Hidup akan selalu melontarkan tuntutan dan tantangan kepada siapa pun hamba yang ada di dunia ini. Ada yang sebagai ujian, atau pun sebagai teguran atau sebagai amanah diri. Saat seseorang melakukan kebaikan dengan tulus tanpa mengharap apa pun maka Allah akan membalas kebaikan itu dengan mengirim seseorang yang lebih baik untuknya. Hadiah akan selalu terbungkus dengan indah. Namun juga terkadang Allah membungkusnya dengan masalah, ujian yang diri hadapi tapi percayalah di dalamnya selalu ada berkah.
(Kenzo – Ketulusan Hati Amirah)
***
Dokter Yusuf menjelaskan pada Ambar yang masih awam tentang dunia kesehatan, wanita paruh baya itu masih terlihat sedih dan terpukul, bahkan sisa air matanya belum kering di pipinya, sedangkan Kenzo dan Abizar mereka berdua sudah paham apa yang diterangkan Dokter Yusuf. Ambar menyuruh Dokter Yusuf memberikan penanganan yang baik pada Amirah dan cucunya. Begitu juga Kenzo. Perhatian Kenzo membuat Abizar melihatnya tidak suka.
Layaknya roda kehidupan yang terus berputar. Terkadang diri sering merasa masalah yang kita hadapi itu berat dan membuat diri berpikir bahwa masalah tersebut tidak akan berlalu. Namun, percayalah! Di dunia ini tidak ada yang permanen. Suatu saat semua akan berlalu. (Abizar – Ketulusan Hati Amirah) *** Sudah dua minggu Amirah terbujur di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat medis yang tertancap di tubuhnya. Amirah memang masih bertahan hidup, tetapi Amirah kehilangan kesadaran, ia harus bernafas melalui mesin khusus. Setelah Dokter Yusuf menyatakan bahwa Amirah mengalami koma usai operasi. Entah sampai kapan Amirah akan bangun? Kondisi janin yang ada di perutnya juga masih berdetak tanda masih ada kehidupan di sana. Dengan bantuan obat penguat janin yang disuntikkan dalam cairan infus, janin tersebut bisa bertahan hingga saat ini. Setiap hari Ambar keluar masuk rumah sakit tempat Amirah dirawat, rasa lelah ia abaikan, Ambar hanya berharap ada
***Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Terkadang ia datang setelah diri lelah tersakiti oleh seseorang yang tak pernah tahu cara untuk menghargai. Menghadirkan cinta yang tulus dihati, membuka tabir hati yang telah tertoreh beribu luka yang menghiasi hari. Dengan ketulusannya mampu membawa hati terbang mencari cinta yang telah terkubur direlung jiwa karena tertancap rasa kecewa. Terkadang kesulitan harus dirasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang menjemput diri.(Amirah – Ketulusan Hati Amirah)***Siang ini keluarga Amirah sampai di Jakarta. Mereka dijemput oleh sopir keluarga Abizar atas perintah Ambar. Sesampainya di Jakarta mereka langsung dibawa pak Agus ke rumah sakit tempat Amirah dirawat. Di rumah sakit sudah ada Kenzo yang menemani Ambar, sehingga ia bisa sedikit menghilangkan amarahnya pada sang putra tadi malam.Ambar mengatakan pada Kenz
Ucapkan syukur untuk setiap penderitaan, karena disitu Allah hadirkan kesabaran, ucapkan syukur untuk setiap ujian, karena disitu Allah hadirkan kekuatan.(AMIRAH - KETULUSAN HATI AMIRAH)***Ambar berharap Amirah segera bangun. Ia akan meminta bahkan memohon pada sang putra untuk memperbaiki hubungan mereka. Namun, entah apa yang diinginkannya akan dikabulkan atau tidak oleh sang putra yang sudah terlanjur cinta buta pada Amanda, bahkan Abizar sendiri tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk untuk hidupnya sendiri.Ambar membujuk sang besan untuk pulang bersamanya. Istirahat di rumah dan besok ke sini lagi. Awalnya mereka menolak. Namun, Ambar terus membujuk sehingga mereka tidak enak hati untuk menolak.Ambar menyuruh Abi untuk menunggu Amirah di rumah sakit. Abizar ingin menolak. Namun, ia melihat isyarat dari sang mama yang melotot ke arahnya membuatnya mau tak mau menuruti kemauan sang mama."Lihat tuh! Bisa-bis
Pagi ini setelah sarapan pagi Ambar mengajak kedua orang tua Amirah kembali ke rumah sakit, kedua orang tua Amirah sangat senang bisa melihat Amirah kembali. Sampai di rumah sakit Ambar segera mencari keberadaan sang putra, tetapi Ambar tidak menemukannya, ia malu dan kecewa pada Abi. Merasa tidak enak pada kedua orang tua Amirah."Anak itu keterlaluan sekali disuruh jaga semalam saja, tidak mau malah sekarang menghilang," batin Ambar.Melihat kegelisahan Ambar, Rianti dan Syaifuddin mulai menenangkan sang besan.Sedangkan Abizar yang ada di hotel, ia baru saja bangun, karena tidur hampir jam 03.00 pagi membuat ia kesiangan. Melihat jam rolex yang ada di tangannya, begitu terkejutnya. Ia langsung berlari menuju kamar mandi, setelahnya ia bergegas ke rumah sakit tempat Amirah dirawat, kalau tidak mamanya bisa marah besar. Membuka pintu ruangan sudah ada sang mama dan kedua mertuanya. Sang mama menatap horror, Abizar tahu kesalahannya semakin menumpuk pada s
