All Chapters of She is Not My Sugar Mommy: Chapter 51 - Chapter 60
80 Chapters
Bab 52
“Lihat saja setelah kembali, aku akan bener-benar menemui orangtuamu.” Glass masih berbicara seperti itu. Ia keluar dari dalam mobil lalu berjalan masuk ke lobi setelah sampai di hotel. Bening pun tak berniat menanggapi, menurutnya Glass sedang mengada-ada. Ia memilih masuk dan menyapa Vero yang sudah menunggu. Bening meminta izin untuk mengambil beberapa baju lebih dulu di kamar, sebelum kembali ke yayasan.“Astaga!”Bening mengepalkan tangan dan menekuknya ke depan dada saat Glass tiba-tiba saja muncul di hadapan. Pria itu ternyata sengaja menunggu dengan berdiri di depan lift. Bening yang kesal secara reflek memukul lengan Glass, dia tidak menyangka mantan suami yang dianggapnya sudah dewasa bisa bertingkah konyol seperti itu.“Aku akan ikut ke kamarmu,” ucap Glass saat dia dan Bening sudah berada di dalam lift.“Ikut? Apa yang ingin kamu lakukan?” Bening menyilangkan kedua tangan di depan da
Read more
Bab 53
“Be, apa aku punya tanda lahir di pantat? Apa kamu pernah melihatnya?”Bening tersedak lagi dan kali ini lebih parah. Anisa sampai harus memberikan air minum kepadanya. Bening tak menyangka Glass akan menanyakan hal itu. Ia pukul lengan sang mantan suami bertubi karena kesal. Glass membuatnya batuk-batuk tanpa henti.Vero dan Anisa pun saling pandang, tanpa perlu bertanya mereka yakin kalau dua mahkluk yang satu meja dengan mereka ini pasti memiliki hubungan. Namun, meski yakin mereka pun butuh penegasan hingga Vero memutuskan bertanya-“Sejak kemarin aku perhatikan kalian sepertinya sangat dekat, apa kalian sepasang kekasih?”“Ya!”“Tidak!”Glass menoleh Bening dengan mata menyipit, pria itu sudah gede rasa bahwa hubungannya dan Bening akan kembali seperti sedia kala, tapi kata 'tidak' yang diucapkan Bening mematahkan hatinya, kuping Glass tidak tuli, dia mendengar Bening dengan lantang
Read more
Bab 54
Glass sengaja mengakhiri makan siangnya dengan Alex dan sang rekan bisnis. Ia memilih mendekat ke meja Bening dan Gama. Menganggu acara makan siang dua mahkluk itu adalah tujuannya. Gama terus saja memandangi wajah Glass, hingga Bening yang kaget menyebutkan nama pria itu.“Glass, kenapa bisa ada di sini?” tanya Bening basa-basi, tapi Glass tak ingin berbasa-basi. Pria itu langsung duduk dan menggeser kursi yang berada tepat di sebelah mantan istrinya itu.“Ah … mantan suami Bening,” ujar Gama yang baru ingat dengan wajah Glass. Ia tersenyum dan mengulurkan tangan. Bening sudah dag-dig-dug takut jika sampai Glass menolak Gama, tapi dugaannya salah suaminya itu menyambut meski dengan muka masam.“Tapi kamu keliru kalau menyebutku mantan suaminya, aku masih suaminya. Kami bercerai saat dia hamil jadi perceraian itu jelas tidak sah.”Gama melebarkan netra, dia tatap Bening yang nampak salah tingkah. Seb
Read more
Bab 55
Arkan dan Rea tentu melengo mendengar ucapan pria di depannya itu. Ada perasaan lega di hati keduanya karena kini tahu bahwa bukan hanya putri mereka yang masih memiliki rasa. “Pa, Ma izinkan aku menikahi Bening, lagi,” ucap Glass yang membuat Arkan dan Rea merasa sangat bahagia. Mereka berpikir seharusnya Bening ada di sana dan mendengar dengan sendirinya lamaran Glass.“Glass, untuk menikah itu sepenuhnya hak Bening,” jawab Arkan dengan bijak tapi sepertinya membuat Rea tidak suka, wanita itu menginjak kaki sang suami dan tersenyum.Jika Rea bisa berucap tanpa rasa malu karena ada Glass, mungkin dia akan berkata,” Aku sudah menginginkan cucu lagi, sampai kapan putri kita harus menyandang status janda?”Rea tersenyum ke arah Glass, dia pun lebih memilih mendukung ucapan Arkan dari pada keinginan yang membuncah di dalam batinnya, “Benar, itu semua hak Bening.”“Hak apa?”Perha
Read more
Bab 56
“Ada apa Be?”Bukannya menjawab, Bening malah terlihat meneteskan air mata. Karena tahu putrinya hari itu pergi ke makam cucunya yang sudah meninggal, Arkan sengaja mengirimkan foto bayi itu ke sang putri. Bening pun terkejut, dia tidak tahu jika selama ini papanya memiliki foto anaknya dan Glass yang sudah meninggal. Hingga pundaknya bergetar, dia takjub sekaligus kembali berduka melihat foto bayinya yang seperti tertidur dengan damai.Glass pun berdiri, dia merangkul pundak Bening dan menerima ponsel yang masih berada digenggaman gadis itu. Glass pun melihat pesan Arkan, bibirnya tersenyum pilu. Ia peluk Bening sambil memandangi foto yang dikirimkan pria yang masih dia anggap papa mertua itu.“Dia cantik Be, dia tidak mirip denganku, dia mirip denganmu,” ucap Glass sebelum memeluk Bening erat. “Maaf! maaf karena membiarkanmu menanggung duka sendirian selama ini,” bisiknya.Beberapa menit kemudian, keduany
Read more
Bab 57
