All Chapters of His Evil Brother (Indonesia): Chapter 11 - Chapter 20
152 Chapters
Karena Uang
Andaikan dugaan itu salah, lalu siapa yang melakukannya? Bagi Alice, Erick seolah tak memiliki musuh. Tidak seperti Fien Clark, banyak sekali orang yang tak menyukainya karena suka bersikap kasar, dan kurang berkontribusi dalam kesuksesan keluarga Fernandez-- sang Ayah.Melihatnya menatap jauh dan bersedih membuat hati Alice ikut merasakan kesedihan Fien. Namun Alice hanya bisa menatapnya tanpa bersuara.Lalu beberapa saat kemudian Fien menatap Alice tajam."Apakah kau juga seperti mereka, Alice?! Kau pasti bersamaku karena uang!" Alice celingukan, bagaimanapun posisinya adalah pelayan Fien, bukan siapa-siapa. Tentu saja secara harfiah ia didekat Fien karena uang. Bahkan Fien sedang menyandera dirinya alih-alih surat perjanjian kontrak."Tuan Fien Clark, saya hanya pelayan Tuan," ujar Alice membalas tatapan Fien.Fien meredup, ia lupa bahwa Alice hanyalah sebagai koki dan pelayannya, tapi bukankah Fien telah berharap sedikit lebih dari i
Read more
Mimpi
Dengan susah payah Fien mengangkat tubuh Alice keluar dari mobilnya. Kalaulah tubuhnya tak letih, tentu sangat mudah mengangkat tubuh ringan Alice sambil berlari sekalipun. Beberapa kali Fien terhuyung dan hampir membentur dinding, tapi Alice tak bergerak sedikitpun malah asik dengan mimpinya. "Apakah kau bermimpi naik perahu?" gerutunya.Tubuh Fien bahkan merosot di lantai saat berada di dalam lift menuju lantai paling atas. Untungnya masih sangat pagi sehingga tak ada penghuni gedung tersebut yang akan melihatnya bagaimana payahnya mereka.Fien membaringkan tubuh Alice di tempat tidur, menyusul dirinya yang terkapar di atas tempat tidur di sisi Alice.~"Alice, kau harus menjaganya untukku, kau tahu aku sangat menyayanginya," pria itu bersembunyi dibalik tirai ungu, Alice tahu pria itu adalah Erick kekasihnya."Apa maksudmu? Datanglah bersamaku, kau harus menjaganya bersamaku, Erick.""Tidak, kau lebih pantas melakuka
Read more
Jatuh Hati
Fien Clark masih belum bisa melupakan igauan Alice mengenai saudaranya Erick. Ia jadi penasaran bagaimana mungkin wanita itu menyebutkan nama saudara tirinya di dalam tidurnya.'Mungkinkah karena ruangan ini adalah bekas Erick sehingga arwahnya mengganggu pegawaiku?' batinnya berkecamuk.Ia masih belum yakin kalau itu hanya sekedar mimpi kosong.Fien tak bisa berkonsentrasi di hadapan laptopnya. Sesekali ia melirik ke arah kamar dimana Alice terbaring lemah. Sebenarnya ia mulai menyukai gadis itu secara perlahan. Ia bisa merasakan debaran tak biasa saat memandangnya. Alice memiliki senyuman yang menawan dan mata berbinar lucu saat ia mengomel dan marah. Fien terkadang gemas dengan ulah Alice yang apa adanya. Ia merasa nyaman, meski tak bisa dipastikan apakah ia sungguh jatuh cinta pada gadis itu.Drrrt Drrrt Drrrt"Halo," sapa sebuah suara."Dewan direksi akan segera berkumpul, aku hanya mengingatkan jadwal pertemuan Anda, Tuan."
