Semua Bab PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM: Bab 11 - Bab 20

105 Bab

Jajan Di Pinggir Jalan

Keysha masih berdiri di pinggir jalan dekat kantor, beberapa kali ia mencari taxi, tapi tidak di dapat, lewat aplikasipun sulit karena di jam pulang kerja. Solusi satu-satunya menelfon Yudistira, walaupun sebenarnya rumahnya cukup jauh dari kantor, tapi itu jalan satu-satunya untuk dapat pulang. “Halo, Mas Yudis, jemput aku ya.” “Oke .” Sekitar 40 puluh menit kemudian, Yudistira sudah ada dihadapan Keysha dengan motor ninjanya, dan dengan mesra memakaikan helm di kepala Keysha. Kemudian Keysha naik ke motor, dan memeluk erat pinggang Yudistira, yang segera melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang. “Sha, kita sekalian cari makan, kamu mau makan apa?” “Nasi goreng deh.” “Oke, Nyoyah Yudistira.” Yudistira lebih cepat melajukan motornya, beberapa menit kemudin ia berhenti di pinggir jalan, di depan gerobak penjual nasi goreng. “Maaf ya Sha, aku belum terima honor dari klienku, jadi kita makan di sini, lain kali, makan nasi gorengnya di kafe,” ucap Yudistra dengan tatapan mel
Baca selengkapnya

Berkunjung

Sementara itu di Rumah Sakit Hospital Healty, Rama dengan serius memeriksa pasiennya, Dokter ahli jantung itu begitu profesional dalam menjalankan tugasnya. “Pagi Pak Rama, Bapak memanggil saya,” tanya Andra. “Dra, kamu bisa ‘kan nanti malam datang ke rumah saya.” “Bisa Pak Rama, nanti malam saya akan datang, kalau boleh tahu ada acara apa.” “Bukan acara spesial, cuma makan malam biasa, aku ingin tahu lebih banyak tentang management Rumah Sakit, kita bisa sharing tentang pekerjaan, kamu tahu ‘kan, selain Dokter aku juga dipercaya menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit.” “Oke, Pak Rama .” **** Setelah percakapannya dengan Andra selesai, Rama meraih ponselnya, dan menelfon Keysha. “Assalamu’alaikum, Papah,” Sapa Keysha pelan “Waalaikumsalam, sayang. Bagaimana kabarmu?” tanya Rama. “Baik, Papah sehat ‘kan?” “Seharusnya pertanyaan itu buat kamu, aku dengar dari Mamah beberapa waktu yang lalu, kamu jajan sembarangan, ingat Sha, kesehatan itu bermula dari yang kita makan.” “Iya
Baca selengkapnya

Rencana Yang Gagal

Andra, mengangkat tubuh Keysha, lalu dibawanya ke lantai dua, kamar Keysha. Di saat Andra berjalan menaiki tangga dengan membopong tubuh Keysha. Tanpa sepengetahuan Andra, Rama memotretnya dengan kamera ponsel. Senyum licik menyeringai di wajah Rama, niatnya untuk menghancurkan pernikahan Keysha dan Yudistira ada di depan matanya, ia berharap terjadi kesalahpahaman di antara Yudistira dan Keysha. Sementara itu, Andra sedikit gugup harus mengangkat tubuh Keysha. Walau dalam hatinya tidak ada perasaan lagi semenjak tahu jika Keysha lebih memilih Yudistira, tapi sebagai laki-laki normal tetap saja jantungnya berdesir, ketika tangannya memegang tubuh wanita cantik dengan kulit putih mulusnya. Andra memasuki kamar Keysha, kemudian dibaringkannya di ranjang bersprei motif bunga, lalu diselimuti tubuh keysha dengan bed cover sampai batas leher. Setelah memastikan Keysha sudah nyaman dengan tidurnya, Andra keluar kamar dan menutup pintu kamar, lalu bergegas turun ke bawah, di sana dilihatny
Baca selengkapnya

