All Chapters of Istri Palsu sang Milyarder: Chapter 61 - Chapter 70
106 Chapters
61. Ketika cinta menyatu
 Bibir Elmer menyusuri leher jenjang Lena. Napasnya mulai terengah. Entah sejak kapan, tapi kancing kemeja gadis itu sudah terbuka menampilkan dua gundukan kenyal yang dibalut bra warna biru, membuat Elmer semakin mendesah. Ia meraih pengait bra dan tersembul lah dua gundukan indah itu. Ia menjilat dan mengisapnya membuat Lena mendesah. Napas gadis itu mulai terengah, terlebih tangan Elmer mulai meremasnya lembut. Entah apa yang terjadi pada Lena kali ini. Selama ini, ia selalu menjaga dirinya sebaik mungkin. Tapi, dihadapan Elmer, ia seperti terlena dan menikmati setiap sentuhan laki-laki itu.Apakah memang cinta segila ini? Apakah benar, saat orang jatuh cinta, maka logika akan terlupakan begitu saja?"Tuan …." Lena mengerang. Ia menggigit bibirnya karena merasakan sebuah sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.Elmer melepaskan isapannya dan mendongak, menatap sayu pada Lena."Aku janji hanya sampai sin
Read more
62. Meminta restu
 "Sudah siap semuanya?" Elmer memandang pada beberapa seserahan yang dihias dengan cantik."Sudah, Tuan." Randy dan Doni serempak mengangguk.Elmer menggandeng tangan Lena menuju mobil. Sekitar tiga mobil, yang berisi semua anak buah Randy, mulai meninggalkan villa dua lantai tersebut.Sepanjang perjalanan, Lena selalu menggelayut manja pada Elmer. Dan berkali pula, ia tidur di lengan lelaki itu.Membutuhkan waktu kurang lebih sembilan jam, perjalanan mereka. Iring-iringan mobil mulai masuk kota Yogyakarta. "Sayang … bangun. Kita sudah sampai." Lembut suara Elmer membangunkan kekasihnya.Lena mengucek matanya dan kaget melihat jalanan. "Lhoh, ini bukannya Yogya? Rumahku 'kan bukan di kota ini," protesnya."Iya. Tapi, tidak mungkin kita pulang ke rumahmu. Anak buah Seno pasti selalu mengawasi rumahmu.""Terus kita mau kemana?""Diamlah dan ikuti perintahku." Elmer menggigit gemas bibir Lena. "Kam
Read more
63. Kebahagiaan
Pernikahan Alena Zaskia dan Elmer Kevano Mahendra sangat sederhana. Hanya keluarga Bima dan para bodyguard Elmer yang berjumlah sepuluh orang menjadi saksi kisah cinta mereka.Lena menangis tersedu dengan dipeluk Ibunya, setelah Elmer mengucap ijab kabul, sebagai ikrar suci di hadapan Tuhan.Setelah acara selesai, Elmer membawa keluarga barunya itu untuk berlibur di pantai dan menyewa penginapan.Lena baru saja keluar dari kamar mandi saat Elmer masuk ke dalam kamar dalam keadaan setengah mabuk."Kenapa kamu minum sih." Wajah Lena sedikit ditekuk. Ia melepaskan celana pendek dan kaos yang dikenakan suaminya."Aku ga bisa nahan saat semua anak buah Randy minum. Maaf ya sayang." Elmer mengusap lembut pipi Lena."Kamu ga lapar? Dari tadi aku lihat kamu belum makan sama sekali."Elmer menatapnya dengan mata sayu. "Aku pengen makan kamu," lirihnya.Lena tertawa. Ia memajukan wajahnya dan dan mengulum lembut bibir Elmer. "Seharusnya in
Read more
64. Kembali
