Ben Ren menang besar. Ia mampir di rumah judi mengambil uang, dan petantang-petenteng dengan seribu keping emas. Uang sebanyak itu bisa untuk menyewa seluruh penghuni Kacapiring termasuk pegawainya. Ben Ren lewat begitu saja di depan Cakra yang menunggu di luar. Ia tidak melihatnya. Cakra menyusul dengan berkuda, ia bertanya, "Kuda ditinggal?" Ben Ren tersadar, ia menghardik, "Kenapa kau tidak mengingatkan aku?" "Aku kira lalat ijo lewat." Ben Ren berlari ke depan rumah judi, kemudian memacu kuda menyusul Cakra. "Aku bisa membeli Kajol," kata Ben Ren. "Kesampaian juga bercinta dengan puteri bangsawan cantik jelita." "Kajol menang dua ribu keping emas, pasti tarifnya sekitar itu." "Masa naiknya sampai seratus persen?" "Intinya Kajol menolak dirimu. Pria jelek kadang tidak peka." Cakra memacu kuda di antara keramaian lalu lalang kereta. "Berkudanya pelan-pelan lah," kata Ben Ren. "Kita nikmati pemandangan." Cakra justru pusing melihat kaum nudis lalu lalang di pinggir jala
Last Updated : 2024-07-24 Read more