Lahat ng Kabanata ng Adik Ipar Malang: Kabanata 61 - Kabanata 70
120 Kabanata
bab 39 B Kejutan
Adik Ipar MalangBab 39 B Kejutan POV DevanAku merasa tidak enak hati dengan Lilis setelah pertengkaran kecil semalam. Si Fero ini benar-benar menguji kesabaran. Seenaknya mengajak istri orang jalan-jalan berdua malam hari. Seperti tidak ada perempuan lain saja. Dulu Evan, sekarang malah ganti Fero yang berusaha mendekati istriku.Sedikit memberi Lilis kejutan sepertinya bukan ide yang buruk. Pagi-pagi sekali aku keluar membeli sarapan untuk kami berdua. Aku memutuskan untuk sarapan di dalam kamar saja. Menghindari kejadian seperti tadi malam.Selesai sarapan, aku meminta izin dengan alasan ada urusan di luar. Lilis tidak mempermasalahkan dan patuh dengan permintaanku untuk tetap tinggal di kamar selama aku pergi."Aku mau menyewa satu kolam renang ini untuk nanti malam. Tolong disiapkan semuanya sesuai catatan yang nanti akan saya berikan.""Mohon maaf sebelumnya, Pak Devan. Pak Elan tidak memberitahu tentang ini.""Memang ini agendaku sendiri
Magbasa pa
bab 40 A Lilis dalam Bahaya
Adik Ipar Malang Bab 40 A Lilis dalam BahayaPov LilisAku terbangun sendirian di dalam kamar. Tenggorokan terasa kering. Saat akan menuang air dari teko, ada sebuah catatan kecil di sebelahnya. Itu catatan dari Kak Devan. Kenapa tiba-tiba dia jadi demam romantis? Eh, seharusnya aku bersyukur punya suami seperti dia. Ada sebuah kotak di sebelahnya, yang berisikan gaun berwarna biru muda yang sangat indah. Bahannya sangat ringan, sehingga sesuai untuk ibu hamil.Aku sudah selesai bersiap. "Sekarang tinggal waktunya menemui pangeran," gumamku dengan tersenyum kecil, masih berada di depan cermin.Di tengah perjalanan menuju area kolam renang, aku berpapasan dengan Kak Evan. Tanpa disuruh, kaki langsung saja berhenti berjalan. Aku merasakan keringat dingin mulai keluar di dahi, tapi tidak separah dulu. Mungkin berkat terapi yang dulu pernah kujalani."Lilis," gumam Kak Evan lirih yang masih bisa kudengar.Aku diam saja. Mata Kak Evan melihat ke ara
Magbasa pa
bab 40 B Lilis dalam Bahaya
Adik Ipar MalangBab 40 B Lilis dalam BahayaPOV LilisSesampainya di kamar, tidak lama kemudian datang dokter perempuan ditugaskan untuk memeriksaku. Untungnya aku dan janin tidak apa-apa.Setelah dokter itu pergi, Kak Devan mengucapkan kata maaf berkali-kali. Penyesalan terlihat sangat jelas di wajahnya."Maafkan aku. Lagi-lagi aku lalai menjagamu." Kak Devan mengecup tanganku berkali-kali kemudian mengusap perutku."Sudah. Aku tidak apa-apa, Kak.""Kalau saja tadi tidak terlalu sibuk dengan urusanku sendiri, dan datang tepat waktu, pasti kamu enggak akan mengalami kejadian seperti ini.""Allah masih melindungiku dan juga janin ini. Jangan khawatir lagi, ya?""Sekarang kamu makan dulu, setelah itu minum vitamin.""Tidak, Kak. Aku ingin istirahat." "Kamu belum makan malam. Kumohon, demi anak kita. Mungkin kamu tidak lapar, tapi calon anak kita butuh asupan, Sayang. Setelah itu kamu boleh istirahat."Aku terhenyak, benar kata Kak
Magbasa pa
bab 41 A Kamera Pengawas
