Semua Bab Janji Suci Yang Terbagi: Bab 51 - Bab 60
104 Bab
Stationary Store
POV AUTHORBeberapa hari kemudian...."Ahh, senang sekali akhirnya aku bisa membeli dress ini. Tinggal satu item lagi. Untung cepat aku ambil duluan. Kamu lihat kan wanita tadi. Dia juga mengincar dress ini," ucap Tamara sambil mengapit lengan Manda."Dressnya memang cantik sih, Kak. Gak heran langsung habis,""Aku udah belanja banyak hari ini. Buatku, anak-anak, dan Kak Daniel," ujar Tamara menunjukkan beberapa tas belanjaan yang ditentengnya."Kenapa kamu gak beli baju lagi, Nda? Di butik tadi bagus-bagus lho koleksi bajunya,""Gak, Kak. Satu dress ini aja cukup,"Manda sebenarnya tidak suka menghamburkan uang untuk belanja barang-barang yang tidak terlalu penting. Sejak dia kecil, orang tuanya selalu mengajarkan untuk hidup hemat dan sederhana. Kebiasaan ini terbawa hingga dewasa. Walaupun sekarang kondisinya sudah berbeda, dia memiliki banyak uang untuk bisa membeli barang-barang yang diinginkannya, tapi Manda
Baca selengkapnya
Panggilan Rindu
POV AUTHORManda menarik selimut di bawah kakinya. Dia bersiap untuk tidur lebih awal malam ini. Badannya lelah setelah seharian mengurus bakery dan menemani Tamara shopping di mall.Saat merebahkan kepalanya di atas bantal, ponselnya berbunyi. Manda mengambil ponsel di atas bifet kecil di sebelah ranjangnya."Mas Arman?" panggilan video dari suaminya.Manda segera duduk dan merapikan rambutnya dengan tangan. Lalu menerima panggilan video itu."Halo, Mas," sapa Manda sembari tersenyum."Hai. Sudah tidur?" sapa balik Arman."Belum, Mas. Mas Arman ada di mana?""Di hotel,""Sudah selesai kerja?""Iya, sudah. Barusan Mas nyampe di hotel. Tiba-tiba saja ingin menelponmu," Arman duduk di sofa sembari mengendurkan ikatan dasinya."Ada apa, Mas?""Gak ada apa-apa. Hanya ingin mengobrol saja,""Mas Arman sehat?""Alhamdulillah. Kamu?""Alhamdulillah, Ma
Baca selengkapnya
Coffee Shop
Manda masuk ke dalam sebuah coffee shop untuk menemui kedua sahabatnya, Cheryl dan Anita."Manda, sini," panggil Anita ketika melihat Manda sedang berdiri di pintu masuk coffee shop.Manda segera menghampiri mereka. Setelah menyapa dan memberi ciuman di pipi kedua sahabatnya, Manda ikut bergabung duduk."Aku dah pesenin minuman buat kamu, Nda," ucap Anita menyodorkan segelas ice cappucino pada Manda."Makasih, Nit,""Eh Manda, kamu jadi datang ke Bali bersama Arman kan?" tanya Cheryl penasaran."Belum tahu, Cher. Mas Arman belum tahu kapan pulangnya. Manda berharapnya Mas Arman bisa pulang sebelum acara,""Semoga cepat pulang, ya. Kan lumayan bisa hadir di pernikahan Anita sekalian kalian berdua bulan madu di Bali," ujar Cheryl sembari tersenyum genit."Apaan sih," Manda tersipu malu."Yah, itupun kalau gak ada yang menghalangi kalian," timpal Anita."Siapa?" tanya Cheryl."Ya sapa lag
Baca selengkapnya
Bertengkar Lagi
Mobil Manda dan Sarah datang hampir bersamaan di halaman depan rumah. Manda keluar dari mobilnya sambil menenteng tas bahu. Dia berhenti sejenak melihat Pak Setyo, sopir pribadi keluarga, bergegas membukakan pintu belakang mobil untuk Sarah. "Bawa masuk semua barang saya," perintah Sarah pada Pak Setyo. "Baik, Nona," sahut Pak Setyo. Sarah melirik dingin ke arah Manda yang sedang berdiri memperhatikannya. "Non Sarah," sambut Santi, salah satu ART, menghampiri majikannya. "Bawa belanjaan ke kamar," perintahnya. "Baik, Non," Kemudian Sarah melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Santi segera membawa beberapa tas belanjaan Sarah dari bagasi mobil sambil dibantu Pak Setyo. Manda menggelengkan kepalanya melihat banyaknya tas belanjaan Sarah. "Lagi-lagi," gumam Manda.&nbs
Baca selengkapnya
Mengobrol Bersama Windy
Hari ini pesta ulang tahun Cindy, putri bungsu Tamara. Semua anggota keluarga hadir di pesta yang diadakan di rumah Tamara, termasuk teman-teman Cindy dan orang tua mereka. Halaman belakang rumah Tamara dihias dengan cantik untuk pesta kali ini. Beberapa balon dengan warna putih dan biru dipajang untuk meramaikan suasana. Cindy memakai gaun berwarna biru ala putri Cinderella, senada dengan tema pesta ulang tahun hari ini. Tamara juga mengundang pesulap untuk memeriahkan acara ini. Dari jauh Manda duduk sendirian sambil memperhatikan pesulap yang sedang menghibur anak-anak. Dia tersenyum ketika mendengar gelak tawa anak-anak. "Hai, Manda," sapa Windy menghampiri. "Hai, Win," sapa baliknya. "Kenapa duduk sendirian?" tanya Windy sembari duduk di samping Manda. "Gak apa-apa. Hanya ingin di sini saja. Baru datang?" "Iya. A