Dalam hidup, kamu akan menemukan sesuatu yang mengecewakan. Dari situ kamu bisa belajar bagaimana mendewasakan diri dan bersikap lebih bijak.(Kenzo – Ketulusan Hati Amirah)***Setelah pembicaraan itu kedua orang tua Amirah hanya diam. Ada raut wajah yang teramat kecewa di muka keduanya. Ambar berusaha memecahkan keheningan di ruangan itu, mencoba mengajak berbicara serta menawarkan makanan untuk kedua orang tua Amirah, yang hanya diangguki dan dibalas dengan senyuman keduanya. Ambar sudah mengatakan berkali-kali maaf pada kedua orang tua Amirah, dan bercerita kepada keduanya kalau ia tidak tau apa-apa. Kedua orang tua Amirah memaklumi itu. Mereka mencoba menerima takdir sang putri berusaha tidak marah, bahkan memaafkan apa yang telah terjadi. Ambar sangat malu, kecewa, sakit hati kepada anak semata wayangnya. Bahkan setelah keputusan yang diberikan abah kemarin Abizar tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali.Kenzo masuk ruangan itu setelah
Belajar untuk mengendalikan kemarahan, meskipun diri punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti diri dapat berlaku sesuka hati, tanpa memikirkan perasaan orang lain. Marahnya orang bijak dengan cara yang santun yang akan menciptakan situasi lebih baik. Hati boleh panas tetapi lidah tetap dingin, agar tidak melukai perasaan orang lain.***Kenzo dan abah Syaifuddin masuk ruangan rawat inap Amirah, mengucapkan salam pada tiga wanita yang terlihat bahagia, karena Amirah sudah bangun dari komanya."Abah ...," lirih Amirah mencoba menormalkan tubuh. Tubuh Amirah sedikit kaku karena satu bulan tidak digerakkan sama sekali akibat koma."Alhamdulillah, kamu sudah bangun, Teh," ucap abah sambil mengelus kepala Amirah yang sudah menggunakan hijab instannya."Alhamdulillah, Abah. Allah masih memberikan Amirah kesempatan hidup." Amirah melirik Kenzo yang berada tidak jauh dari sang abah, Kenzo tersenyum hangat padanya, sekilas tatapan mereka beradu. Namun
Kesulitan harus dirasakan terlebih dulu, sebelum kebahagiaan yang sempurna datang. Melabuhkan cinta pada orang yang tepat yang menjaga hati dan menerima semua pengorbanan, yang tulus memberi tanpa mengharap, yang rela berkorban meskipun terabaikan, yang menjunjung kepercayaan dan ketulusan, yang tidak akan pernah tergantikan, walaupun berusaha tuk memisahkan.(Amirah Najwa Syaifuddin)Amirah, Kenzo dan kedua orang tuanya melangkah keluar dari rumah Ambar, mereka segera masuk ke mobil Kenzo, Abah duduk di sebelah Kenzo yang sudah siap di balik kemudi, sedangkan Amirah dan Ummi Rianti duduk di bangku penumpang. Sesekali Amirah melihat keakraban sang abah dengan dokter Kenzo. Kenzo selalu bisa mencairkan suasana dengan banyolan-banyolannya yang ditimpali Abah dengan banyolannya juga. Amirah tidak menyangka di wajah seriusnya Kenzo, dokter muda itu juga humoris. Sesekali Abah dan Kenzo tertawa nyaring membuat Ummi dan Amirah tersenyum melihat dua laki-laki tampan beda usia
Jangan pernah lelah dengan apa yang diri semogakan. Yakinlah bahwa suatu hari nanti pasti akan dikabulkan. Karena, langit telah menjadi saksi bahwa Allah mendengar setiap doa-doa baik yang dipanjatkan padaNya.(Kenzo – Ketulusan Hati Amirah)***Setelah salat Asar berjamaah, Kenzo pamit pulang kepada Abah dan Ummi. Mereka sebenarnya melarang Kenzo untuk pulang hari ini, tapi Kenzo bersikeras untuk tetap pulang, selain Kenzo harus menjaga hati, ia tidak mau terlalu larut dalam pesona Amirah yang membuat ia bingung harus menempatkan diri."Astagfirullah ... Astagfirullah ... kenapa perasaan ini tidak sinkron dengan perilakuku? Aku ingin pulang supaya bisa menenangkan pikiran supaya tidak terlalu jatuh pada rasa cinta ini pada Amirah. Tetapi hatiku rasanya sulit menerima kalau aku akan jauh dari Amirah," batin Kenzo bergejolak.Kenzo gelisah antara pulang atau tidak, sesekali melihat pintu kamar Amirah yang tertutup. Gerak gerik Kenzo tidak lupu