Semua Bab Kekasihku Anak Mantan Istriku: Bab 41 - Bab 50
123 Bab
Kekosongan Yang Menyiksa
  Bab 41   "Dasar wanita keras kepala! Berapa sih penghasilan seorang model?! Apa dia lupa, bahwa dia adalah salah satu pewaris Agung Jaya Land, sebuah perusahaan properti terkenal di Indonesia?" Perempuan tua itu mengepalkan tangan keriputnya, kemudian bangkit dari tempat duduk.   Seorang laki-laki setengah tua masuk ke dalam ruangan. Jihan melambaikan tangan dan lelaki itu setengah tua itu pun mendekat.   "Kita pulang sekarang, Nyonya?" tanyanya   "Iya, kita pulang. Tak ada lagi yang mesti di tunggu," ujarnya sembari terus melangkah.   Jihan menyeret sepasang kakinya menyusuri lorong, masuk ke dalam lift VIP setelah menempelkan kartunya, turun ke lantai dasar yang tersambung ke basement tempat parkir semua mobil para petinggi di perusahaan ini.  
Baca selengkapnya
Anak Daddy
  Bab 42   Sepasang mata itu terus berkeliling, mengitari setiap sudut taman. Taman ini tidak terlalu luas. Namun cukup sebagai oase di tengah kota, penyejuk pandangan akibat menjamurnya bangunan gedung-gedung pencakar langit. Salwa mendapati seorang anak perempuan kecil tengah bermain ayunan dengan seorang wanita dewasa di dekatnya.   Gadis itu merasa di bawa ke masa lalu. Dia melihat seolah anak kecil itu adalah dirinya dan wanita dewasa itu adalah mom Airin-nya. Tanpa sadar ia mendekati kedua orang yang ia perkirakan sebagai ibu dan anak itu.   "Hai ...!" Salwa melambaikan tangan. Sepasang mata bulat dan bening menatap Salwa, lantas menoleh kepada wanita dewasa disampingnya.   "Nama kakak, Salwa. Siapa nama kamu?" Gadis itu merendahkan tubuhnya, menatap lembut gadis kecil di hadapannya.   "A
Baca selengkapnya
Menjaga Warisan Airin
  Bab 43   "Setelah ini mau kemana lagi, Sayang?" tawar Regan. Dia masih sebal saat little girl-nya ini terang-terangan menyebut ruang kerjanya sebagai kurungan.   "Aku tidak tahu. Aku ikut Daddy saja."   "Mau nggak jalan-jalan sama Daddy?" tawarnya lagi.   Salwa mengacungkan jempol. "Boleh."   Keduanya menautkan jari kelingking. Setelah itu, Regan fokus dengan kemudinya. Mobil meluncur dengan tenang. Lelaki itu sudah tak sabar ingin mengajak Salwa ke suatu tempat.   Akhirnya mobil pun berhenti di pinggir jalan.   "Daddy, kok kita ke sini?" protes Salwa.  Dari balik kaca mobil dia melihat kerimbunan pohon mengelilingi hamparan tanah lapang.   Regan keluar dari mobil dan membukakan pintu untu
Baca selengkapnya
Berani Taruhan
Bab 44"Hai, Bro!"Suara bariton tiba-tiba saja mengagetkan Regan, memaksa lelaki itu menoleh ke samping kanan."Adrian!" serunya. Reflek ia berdiri, maju dua langkah dan merangkul sahabatnya.Adrian Lee. Lelaki itu juga sangat gagah dengan tinggi dan berat badan proporsional, tak kalah tampan dari Regan. Mereka berdua adalah lelaki dengan sejuta pesona."Bagaimana kabarmu, Bro? Kelihatannya semakin sukses aja. Sekarang RVM group punya lima stasiun televisi swasta ya? Hebat sekali pencapaian yang kamu buat, Sobat!" Adrian mengacungkan jempol.Regan membalas dengan meninju pelan sahabatnya. "Adrian, kamu juga hebat, punya kantor sendiri dan restoran ini. Ini restoran mewah lo, pasti investasinya nggak main-main!""Ini, kan hasil kreativitas Merry. Aku cuma bantu modal aja. Kebetulan dia emang pintar masak
Baca selengkapnya
Daddy So Sweet Banget
Bab 45Bersamaan dengan kemunculan gadis itu, seorang pelayan datang mengantarkan makanan pesanan mereka. Salwa terlihat senang dan tak sabar ingin menyantap makan malam mereka. Seleranya langsung terbit melihat ayam bakar madu nan menggoda selera, lalapan dan sambal terasi. Tak sabar, Salwa menyeruput jus jeruk di hadapannya dengan rakus. Gadis itu begitu bersemangat membasahi tenggorokannya. "Salwa, pelan-pelan saja, Sayang. Jangan seperti anak yang tidak di kasih makan seminggu oleh orangtuanya," gerutu Regan melihat tingkah putrinya yang terlihat seperti orang kelaparan. "Aku emang lapar, Daddy," sahutnya polos. "Jangan khawatir, Salwa. Nggak akan ada orang yang merebut jus jeruk dan ayam bakar punyamu itu," gurau Adrian. Dia mengeluarkan dua lembar voucher dan menyerahkannya kepada Salwa. "Ini ada voucher makan untuk kalian. Malam ini kalian bisa makan gratis di restoran ini sampai puas. Kalau masih belum kenyang, boleh nambah loh!" "Terima kasih, Om. Yang gratisan memang sela
Baca selengkapnya
Ciuman Dari Salwa