Marahnya Keysha

Yudistira pergi melajukan motor ninjanya menuju kantor Keysha, kebetulan jam menunjukkan jam istirahat, setelah mengirim pesan lewat WA, Yudistira menunggu Keysha di loby kantor, tak lama kemudian Keysha datang dengan senyum manis di bibirnya. “Mas Yudis, sudah lama nunggunya?” “Nggak, baru 5 menit, yuk kita makan siang, sekaligus ada yang ingin aku bicarakan.” “Ih serius, ada apa?” “Ntar, kita makan dulu.” Yudistira dan Keysha makan di kafe dekat kantor, jadi mereka berjalan kaki menuju kafe, setelah memesan menu makan siang, sambil menunggu pesanan, Yudistira menunjukan pesan WA yang yang berisi foto Keysha dengan Andra. “Sha, lihat ini, Papahmu yang mengirim ini.” Keysha melihat di layar ponsel milik Yudis dan betapa terkejutnya Keysha melihat dirinya yang dibopong Andra. “Berarti yang memindahkan aku ke kamar kemarin malam Mas Andra, dan Papah memotertnya lalu di kirim ke Mas Yudis,” ucap Keysha, netranya mulai berair, ia sedih karena papahnya sendiri yang mempermalukan
Baca selengkapnya

Menyelidiki Masa Lalu

Malam semakin larut, gerimis di luar sana menambah hawa dingin yang semakin menusuk tulang, Keysha tertidur dalam pelukan Yudistira. Setelah mereka memadu kasih,. Keysha nampak cantik dalam tidurnya, Yudistira merasa beruntung memilikinya, Keysha memang bukan istri yang sempurna, dalam hal pekerjaan rumah tangga, ia hampir tidak bisa mengerjakannya, Yudistira pun memaklumi hal itu, dan tidak sedikit pun ia menuntutnya untuk bisa mengerjakan pekerjaan rumah, apalagi Keysha sekarang sibuk dengan pekerjaannya sebagai manager keuangan di perusahan besar. Untunglah Yudistira yang sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sedari kecil, bisa menghandle semuanya, di dukung pekerjaannya sebagai accounting freeland yang lebih banyak ia kerjakan di rumah. Malam ini Yudistira tidak bisa memejamkan mata, pikirannya melayang pada hasil pencarian data tentang karyawan Hospital Healty, dengan berlahan ia melepaskan pelukannya dan meletakkan kepala Keysha di atas bantal dengan pelan, Yudistir
Baca selengkapnya

Rencana ke Singapura

Sementara itu di tempat lain, di kantor PT. Agratama Corp, Keysha sedang mengikuti rapat direksi, ia melakukan presentase dan laporan keuangan, kinerjanya sebagai manager keuangan sangat memuaskan Haris, selaku CEO PT. Agratama Corp. Matanya tak lepas dari Keysha, diam–diam ia mengagumi kecerdasan Keysha. Beberapa jam berlalu, rapat direksi telah selesai, para staff dan para direksi meninggalkan ruang meeting. Keysha dan Haris nampak masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya. “Keysha, terima kasih, kinerjamu luar biasa, kamu patut di promosikan menjadi direktur utama, di perusahaan ini,” puji Haris dengan melempar senyum. “Terima kasih Pak Haris, dan saya senang, jika Pak Haris menyukai kinerja saya,” jawab Keysha, membalas senyuman Haris “Sayang ya, kamu sudah menikah, kalau belum, akan aku jodohkan dengan Rendi, putraku.” Keysha tersenyum,” Pak Haris mungkin kagum dengan kinerja saya, tapi saya yakin, jika tahu saya bukan istri yang sempurna, pasti Pak Haris tidak
Baca selengkapnya

Takut

Beberapa jam kemudian, mendaratlah pesawat yang ditumpangi Keysha di Bandara Udara Changi Singapura, dengan semangat Keysha turun dari pesawat. Ia melangkahkan kaki menuju luar Bandara, di sana sudah ada seseorang yang menjemput. “Welcome to Singapura, Bu Keysha,” ucap staff wanita yang ditugaskan menjemput Keysha “Terima kasih.” “Kenalkan Bu Keysha, saya Noni, sekrtaris pribadi Pak Rendi” sapa Noni, sambil menjabat tangan Keysha. “Ooh iya, salam kenal juga.” “Bu Keysha, kami sudah siapkan hotel untuk Ibu istirahat, dan besok pagi ada sopir kami yang akan menjemput.” “Oke terima kasih,” balas Keysha. Lalu Noni dan Keysha naik ke dalam mobil, setelah itu mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju hotel. Beberapa menit kemudian sampailah mereka di depan Hotel bintang 5 yang cukup mewah. Keysha beserta Noni terus dan memasuki loby hotel, setelah melakukan chek in. Noni berpamitan pergi. Setelah kepergian Noni, keysha menuju ke kamarnya, kamar 910, yang terletak di lantai 9
Baca selengkapnya

