All Chapters of ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH: Chapter 21 - Chapter 30
238 Chapters
21. MENEMUI DOKTER BUDI
“Lalu kenapa kau berusaha membuka lemariku? Apa lagi yang akan kau lakukan selain mencuri!” Elang memotong pembicaraan Zahra yang sangat tidak penting baginya. Dia terbiasa dengan sesuatu yang langsung pada pokok pembicaraan tanpa berbelit-belit.“Aku berinisiatif untuk menyiapkan pakaian kerjamu. Hanya itu saja!”Widya terlihat puas dengan jawaban dari menantunya. Walau baru saja mengenalnya, sepertinya Widya mulai menyukainya. Gadis itu terlihat polos dan jujur. Tak ada kebohongan yang terlukis pada matanya.Kini wanita itu menatap ke arah sang putra.“Elang, kau sudah dengar sendiri jawaban dari istrimu. Apa yang kau tuduhkan adalah sebuah kesalahan. Sekarang, kau minta maaf pada istrimu!” perintah Widya kepada putranya.‘Tapi, Mah ....”“Minta maaf sekarang juga!” Widya menaikan suaranya satu oktaf. Hal itu membuat nyali Elang menciut. Dia sangat mencintai dan menghormati wanita
Read more
22. BAB 22
“Sepuluh menit saja!”“Maaf!” jawab dr. Budi singkat. Dia tetap melanjutkan langkahnya.“Aku memang sudah menikah kemarin. Tapi keadaan tetap sama. Aku masih Zahra yang dulu. Kami juga tidur terpisah. Jadi tidak ada yang berubah pada diriku!” Zahra mencoba menjelaskan walau mungkin takkan didengar oleh kekasihnya.Budi seketika menghentikan langkahnya. Membalikkan badab dan menatap tajam ke arah kekasihnya.“Kau pikir aku percaya? Kau pikir aku bodoh? Pria mana yang tidak ingin bermalam pertama dengan istrinya? Kau itu terlalu naif. Buang semua bualanmu jika hanya menginginkan simpati dariku!” Budi menaikan nada suaranya.“Tapi itulah kenyataannya. Tak ada yang terjadi antara aku dan suamiku. Hal itu akan tetap sama sampai kami berpisah!” Zahra melangkah dan berdiri di hadapan kekasihnya.“Cukup, Zahra! Aku tak ingin mendengar penjelasan apapun darimu! Bagiku kau sudah menghia
Read more
23. BAB 23
“Sebenarnya dia itu ....” Baskoro menghentikan ucapannya. Dia ragu untuk kembali berbohong. Berkata jujur juga tidak mungkin. Istrinya bukan orang yang bodoh yang mudah percaya begitu saja.“Pah! Tolong, jangan ada kebohongan lagi.”Baskoro menundukkan kepala. Dia berfikir lebih keras untuk mencari jalan keluar. Jujur ataukah masih harus menutupi kenyataan yang sesungguhnya.Setelah menimbang-nimbang, diapun memutuskan untuk berkata jujur.“Widya! kau tahu’kan aku sangat menyayangi putraku?”“Iya, Aku tahu.’‘Tak mungkin aku melakukan sesuatu yang bisa merusak masa depannya. Semua yang aku lakukan demi kebaikannya, termasuk dengan memilihkan jodoh untuknya.”“Aku mengerti. Lalu kenapa pilihan papah jatuh kepada gadis itu? Dan apa profesi dia sebenarnya?” tanya Widya penuh selidik. Dia sangat penasaran dengan pekerjaan sang menantu.“Zahra adalah
