All Chapters of MENGAPA CINTA MENYAPA: Chapter 111 - Chapter 120
137 Chapters
Dua Orang Naif
“Di tengah kondisi ini kamu akan pasti menghadapi masalah kecuali kamu mengambil langkah drastis. Meminta dia pergi, misalnya.”“Kalo itu aku lakukan belum tentu disetujui Verdi, Ma.”“Memang sulit. Tidak akan ada sebuah keputusan yang menyenangkan semua pihak. Akan ada orang yang dikorbankan. Tapi untuk keutuhan keluargamu, kamu perlu lakukan. Sebetulnya James adikmu juga pernah mengalami hal yang sama. Keputusan berat harus ia lakukan ketika akhirnya ia harus membatalkan pernikahan akibat kecurigaan bahwa calon isterinya tidak setia.” Rania tentu saja sudah mendengar berita itu. “Terry memang sudah lama kehilangan figur seorang ibu.”“Lantas apa masalahnya? Tetap saja kamu harus ambil alih kendali.” Seorang ibu tiba-tiba muncul di depan mereka sambil membawa kereta bayi stroller. Ada gurat iri di wajahnya yang Rania bisa tangkap. “Me
Read more
Terapi Pembesaran Pen*s
Sekalipun awalnya hubungan Rania dengan Verdi tidak harmonis, Renty merasa bahwa keduanya memiliki ketertarikan karena ada beberapa kesamaan minat. Ia sudah mencoba memecah hubungan itu namun gagal. Situasi diperparah karena gosip kejam bahwa dirinya adalah simpanan pimpinan perusahaan. Hubungan Rania dan Verdi berjalan makin akrab, sampai akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih dan bahkan siap melanjut ke pernikahan. Ia hidup dalam kubangan duka yang menyakitkan, dalam, dan tak mudah sembuh. Ada waktu-waktu panjang yang ia alami yang ia mau isi dengan mencoba move on, tapi tidak berhasil. Hari demi harinya terisi dalam duka dan amarah. Di sinilah atasan Renty masuk dan membuat suasana jadi semakin tak terkendali yang berujung makin tak berartinya kehadiran Renty bagi seorang Verdi. Sadar bahwa Verdi semakin sulit untuk diraih kembali, Renty lantas mengubah strategi. Pikirnya satu hal: jika Verdi tidak bisa ia dapatkan,
Read more
Bang Bang
Ia hanya berharap Terry tidak cukup ‘kepo’ dengan melihat isi di dalamnya. Saat kejadian, ia tiba di rumah ketika hari masih terang, ia terkejut begitu mengetahui lantai masih dalam keadaan sedikit basah. Ia melemparkan pandangan dan melihat Terry sedang sibuk mengepel. “Selamat sore.” Terry mengangkat kepala dan melihat Rania di muka pintu. Senyumnya muncul seketika sembari ia membalas sapaan salam. “Sore. Koq cepet pulang?”“Ada pekerjaan yang aku pikir lebih baik dibikin secara daring aja. Bikin di rumah.”“O,” jawabnya singkat sebelum mulai bekerja lagi.“Kamu hari ini rajin sekali,” tanya Rania sambil berjalan tertatih di lantai yang agak basah.“Hati-hati!”“Ya.”“Kalo tau kamu pulang lebih cepet aku gak akan bikin lantainya sebasah ini.”&
Read more
Rahasia Dalam Sebuah Laci
“Thanks udah temanin,” kata Terry saat Rania sudah kembali terduduk di sofa dengan sedikit terengah. “Sorry, udah ganggu kamu yang lagi sibuk kerja. Aku pergi dulu. Lantai dapur perlu aku sikat, sapu, dan setelah itu pel lagi.” Mendengar kata ‘pel’ seketika ia teringat apa yang dilakukan Terry sebelum itu saat mengepel kamarnya. “Kamu rajin amat nge-pel?”“Gak apa-apa kan? Demi supaya higienis.”“Tapi bukan itu yang aku mau tanya.” Rania menelengkan wajah dengan tatap yang sulit diartikan maknanya oleh Terry.“Apa dong?” Rania menenangkan diri sesaat. “Terry, aku mau tanya waktu kamu terakhir bersihin kamar aku.”Gurat senyum yang sebelumnya ada dalam wajah Terry berangsur berubah kaku. Sepertinya ia bisa menduga apa yang Rania mau ucapkan.“Lho kamu kenapa sih? Belum ditanya koq udah p
Read more
Gelagat Sang Anak Tiri
 Ada ketakutan melanda. Sudah terlalu banyak Rania mendengar kejadian seperti ini berujung dengan akhir yang menakutkan. Perselingkuhan. Ia jelas tidak ingin itu terjadi. Tapi seberapa lama ia mampu bertahan? Dengan usia belum mencapai 23 tahun dan dianugerahi kecantikan wajah dan tubuh, ia jadi harus berjuang sendiri. Sudah terlalu sering ia berjalan sendiri di sebuah institusi dan seketika beberapa pasang mata pria menyorot dirinya yang melangkah sendiri untuk sebuah urusan. Saat sedang di cafe untuk sekedar mengobrol dengan rekan kerja, ia suka malu sendiri melihat petugas cafe yang lebih memperhatikan dirinya daripada rekan kerjanya. Ketika di gym, sudah sering ia mengalami bantuan melebihi daripada apa yang ia harapkan. Para pria yang menanyakan nomor ponselnya atau mereka menyisipkan kartu nama di antara berkas-berkas pengurusan dokumen, bukan lagi jadi pengalaman baru. Di kantor suasananya pun tak jauh dari pengalaman sem