Read more
Sendiri
"Siapa saja yang akan menarik sahamnya pada hari ini, aku persilahkan dan jangan pernah berharap untuk mendapatkan posisi itu lagi setelah hari ini. Kalian tahu, aku bukan Erick Davis yang terlalu baik pada siapapun. Aku adalah Fien Clark yang akan menjadi pimpinan perusahaan ini dengan keputusanku," Fien Clark mengawali presentasi dengan cepat dan tanpa basa-basi.Orang-orang menjadi riuh dengan kepongahan Fien Clark yang mengejutkan. Fien sangat tegas dan percaya diri. Mereka dihadapkan pada spekulasi yang tinggi mengingat latar belakang Fien Clark yang hanya seorang kepala divisi pemasaran. Sekarang haruskah mereka mempercayakan uang mereka pada pria ini?"Aku hanya memberi waktu sepuluh menit untuk kalian berpikir. Kertas yang ada di hadapan kalian akan menjelaskan semuanya."Suasana menjadi hening karena konsentrasi mereka tertuju pada lembar presentasi yang mengejutkan."Apa ini sungguhan?" tanya salah seorang anggota yang tak percaya dengan pembagi
Read more
Tujuan
"Ayo, bukalah mulutmu. Kau harus banyak makan agar cepat pulih," katanya karena hanya mendapatkan tatapan bingung dari Alice."Tapi ...," Alice makin bingung."Cepatlah, tanganku sudah mau putus karena kau tak cepat membuka mulut. Ini bukan pertama kali aku menyuapimu."Alice terpaksa menurut, selain itu ia juga sangat lapar. Benar juga katanya bahwa ini bukan pertama kali Fien menyuapinya. Tapi ini berbeda, Fien bahkan ikut makan dari piring yang sama dan juga sendok yang sama. Hatinya mulai dihinggapi perasaan aneh. Seolah mereka kehilangan pembatas antara tuan dan pelayan. 'Bukankah ini bagus Alice? Kau akan menggapai kehidupan Fien Clark dan membuktikan keterlibatan Fien Clark dalam kematian Erick Davis,' batinnya. 'Kalau begitu, kau akan menjadi pahlawan cinta sejati. Kau harus membuatnya jatuh cinta Alice, kau harus berada dalam sisi kehidupan Fien Clark apapun yang terjadi,' ucap hatinya.Tiba-tiba Alice tersenyum manis terhadap Fien C
Read more
Kekasih
Pagi yang indah membangunkan Alice dari tidur nyenyaknya. Tak seperti biasa ia akan bangun tergopoh-gopoh karena takut terlambat. Pagi ini Fien memintanya beristirahat dengan baik karena baru saja demam."Ada layanan pengantar makanan untukmu, Alice. Aku tak percaya perusahaan memberimu fasilitas makanan gratis karena kau sakit," celoteh Violet sembari menenteng box ayam goreng.Alice melihatnya sekilas lalu menarik napas panjang. Tiba-tiba saja ia teringat dengan Fien Clark yang memeluknya erat. Ia mulai meremang dengan apa yang baru saja ia sepakati. Ya, Alice sepakat untuk menjadi kekasih Fien Clark!"Kenapa? Kau tak suka?" Violet malah heran karena Alice terlihat murung."Vio, apa menurutmu Fien Clark orang jahat? Sebenarnya aku merasa takut sekarang ini.""Oh God, apa yang terjadi sebenarnya?" Violet mendekati Alice dan menatap tajam mata Alice."Fien Clark menyukaiku, ia menyatakan perasaannya dan memintaku menjadi kekasihnya. Apa ini
Read more
Cinta Dibalas Cinta