“Menikah Minggu depan?” Bening jelas saja terekejut, meski memang tidak mengharapkan pesta meriah tapi tetap saja pertanyaan Glass itu membuatnya bingung. “Jangan bercanda Glass! setidaknya satu bulan lagi,” jawab Bening dengan mata menyipit.“Tidak bisa, aku akan mengurus semua secepatnya. Jika perlu kita menikah secara agama lagi saja dulu.”“Glass!” Bening tak habis pikir, kenapa Glass nampak begitu buru-buru. Pria itu bahkan memintanya untuk tidak perlu memikirkan apa-apa karena dia yang akan menyiapkan semuanya.“Lebih baik ayo kita pergi menengok Maha.” Glass menarik tangan Bening keluar kamar.Melepasnya setelah sampai di luar dan menggendong Olla. Ia membiarkan Bening tertinggal di belakang.“Om, Olla bisa jalan sendiri kok,” ucap Olla. Bocah itu kaget karena Glass tiba-tiba menggendongnya seperti itu.“Tidak apa-apa, nanti Olla capek,&rdq
Read more
Bab 58
Hari berikutnya, Bening benar datang ke penthose yang dulu menjadi miliknya dan sekarang sudah menjadi milik Glass. Gadis itu nampak membawa banyak tentengan.Selain tas yang dicangklong di pundak, Bening juga membawa tas laptop dan dua kantong besar berisi makanan. Setelah Glass membukakan pintu, Bening langsung menerobos masuk ke dalam, dia meletakkan dua kantong besar itu ke meja makan sebelum sibuk menatanya ke dalam kulkas dan lemari penyimpanan. Glass hanya melihat apa yang dikerjakan Bening dari dekat meja makan, hingga mantan istri yang sebentar lagi menjadi istrinya lagi itu, berdiri di hadapan kemudian memeluk pinggangnya dengan sangat mesra.Mata Glass membeliak saat Bening berjinjit dan hampir menciumnya. Namun, sayang di saat yang bersamaan Alex keluar dan membuat gadis itu kaget hingga mendorong tubuhnya menjauh. Baik Alex dan Glass pun sampai harus menahan tawa, sedangkan Bening harus menahan malu yang tiba-tiba menyergap. 
Read more
Bab 59
“Tidak, tapi kalau dia berani menyentuhmu. Aku akan benar-benar melakukannya.” Sorot mata Glass yang berbeda membuat Bening sedikit takut, dia raih tangan pria itu dan berkata bahwa dia pasti akan baik-baik saja. Aline pasti tidak akan berani mendekatinya.Namun, meski begitu, Glass tak bisa tinggal diam. Ia memilih untuk menabuh genderang perang, dia ingin melawan Aline dan langkah pertama yang dia ambil adalah tidak memperbolehkan Alex menemui wanita itu, agar Aline tahu bahwa selama ini dia dikhianati.“Aku harus menemui Arnold di penjara,” ucap Glass kemudian. Terang saja dia membuat Alex kaget dan Bening bingung.“Arnold?”“Aku tahu dia punya bukti besar kejahatan adiknya dan aku bisa membuat kesepakatan dengannya untuk menjatuhkan Aline, tapi jelas itu akan aku lakukan setelah pernikahan kita,” jawab Glass penuh ketegasan.🥛🥛🥛Hari berikutnya, mungkin sudah set
Read more
Bab 60
Glass membuang muka, bersedekap dan nampak kesal. Ia tak menyangka Romi akan kembali datang setelah sekian lama. Padahal dulu dia sudah meminta Romi agar bekerja lagi dengannya tapi pria itu tak memberi jawaban. Namun, saat hari pernikahannya hanya tinggal menunggu jam, pria yang mengaku menyukai Bening itu datang ke penthouse dengan membawa satu koper besar yang jelas berisi pakaian.“Apa kamu merencanakan sesuatu? Mengacaukan pernikahanku?” sindir Glass.Romi pun tak enak hati, dia bahkan berdehem sambil menatap Alex yang duduk di samping Glass dengan wajah tanpa ekspresi. Romi bersyukur Glass sudah mendapat sekretaris baru yang setia.“Bukankah kamu yang menawariku? aku menunggu pekerjaan selesai baru bisa ke sini. Lagi pula mau tidak mau kamu harus menerimaku. Apa kamu pikir Aline akan diam saja melihatmu menikah? bagaimana kalau dia memasang bom di lokasi pestamu.”Perkataan Romi membuat Glass menegakkan badan dan tersentak. &
Read more
Bab 61
Glass beranjak dari ranjang dengan hati-hati dan pelan-pelan, karena tidak ingin menganggu Bening yang masih terlelap. Bibir pria itu lagi-lagi memulas senyum bahagia, dia kecup kening istrinya sebelum berdiri dan menyambar celana dan piyama model kimono yang masih terlipat rapi di atas sofa. Semalam tidak ada kesempatan untuknya dan Bening mandi lebih dulu.Membuka pintu setelah mengintip dari lubang kecil di pintu itu, Glass memutar bola mata malas. Ia bahkah hanya menyembulkan kepala mendapati sekretaris tak tahu adabnya sudah berdiri di depan sana.“Lex, apa kamu tidak bisa sedikit pengertian? aku ini pengantin baru. Jika ingin membicarakan masalah perusahaan handle lah dulu,” ucap Glass dengan raut wajah kesal.Namun, raut mukanya seketika berubah drastis saat Alex membuka suara, “Pesta sudah selesai Pak, malam pertama juga sudah kadaluwarsa, ada hal yang lebih penting dari semua itu. Kakak ipar, ah … bukan adik ipar ah … ent
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status