Angin utara menggeram, mengguncang jendela kaca besar aula utama. Suara raungan serigala terdengar di kejauhan, tanda bahwa alam sendiri tak tenang malam itu.Alpha muda, Matthew Sebastian, berdiri tegak di depan peta wilayah. Rahangnya mengeras, matanya keemasan tajam, berkilat penuh curiga.“Getaran energi itu bukan serangan biasa,” gumamnya pelan namun tajam.“Bahkan tanah ikut bergetar. Siapa pun yang bertarung di sana… memiliki kekuatan setingkat kerajaan.”Tangan kanannya, pria berwajah dingin bernama Gareth, melangkah maju dan menunduk hormat. “Perintah, Alpha?”Matthew menutup mata sesaat, merasakan jejak energi yang masih tersisa samar di udara.“Kirim pengintai ke utara. Semua unit terbaik. Aku ingin laporan dalam satu jam.”Namun sebelum Gareth bergegas keluar, pintu aula terbuka keras, angin dingin menyapu masuk seperti badai kecil.Seorang gadis melangkah masuk, Pearl Celeste Sebastian, Putri klan werewolf, mantel putih tebal membungkus tubuhnya.Di tangannya, sebuah batu
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-12-07 อ่านเพิ่มเติม