Tentu saja Eddie tak bisa menjawab apa yang Fien lontarkan kepadanya. Fernandez adalah orang yang lebih berkuasa dibandingkan Fien Clark sendiri. Bahkan ia tahu bagaimana Erick Davis mengalami kesulitan dimasa hidupnya dari sebab ayahnya tersebut.Segala kesuksesan yang diperoleh Erick Davis tak lepas dari tempaan keras Fernandez. Hampir bisa dikatakan Erick telah kehilangan masa kecilnya dibandingkan dengan Fien Clark yang hanya tahu bersenang-senang.Sekarang, keberuntungan itu kembali ke tangan Fien Clark karena seluruh yang Erick Davis usahakan jatuh ke tangan Fien Clark, bahkan gadis kekasih Erick pun berada dalam pelukan Fien Clark."Jadi, aku hanya berharap anda bisa mempertahankan perusahaan dan reputasi Anda, Tuan. Dengan begitu, ayah Anda akan bangga terhadap apa yang anda lakukan," kata Eddie pada akhirnya. "Baik, persiapan sebuah pesta untuk aku mengatakan dengan terang kepada seluruh keluargaku dan juga kolegaku, aku ingin mereka tahu b
Read more
Kedustaan
Tak berselang lama, Alice benar-benar telah sampai di ruangan kantor Fien Clark. Saat itu tatap mata Eddie sedikit tajam dan menyiratkan ketidak sukaannya dengan kehadiran Alice.Sementara Fien Clark membelai sisi rahangnya karena bahagia melihat gadis pujaannya datang."Maafkan aku karena datang terlambat," Alice meletakkan sebuah tas kecil dan duduk di hadapan Fien yang terus tersenyum kepadanya."Tak masalah, kau pasti sangat lelah. Aku akan memberimu kabar gembira," Fien mendekati Alice dan memberikan isyarat untuk Eddie keluar dari ruangannya."Benarkah? Kau selalu memberiku kejutan  Tuan Fien, tapi kabar apa itu sebenarnya?"Fien menggenggam tangan Alice, ditatapnya gadis itu dengan cinta. Alice bisa merasakan hatinya berdebar tak menentu meskipun ia belum mendengar apa yang akan Fien katakan kepadanya.'Apa ini? Kenapa aku merasa telah berkhianat pada Erick?' Alice terus menguatkan perasaannya untuk tak terjatuh pada jerat cinta
Read more
Tak Mungkin Kembali
Semua telah diputuskan. Alice tak mungkin mundur lagi. Ia berdiri dengan cemas menunggu Eddie menjemputnya dari sebuah salon kecantikan.Beberapa menit kemudian Eddie benar-benar datang dan memintanya untuk duduk di bangku belakang."Malam itu, tidakkah kau merasa ada sesuatu yang aneh?" Eddie membuka percakapan dengan Alice yang disibukkan dengan pemandangan di luar mobil.Hanya saja, ucapan Eddie menarik perhatiannya dan membuatnya waspada."Maaf?""Aku tahu siapa kau sebenarnya, tidakkah kau merasa malu?"Alice meremas kuat ujung gaunnya. Ia sadar hal seperti ini pasti akan terjadi."Apa yang mengganggumu, Tuan? Aku hanya bekerja dan melakukan yang seharusnya," bantah Alice.Eddie menatapnya dari kaca spion. Alice tak terpengaruh dengan sindirannya."Aku ingat malam itu Erick mengunjungimu diam-diam lalu kecelakaan itu terjadi," ujarnya."Apa maksudmu? Erick biasa minum kopi di kedai tersebut jauh sebelum aku bek
Read more
Fernandez
Grace bisa melihat sikap antipati Fien Clark kepadanya."Ah, pesta ini sangat meriah Fien," Grace berbasa-basi."Benar Grace, Fien telah memperkenalkan kekasihnya yang baru kepada kami. Bagaimana denganmu Grace, apakah kau datang dengan kekasihmu?" Lucy mencibir Grace, ia tahu bahwa Grace selalu terobsesi dengan Fien. Dan ia juga tahu bahwa ucapannya pasti sangat melukai Grace.Alice bisa merasakan bagaimana mereka bersitegang."Aku tak memiliki kekasih sekarang ini, Lucy. Itu karena aku bukan wanita murahan yang mudah jatuh cinta. Oh ya, siapa namamu?" Grace mengulurkan tangan kepada Alice."Alice," jawab Alice dengan senyuman."Kau sangat cantik, Alice. Kau membuat Fien Clark berubah begitu cepat," ujarnya."Ehm, itu tak benar, menurutku kau yang sangat cantik malam ini.""Fien, selamat atas hubungan kalian. Aku tak akan membuat kekasihmu salah faham, tapi setidaknya kita harus menjaga hubungan baik bukan?" Grace terus menjadi
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status