Hanya lima hari Elmer dan Lena di Yogya. Mereka berpamitan dengan saling memeluk erat."Ayah percaya padamu, Nak. Kamu bisa menjaga dan membahagiakan putri Ayah." Bima memeluk menantunya dengan terisak.Kini … mereka berpisah lagi dengan Alena. Tapi, sekarang berbeda dengan beberapa bulan lalu, saat putrinya itu dipaksa seperti diculik oleh Kakak kandungnya sendiri. Kini, Lena pergi dengan bahagia bersama suaminya.Lena masih terisak saat mobil yang membawanya mulai menjauhi keluarganya. Elmer memeluknya dari samping mencoba menghibur.."Kamu beneran mau kerja?" Elmer menatapnya tak suka. Baru dua hari mereka kembali ke Jakarta. Dan sebelumnya Elmer membeli sebuah rumah di sebuah kompleks elit di daerah Jakarta selatan, dengan menyuruh anak buah Randy mengurusnya, selama ia berada di Yogya. Ketika kembali, semua sudah siap dan tinggal masuk.Selain ia butuh rumah yang agak besar untuk hidup berumah tangga dengan Lena, ia juga butuh t
Read more
65. Perasaan Kai
 Kaindra menyorot tajam pada Vena."Bahkan jika anak itu mati, aku tidak peduli!" pekiknya."Tapi sayangnya, aku ingin ia tetap hidup," jawab Vena tak acuh."Oh ya? Dan berharap dia jadi pewaris Mahendra? Jangan mimpi, kamu!"Vena tertawa dan menatap Kai tak acuh. "Kamu suka atau tidak, kelak anak ini yang akan jadi pewarismu, Kaindra Elvano.""Kamu memang wanita tak tahu diri!" Kai mengumpat habis-habisan dan meninggalkan Vena yang tak acuh dengan kalimat kotor yang keluar dari mulut pria itu."Kita langsung ke kantor, Tuan?" tanya Tony hati-hati karena melihat Kai yang masuk dalam mobil dengan wajah murka.Pria tampan dengan rahang kokoh itu mendesah kasar. "Kita ke toko."Tony meliriknya prihatin. Sudah satu minggu Kai mencari Alena ke toko, tapi gadis itu seperti menghilang. Dan ia tahu, semua itu ada hubungannya dengan sang adik. Ia melihat gurat kesedihan pada wajah tuannya..Vita men
Read more
66. Kai berulah lagi
 "Kamu beneran mau pindah?" Suara Vita terdengar getir dan hampir menangis.Lena memeluk gadis itu erat. "Kita masih bisa ketemu di toko, 'kan?""Tapi, aku sekarang ga punya teman. Lagian kamu pindah kemana sih? Jahat banget kamu ga mau kasih tahu." Kini, Vita benar-benar menangis membuat hati Lena sedih."Nanti jika saatnya sudah tiba, aku akan cerita semuanya sama kamu. Aku janji. Dan semua barang yang ada di kamar ini, boleh kamu ambil semua."Mata Vita mengerjap cepat. "Boleh untukku semua?"Lena mengangguk. Binar di mata Vita yang tadi meredup kini semakin bercahaya. Gadis itu sangat senang, seolah baru saja memenangkan lotre."Kalau gitu aku pergi dulu ya, Vit." Pamit Lena membuat wajah Vita kembali kelam."Tapi, beneran janji ya. Besok kamu kasih tahu aku di mana kamu pindah.""Siap, bos." Lena keluar dari kamar kost dan berpamitan dengan penghuni lainnya. Randy segera menyongsong dan membawakan
Read more
67. Bertengkar dengan Kai
 Kai tetap berjalan dengan tak acuh menyusuri trotoar di sepanjang pertokoan dengan Lena yang mengekor di belakangnya.Lelaki itu tiba-tiba masuk ke dalam sebuah kafe."Duduk," perintahnya saat Lena hanya diam mematung di sampingnya.Lena duduk di hadapan Kai dengan wajah di tekuk."Mau makan apa?""Udah kenyang," sahutnya ketus.Kai menatap Lena geli. Lalu ia memesan pada pelayan dua orange jus dan wafel coklat. Matanya terarah pada Lena yang masih saja berwajah masam."Aku hanya ingin makan siang denganmu. Dan juga ada yang ingin aku sampaikan," ujar Kai datar."Tentang apa?" Wajah Lena mulai melunak."Papi ingin bertemu denganmu."Deg!Hati Lena langsung mencelos. Ia gelisah dan ada rasa takut juga sungkan. Ia merasa, Tuan Dhanu tahu tentang pernikahannya dengan Elmer. Karena suaminya itu pernah bercerita jika Doni adalah orang kepercayaan Papinya yang selalu mengawasi ia."Kenapa kamu di
