All Chapters of Istri Tawanan CEO: Chapter 41 - Chapter 50
662 Chapters
Pelecehan Tuan Albert
“Jadi di mana Tuan Albert? Dia masih belum datang?” Dario bertanya belum melihat sosok Tuan Albert di antara para tamu VIIP. Dia sangat tidak senang Tuan Albert datang terlambat. Sayang Tuan Albert adalah pamannya, adik dari ibunya hingga dia bisa berbuat apa-apa pada Tuan Albert. Pada saat yang sama pintu kamar VIIP dibuka dan sosok pria paruh baya berperut buncit masuk dengan dikuti asisten pribadinya. “Halo, maaf aku terlambat.” Pria paruh baya itu menyengir lebar dengan ekspresi sembrono di wajah bulat dan berminyak. Tuan Albert berjalan masuk dan duduk di sofa seberang Dario dengan ekspresi santai, tidak peduli dengan tatapan kesal rekannya yang lain. Dia dengan cepat memerintah wanita lain yang untuk melayaninya dan menuangkan minuman. Dua wanita bertubuh montok dan seksi mengapit tubuh gemuk Tuan Albert dengan genit. Sementara wanita lain menuangkan minuman melayaninya minum. Tuan Albert memeluk dua wanita di sis
Read more
Kecemburuan Dario
Kevin mencium Aria dengan ciuman mendominasi dan penuh perasaan.Dulu di masa lalu saat mereka masih menjadi kekasih. Kevin sudah pernah menciumnya berkali-kali.Aria selalu menikmati saat-saat ketika mereka berciuman. Namun sekarang berbeda. dia tidak menikmati ciuman Kevin.Ciumannya terasa menjijikkan di bibirnya membuatnya sangat tidak nyaman. Sangat berbeda saat Dario menciumnya.Aria memejamkan matanya dan memejamkan matanya mengusir bayangan pria itu.Ketika dia membuka matanya, yang di depan matanya bukanlah Dario, melainkan Kevin. Aria sekarang tidak memiliki perasaan apa pun pada pria itu hingga dia tidak bisa menerima ciumannya.Dia meletakkan tangannya di dada Kevin dan mendorongnya dengan paksa.“Ke ... Kevin ... lepaskan—!”Namun tenaga pria itu sangat kuat, dia bahkan tidak bisa mendorongnya.Dia menangkap tangan Aria dan menekan ke dinding dengan keras membuat gadis itu meringis kesakita
Read more
Jatuh Cinta?
“Aria!”Mata Dario melebar melihat Aria memejamkan matanya dengan wajah pucat.Dario menyandarkan tubuhnya ke pelukannya.“Aria, apa yang terjadi padamu? Hey bangun, jangan membuatku khawatir.” Dia menepuk pipi gadis itu pelan.Namun saat dia tangannya menyentuh pipinya, Dario merasakan wajahnya sangat panas.Dia demam tinggi lagi!“Dasar bodoh, mengapa memaksa diri bekerja jika masih demam ” gumamnya menghela napas.Dario segera menggendong Aria dengan gaya bride style dan membawanya keluar dari klub dengan cemas. Dia tidak peduli dengan Kevin yang terbaring tidak sadarkan diri di lantai.Dia tidak peduli dengan pertemuan bisnis yang baru setengah jalan dan membawa Aria cemas ke rumah sakit........Mata gadis itu mengerjap, sebelum membukan matanya perlahan“Ugh ...” Dia melenguh sambil mengusap kepalanya yang terasa berat.Dia melirik ke sekeliling d
Read more
Datang Pesta
Aria kembali bekerja seperti biasa. Selama beberapa waktu ini Dario memperlakukannya seperti karyawan biasa dengan sikap profesional.Tidak ada yang membicarakan kejadian di klub di pesta membuat Aria bernapas lega.Dia bisa menjalani pekerjaan magangnya seperti biasa tanpa kekhawatiran. Dia fokus bekerja dan mendapat gaji besar untuk biaya kuliah dan biaya rumah sakit Ramus.Memikirkan satu bulan sudah lewat dan hari ini merupakan hari dia akan menerima gaji pertamanya. Aria tidak bisa menahan senyum.“Tampaknya kamu dalam suasana hati baik akhir-akhir ini. Kamu terus tersenyum sepanjang pagi.” Ramus berkomentar masuk kantor dengan cangkir kopi di tangannya.Dia duduk di mejanya melihat Aria tersenyum sendiri di depan komentar.Aria menoleh sambil meraba wajahnya.“Apa mukaku terlihat jelas?” Dia cengengesan bertanya pada Haris.Haris menganggukkan kepalanya.“Apa ada acara bahagia yang mem
Read more
Di Sangka Gembel Ternyata
“Apa kamu tahu toko apa ini? Siapa yang menyuruhmu berdiri di sini? Cepat pergi dan mengemis di tempat lain.” Claudia mencibir dengan penuh penghinaan memandang penampilan Aria. Aria menatapnya datar. Dia sudah sering mendapat penghinaan dan sudah terbiasa dengan itu. Namun belum bertemu dengan gadis paling arogan di depannya. Apa penampilannya terlihat seperti pengemis? Pikir Aria tersinggung. Mata Aria menyipit menatap wajah gadis itu dengan pandangan ragu, dia samar-samar pernah melihat wajahnya di suatu tempat. Bukankah dia model papan atas yang sering muncul di papan baliho di pusat kota? Claudia Tanner? Aria diyakinkan ketika gadis itu berbicara dengan asisten di belakangnya. “Panggil satpam untuk mengusir gembel ini.” Claudia memandang Aria dengan ekspresi berkerut jijik. Dia tidak khawatir dengan image-nya sebagai model papan atas karena toko ini berada di kawasan elite, tidak sembarang orang bisa masuk ke kawas
