemani Ambar, sehingga ia bisa sedikit menghilangkan amarahnya pada sang putra tadi malam. Ambar mengatakan pada Kenz
Baca selengkapnya
Pengakuan Abizar pada Kenzo
Ucapkan syukur untuk setiap penderitaan, karena disitu Allah hadirkan kesabaran, ucapkan syukur untuk setiap ujian, karena disitu Allah hadirkan kekuatan.(AMIRAH - KETULUSAN HATI AMIRAH)***Ambar berharap Amirah segera bangun. Ia akan meminta bahkan memohon pada sang putra untuk memperbaiki hubungan mereka. Namun, entah apa yang diinginkannya akan dikabulkan atau tidak oleh sang putra yang sudah terlanjur cinta buta pada Amanda, bahkan Abizar sendiri tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk untuk hidupnya sendiri.Ambar membujuk sang besan untuk pulang bersamanya. Istirahat di rumah dan besok ke sini lagi. Awalnya mereka menolak. Namun, Ambar terus membujuk sehingga mereka tidak enak hati untuk menolak. Ambar menyuruh Abi untuk menunggu Amirah di rumah sakit. Abizar ingin menolak. Namun, ia melihat isyarat dari sang mama yang melotot ke arahnya membuatnya mau tak mau menuruti kemauan sang mama.  "Lihat tuh! Bisa-bis
Baca selengkapnya
Mengetahui kebenaran
Pagi ini setelah sarapan pagi Ambar mengajak kedua orang tua Amirah kembali ke rumah sakit, kedua orang tua Amirah sangat senang bisa melihat Amirah kembali. Sampai di rumah sakit Ambar segera mencari keberadaan sang putra, tetapi Ambar tidak menemukannya, ia malu dan kecewa pada Abi. Merasa tidak enak pada kedua orang tua Amirah. "Anak itu keterlaluan sekali disuruh jaga semalam saja, tidak mau malah sekarang menghilang," batin Ambar.Melihat kegelisahan Ambar, Rianti dan Syaifuddin mulai menenangkan sang besan.Sedangkan Abizar yang ada di hotel, ia baru saja bangun, karena tidur hampir jam 03.00 pagi membuat ia kesiangan. Melihat jam rolex yang ada di tangannya, begitu terkejutnya. Ia langsung berlari menuju kamar mandi, setelahnya ia bergegas ke rumah sakit tempat Amirah dirawat, kalau tidak mamanya bisa marah besar. Membuka pintu ruangan sudah ada sang mama dan kedua mertuanya. Sang mama menatap horror, Abizar tahu kesalahannya semakin menumpuk pada s
Baca selengkapnya
Tersadar dari Koma
Dalam hidup, kamu akan menemukan sesuatu yang mengecewakan. Dari situ kamu bisa belajar bagaimana mendewasakan diri dan bersikap lebih bijak.(Kenzo – Ketulusan Hati Amirah)***Setelah pembicaraan itu kedua orang tua Amirah hanya diam. Ada raut wajah yang teramat kecewa di muka keduanya. Ambar berusaha memecahkan keheningan di ruangan itu, mencoba mengajak berbicara serta menawarkan makanan untuk kedua orang tua Amirah, yang hanya diangguki dan dibalas dengan senyuman keduanya. Ambar sudah mengatakan berkali-kali maaf pada kedua orang tua Amirah, dan bercerita kepada keduanya kalau ia tidak tau apa-apa. Kedua orang tua Amirah memaklumi itu. Mereka mencoba menerima takdir sang putri berusaha tidak marah, bahkan memaafkan apa yang telah terjadi. Ambar sangat malu, kecewa, sakit hati kepada anak semata wayangnya. Bahkan setelah keputusan yang diberikan abah kemarin Abizar tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali.Kenzo masuk ruangan itu setelah
Baca selengkapnya
Memutuskan Pergi
Belajar untuk mengendalikan kemarahan, meskipun diri punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti diri dapat berlaku sesuka hati, tanpa memikirkan perasaan orang lain. Marahnya orang bijak dengan cara yang santun yang akan menciptakan situasi lebih baik. Hati boleh panas tetapi lidah tetap dingin, agar tidak melukai perasaan orang lain.***Kenzo dan abah Syaifuddin masuk ruangan rawat inap Amirah, mengucapkan salam pada tiga wanita yang terlihat bahagia, karena Amirah sudah bangun dari komanya."Abah ...," lirih Amirah mencoba menormalkan tubuh. Tubuh Amirah sedikit kaku karena satu bulan tidak digerakkan sama sekali akibat koma."Alhamdulillah, kamu sudah bangun, Teh," ucap abah sambil mengelus kepala Amirah yang sudah menggunakan hijab instannya."Alhamdulillah, Abah. Allah masih memberikan Amirah kesempatan hidup." Amirah melirik Kenzo yang berada tidak jauh dari sang abah, Kenzo tersenyum hangat padanya, sekilas tatapan mereka beradu. Namun
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status