Adik Ipar Malang Bab 41 A Kamera PengawasPOV AuthorDi tempat lain, Fero sedang memarahi adik perempuannya yang sudah bertindak di luar akal. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuan adiknya itu."Freya! Kamu keterlaluan. Aku enggak tahu dengan jalan pikiran kamu!" marah Fero pada adiknya dengan nada tinggi."Kamu enggak seharusnya melakukan itu pada Lilis. Dia enggak ada hubungannya dengan balas dendam kamu. Dia enggak tahu apa-apa, Fre. Aku setuju untuk bantu kamu, supaya kamu dapat keadilan. Bukan untuk jadi pembunuh," terang Fero lagi kepada adiknya.Teringat dengan jelas, saat Freya mendorong Lilis dengan kedua telapak tangannya. Jantungnya seakan berhenti berdetak saat itu juga. Secepat kilat dia menarik Freya, saat berniat kabur dari tempat itu, lalu mengajaknya bersembunyi. Meski di sisi hatinya sangat berat untuk meninggalkan Lilis, dan ingin sekali menolongnya. Dalam hati Fero terus memanjatkan doa untuk keselamat
Magbasa pa
bab 41 B Kamera Pengawas
Adik Ipar MalangBab 41 B Kamera PengawasDevan dan Evan sudah sampai di ruang kontrol kamera pengawas. Sudah ada satu orang laki-laki operator kamera pengawas, sedang duduk di hadapan layar monitor. Layar monitor tersebut menampilkan puluhan kamera pengawas yang tersebar di resort ini.Melihat Evan, adik dari pemilik resort ini, operator kamera pengawas tersebut berdiri. "Maaf, Pak. Saya tidak tahu Bapak akan datang ke ruangan ini." Laki-laki ber-name tag Fiyan itu sedikit canggung. Evan melihat wajah operator tersebut sangat lelah dan kusut. Sepertinya terlihat kurang tidur."Perlu saya panggilkan Bapak Manajer, Pak Evan?" tanya operator itu lagi."Tidak perlu," tolak Evan. Saat kejadian di kolam renang, Evan sudah memberi perintah kepada manajer, agar berita ini jangan sampai tersebar. Selain melindungi privasi Lilis, juga untuk menjaga nama baik resort ini. "Kami ingin melihat rekaman kamera pengawas
Magbasa pa
bab 42 A Terserempet Mobil
Adik Ipar Malang Bab 42 A (Terserempet Mobil)POV AuthorDevan memesan taksi untuk menuju kafe yang sudah disepakati bersama teman lamanya. Butuh waktu sekitar 25 menit untuk sampai di sana. "Sepertinya kita sampai terlalu awal," ucap Devan begitu turun dari taksi. Dia melihat arlojinya, pukul 09.45 WITA. Ternyata 15 menit lebih awal dari waktu janjian mereka bertemu."Enggak apa-apa, Kak. Itu lebih baik. Dari pada teman Kakak yang harus menunggu kita, malah kita yang jadi merasa enggak enak.""Ya, sudah. Kita masuk saja dulu kemudian cari tempat duduk."Kafe ini kebetulan seluruh dindingnya terbuat dari kaca, yang mana dari arah luar mau pun dari dalam bisa terlihat. Lilis memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela. Kemudian Devan memanggil pelayan untuk memesan minuman terlebih dulu, sambil menunggu teman lamanya.Lilis melihat dua orang perempuan berdiri di luar kafe. Dia seperti pernah melihat salah satu pere
Magbasa pa
bab 42 B Terserempet Mobil
Adik Ipar MalangBab 42 B Terserempet MobilDalam perjalanan Lilis terus berpikir, tentang Devan yang mengenal perempuan di sebelahnya, juga masih bertanya-tanya tentang Devan yang lebih memilih mengejar Freya dibanding perempuan yang memberi obat Evan."Maaf, di kursi belakang ada air mineral dalam kardus. Mungkin bisa diberikan ke Mbak yang terluka. Supaya lebih mendingan." Setelah beberapa lama hening di dalam mobil, laki-laki itu membuka percakapan lebih dulu."Biar aku yang ambilkan. Tunggu sebentar." Lilis segera mengambil air mineral. Kemudian membuka segel tutup botol tersebut, sebelum diserahkan kepada Freya yang menerimanya dengan biasa saja. Tak tersenyum atau pun mengucapkan terima kasih kepada Lilis. Dia hanya sesekali meringis, kala lukanya berdenyut.Freya dan Lilis sama sekali tidak saling berbicara. Berbeda dengan para perempuan, di kursi depan para laki-laki malah saling mengobrol. Freya dan Lilis jadi dapat mengetahui d
