Tanpa terasa sudah hampir empat bulan toko ini buka. Semakin hari pelanggannya juga semakin banyak. Itu karena aku hanya mengambil sedikit keuntungan. Jadi, bisa dibilang harganya lebih murah dari tempat lain.Baik Mbak Nilam ataupun ibu tak pernah datang ke sini. Mungkin karena malu atas kejadian waktu itu. Bilangnya mau membeli ruko ini, tapi uangnya tidak ada. Mas Angga-mantan suami Nilam memang sering datang kesini untuk membicarakan masalah perceraian atau hanya sekedar ngobrol saja. Seperti hari ini, dia mengajakku bertemu di kafe. Mas Angga mengabarkan bahwa aku telah resmi menyandang gelar janda.“Selamat ya, Lin. Sekarang kamu sudah menjadi janda,” canda Rere saat aku, dia dan Mas Angga tengah kongkow di Kafe. “Apaan sih, Re. Masa ngucapin selamat. Harusnya kan turut prihatin,” kelakarku. “Kamu kan bahagia bisa lepas dari para benalu itu,” ucap Rere. “iya... iya,” balasku kemudian. “Aku
Read more