Semua Bab Ketulusan Hati Amirah: Bab 31 - Bab 40
135 Bab
Rayyan Hilman Alfatikh
*** Ummi dan Abah segera meminta Amirah untuk memberikan ASI Pertamanya pada bayi mungil itu. Amirah menerimanya dengan senyuman yang mengembang di wajah cantiknya.  "Ummi, sedikit geli Umm," ucap Amirah saat pertama kali  sang bayi menggapai putingnya.  "Mungkin belum terbiasa, nanti kalau terbiasa teteh nggak akan merasa geli, kok." Setelah memberikan bayi mungil itu pada Amirah. Abah berusaha menelpon Ambar untuk mengabarkan kalau puterinya sudah melahirkan dengan selamat.  Detik berikutnya Ambar mengangkat telpon dari Abah.  [Assalamualaikum, iya Abah ada apa?] [Wa'alaikumussalam, ini cuma mau ngabarin bu Ambar kalau Amirah sudah melahirkan] [Alhamdulillah ya Allah, bagaimana keadaannya sekarang? Amirah juga bayinya?] [Alhamdulillah, semuanya sehat] 
Baca selengkapnya
Sidang Perceraian
Hari ini ini Amirah menghadiri persidangan terakhir. Sidang putusan yang akan mengubah statusnya, memberi dirinya status baru di mata masyarakat dan negara, "janda"Amirah sedikit nervous. Namun, abah selalu memberinya semangat. Saat ini Amirah sedang ditemani abah dan pengacaranya, sedangkan ummi di rumah menjaga Rayyan. Tanpa Amirah dan abah duga Ambar, Vika, dan Kenzo datang ikut memberi dukungan pada Amirah. Mereka bertiga memberikan senyum tulus mereka pada Amirah yang dibalas Amirah dengan senyuman."Terima kasih Mama, Tante Vika, dan Kak Kenzo sudah mau datang.""Iya, Sayang. Kamu harus semangat kami selalu ada untukmu," ucap Ambar sambil mengusap-usap bahu Amirah.Tidak berapa lama, Abizar datang bersama Amanda dan juga pengacaranya. Ambar melihat kedatangan mereka. Ambar diam saja pura-pura acuh. Abizar melihat Ambar, ingin rasanya ia menghampiri sang mama. Namun, tidak ia lakukan. Kenzo melihat Abizar, ia tersenyum pada sahabatnya itu, tapi Abiz
Baca selengkapnya
Mengkhitbah
Di saat rindu semakin dalam bila tidak menyapa.Cinta yang membuncah dalam diam.Inginku teriakkan namamu dalam jeratan qolbuku. Namun, aku hanya bisa menyebutmu disujudku, dalam untaian doa di sepertiga malam. Berharap pada Robb. Engkaulah yang akan menjadi pendampingku, menyempurnakan kekuranganku bersamamu menuju surgaNya kelak. Bila memang dirimu adalah jodoh untukku, semesta akan mendekatkan, sekalipun saat ini saling berjauhan, meskipun harus menunggu lama dirimu tuk mengejar cita-citamu. Aku akan tetap menunggu karena aku percaya bahwa Allah tidak akan mengkhianati usahaku dalam memperbaiki diri dan menjaga hati.(Kenzo Alaudin Adinata)***Kenzo sangat bahagia melihat Amirah bahagia menerima formulir pendaftaran mahasiswa baru fakultas kedokteran."Ta-tapi, Kak. Kalau aku mau mendaftar kuliah sekarang, bagaimana dengan Rayyan? Aku tidak mau Rayyan minum sufor. Aku ingin Rayyan minum ASIku sampai dia umur dua tahun," ucap Amirah sedih
Baca selengkapnya
Ijab qobul
Mereka semua masih berembuk membahas pernikahan Kenzo dan Amirah. Membicarakan semua yang dibutuhkan nantinya. Mulai dari menentukan hari pernikahan, mahar, souvenir, undangan, baju pernikahan, seragam, konsep yang diusung dan semua yang berhuhungan dengan pernikahan itu.Setelah rembukan untuk persiapan pernikahan selesai. Kenzo dan keluarganya pamit pulang.Kenzo merasa lega, semua yang dirinya harapkan berjalan lancar, tunggu satu bulan lagi menuju pelaminan."Alhamdulillah, Allah sudah memuluskan jalanku untuk segera menghalalkan Amirah," batin Kenzo***satu minggu berlalu, sesuai janji Kenzo kembali lagi ke Bandung untuk menjemput Amirah sekeluarga.Sampai di rumah sudah ada Aisyah yang sedang berbincang dengan teman-temannya di halaman rumah. Mobil Kenzo berhenti di halaman itu, Aisyah dan teman-temannya lansung heboh ketika Kenzo turun dari mobil menyapa Aisyah.Amirah mendengar kehebohan sang adik segera keluar dari rumah.