Read more
Make Over
“Tidak! Tunggu, Nona!” Manajer toko buru-buru menghentikan Aria panik.“Nona karena kamu sudah datang belanja di sini, kami akan melayani Anda dengan sepenuh hati.” Dia tersenyum lebar dan menyanjung. Raut wajah manajer toko seperti orang yang melayani putri presiden.“Kalau boleh tahu, nama Nona siapa?” tanya manajer toko dengan penuh perhatian.“Aria Crowen,” balas Aria mengangkat alis heran.“Rupanya Nona Crowen, apa Anda dari keluarga Crowen yang menjalankan perusahaan Quin? Anda putri Nyonya Delia?”Manajer toko memandang Aria dengan penuh kekaguman.Meski pengaruh keluarga Crowen sudah menurun, reputasi Nyonya Delia menjadi legenda di mata kaum wanita.Tidak heran Aria mendapat kartu platinum VIIP. Manajer toko belum tahu kartu itu berasal dari DarioAria tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dia menghargai orang yang menghormati ibunya.Clau
Read more
Di Siram Wine
Mobil limosin sampai di hotel tempat di adakan pesta keluarga Barisson.Pesta ini diadakan untuk memperingati berdirinya salah satu perusahaan Barisson yang bergerak di industri hiburan, yaitu Blue Entertainment, salah satu perusahaan Entertainment terbesar di Capital.Karena hal itu banyak artis dan awak media yang diundang.Aria melihat ragu-ragu di depan hotel terdapat banyak awak media yang sibuk memfoto para selebriti berjalan di sepanjang karpet merah.Tiba giliran mobil limosin Dario berhenti, seorang petugas membuka pintu mobil penumpang di belakang memperlihat sosok pria tampan yang sangat menarik.“Itu Tuan Dario Clark!” Para reporter menjadi bersemangat dan mengambil foto penampilan Dario di dalam mobil.Kilat flash kamera terus menghujani Dario dan mobilnya.“Dengar-dengar kekasih Tuan Clark, putri dari keluarga Steward sedang ada di Paris.”“Kali ini siapa wanita yang di bawa Tuan Clar
Read more
Tuan Muda Garrett
“Kyaaaa ....”Melisan menjerit melindungi wajahnya. Jeritannya menarik perhatian tamu pesta.“Kak Aria teganya kamu melakukan ini padaku?!” Dia menangis histeris seolah dia adalah korban sambil menunjuk Aria dengan wajah penuh air mata.Seluruh wajahnya basah dengan cairan wine.Tubuh Aria bergetar sambil menggenggam gelas wine yang kosong. Menatap Melissa dingin.Dari kejauhan sosok Kevin menghampiri Melissa dengan cepat.“Apa yang terjadi? Kamu baik-baik saja?” Dia menarik Melissa menjauh dari Aria dan bertanya cemas.Melissa seolah melihat penyelamat jiwanya dan memeluk Kevin untuk mengelub.“Aku tidak tahu apa yang salah dengan Kak Aria, aku hanya ingin mengabari bahwa bayi kita laki-laki, tapi dia tiba-tiba marah dan menyiramku dengan alkohol,” isaknya menangis menyedihkan.“Aria apa kamu gila,” desis Kevin menatap Aria tajam.“Melissa hanya me
Read more
Gosip
HueekkAria membungkuk dan muntah di salah satu bilik toilet karyawan.Usai memuntahkan makanan yang dia makan tadi pagi, Aria mengusap wajahnya wajah yang pucat dan berkeringat.Dia merasa sangat lesu.Akhir-akhir ini dia selalu mual dan tidak berselera makan.Saat makan siang di kantin kantor, dia mual mencium bau makanan di kantin.“Namanya Aria Crowen, iya kan?”Aria mendongak mendengar seseorang menyebut namanya.Dia membuka bilik toilet dan mengintip keluar.Terlihat dua orang wanita berpakaian kantor tampak tengah memperbaiki riasan di depan cermin wastafel.“Ya, hanya dari wajahnya saja aku tahu dia wanita yang licik,” cibir salah satu wanita itu tidak menyadari Aria berada di salah satu bilik toilet.Aria mengerutkan keningnya mendengar mereka membicarakannya. Dia menutup bilik toilet pelan dan duduk di atas closet, mendengar percakapan di luar bilik.&ld
Read more
Penculikan
 Dari celah pintu yang sedikit terbuka, Aria melihat sosok Dario duduk di sofa dan berbicara seorang pria paruh baya yang terlihat mirip dengannya. “Aku tahu Ayah. Jangan khawatir, aku akan menikahi Hanna. Tapi tidak dalam waktu dekat ini,” jawab Dario tanpa ekspresi. “Jangan terus menunda. Pergilah ke Paris dan lamar Hanna. Setidaknya kalian harus bertunangan dulu. Kamu terus membuat gosip dengan wanita tidak jelas dan membuat keluarga Steward tidak senang,” tegur pria paruh baya itu. “Akan aku pikirkan,” balas Dario tanpa komitmen. Aria merasa hatinya hancur mendengar percakapan itu. Dia terhuyung mundur tidak sanggup mendengar percakapan Dario dengan paruh baya yang dipanggil ayah. Saat dia panik memikirkan kemungkinan hamil, Dario bersiap untuk menikah dengan Hanna. Aria tersenyum miris. Air matanya mengalir di pipinya. “Aria, apa kamu ingin menemui Tuan Clark?” Haris menepuk pundaknya dan bertanya. Ari
Read more
PREV
1
...
34567
...
67
DMCA.com Protection Status