Read more
24. BAB 24
Zahra terlihat begitu lelah. Bukan hanya karena pekerjaan, lebih kepada pikiran. Ya, dia masih saja memikirkan sang kekasih yang terlihat sangat membencinya. Padahal dia sudah menjelaskan semuanya. Namun tetap saja pria yang sangat dicintainya tidak mau mengerti dengan keputusannya.Setelah menaruh peralatan kerja di rumah orangtuanya, dia lalu berpamitan untuk pulang ke rumah suaminya. Sangat berat untuk kembali berpisah dengan keduanya. Namun dia sekarang sudah menyandang status sebagai seorang istri. Apapun yang terjadi pernikahan itu tetap dianggap sebuah perjanjian dengan yang kuasa. Zahra harus tetap memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan juga menantu.Setelah menyeruput teh hangat dan pisang gorng buatan ibunda tercinta, Zahra segera berpamitan. Dia lebih memilih menggunakan kendaraan umum daripada membawa mobil pribadinya. Bisa-bisa mengundang curiga.Zahra tiba di rumah suaminya sebelum sang suami kembali ke rumah. Dia memang punya komitme
Read more
25. BAB 25
“Mah, itu lemari baru? Kenapa diletakkan di kamarku? Apa untuk mengganti lemari pakaianku?” tanya Elang beruntun.“Tidak. Lemari pakaian itu bukan untukmu. Lemarimu’kan masih bagus,” Jawab Widya dengan santai sembari terus menata pakaian putranya.“Lalu kenapa diletakkan di kamarku? Mamah tahu’kan aku tidak suka kalau ada barang-barang yang bukan milikku berada di sini!”‘Itu dulu. Sekarang kamu harus terbiasa untuk berbagi kamar dengan yang lain.”“Maksud mamah apa? apa Yunus akan tinggal satu kamar denganku?! Aku tidak setuju, Mah! Dia’kan sudah punya kamar sendiri!’“Siapa yang bilang Yunus yang akan tinggal di kamarmu?”“Lalu siapa lagi kalau bukan dia?”“Kau’kan bisa membuka sendiri lemari itu. Lihat saja baju siapa yang berada di dalam sana!” perintah Widya kepada putranya.Elang menarik nafas panjang, m
Read more
26.BAB 26
“Kau benar-benar wanita tidak tahu diri! Kau bukan hanya merusak masa depanku, tapi kau juga berhasil merebut wanita yang selama ini menyayangiku. Karena dirinyalah aku bertahan di rumah ini dan hidup dengan pria yang paling aku benci. Kau benar-benar seorang penyihir yang hebat! Penipu kamu!”“Kau salah sangka! Aku tidak seperti yang kau tuduhkan!”“Lalu siapa lagi yang menginginkan untuk pindah ke kamarku kalau bukan dirimu sendiri! Apa kau ingin aku menidurimu hingga kau hamil dan punya keturunan dariku, lalu merebut warisanku? Apa kau merindukan lelaki untuk menidurimu? Dasar wanita jalang! Jangan pernah berharap aku akan sudi menyentuh tubuhmu yang menjijikkan itu!”“Astaghfirulloh hal,adzim, kotor sekali mulutmu seperti comberan!” ucap Zahra dengan kesal. Dia mencoba bersabar dan mengelus dadanya berkali-kali.“Yang aku bicarakan itu benar, kau itu wanita yang haus akan sentuhan dan kau juga ....