Baca selengkapnya
Memiliki Seutuhnya
Setelah prosesi ijab qobul selesai. Kenzo dan Amirah melakukan sungkem pada kedua orang tua mereka juga pada Ambar.Dalam prosesi sungkem itu abah berpesan pada Kenzo, menitipkan Amirah dan memintanya memulangkan Amirah bila Kenzo sudah tidak menginginkannya. Begitu pun Devan berpesan pada Kenzo untuk bertanggungjawab pada Amirah, menyayangi, mencintai dan mau membimbing Amirah."Apa pun yang terjadi dalam berumah tangga yang dibutuhkan selain tanggung jawab adalah kepercayaan, komunikasi dan saling menghormati dan menghargai. Saling mengisi kekurangan. Jangan pernah main tangan, jaga ucapan dan jaga emosi. Kalau sedang marah lebih baik diam dan menghindar jadilah air untuk menenangkan jangan jadi api kalau istrimu sedang marah," ucap Devan bijak. Menasihati sang putra."Dengerin tuh, Bro. Apa yang dibilang Om Devan dan Abah," celetuk Amran menggoda.Bukan saja Devan, Vika juga dengan cerewetnya juga menasihatinya dengan bijaksana."Jadilah imam ya
Baca selengkapnya
Resepsi
Amirah memesan dua ronde pada penjual ronde. Lalu memesan dua bubur ayam pada penjual bubur ayam. Sembari menunggu enggak bosen-bosennya Kenzo godain sang istri."Sayang ... aku kangen Rayyan kemarin kan sebelum makan malam video callan sama baby lucu itu. Sekarang kira-kira Rayyan udah bangun belum ya? Video callan lagi yuk!""Tadi pas nunggu kakak mandi aku sempat telepon ummi, katanya Rayyan masih tidur. Sekarang kita coba lagi yuk... Mungkin udah bangun."Kenzo menghubungi abah. Suara cempreng Aisyah menyapa Kenzo dan Amirah. Kenzo menanyakan Rayyan. Namun, bayi itu masih dimandikan Ummi.Penjual ronde mengantarkan pesanan Amirah. Disusul penjual bubur ayam."Bismillahirrahmanirrahim ... kita langsung makan, Sayang," Kenzo mulai sedikit meniup."Nunggu dingin dikit Kak. Biar nggak pakai ditiupin. Kan nggak boleh makan sambil ditiup.""O iya lupa ... Oke, istriku yang cantik ... Bidadari surgaku," goda Kenzo. Amirah tersenyum malu-
Baca selengkapnya
Kedatangan Abizar
Pukul tiga pagi Rayyan kembali terjaga, bayi tampan itu kembali rewel. Amirah berusaha menenangkan sang putra dengan meninabobokkan dan memberi ASI sedangkan Kenzo yang juga sigap di samping bayi itu, menyenandungkan sholawat supaya bayi itu lebih tenang."Kebiasaan Rayyan sejak lahir pukul tiga pasti bangunin minta nenen," ucap Amirah."Itu tandanya Rayyan bangunin kita untuk segera salat malam, itu juga karena kebiasaan kamu yang Istiqomah mengerjakan salat malam jadi terbawa sampai Rayyan lahir, Yang."***Kini mereka semua baik keluarga Amirah dan keluarga Kenzo juga Ambar sudah berkumpul di restoran di hotel untuk sarapan. Karena setelah sarapan mereka putuskan untuk langsung kembali ke Jakarta."Sayang, ini kado pernikahan kalian dari mama, semoga kalian suka," ucap Ambar sambil memberikan tiga tiket ke Bali."Masyaallah, Mama. Terima kasih banyak, Ma," ucap Amirah berbinar."Iya sama-sama, Sayang. Sebenarnya aku mau ngasih tike
Baca selengkapnya
