Semua Bab Suami yang Tak Diinginkan: Bab 281 - Bab 290
305 Bab
281. Kau Pantas Menderita, Hendra!
“Hm… uang, ya? Atau hak Asuh Alan?” kata Lilis tampak seperti dia sedang berpikir, tapi kenyataannya dia tengah menertawakan Hendra sekarang. ‘Bagaimana rasanya mengemis padaku, Hendra? Apakah itu sakit? Kau pasti kesal dan marah menjatuhkan harga dirimu kan? Rasakan itu! Asal kau tahu, itu lah yang aku rasakan selama ini!’ Lilis berkata membatin, dia sangat puas saat ini, sebab Hendra lah yang berada di posisi pengemis.“Tawaranmu cukup bagus. Apakah aku harus mempertimbangkannya?” kata Lilis, dia membaringkan tubuhnya di atas ranjang, menatap langit-langit kamar yang terasa lebih indah sekarang. Mungkin karena dia sedang di posisi yang baik, sehingga semua terlihat indah di matanya.Hendra yang mendengar Lilis akan mempertimbangkannya pun sedikit memiliki semangat. Mungkin pernikahannya masih bisa diselamatkan jika Lilis mau menerima tawaran itu. Setidaknya ada satu yang bisa dipertahankan.“Katakan saja, berapa uang yang kamu minta. Jika memang Alan yang kamu inginkan, meski berat
Baca selengkapnya
282. Persetan Dengan Wanita!
Hancur sudah semuanya, tak ada harapan untuk Hendra bisa melewati semua masalah ini. Dia termenung memikirkan nasibnya yang—entah mengapa—sangat memuakkan ini.Juwita tak mungkin kembali, sementara Alan sudah ada di tangan Lilis sekarang. Hendra tak punya apa pun untuknya memperjuangkan kehidupan. Semua hambar, semua tak berarti, hidupnya sudah di ambang kehancuran sekarang.“Harg!” teriak Hendra, membanting tangannya di atas meja. Dia sangat kacau sampai tak bisa mengontrol emosi.Apa sih maunya hidup ini? Kenapa selalu saja tidak berpihak pada Hendra? Dia dengan bodohnya mau dijual pada perempuan lain, hanya karena istri yang tidak mau hidup pas-pasan. Demi masa depan putranya, demi membuat istrinya tidak terus di dalam kemiskinan, Hendra mengiyakan permintaan itu.Dia juga merasakan betapa sakitnya terhina di sisi Juwita, dan berusaha menunjukkan pada wanita itu bahwa dia sudah tulus mencintai. Hendra bahkan sudah berpikir merelakan putranya pada Lilis, tapi Juwita lebih percaya vi
Baca selengkapnya
283. Dia Memaksaku!
“Apa katamu? Kamu akan bercerai dengan Hendra?”Saat ini Armaja hampir saja pingsan mendengar perkataan putrinya. Pernikahan yang ditentang habis-habisan olehnya, tapi Juwita bersikeras berkata percaya pada suaminya, lalu sekarang Juwi ingin bercerai dengan laki-laki itu? Dia tidak mengerti dengan isi pikiran Juwita yang berubah sangat cepat.“Juwita, pernikahan bukan main-main, pikirkan sebelum kamu memutuskannya!”“Apa yang harus dipikirkan lagi, Pa? Jelas-jelas Hendra mencurangi putri kita, sudah sepatutnya mereka memang bercerai!” Maria yang langsung menjawab. Memang begitulah perempuan, mereka selalu sangat cepat termakan emosi, jika mendengar seorang suami berkhianat. Meski itu bukan suami sendiri atau bukan suami dari putrinya.“Tapi, Maria, kita belum mendengar penjelasan dari Hendra. Lagian, Hendra sudah menemuiku, dia berkata tidak berniat meninggalkan Juwita. Hendra hanya butuh waktu untuk mendapatkan Alan kembali.” Armaja orang yang bijak sana, begitu dia dikenal khalayak.
