"Apakah ada therapy?" "Disitulah masalahnya. Sosok seperti Bryan tidak menyadari kalau dirinya punya masalah, mereka berpikir itu hanya sifat jelek. Sementara aku, bagaimana cara mengatakan bahwa dia punya masalah mental apalagi mengajaknya therapy? Itu hal yang sangat sulit kulakukan. Itu sebabnya aku hanya bertahan menghadapinya, seraya berusaha menekan munculnya sisi negatif. Awalnya banyak kemajuan, Bryan lebih bisa mengendalikan diri. Sayangnya dengan kematian papanya dia diberi tanggungjawab mengurus mama dan adiknya, apalagi kemudian mereka tinggal di rumah, dengan gampang memicu sifat buruknya naik ke permukaan. Hal-hal sepele bisa jadi pemicu. Tapi kemudian ketika kesadarannya kembali dia bisa menjadi sangat baik dan menyesali perbuatannya. Ya semacam memiliki dua kepribadian yang satu sama lain berbeda at
Baca selengkapnya