Read more
68. Dua pengkhianat
 Nila menaik turunkan pinggulnya dan sesekali ia membuat gerakan menghentak, membuat Seno yang ia duduki, terkekeh dengan terengah.Pria paruh baya menjilati seluruh dada Nila. Tangan Nila yang mencengkeram rambut Seno, mulai ia kendurkan ketika keduanya mengalami pelepasan. Wanita itu turun dari sofa dan segera menuju ke kamar mandi. Seno menyandarkan tubuhnya pada dinding sofa dengan mata terpejam kelelahan. Wanita itu mendekatinya setelah keluar dari kamar mandi dan mengusap dada bos-nya."Semua surat yang diperlukan sudah siap, Tuan."Seno membuka matanya dan terkekeh. Jemarinya mengelus rahang wanita itu."Aku serahkan semua pekerjaan ini padamu. Satu-persatu aset Mahendra akan berpindah tangan pada kita.""Tentu, Tuan," sahut Nila dengan mengecup pipi pria itu.Terdengar suara ketukan pintu. "Pa … ini Davin."Gegas, Nila segera mengenakan pakaiannya. Ia menuju pintu dan membukakan untuk Da
Read more
69. Tewas
 Ya! Ini pasti ulah Seno! Nila mengeratkan giginya. Baru saja ia hendak mengatakan pada Jalu bahwa semua ini pasti ulah Seno, saat tiba-tiba mobil tidak dapat dikendalikan."Jalu, kenapa?!" teriak Nila panik."Aku tidak tahu. Tapi sepertinya ada yang memotong kabel rem.""Apa?!" Wajah Nila panik dan ketakutan.Jalu terlihat berusaha keras menghentikan laju kendaraannya. Kini, tidak hanya panik dan cemas menggelayut dalam wajah mereka. Tapi, juga pucat pasi. Dua orang itu tampak ketakutan.Mobil melaju terus dengan kencang.Teriakan Nila dan Jalu terdengar nyaring membuat bulu kuduk meremang, bercampur suara dentuman keras sebuah benda menubruk.Kemudian suara teriakan itu berhenti. Senyap.Semua orang berhamburan mendekat ke arah mobil mereka. Suara sirene ambulans dan mobil polisi bergantian memekakkan telinga.Sebuah mobil sedan merah tua, melewati kerumunan dengan mobil yang terbalik itu
Read more
70. Pertengkaran si kembar
 Di luar siang sangat terik dengan matahari tepat di atas kepala. Toko tidak begitu ramai. Beberapa pegawai banyak yang hanya menata sepatu dalam rak atau memasukkan ke dalam kardus. Sebagian lagi ada yang bercanda.Seorang wanita cantik dan sexy masuk ke dalam toko. Ia berjalan dengan anggun dengan heels yang membuat kaki jenjangnya yang mulus semakin indah."Alena." Seseorang berseru tertahan dengan tertegun.Beberapa temannya yang lain mendekatinya dan ikut terkejut melihat wanita yang berdiri dengan angkuh itu."Alena. Kenapa dia mirip sekali dengan Alena," timpal yang lain.Alena dan Vita yang baru keluar dari gudang sehabis istirahat siang, merasa penasaran kenapa teman-temannya bergerombol. Mereka mendekat, dan Lena tersentak saat tahu siapa yang datang."Ve … na.""Oh, jadi benar kamu kerja di sini. Pantes sih ya, berkumpul dengan para gembel," sinisnya dengan tatapan angkuh dan merendahkan.Lena ter
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status