Magbasa pa
bab 43 A Freya Pergi
Adik Ipar Malang Bab 43 A Freya PergiPOV Author"Apa maksudnya aku merebut kebahagiaan Freya, Kak?" tanya Lilis dengan terisak. Devan tidak menjawab. Tangannya melingkari bahu Lilis, diusap, untuk menenangkannya.Evan sendiri hanya diam saja. Dia sama sekali tidak mengenal laki-laki yang dipanggil Fero itu, juga tidak mengetahui permasalahan yang terjadi. Namun dia sama terkejutnya dengan Lilis. Bagaimana bisa laki-laki itu menyimpulkan bahwa Lilis yang merebut kebahagiaan Freya? Di dalam sana Freya tersenyum sinis melihat keadaan di luar pintu yang setengah terbuka. Kejadian itu sempat dilihat oleh Evan. Kali ini Evan percaya dengan apa yang diucapkan oleh Laras."Bukan apa-apa, Sayang. Kamu enggak merebut kebahagiaan siapa pun. Kamu hanya salah paham." Devan masih berusaha menenangkan istri kecilnya, saat Lilis masih terisak. Dia tak tega melihatnya.Fero sendiri mengepalkan kedua telapak tangan dan mengetatkan rahang. Matanya bertemu pandang dengan mata Lilis. Hanya sesaat, kare
Magbasa pa
bab 43 B Freya Pergi
Adik Ipar MalangBab 43 B"Maksudnya?" tanya Evan sambil fokus kembali mengemudi, karena lampu sudah berganti warna hijau."Perempuan yang menaruh obat perangsang di makananmu juga sedang bersama Freya tadi. Saat aku kejar, dia sudah lari jauh, jadi aku mengejar Freya sampai dia terserempet mobil." Devan yang menjawab "Aku enggak ingin berpikiran buruk, apalagi aku enggak kenal dengan Freya, tapi ini agak mencurigakan," opini Lilis."Aku tidak menyangka, kalau memang Freya ikut terlibat dengan semua ini. Kira-kira apa motifnya?" heran Evan.Devan memberi usul. "Begini saja, besok kita pergi menjenguknya. Luka dia ringan, kemungkinan hari ini sudah boleh langsung pulang dari rumah sakit." "Kalau dia sudah pulang dari rumah sakit, lalu kita harus menjenguknya di mana?" tanya Evan."Di resort. Besok kita jenguk di kamar dia menginap?" Jawaban Devan hampir membuat Evan mengerem mendadak, dengan sigap dia hanya memperlambat laju mobilnya."Freya selama ini juga tinggal di resort?" tanya
Magbasa pa
bab 44 A Kebetulan Bertemu
Adik Ipar Malang Bab 44 A (Kebetulan Bertemu)POV Author"Satu lagi," ucap Evan. "Aku mau ikut kalian membeli oleh-oleh untuk orang rumah. Apakah boleh?"Devan melirik Lilis, mencari tahu ekspresi di wajahnya. Lilis sendiri sama sekali tidak menampakkan ekspresi apa pun. "Tentu saja boleh, kan, Lilis?""Ya. Nanti aku akan bantu untuk pilihkan barang-barang yang disukai Kak Laras dan orang rumah lainnya.""Terima kasih."Siang harinya mereka menghabiskan waktu membeli oleh-oleh untuk orang rumah di bagian pusat perbelanjaan. Lilis berjalan di depan memimpin jalan, sedang Evan dan Devan di belakang layaknya bodyguard. Mengikuti ke mana langkah Lilis pergi sambil membawa belanjaan.Lilis membeli sebuah kaos bertuliskan 'I Love Bali' untuk mas Tejo. Teringat pesannya sebelum dirinya dan Devan berangkat ke Bali. Juga beberapa sandal dan aksesoris lainnya. Untuk mbok Urip, kain batik khas Bali menjadi pilih
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status