Singapura

Pagi juga menyapa Kyesha. Keysha mengecilkan pendingin ruangan, suasana pagi nampak indah terlihat dari lantai 9, Keysha menyerutup cokelat panas favoitnya, kemudian ia beranjak keluar kamar, dengan memakai baju santai, ia berniat untuk jalan-jalan pagi di sekitar hotel. Langkah kecil membawanya di suatu taman yang berada beberapa meter dari hotel tempatnya menginap, suasana taman nampak ramai sekali ini, karena letak taman di kelilingi beberapa hotel dan apartemen, jadi di pagi hari, banyak orang yang berolahraga kecil di sekitar taman. Dengan langkah kecilnya Keysha berjalan-jalan mengelilingi taman, sesekali netranya menatap anak-anak kecil yang sedang berkejar-kejaran sambil tertawa kecil, Keysha pun membayangkan suatu ketika ia dan Yudistira mempunyai anak dan bermain-main di taman, senyum kecil di sudut bibir Keysha mengembang. Rasanya ia tidak sabar menunggu hari itu tiba. Khayalan Keysha buyar, ketika bunyi perut mengganggunya, ia pun bergegas menuju hotel, untuk sarapan
Baca selengkapnya

Rani Ke Jakarta

Sepulang dari Jogya, bukan membuat Yudistira tenang malah semakin gelisah. Ia tidak mengerti dengan reaksi ibunya setelah diperlihatkan foto orang tua Keysha. Yudistira tidak mengerti, apakah penolakan ibu terhadap keluarga Keysha itu ada hubungannya dengan tragedi di masa lalu, atau karena Ibu memang tidak menyukai Keysha sebagai menantunya, semuanya masih teka-teki baginya. Yudistira terus berfikir keras untuk mengetahui apakah Rama Atmajaya adalah ayah biologisnya atau bukan. Jalan satu-satunya mungkin harus tes DNA untuk memastikan apakah Rama ayahnya atau bukan, karena tidak mungkin Yudistira mendesak Ibu untuk mengatakan yang sebenarnya, tapi ia harus mengetahui apakah dirinya dan Keysha ada hubungan darah atau tidak, karena ini sangatlah penting. Malam tanpa Keysha, membuat suasana rumah sepi, beberapa hari Keysha tidak di samping Yudistira membuatnya rindu. Rindu dengan aroma parfumnya yang khas aroma melati, juga yang paling membuat Yudistira kangen adalah manjanya Keysha
Baca selengkapnya

Bisakah Jujur Padaku

Beberapa hari di Singapura, Keysha merindukan Yudistira. Tapi apa Yudistira juga sama merindukan Keysha juga. Keysha menatap langit kamar hotel, setelah seharian bekerja membuatnya lelah. Ada beberapa masalah serius di kantor cabang yang menyangkut data keuangan, di duga terjadi kebocoran dana, tapi Keysha dan Rendi belum tahu siapa saja yang terlibat korupsi. Keysha berharap semoga dua hari ini akan selesai, jadi ia akan segera kembali ke Jakarta. Seharian ini Yudistira belum meneleponnya., Keysha pun berinisiatif untuk menghubunginya, segera Ia tekan tombol teffon di layar ponsel yang tertera nama Mas Yudistira, nada tersambung tapi kenapa lama sekali di angkat, akhirnya panggilan Keysha di agkat. Dan Ia dengar suara wanita di seberang telfon. “Assalamu’alikum, Keysha.” “Waalaikumsalam, ini siapa ya?” tanya Keysha, begitu heran, kenapa yang menjawab seorang perempuan. “Kamu tidak mengenali suara Ibu mertuamu,” sahut Rani. “Ibu, apa Mas Yudis bersama Ibu?” tanya Keysha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status