All Chapters of TEST PACK ASISTEN RUMAH TANGGAKU: Chapter 161 - Chapter 170
175 Chapters
Titip Zayyan, Rin.
#Testpack (160) Test Pack ART-ku-Titip Zayyan, Rin.-Ya Allah, apa jadinya kalau begini. Lelaki bermata sendu itu, kali ini begitu menyihir iba. Dia ternyata tak berubah. Dia bahkan begitu kuat menarik rasa kasihan dan sayangku tanpa ia sadari. Dalam kebimbangannya berhari-hari tak kuperdulikan keberadaannya, justru dia mengatakan hal yang berhasil memporak porandakan hatiku saat ini.Dia sayang aku, mencintaiku, sudah pasti akupun. Aku juga mengaguminya dari sejak pertama kali bertemu. Tapi aku ini wanita berumur. Keputusan sudah kubuat matang-matang kemarin.Walau kenyataannya, perjuanganku seperti termentahkan oleh reaksi Mas Hangga, seseorang yang kuperjuangkan itu. nJadi, Karin. Tolong kamu jangan lena dengan Bang Saga. Kamu sudah memutuskan untuk memperjuangkan Mas Hangga apapun kondisinya. Percaya, walau Mas Hangga justru kali ini tak menerimamu. Dalam kesendirianmu nanti, bisa jadi mukzizat itu datang. Bukankah percaya dengan apa yang kamu yakini, bahkan seluruh alam akan i
Read more
Satu-Satu Menemukan Jalan Pulangnya (161)
#Testpack (161) Test Pack ART-kuSatu-Satu Menemukan Jalan Pulangnya“Papa ….” ucap pangeran kecil itu.Mas Hangga yang baru keluar dari mobil berlari mendekati putra kesayangannya.“Anak Papa …” Direngkuhnya tubuh kecil itu, dengan perasaan membumbung tinggi, bangkit berdiri dan diputar-putarnya tubuh itu. Derai tawa mereka berdua menggema di telingaku. Mereka saling mencintai dan saling rindu, kali ini seakan mereka lepas dari belenggu yang menghadang. Sudah berbulan Mas Hangga tak bisa lagi bertemu Zayyan pasca pengambilan paksa waktu itu. Inem tak pernah lagi memberi ruang untuk Mas Hangga bisa menemui anaknya.“Pa, Unda cudah pelgi, i awa pulici-pulici, Dayyan mau tinggal cama Papa, cama Mama Alin,” (Pa, Bunda sudah pergi, di bawa polisi-polisi, Zayyan mau tinggal sama Papa sama Mama Karin,) ucapnya serius meski cadel, menatap wajah lelaki yang memeluk di hadapannya itu.“Oya, Bunda pergi, Zayyan jangan sedih, nanti kita bisa ketemu Bunda lagi.” Di cemilnya pipi gembil itu olehn
Read more
Ini Seperti Mimpi (162)
#Testpack (162) Test Pack ART-kuIni Seperti Mimpi“Boleh panggilan WA ini kuubah jadi video call, Bang?”“Boleh.” Jawaban itu terdengar manis. Mungkin karena ia menjawab sembari tersenyum di seberang sana.Kuswitch menjadi video call.Sosok itu sedang duduk di sudut kamarnya, mengenakan kaos putih dan sarung. “Abang habis apa?”“Habis shalat.”“Masyaa Allah solehnya. Pantes terpancar wajah bersih bersinar di sana.” Kuurai senyum menggambarkan kekagumanku padanya.“Bolehkan aku datang ke rumahmu, Bang?” kuucapkan dengan menatap matanya. Hening, ia tetap menatapku, tapi diam. Dan aku tak menuntut jawaban darinya. Kunikmati keterpakuan yang terjadi di antara kami berdua dalam panggilan telepon ini. Tersirat ada sebuah kerinduan di sana, yang … mungkin ia tahan.“Boleh.” Akhirnya ia menjawab. Jawaban yang tak membuatku tak nyaman. Karena aku tahu. Dia lelaki yang setenang itu. Setiap apa yang ia keluarkan dari bibirnya, sudah selalu dipikirkannya dengan masak.“Besok sore boleh?” mata
Read more
Kenyataan Itu Juga Berlaku Dalam Hidupku
