All Chapters of Bukan Istri Idaman: Chapter 71 - Chapter 80
104 Chapters
71. Tenggelam
 Tidak ada yang lebih membahagiakan selain keluarga kecil yang lengkap dan bahagia. Suami yang selalu setia menyayangi dan anak-anak yang tumbuh sehat dan ceria.Dua orang putra dan dua orang putri melengkapi kehidupan Mila dan Denny. Daffa-Daffi, Alina, Qirani, mereka menjadi malaikat kecil pelengkap hidupnya. Kehidupan yang dulu banyak halangan dan rintangan, kini mereka menikmati hidup yang lebih baik dan bahagia. Hari demi hari terlewati begitu saja. Anak-anak Mila tumbuh jadi anak yang cerdas dan periang. Mereka tak kehilangan kasih sayang orang tuanya. Delapan tahun berlalu, Qirani tumbuh jadi gadis kecil yang manis, Daffa-Daffi sudah melanjutkan ke jenjang kuliah, sementara Alina mulai masuk ke SMA.Dengan nekad Qirani pulang sekolah sendiri, sang sopir belum menjemputnya. Suasana sekolah sudah sepi karena teman-temannya sudah pulang lebih dulu."Kami pulang duluan ya, Qirani."Gadis kecil mungil itu melambaik
Read more
72. Kehilangan
  "Mereka sudah tiada. Ikhlaskan mereka ya, kamu perempuan yang kuat." "Apa ...? Tidaaaakkk!! Daffi ... Qirani ..." Mila terkulai, ia tak sadarkan diri, mendapati kenyataan kalau putra-putrinya meninggal. Denny langsung membaringkannya ke tempat tidur. Tergambar jelas kesedihan yang teramat dalam. Sementara gadis remaja itu tergugu di samping jenazah kakak dan adiknya.  "Kak Daffi!" Ia terisak dan terus memeluk tubuh kakaknya. "Maafin Alina Kak, maafin Alina." Ia menoleh ke samping melihat jenazah sang adik. "Dek Qirani, kenapa kalian pergi secepat ini?" Motor Daffa memasuki halaman rumahnya. Ia baru saja pulang. Menatap heran, banyak orang di rumahnya. Belum lagi ada bendera kuning di pinggir jalan. Perasaannya sudah tak karuan. Siapa yang meninggal?  "Mas Daffa, yang sabar ya," tukas salah seorang tetangganya. "Ada apa ya, Pak?"  Tetangganya itu hanya menepuk-nepuk pundak Daffa. Ia
Read more
73. Menggadaikan Istri
Season 2 Part 1 [Istri kamu cantik ya. Apa bisa menemani saya makan malam? Nanti hutang di kantor saya anggap lunas] [Beneran, Bos?] [Tentu saja] [Baiklah, saya akan coba bujuk istri saya] [Saya tunggu di Cafe Clarissa pukul 19.00] [Oke] [Ingat ya, jangan sampai terlambat atau tidak datang. Kamu harus tepati janji. Kalau tidak kamu tahu sendiri apa konsekuensinya!] [Siap, bos] Deg deg deg, jantungku berdebar sangat kencang, membaca pesan W* dari bos suamiku. Apa ini? Jadi Mas Tommy sengaja menggadaikanku pada bosnya demi hutangnya supaya lunas? Hutang apa? Dia tak pernah bilang apapun padaku kalau dia punya sangkutan hutang. Pria itu keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Kamu sudah siap, Dek? Dandan yang cantik lho!" tukasnya. Ia tersenyum mendekatiku.  "Jadi ini alasanmu mengajakku keluar, Mas? Kamu ingin aku menemani bosmu itu?" Dengan nada