Read more
27. MENJEMPUT ELANG
“Pah, kenapa kau mengusir anakmu?!” Widya.menangis sembari memukuli dada suaminya dengan kesal.“Aku tidak mengusirnya. Bukankah dia sendiri yang menginginkan pergi dari rumah!” jawab Baskoro dengan kesal.‘Tapi kalau kau membujuknya, Elang pasti takkan pergi! Belum lagi kau meminta seluruh akses keuangannya, dia mau makan apa di luaran sana! Apa kau mau anakmu jadi pengemis? Begitu?!” Widya terlihat sangat kesal terhadap suaminya.“Sabar, Bu. Semua ini salah saya. Kalau saja saya tidak hadir dalam keluarga ini, Elang pasti tidak akan pergi.” Zahra mencoba menenangkan ibu mertuanya. Dia merasa menjadi penyebab dari semua permasalahan yang ada.Reaksi wanita yang sedang bersedih karena kehilangan anaknya itu menatap nyalang ke arah menantunya. Dia kian meradang saat mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh menantunya.“Iya! Semua ini memang salahmu! Kenapa kau masuk ke dalam kehidupan kami dan
Read more
28. BAB 28
‘Halo,” sapa widya dengan malas. Dia memijit keningnya yang terasa berat.“Mamah, ini aku. Elang!” jawab seseorang dari seberang.Widya terperanjat. Hampir saja dia menjatuhkan ponselnya. “Benarkah ini kamu, Sayang?” tanya Widya masih tak percaya. Matanya merebak. Dan tak kuasa menahan airmata yang mulai bersusulan.“Iya, ini aku. Apa papah ada di situ?”‘Tidak, Nak!”“Kecilkan suara Mamah. Aku tak ingin papah tahu kalau aku yang menelpon.”“Baik, Sayang. Ada apa?”“Aku butuh bantuan Mamah!”“Katakan saja, Sayang.”“Hari ini aku akan menikah di bawah tangan dengan Jessica. Aku sudah menjelaskan semua padanya. Dan dia setuju. Tapi dia mengajukan syarat. Dan aku ingiin Mamah membantuku!”“Katakan saja apa yang bisa Mamah lakukan?”“Dia mau kalau aku menjadi Elang yang dulu
Read more
29. ELANG KEMBALI MEMBAWA ISTRI BARU
Baskoro sedang duduk di ruang keluarga sembari menunggu istrinya yang pergi sudah cukup lama dan belum juga pulang. Dia sangat khawatir dengan keadaan sang istri yang belum begitu pulih. Entah pergi ke mana dia. Tapi dia yakin istrinya pasti sedang bersama putranya.Jujur saja, jauh dalam lubuk hati, Baskoro juga sangat merindukan putranya. Belum lagi urusan perusahaan yang telah lama terbengkalai tanpa tangan dingin putranya.Semilir angin dingin mulai terasa menusuk tulang. Baskoro melihat jam pada ponselnya. Hampir jam sebelas malam. Kepalanya sudah sangat pusing. Dia bahkan sampai lupa untuk meminum obat penurun tensi dan juga pengencer darah untuk penyakit yang dideritanya.“Lebih baik aku minum obat dan tidur saja.” Baskoro mematikan televisi dan beranjak dari sofa yang didudukinya. Namun baru beberapa langkah, dia dikejutkan oleh suara bel yang berbunyi.Awalnya dia berniat menyuruh si Mbok untuk membuka pintu. Namun rasanya tidak tega.
Read more
3O. BAB 3O
Bahkan Baskoro sampai mengikuti mereka yang menginap di hotel. Sebenarnya Baskoro ingin mengungkapkan semuaa kepada putranya. Namun anaknya itu terlalu bucin sama seperti mamahnya.Baskoro berencana untuk mencari bukti yang lebih banyak. Namun semua menjadi kacau karena anaknya sudah menikahi gadis matre itu.“Kenapa papah menatapnya seperti itu? Jangan bilang kalau papah juga suka dengan istriku!” Amarah Elang kembali meledak ketika melihat papahnya memandangi istri barunya dari kepala hingga ujung kaki. Dia salah menebak apa yang ada dalm pikiran papahnya.Baskoro tak menanggapi kemarahn putranya. Dia harus memutar otak untuk bisa membongkar kedok wanita canitk itu. Tapi bukan saat ini. Apalagi keduanya sudah menikah pasti sangat sulit bagi Elang untuk mempercayai ucapannya yang dianggap sebagai musuh. Elang pasti lebih percaya kepada mulut manis istri barunya.Setelah sekian lama berfikir, muncul juga ide di kepalanya.“Baiklah
Read more
PREV
123456
...
24
DMCA.com Protection Status