#Testpack (163) Test Pack ART-ku-Kenyataan Itu Juga Berlaku Dalam Hidupku-Wanita itu kemudian duduk manis di sebelah Bang Saga. Lalu mulai menggoda Ajanta dan Arjanka.“Adik kecil, siapa namanya?” tanyanya.Bibir itu, bahkan tak ada bedanya dengan bibirku, senyum itu, sama seperti senyumku. Aku seperti memiliki kembaran. Aku terpaku menatapnya. Keempat anakku mulai menyadari apa yang terjadi. Mata mereka menatapku kemudian menatap wanita itu, secara bergantian seakan bingung kenapa jadi ada dua orang dengan wajah yang begitu mirip.Menahan tanyq, aku kemudian menatap Mami perlahan.Seakan menyadari kebingunganku, Mami mengusap bahuku dengan tatapan bersalah, ada penyesalan dari wajahnya.“Karin, kamu pasti bingung ‘kan, ya. Ini Clarissa. Istri Hangga, dia sudah kembali, Nak,” ucapnya lembut menatapku.“Dia selama ini tidak ‘pulang,’ dia hanya menghilang. Untuk sekian lama ..." lanjutnya.Aku menatap Mami tak mengerti. Kedua alisku menaut menggambarkan kebingunganku. Bukankah dia
Read more
Abang Akan Menyayangimu Selamanya
#Testpack (164) Test Pack ART-ku-Abang Akan Menyayangimu Selamanya-“Kamu nggak salah, Bang. Kamu nggak salah … Tak perlu minta maaf kepadaku.” Aku mulai menyadari, bahwa ini memang bukan inginnya. Ini bukan skenarionya. Ia hanya seorang lelaki setia yang tak pernah main-main dengan cintanya. Dia seorang ksatria. Bagaimanapun, dia masih suami dari Clarissa. Bagaimanapun cinta pertama tak akan pernah terganti. Kekuatan komitmen dan cinta yang pernah ada, akan sangat mudah mengembalikan segalanya. Namun hanya satu yang menjadi pertanyaanku. Kenapa sekian lama Clarissa harus pergi dan berpura-pura mati? Karena apa? Apa yang mendasari? Tegakah selama itu dia membuat hati Bang Saga hancur, sepi, sendiri dan kehilangan? Kenapa dia harus membuat skenario yang begitu mengerikan?“Abang salah, Dek. Karena Abang punya komitmen padamu. Tapi ternyata Abang tak sanggup melepasmu. Bahkan sampai akhirnya, kamu sendiri yang mengetahui keadaan Abang sekarang seperti ini. Sepengecut itu, Abang. Aban
Read more
Hati Clarissa dan Hatiku (165)
#Testpack (165)Test Pack ART-ku-Hati Clarissa dan Hatiku-Di dalam ruangan kudapati mereka semua tampak gembira menggoda si kecil Arjanka dan Ajanta yang sedang senang memegang mainan baru, mungkin pemberian Mami.Aku berjalan mendekat, diikuti Bang Saga di belakangku. Clarissa, tersenyum manis padaku.“Kamu mau jus jeruk?” tanya Clarissa ketika aku sudah hadir di tengah-tengah mereka kembali. Dia bertanya seolah seperti sahabat yang sudah mengenalku begitu lama, sehingga dengan begitu mudahnya membuatku mengangguk.Tak lama, dia menyerahkan gelas berisi jus buatannya.Aku berinisiatif mengajaknya mengobrol. Kutarik lengannya menuju teras samping rumah.“Kita ke sana, yuk,” tawarku.Clarissa menyambutnya mengikutiku. Langit tampak meredup, seolah berusaha menyerap panas matahari yang baru saja memancarkan sinarnya. Kupandangi bunga-bunga lily yang sedang bermekaran cantik di halaman ini.“Apa kabarmu, Karin?” tanyanya sembari menaruh gelas di tangannya pada meja di depannya. Lalu
Read more
Biarkan Semesta Yang Membuka Hati (166)
#Testpac k (166)Test Pack ART-ku-Biarkan Semesta Yang Membuka Hati-Aku paham, Bang Saga mengumbar kata manis untuk Clarissa di hadapanku, sebagai penanda, bahwa semuanya sudah berakhir. Bahwa dia sudah benar-benar memutuskan melepas tali kasih yang pernah terjalin. Ini bukan suatu keburukan. Ini suatu tindakan tegas darinya. Bang Saga Mengingatkanku pada momen yang tepat, pada saat Clarissa sedang bersamaku. Bahwa kini, Bang Saga sudah menjadi milik Clarissa.“Clarissa, kamu dengar sendiri ‘kan? Bang Saga meletakkan hatinya untukmu. Bukan karena aku. Tapi karena cintamu memang layak diperjuangkan. Aku dan Bang Saga sudah tak ada hubungan apa-apa. Kami baik-baik saja. Kamu jangan lagi merasa bersalah seolah kahadiranmu mengacaukan segalanya. Kamu wanita yang sangat berarti, sangat dibutuhkan Bang Saga.” Kugenggam erat tangannya, mengangguk menatap netranya. tersenyum memberi peyakinan bahwa tak ada masalah yang berat antara aku dan Bang Saga.Aku bangkit, melangkah, kutinggalkan me