Baca selengkapnya
284. Baik Tapi Bodoh
Kegaduhan itu akhirnya berhenti setelah Hendra memutuskan pergi. Tanpa perlu menjelaskan apa pun pada media, dia memilih meninggalkan rumah Lilis. Toh, di sana tak ada Alan, percuma juga dia mengamuk mencari putranya di sana.Setelah kepergian Hendra, baru lah Steve kembali ke rumah. Dia segera memeluk Lilis yang membukakan pintu untuknya. Orang-orang tidak ramai lagi, semua sudah kembali ke rumah masing-masing.“Bagus, Sayang, kamu melakukannya sangat baik!” Steve memuji Lilis, menggendong perempuan itu menuju sofa.Sebenarnya, setelah Hendra menelepon tadi, Lilis langsung mengatakannya pada Steve. Lalu Steve pun yakin Hendra pasti akan datang, sehingga dia menyusun rencana sangat bagus. Tidak salah dugaannya, Hendra langsung datang ke apartemen itu dan Lilis lagi-lagi mengabari pada Steve. Diam-diam Steve menghubungi kantor televisi yang selalu menyorot gosip para artis, berlagak sebagai orang asing melapor kalau Hendra tengah membuat gaduh di rumah Steve Jordan. Umpan tidak sia-sia
Baca selengkapnya
285. Memanfaatkan Alan.
Tak sia-sia Lilis mengikuti perkataan Steve. Setelah kedatangan Hendra kemarin, sekarang Lili mendapat perhatian dari publik. Warga net banyak yang menaruh simpatik padanya, memberi dukungan dan berkata agar Lilis tidak pernah memaafkan laki-laki seperti Hendra. Bahkan, saat ini dia mulai mendapat undangan dari berbagai televisi, untuk menceritakan keretakan rumah tangganya bersama Hendra dulu.“Jadi, selama ini kamu berharap kembali pada Hendra, Lis? Soalnya di video itu kita semua melihat kamu yang mengatakan ingin rujuk dengan Hendra,” tanya host yang duduk di depan Lilis.Wajahnya dibuat sesedih mungkin, juga ada perasaan bersalah ketika melirik Steve, Lilis memang jago berakting.“Jujur aku sedih harus mengatakan ini. Steve suami yang baik, dia yang membuat aku kuat melewati semua ini. Ketika dulu Hendra meninggalkanku dan Alan, aku hampir bunuh diri. Tapi keberadaan Steve di sisiku selalu bisa membuat aku merasa berharga, dan aku sangat menghargai semua itu. Hanya saja...” Matan
Baca selengkapnya
286. Alan Kangen Papa.
Segera setelah Ratna menghilang ke dalam butik, Hendra pun keluar dari dalam mobilnya. Mengendap-endap dia menuju mobil yang membawa Alan, matanya awas melihat kiri kanan, memastikan tak ada yang melihatnya. Hendra menarik pintu mobil itu pelan, tetapi terkunci dari dalam.Tok! Tok!“Lan, buka pintunya, Nak,” kata Hendra, mengintip putranya yang menangis di dalam sana.Ternyata masih ada satu laki-laki tua berada di dalam mobil itu bersama dengan Alan. Hendra mengenalnya, dia adalah sopir yang dulu Juwita berikan untuk Alan. sopir itu tengah mendiamkan Alan yang menangis, membujuknya memakan biskuit.“Papa... papa!” teriak Alan melihat papanya di luar sana.Sopir tersebut tentunya takut melihat Hendra. Alan adalah tanggung jawabnya, bisa mati dia dibuat Lilis jika Hendra membawa Alan. Dia pura-pura tidak melihat Hendra.“Pak Amin, buka pintunya, Pak.”Sopir itu tetap tidak mau membuka, berpura tidak mendengar.“Papa... papa, tolong Alan, Pa. Alan nggak mau sama nenek itu!” Alan menang
Baca selengkapnya
287. Jangan Pukul Papaku!
Orang-orang masih melihat ke arah Hendra, mereka mengenalinya sebab sudah beberapa lama ini wajah Hendra bertebaran di sosial media dan televisi. Mereka pun mulai riuh bertanya apa yang dilakukan orang itu.“Bu, itu bukannya Hendra? Mantan suami Lisa, istrinya Steve Jordan yang belakangan ini viral?” kata mereka, memastikan tidak salah melihat.Ratna menjadi kesal, bukannya lekas mengusir atau memukul Hendra, malah mereka mulai sibuk mengambil video dan gambar.“Gila, sih. Selain merebut istri orang, sekarang malah jadi maling? Memangnya restorannya sudah tidak laku?”“Wah, ini harus disiarkan secara live di sosmed, pasti banyak yang bakal nonton.”Mereka mengambil kesempatan untuk mencari pengikut di media sosial. Ratna pun semakin geram, jika Hendra sampai mendapatkan Alan, akan hancur lah impiannya menjadi kaya seperti dulu.“Mas, Mbak, tolongin, dong. Dia itu lagi mengincar cucu saya! Dia pasti ingin memanfaatkan cucu saya untuk mendapatkan anak saya kembali!” kata Ratna, dia manf