Bab 46"Daddy selalu tahu kesukaanmu, Little Girl." Suaranya bertambah serak, menahan gelenyar aneh yang tiba-tiba saja berpendaran di tubuhnya. Mereka saling menatap dengan jarak yang hanya satu jengkal. Ciuman dari Salwa sungguh tidak diperkirakan oleh Regan. Dia tak menyangka little girl-nya berbuat se-berani ini.Dia mengerti arti ciuman Salwa, gadis yang selalu merasa surprise setiap dia berhasil mewujudkan keinginan gadis itu dan mengetahui apa yang disukainya.Tak ingin tubuhnya bereaksi lebih jauh lagi, Regan mengangkat tubuh Salwa dan menempatkannya di sisinya. Masih dengan merangkul bahu gadis itu, keduanya asyik makan keripik singkong.Sebenarnya Regan sama sekali tidak menyukai drakor. Lelaki itu lebih menyukai film laga, tentu karena dia adalah laki-laki. Namun, demi little girl kesayangan ini, Regan berusaha menikmatinya. Seringkali
Baca selengkapnya
Permintaan Salwa
Bab 47"Sial! Sial! Kenapa semua jadi begini?! pekik Regan berulang-ulang.Dia menyandarkan tubuhnya ke dinding. Pintu kamar putrinya sudah terkunci dari dalam. Tak ada tanda-tanda akan terbuka. Dengan tubuh lesu, dia pun segera beranjak menuju kamarnya sendiri.Pandangannya lantas tertuju pada pintu penghubung berwarna ungu. Tangannya sudah bergerak akan membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. Namun suara isakan membuatnya tertahan. Kakinya seakan tak bisa di gerakkan untuk melangkah lebih lanjut.Salwa menangis!Suaranya terdengar sangat memilukan, membuat hati Regan serasa tercabik. Sebelumnya tak pernah gadis itu sesedih ini, bahkan ketika mommynya meninggal dunia waktu itu."Aku sudah menyakitimu, Little Girl.  Bagaimana cara Daddy menebus rasa bersalah ini?" keluhnya seperti orang yang putus asa.
Baca selengkapnya
Minta Izin Untuk Berpacaran
Bab 48Regan mencengkram bahu mulus itu kuat-kuat saking emosinya. Dia tak menghiraukan Salwa yang meringis lantaran tak bisa bergerak. "Dengar ya, Daddy dan tante Shafira itu hanya rekan kerja, satu tim. Daddy, om Armand dan tante Shafira. Kami memang dekat, tapi tidak ada hubungan spesial!" "Bohong!" teriak Salwa. Dia mengibaskan tangan daddynya kasar. "Percayalah, Sayang. Daddy hanya mencintai mommymu. Dan Daddy tidak pernah berpikiran suatu saat akan melabuhkan hati kepada wanita lain. Daddy hanya ingin menjagamu ...." "Ya, itu karena Daddy menganggap aku reinkarnasi mommy. Aku tidak sudi, Dad." "Oke, oke.Sekarang apa mau kamu?" Akhirnya Regan memilih mengalah. "Izinkan aku menerima cinta Kak Rendy," ujar Salwa berapi-api. Sekarang gadis itu sudah berhasil membebaskan tubuhnya dari kungkungan lelaki yang ia panggil Daddy. Regan terlihat menyeramkan jika sedang marah. Tanpa sadar, Salwa bergidik ngeri. "Rendy, siapa dia?" Dada lelaki itu mendadak berdebar. "Dia adalah lelaki
Baca selengkapnya
Cara Menguji Daddy
Bab 49"Saya pikir, Nona Salwa sudah cukup dewasa. Namun, semuanya berpulang kepada diri tuan sendiri. Tuan yang paling tahu apa yang terbaik untuk Nona Salwa," jawab Shafira diplomatis. Dia tidak mau ambil resiko salah menjawab.Putrinya baru berusia lima tahun dan dia belum berpikir sejauh itu. Saat ini dia hanya fokus untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin sebagai bekal pendidikan putrinya."Iya." Regan berusaha menekan sesak di dadanya. "Aku sedang berpikir untuk memberinya kesempatan, tapi entah kenapa aku masih ragu. Aku tidak tahu siapa laki-laki itu. Lagipula Salwa masih kuliah....""Apa tidak sebaiknya Tuan mencoba untuk mengenal teman laki-laki Nona Salwa, supaya hati Tuan menjadi yakin?" usul Armand."Ya, nanti aku akan mencoba berbicara dengan Salwa," sahut Regan.Lelaki itu menoleh kepada Sha
Baca selengkapnya
Ide Gila
Bab 50Hari menjelang malam ketika Salwa sampai di apartemen. Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya gadis itu mengeluh. Pertemuannya barusan dengan Rendy sudah menunjukkan bahwa lelaki itu bukanlah tipe lelaki idamannya. Rendy memang gagah, tampan, muda dan berprestasi di kampus, tetapi bukan itu yang dia inginkan. Dia merasa tak nyaman. Entah kenapa dia tak menemukan kedewasaan di dalam diri pemuda itu. Tidak seperti daddynya. "Ah, kenapa aku jadi membandingkan antara Kak Rendy dengan daddy Regan sih?  Ya, jelaslah beda. Umurnya saja jauh berbeda. Wajarlah kalau daddy Regan bisa bersikap dewasa dan ngemong." Gadis itu menggelengkan kepala saat ia berhasil membuka pintu. Dia segera masuk apartemen dan menutup pintunya kembali.Salwa langsung masuk kedalam kamarnya, meletakkan tas selempang dan sebuah map yang tadi diterimanya dari Adrian di pembaringan. Setelah itu menyambar handu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status