Suara Hati Abizar
***Pov AbizarSatu bulan setelah Amirah melahirkan, Aku sudah mendaftarkan perceraianku dengan Amirah ke pengadilan agama. Dengan bantuan pengacara ku semua proses begitu mudah. Aku tinggal menunggu jadwal sidang lalu menghadirinya. Sidang dijadwalkan kurang lebih satu bulan lagi. Sidang pertama berjalan dengan mudah dan cepat. Sesuai janji abahnya, Amirah tidak menuntut apa-apa dariku. Aku melihat Amirah hanya ditemani abahnya dan pengacaranya. Hari ini aku mengajak Amanda ikut serta menghadiri sidang pertama perceraianku. Aku ingin tau bagaimana reaksi Amirah ketika aku bersama Amanda? Ya saat tau aku mengajak Amanda reaksi Amirah awalnya sedikit acuh, tapi aku tahu sorot matanya terlihat begitu kecewa, apa dia cemburu? Mungkin saja! Apa Amirah mencintaiku? Aku percaya diri dengan penilaianku sendiri. Bukan saja Amirah yang terlihat kecewa, saat aku mengajak Amanda, abahnya dengan tatapan tajamnya juga terlihat tidak suka dan sepertinya belia
Baca selengkapnya
Aqiqah Rayyan
Pagi ini Amirah dan Kenzo bersiap pulang ke rumah. Amirah membereskan semua barangnya dan juga barang Kenzo.Kini mereka berdua sudah berada di rumah keluarga Kenzo. Ummi, Abah, Aisyah dan Uwak sudah bersiap untuk kembali ke Bandung."Kami titip putri kami ya, Pak. Tegur dan nasihati Amirah bila melakukan kesalahan, marahi kalau sekiranya kesalahan itu fatal, pulangkan pada kami bila kesalahannya sudah tidak bisa ter maafkan," ucap abah pada Devan menitipkan Amirah.Devan mengangguk sambil memeluk abah. "Amirah, wanita yang baik, insya Allah bisa menjaga kehormatannya dan juga keluarga kami, abah jangan pernah khawatir, kami sudah menganggap Amirah putri kami sendiri bukan menantu," ucap Devan tulus.Pak Wahyu sopir keluarga Kenzo bersiap untuk mengantar keluarga Amirah pulang ke Bandung. Dengan berat Amirah melepaskan kepergian keluarganya.Amirah mendekat ke arah Aisyah memeluk sang adik. "Titip ummi dan abah, jangan nakal dan suka jahil."
Baca selengkapnya
Rencana Bulan Madu
Cinta kita adalah cinta yang terbaik, karena cintamu meningkatkan imanku dan membantuku untuk selalu dekat denganNya, selalu mengingatkanku padaNya dan karena alasan itu aku semakin mencintaimu. Mencintaimu karena Allah.“Terima kasih sudah mau menjadi makmumku, belajar bersama untuk menggapai jannahNya. Membina bahtera rumah tangga dengan nahkoda cinta, cinta karena ilahi.”           (Kenzo Alauddin Adinata)***Satu minggu berlalu setelah acara aqiqoh Rayyan. Hari ini Kenzo dan Amirah berkemas untuk bulan madu, mereka membawa peralatan yang mereka butuhkan, semua perlengkapan bayi mereka dahulukan tidak mau kurang apa pun untuk Rayyan."Sayang hari ini aku pingin bawa kamu ke rumah sakit, aku udah janji dengan dokter obgyn.""Hm. Dokter obgyn, kenapa harus ke dokter obgyn?" tanya Amirah heran."Maaf ya, aku mau kamu konsultasi alat kontrasepsi.""Maksud kakak? enggak usah bertele-tel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status