Read more
Mas Hangga Begitu Sayang Kamu, Rin
#Testpac k (167)Test Pack ART-ku-Mas Hangga Begitu Sayang Kamu, Rin-“Benar, Rin. Sebaiknya memang begitu. Jangan terlalu memikirkan Mas Hangga dulu. Fokus saja mendekat pada Allah. Jika dia jodohmu. Allah akan bukakan hati Mas Hangga.”“Ya. Yasudah, yuk bahas kapan persiapan kalian akan menikah ulang?”“Aku ingin kamu yang menentukan tanggalnya, Rin.”“Dua bulan lagi terlalu lama tidak?”“Emm, berapapun tanggal yang kamu kasih. Aku akan siapin.”“Tunggu, sepertinya aku harus lihat tanggalan. Nanti aku kabari lagi, ya?“Oke, nggak apa-apa, kabari saja kalau sudah nemu.”“Ya udah sekarang Abang Istirahatlah. Kan masih harus jaga tubuh biar kankernya nggak tumbuh-tumbuh lagi. Semangat selalu Abang dan Clarissa, ya. Aku mau urusin si duo kembarku.”“Ya, Insyaa Allah. Titip sun ya buat duo kembar.” Suaranya sedih. "Iya, Abang bisa kapan saja datang atau video call mereka, ya. Anak-anakku, anak Abang juga. Mereka tetap menganggapmu Papa mereka."Setelah mengucap salam, kututup panggilan
Read more
Dua Hati yang Tak Bisa Saling Membohongi
-Dua Hati yang Tak Bisa Saling Membohongi-Mas Hangga, seemosional itu dia. Dia mungkin bahkan sudah mengira hubunganku dengan Bang Saga semakin rekat, karena semakin dekat dengan tanggal pernikahan. Maka dari itu dia semakin menjauh dariku, dan jadi sangat kecewa melihat keadaan ini.Kalau begitu, kondisi Bang Saga benar-benar berbahaya. Tak akan ada yang bisa melerainya kecuali aku.“Clarissa, kamu bisa pulang sendiri ‘kan? Rasanya aku tak bisa membiarkan mereka berdua menyelesaikan masalah ini tanpa ada pihak lain. aku khawatir sesuatu terjadi.”“Aku bisa pulang sendiri, tapi aku merasa perlu ikut kamu, Rin. Karena ada aku masalah ini timbul. Ada andil aku dalam masalah kalian. Aku merasa perlu meminta maaf dan menjelaskan ke Mas Hangga.”“Please Clarissa. Cukup aku.”“Kamu percaya aku, kan Karin, aku janji kehadiranku tak akan memperkeruh apapun. Aku hanya berusaha bertanggung jawab atas ini semua.”Kedua tangannya ditelangkupkannya di hadapanku, memohon. “Nggak Clarissa! Kamu te
Read more
Kita Menikah Sekarang (169)
#Testpack (169)Test Pack ART-ku-Kita Menikah Sekarang-“Sudahlah, Mas. Kenapa kamu sekarang jadi kolokan begini. Kamu lagi akting, ya?”“Akting?”“Ya kamu berminggu-minggu nggak datang ke rumah kemarin-kemarin biasa saja. Kenapa sekarang kok jadi aneh merasa bersalah, mohon-mohon begini?”“Ya … Karena ….” Ia menjeda kata … bukan terlihat berpikir, tapi terlihat menahan kata. Wajahnya tampak malu-malu. Jujur itu menggemaskan di mataku. Seandainya dia suamiku, seandainya aku tak marah padanya. Seperti yang dulu biasa kulakukan, akan kucubit hidung atau pipinya lalu mengoyak-ngoyak rambutnya. Tapi rasa kesalku saat ini masih jauh lebih besar. Rasa emosiku muncul kala mengingat dia berkelahi membabi buta menghajar Bang Saga. Begitu sulit kuhentikan."Ah sudahlah, cepat pergi saja dari sini. Hidup menjauh dariku dan anak-anak. Kamu kelihatannya sudah cukup berbahagia hidup berdua saja dengan Zayyan, putra mahkota kamu itu!" Aku mendengkus kesal.“Loh, kok gitu, Dek. Zayyan kan anak kes
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status