Read more
Barang Haram
Verdi sudah sangat sering diprospek berbagai Sales. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah mereka mengirim chat atau menelpon dengan nomor asing yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Jadi ketika sekarang ia melihat sebuah nomor asing di layar ponsel ia menerima dengan ragu. Pada saat telpon diangkat, ia hampir terpental kaget karena mendengar histeria dari orang yang menelponnya. “Verdi? Verdi it’s you?” terdengar tanya dari orang di ujung telpon.“Y-yes. Who is it?”“It’s Nichaon.” Verdi langsung tersadar. “Khun Nichaon?”“Yes, it’s me.”Sesaat kemudian terjadi saling sapa yang amat seru antara kedua orang itu. “Aku kebetulan di Surabaya. Business travel, you know...” ujarnya dalam bahasa Inggris berdialek Thailand yang unik.“Wah luar biasa,” jawab Verdi dengan
Read more
Deleted Message
Rania bukanlah tipikal seseorang yang menyatakan kemarahan dengan meledak-ledak. Ketika ia tidak merasa suka pada suaminya hal itu ditunjukkan dengan sikap diam. Ketika sikap diam itu berkepanjangan, Verdi sudah sangat tahu bahwa mood isterinya sedang tidak enak. “Kenapa?”“Kenapa apa?”“Kamu seperti marah sama aku?”“Oh nggaaaak. Nggak ada apa-apa.” Verdi menghela dan menghembus nafas panjang. Dengan lembut ia menggamit tangan Rania dan mengajaknya bicara di sofa. “Ada apa sih?” tanya Rania yang heran mengapa ia ‘dipaksa’ untuk duduk di sana.“Ada hal yang penting yang harus aku selesaikan.” Setelah keduanya duduk di sana, barulah Verdi masuk ke inti dengan menanyakan alasan perubahan sikap Rania. “Kamu diam-diam saja ada apa?”“Nggak. Nggak ad
Read more
Ganja
Renty sebetulnya tidak merasa perlu ke rumah Ditya. Tapi mau tidak mau ia ke tempat itu juga karena ini adalah bagian dari rencananya. Sebuah rencana untuk menghancurkan Rania, orang yang sudah merenggut kebahagiaan terbesarnya. Melalui kepemilikan barang haram yang menurut rencana akan ia sisipkan di koper, ia tinggal menghubungi oknum kepolisian jahat yang ia kenal. Selanjutnya semua itu cukup menghantar Rania ke balik jeruji yang otomatis akan menghancurkan karir dan kemungkinan besar keluarganya juga. Sudah lama ia mencurigai bahwa Ditya itu pengkonsumsi ganja. Gerak-geriknya yang mencurigakan membuat ia berkesimpulan seperti itu. Dan dugaannya benar. Ia tinggal mendapatkan beberapa linting ganja untuk kemudian masuk ke tahap berikut. Dengan mendatangi rumah Ditya yang adalah pengkonsumsi – dan mungkin juga adalah pengedar – obat terlarang, sebetulnya membahayakan karena resiko terciduk pihak kepolisian. Tapi ia terpaksa mela
Read more
Penyesalan dan Pengakuan
Ada kenyataan yang melegakan. Di pengecekan diam-diam yang kembali Verdi lakukan, ia kembali mengecek lanjutan chat antara Renty dengan isterinya. Kegalauan yang melanda hatinya karena menduga terjadi hubungan gelap antara Rania dengan Carl, mereda. Dari hasil chat, ia mendapatkan kenyataan mengenai waktu kejadian. Ternyata Rania dengan Carl memang dekat tapi percakapan itu merujuk pada peristiwa yang terjadi dulu, saat ia belum menikahi Rania. Rania masih lajang saat itu dan ia bergaul dengan banyak orang, termasuk Carl yang jadi mitra kerjanya. Mereka bersahabat dan tak lebih dari itu. Tidak pernah terjadi sexual intercourse antara Rania dengan Carl. Tidak mungkin. Rasa bersalah menguasai Verdi seketika. Ia sadar telah menuduh salah pada wanita yang ia cintai. Ia berlebihan dengan menduga telah terjadi hal yang tidak-tidak hanya berdasarkan chat dengan info yang terbatas. Pintu kamar mandi terdengar terkuak. Verdi yang sempat larut dalam b
Read more
Bercinta
“Dan.... aku rasa sikap pada Carl nggak terlalu berlebihan. Kamu dengan aku masih belum jadian. Tertarik iya tapi kita belum jadi sepasang kekasih. Aku lajang dan dia pun lajang. Yang penting kami tahu patas.” “Ya aku ngerti.”“Aku nggak berbuat terlalu jauh, Pa.”“I know.”“Papa tau? Dari mana?”Verdi menyeringai. “Aku yang ngambil keperawanan kamu di malam pertama kita sebagai suami isteri.” Dari mulanya marah dan kecewa, Rania mendadak jadi merasa lucu sendiri mendapat jawaban tadi. Dan rasa lucu dengan cepat berubah menjadi rasa cinta ketika keduanya kembali berpelukan. Sebuah langkah awal yang kemudian berekskalasi dengan mereguk cinta ketika keduanya di ranjang bersama-sama. Terlambat ke kantor? Siapa yang peduli? *  Gosip para tetangga yang biasa berkumpul di lo
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status