Read more
74. Memangnya anda siapa?
Season 2 Part 2"Alina, kenapa kau masih berdiri saja? Ayo duduklah!" sergahnya kembali."Makanan istimewa sudah kupesan khusus untukmu," lanjutnya kembali.Aku menggeleng pelan. Rasanya hatiku benar-benar hancur, dijadikan barang gadaian oleh suamiku sendiri. Astaghfirullah. Benar-benar suami lucknut!"Baiklah, kuberi waktu 10 menit untuk menyusul suamimu. Kalau dia masih ada di sana kau boleh ikut pulang bersamanya, tapi kalau tidak, kau harus menemaniku malam ini."Mendengar ucapannya, tanpa pikir panjang lagi aku bergegas keluar. Menoleh ke kiri dan kanan berharap masih ada Mas Tommy di tempat parkir. Aku melangkah mendekat menuju mobil Izusu panther berwarna navy. "Ya, Bu. Bereees. Istriku yang cantik ini memanglah sangat berguna. Dia bisa diandalkan. Aku gak perlu susah payah bayar cicilan. Cuma menyerahkan Alina untuk satu malam saja hutangku sudah lunas. Hahahaha."Deg! Hatiku terasa makin koyak saat tanpa s
Read more
75. Bos Suamiku Ternyata ...
Season 2 Part 3"Saya tidak mengerti, memangnya Anda ini siapa?""Hahaha, ah rasanya hatiku hancur. Kau benar-benar tidak mengenaliku."Hah! Aku tidak suka orang yang bertele-tele. Kenapa tidak to the points saja katakan siapa dirinya tak usah bermain teka-teki seperti ini?"Katakan langsung saja, siapa Anda, Bos? Memoriku pentium sebelas jadi gak bisa mengingatnya.""Hahahaha, kamu lucu, Alina." Dia tertawa lagi. Terserahlah kalau dia menganggapku lucu, mungkin aku seperti boneka Susan, lucu-lucu menggemaskan."Aku Yudhis, kau ingat?"Aku makin menautkan alisku, sambil berpikir apakah aku punya seorang teman bernama Yudhis, di masa lalu atau di kehidupan lampauku?"Maksud Anda, Mas Yudhistira?" Lama berpikir, akhirnya aku asal menebaknya saja."Ya," sahutnya sambil tersenyum. "Mas Yudhistira teman sekolah Kak Daffa-Daffi dulu?""Ya, kau benar.""Masa sih? Ini beneran Mas Yudhis yang dulu gembu
Read more
76. Dasar Bos Mesum!
Season 2 Part 4"Tunggu sebentar!""Ada apa?""Biar kuteleponkan sekretarisku dulu. Dia yang menyimpan dokumen sertifikat rumahmu.""Baiklah."Aku kembali duduk. Kulihat lelaki itu menelepon seseorang.[Datang ke Cafe Clarissa sekarang ya, saya tunggu. Jangan lupa bawa sertifikat rumah yang tempo hari dijaminkan oleh Pak Tommy. Okey]Mas Yudhistira tersenyum. "Tunggu setengah jam lagi ya, sekretarisku akan datang ke sini."Aku mengangguk. Dalam hati sangat bersyukur, akhirnya sertifikat rumah Bunda akan kembali. Hati yang sedari tadi diliputi rasa sesak kini perlahan menjadi lega. Dan akupun bersyukur, bos suamiku yang kupikir jahat ternyata dia teman kecil kakakku. "Diminumlah dulu, dari tadi kamu terlihat gelisah."Aku menghela nafas dalam-dalam. Memang banyak sekali yang kupikirkan. Aku baru tahu kalau suamiku tukang utang, memangnya dia gunakan untuk apa? Tak sekalipun ia bercerita padaku. Ia hanya bilan
Read more
77. Ada yang kau sembunyikan
Season 2 Part 5 "Iya, Sayang. Aku akan usahakan lagi uangnya. Kamu jangan khawatir. Yang penting kamu dan bayi kita sehat." Deg! Rasanya tak percaya mendengar ucapan Mas Tommy. Siapa yang dia panggil dengan sebutan 'sayang' lalu 'kamu dan bayi kita?' Apa Mas Tommy ada main di belakangku? Kau tega sekali, Mas! Ternyata ada hal lain yang kau sembunyikan dariku. Baru saja tiga tahun aku membina rumah tangga denganmu, tapi kau sudah bermain di belakangku seperti ini? Harusnya hubungan kita sedang hangat-hangatnya bukan? Apa karena belum ada kehadiran buah hati diantara kita jadi seenaknya saja kamu bertindak seperti ini? Balasan apa yang setimpal untuk lelaki pengkhianat sepertimu? Kau tega menjualku kepada pria lain dan ternyata kau juga bermain api di belakangku.  Aku mencengkeram gamisku sendiri dengan kuat, rasanya pertahananku benar-benar runtuh. Aku meraih ponsel dan menghubungi Kak Daffa. Berjalan menjauh sediki