Baca selengkapnya
288. Menyingkirkan Lilis!
Lilis berdiri membuat semua orang bingung. Kamera terarah padanya sehingga fokus pandangan semua penonton pun tertuju padanya. Kemudian, dia menyingkap perlahan-lahan ujung baju, menunjukkan beberapa bekas luka di pinggang.Semua orang terkejut, terdengar helaan napas bersamaan. Tak ubahnya dengan Steve yang ikut terbelalak matanya.“Lis, apa yang kamu lakukan!” Steve segera menarik ujung baju Lilis, dia ketakutan melihat luka-luka itu. ‘Sialan! Ini cewek mau mempermalukan gue?’Bekas luka yang Lilis tunjukkan adalah bekas pukulan Steve selama ini, yang tidak menghilang begitu saja. kalau Lilis sampai mengungkapkannya, maka karier Steve akan hancur sekarang juga.“Lisa, apa itu? Kenapa sangat banyak bekas luka di pinggangmu?” Host pun bertanya dengan wajah terkejut.“Tolong jangan mengatakan apa pun, Lis. Kita akan kehilangan kesempatan jika begini.” Steve berbisik memperingatkan, tapi Lilis justru membuka cardigan yang dia kenakan.“Di sini juga banyak.”“Cukup, Lisa, cukup!” kata St
Baca selengkapnya
289. Surat Cerai
Hendra membukakan pintu mobilnya untuk Rahmat. Laki-laki muda itu sangat terkejut melihat keadaan bosnya yang mengerikan Ada beberapa lebam di wajah Hendra yang membuatnya terlihat sangat menyedihkan. Tapi, Hendra seakan tidak peduli dengan lebam-lebam di wajah dan tangannya, dia tetap duduk dengan santai seakan tak ada yang terjadi.“Pak, sebaiknya bapak ke rumah sakit, biar luka-luka ini diatasi oleh dokter,” kata Rahmat menyarankan. Dia sudah melihat berita yang viral baru-baru ini, jadi tidak perlu lagi bertanya apa yang membuat wajah bosnya menjadi seperti itu.Menggeleng lemah, Hendra mengalihkan wajah ke samping. Dia tidak butuh seorang dokter, hanya Alan yang dia butuhkan sekarang. Hendra pun bekata, “Tidak mengapa, Mat. Aku baik-baik saja.”"Tapi luka bapak bisa infeksi. Tolong dengarkan saya kali ini," ucap Rahmat lagi.Sekali lagi Hendra menggeleng pertanda tak ada yang perlu dikhawatirkan. Luka lebam, memangnya apa yang harus ditakutkan tentang itu? Luka di tubuh bisa hil
Baca selengkapnya
290. Juwita Pembeli Manusia!
Hal yang direncanakan Steve semua sangat matang. Selama menikah dengan Lilis, dia memanfaatkan segala informasi apa pun tentang pernikahan Hendra dan Juwita dua tahun yang lalu. Bahkan surat perjanjian yang Lilis saja sudah lupa, ternyata sudah diamankan oleh Steve. Semua ide itu dia rencanakan setelah mendapatkan salinan kontrak perjanjian ketika dia dan Lilis menjual Alan pada Juwita. Baik yang ada pada Lilis, mau pun yang diserahkan Juwita padanya, semua sudah ada di tangan Steve. Karena itu lah dia cukup berani melakukan semua ini, sebab tak ada lagi alasan Juwita untuk menuntutnya suatu saat nanti. Dan jika pun surat-surat perjanjian antara Lilis dan Juwita terungkap, Steve tidak takut apa pun sebab saat itu dia sama sekali tidak terlibat.Orang yang disuruh Steve menyebarkan surat perjanjian itu langsung mengunggahnya di sosial media, dengan kalimat-kalimat yang tidak memberatkan pada Steve.‘Steve Jordan sudah dibodohi oleh Lisa. Perempuan itu menjual suaminya pada orang kaya a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
262728293031
DMCA.com Protection Status