Baca selengkapnya
Gagal Pulang
"Halo, Mas?" sapa Manda menerima panggilan telpon dari suaminya. "Halo. Sedang apa, Nda?" "Lagi santai saja, Mas. Mas, apa kabar?" "Baik," "Suara Mas terdengar gak bersemangat. Ada apa, Mas?" "Sepertinya Mas gak bisa pulang akhir bulan," sahut Arman sambil duduk lesu memperhatikan beberapa kertas laporan yang berserakan di atas mejanya. "Ada apa?" tanya Manda cemas. "Ada masalah di kantor cabang perusahaan di Hongkong. Papa meminta Mas untuk pergi ke sana dan menyelesaikannya," "Masalah besar ya?" "Iya, begitulah," "Lalu urusan di Paris, apa sudah selesai?" "Iya, urusan di sini baik-baik saja," "Apa Kak Daniel juga ikut ke Hongkong sama Mas?" harap Manda. "Kak Daniel ada tugas lain dari Papa," 
Baca selengkapnya
Bali (1)
Manda datang bersama keluarga Cheryl ke Bali, untuk menghadiri pesta pernikahan Anita. Mereka datang 1 hari lebih awal. Manda tinggal di rumah orang tua Cheryl selama di Bali.Malam harinya setelah beristirahat dari perjalanan jauh, Manda makan malam bersama keluarga besar Cheryl. Kehangatan dan keceriaan keluarga Cheryl membuat Manda merasa nyaman di antara mereka.***Keesokan harinya, hari yang ditunggu-tunggu oleh Anita dan calon suaminya akhirnya tiba.Ijab qabul dan acara resepsi pernikahan diadakan di hotel yang sama.Manda dan Cheryl dipilih sebagai pendamping pengantin wanita bersama 4 orang lainnya. Mereka memakai gaun brokat dengan model dan warna yang seragam.Anita berjalan berdampingan dengan ayahnya menuju meja, tempat ijab kabul diadakan, sambil diiringi oleh para pendamping pengantin di belakangnya dan alunan musik romantis.Calon suami Anita sudah menunggu di depan bersama para pendamping pengantin pria
Baca selengkapnya
Bali (2)
"Cheryl, Manda keluar dulu ya," pamit Manda."Wah, sudah rapi. Mau ke mana?"Manda memakai longdress casual berwarna pastel dan tas selempang yang melingkar di bahunya."Mau jalan-jalan sekalian beli oleh-oleh buat orang di rumah, sebelum besok pulang,""Mau ditemani?""Manda gak mau ngerepotin. Biar kamu ada waktu kumpul bareng orang tuamu,""Nanti nyasar lho,""Gak. Tenang aja. Kan ada google map. Sudah kutandai alamat rumah ini,""Okelah. Kalau butuh sesuatu, telpon aja ya,""Oke. Duluan ya,""Hati-hati di jalan," Cheryl mewanti-wanti.***Manda berjalan seorang diri menikmati pagi hari di pasar seni Ubud yang menjual berbagai sovenir kerajinan khas pulau Dewata Bali.Deretan kios para pedagang menawarkan berbagai produk seperti syal sutra, kaos, patung, tas anyaman tangan, keranjang, topi dan banyak kerajinan tangan lainnya.Pagi ini pengunjung pasar seni
Baca selengkapnya
Nasehat Ayu
Beberapa hari kemudian ...."Selamat datang di Bakery Manda," sambut Ayu sembari tersenyum, dari balik meja counter."Mas Bram?" Ayu terkejut."Hai, Yu," sapa hangat Bram.Ayu segera menghampiri Bram dengan wajah kesal."Mas Bram, ngapain di sini? Kan sudah kubilang, jangan kemari. Jangan dekat-dekat sama Manda. Apa Mas mau bikin Manda kena masalah lagi sama suaminya?!" omel Ayu."Sabar, Yu. Aku gak mau ribut di sini,""Nah, terus kenapa kemari?!""Mas Bram," sapa Manda, datang menghampiri mereka."Apa kabar, Mas?" ucap Manda sembari tersenyum."Baik, Nda. Kamu?" Bram membalas senyuman Manda.Ayu keheranan dengan sikap Manda yang baik pada Bram."Mas, mau beli roti?""Ah enggak. Aku ke sini mau mengajak kalian berdua makan siang bersama. Sudah lama kita bertiga gak kumpul. Sekalian aku mau berbagi kabar bahagia,""Ada kabar apa, Mas?""Kita bica
Baca selengkapnya
Sarah Di Hongkong
Dua bulan kemudian ....Ting ... tong ... suara bel pintu apartemen Arman berbunyi. Arman segera menghampiri layar monitor kecil untuk melihat siapa tamu di depan pintu."Sarah?" Arman mengerutkan dahinya.Arman pergi membukakan pintu depan."Kejutan," senyuman mengembang di wajah Sarah."Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Arman sambil memasang raut wajah masam."Begitukah caramu menyambut istri yang datang jauh-jauh kemari," ujar Sarah dengan kecewa.Dia menyingkirkan badan Arman yang menghalangi pintu, lalu berjalan masuk ke dalam sambil menarik kopernya."Apartemen yang bagus. Kukira kamu menginap di hotel,"Arman menutup kembali pintu apartemen, lalu berjalan lesu menghampiri Sarah."Aku punya apartemen di Hongkong. Kenapa harus menginap di hotel,""Kamu gak pernah cerita kalau punya apartemen di sini,""Sekarang kamu tahu, kan," ucap Arman dengan sedikit cuek.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status