Read more
78. Tiba-tiba Berubah
Season 2 Part 6Kuketuk pintu kamar berulangkali tapi Alina tetap saja tak mau membukakannya untukku. Dari semalam dia mengacuhkanku. Dia membiarkanku tidur di sofa bersama nyamuk-nyamuk nakal. Memang keterlaluan dia! Perutku sudah mulai keroncongan tapi ia tak juga keluar dari kamar. Biasanya sebelum dia berangkat ke Gallery, dia akan membuatkan sarapan terlebih dahulu untukku. Ya, istriku itu sangat cantik dan rajin, itulah daya tariknya. Bahkan terang-terangan teman kantor memuji kecantikannya. Seperti halnya dengan bosku sendiri.Deg! Tiba-tiba perasaanku jadi tak enak hati. Kembali terngiang ucapannya semalam. "Jangan sentuh aku, Mas! Menurutmu bagaimana? Kalau laki-laki dan perempuan hanya berdua-duaan, apa yang mereka lakukan?" Apa benar si bos melakukan itu padanya? Tapi Alina pulang sambil  nangis-nangis. Dasar bos lucknut! Berani-beraninya dia menyentuh istriku! Aku harus meminta ganti rugi padanya bukan?Jam bundar yang
Read more
79. Shock
Season 2 Part 7"Ayo, Nona manis, kita berangkat!" Apa? Dasar Bos playboy?! Istri bawahannya sendiri diembat. Kayak gak ada perempuan lain aja! Tidak, tidak! Tak bisa kubiarkan bosku ini bertindak lebih jauh lagi. Apalagi merebut istriku yang cantik itu."Iya, Mas," sahut Alina sambil tersenyum manis. Panggilan Alina terhadap Bosku pun berubah jadi 'Mas'?Aku menggeleng pelan. Ada apa ini?"Tunggu-tunggu! Kalian mau pergi kemana?" cegahku. "Maaf Pak Tommy, saya pinjam istri anda lagi untuk menemaniku keluar kota.""Hah? Gak bisa begitu dong, Pak Bos! Dia istriku, bapak jangan seenaknya saja--""Bukankah semalam anda sendiri yang menyerahkan istri anda pada saya?""I-iya tapi itu kan cuma tadi malam saja.""Saya butuh istri anda, okey? Kalau anda keberatan dan tak membolehkannya pergi bersama saya, berarti kompensasi hutang saya tarik kembali, dan anda harus membayarnya lagi setiap bulan, dipotong dari
Read more
80. Raibnya uang 50 juta
Part 8"Mas, maafin aku. Uangnya dirampas sama Bapak, buat judi sama mabuk-mabukan. Dan sekarang Bapak malah kabur."Jawaban Sandrina membuatku sangat shock. "Apa? Yang benar saja Sandrina?!"Dia hanya terisak."Coba kamu jelaskan gimana kok bisa uangnya dirampas Bapak?""Mas, tadi siang aku ke Bank, sama Dek Bayu sama ibu juga. Aku mau ambil uang yang kamu transfer, rencananya mau buat belanja barang dagangan. Tapi ditengah jalan ketemu bapakku, Mas. Bapak mengancam kami, dia bahkan merebut Dek Bayu dari tangan ibu. Bapak bilang mau celakain Dek Bayu kalau gak serahin uang itu. Kami panik, Mas. Jadi uang itu dirampas sama Bapak.""Kok bapakmu bisa tahu kalau kamu ambil uang di Bank?""Aku  gak tahu,  Mas. Tapi sepertinya bapak mengikuti kami, Mas. Maafin aku, Mas, aku tidak bermaksud untuk menghilangkan uang itu, Mas."Aku mengusap wajahku dengan kasar. Kurang ajar, bapak mertuaku itu. Tanpa terasa panggilan terputus
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status