All Chapters of Cinta Berbalut Dendam: Chapter 31 - Chapter 40
314 Chapters
Bab 31: Permainan Berbahaya
Om Dahlan terlebih ayahnya Kakek Tungga tak sadar, mereka sudah terjerat permainan cerdas Mahyadin, yang mempunyai rencana lihai selanjutnya tanpa di sadari musuh besarnya ini.Hanya dalam jangka waktu 6 bulan, Mahyadin yang kini lebih suka di panggil Radin mulai memetik hasilnya, PT Tungga yang dia ambil alih mulai menunjukan angka surplus.Om Dahlan yang terkenal licik tentu saja senang bukan main, tapi dia kini menyesal, karena semua keuntungan justru tak masuk ke kantongnya, sebab dia terikat perjanjian semua keuntungan usahanya dari saham 5% justru untuk pelunasan hutang-hutangnya yang tak sedikit ke bank-bank dan juga rekanan usaha yang pernah kerjasama dengan PT Tungga.Jabatannya pun di PT Tungga tak ada lagi, kecuali hanya sebagai pemegang saham saja, bukan seorang yang memiliki kuasa lagi di perusahaan milik keluarganya ini.Saat dia berkunjung ke kantor Radiw Corporation dan ingin bertemu sang Komisaris Utama, dia terpaksa menahan hatinya, kare
Read more
Bab 32: Siasat Adu Domba Keluarga Tungga dan Bino
“Maaf Om…!” kata Radin sambil memperbaiki bajunya yang agak kurang rapi dengan santuy nya di depan pria setengah tua ini. Om Dahlan hanya terdiam tanpa bertanya, dia tahu pemuda ini baru saja membuat anak gadisnya keok di kamar selama 2 jam, Om Dahlan bukanlah pria munafik, diapun punya selingkuhan di mana-mana.“Radin….Om lagi pusing…ada satu debitur Om yang ingin ambil perusahaan Om, karena hutang Om sudah jatuh tempo dan perusahaan itu kini satu-satunya penopang usaha Om. setelah PT Tungga secara licik di ambil Radiw Corporation dan kini malah makin berkembang!” Om Dahlan menghela napas sambil mengisap cerutunya.“Hmmm…gitu ya om…berapa memang asset perusahaan itu dan apakah Om tak mencari pemodal lainnya?” tanya Radin pura-pura kaget.“Sudah…malah saat Om ingin bertemu Komisaris Radiw Corporation, sampai saat ini tak bisa bertemu, si Komut itu terlalu sibuk dan sangat sulit d
Read more
Bab 33: Target Berikutnya, Keturunan Bino
Radiw Corporation kini telah menjelma menjadi kelompok usaha ‘sadis’ oleh para pesaingnya.Karena mereka terkenal membeli perusahaan dengan murah, lalu mereka memecah jadi dua atau tiga kelompok usaha, kemudian diberi suntikan modal dan mengganti semua direksinya dengan orang-orang Radiw Corporation.Setelah sehat perusahaan tadi mereka jual kembali kepada investor yang berminat.Sudah pasti perusahaan milik Radin untung berlipat-lipat dan kini asset kekayaannya pun luar biasa naiknya selama hampir 2,5 tahunan ini.Perusahaan yang kini identik dengan logo RC nya ini sangat ditakuti sekaligus sangat diincar untuk bisa jalin kerjasama, karena memiliki modal usaha yang jumbo, terlebih kini RC telah dibantu sindikasi bank top dunia.Sehingga kepercayaan investor naik berlipat-lipat, Radin juga tak punya catatan jelek di bank manapun.Radin pun kini tak hanya memiliki 1 apartemen mewah, tapi kini puluhan apartemen mewah. Dia pun kini
Read more
Bab 34: Permainan Licik Dimulai
Sampai di salah satu resort tersebut, ia sudah di sambut sang CEO itu dan Radin tak mau istirahat, dia malah ingin melihat-lihat resort yang sudah mulai di rehab total dan dilihatnya mulai rame dengan pengunjung, baik wisatawan lokal dan juga wisatawan asing.Sesekali dia memberi perintah ini dan itu pada sang CEO muda itu, yang langsung diiyakan tanpa membantah.Puas berkeliling dan Radin senang sekali melihat progress resort yang sebelumnya mati suri akibat pemilik sebelumnya salah manajemen, ia pun kini menuju bagian pantai, sekalian ingin beristirahat dan menikmati minuman dingin di pantai itu. Dari jauh dilihatnya ada kegiatan pemotretan.“Siapa itu Joko?” katanya pada sang CEO ini.“Ohh itu, katanya selebgram dari Jakarta, sedang lakukan pemotretan, selebnya cantik lo pak mirip artis Angel Karamoy, kalau mau kenalan, nanti saya ke sana bilang!” kelakar Joko tersenyum, dia paham betul selera bos besarnya ini, yakni cewek-cewek
Read more
Bab 35: Kepergok Ratih Saat Bercinta
Radin berbisik dan bilang mending ke dalam resort saja, karena di tempat ini agak terbuka. Yeni tersenyum manis dan mengangguk, mereka kemudian berlari-lari kecil masuk ke dalam resort mewah dan setelah sampai, keduanya tertawa karena kini tubuh mereka sudah basah kena cipratan air hujan.Sebab pondok mereka tadi agak jauh dari lobby resort, Radin menggenggam tangan Yeni dan mengajaknya ke kamar super luks yang sudah Joko sediakan buatnya.Yeni sampai geleng-geleng kepala melihat betapa mewahnya kamar Radin ini.“Kalah kamar Yeni bang…berapa sih ini satu malamnya bang?”“Katanya sih satu malam nya 25 juta..!” sahut Radin sambil menyerahkan handuk ke Yeni, Yeni bilang sesuai saja dengan fasilitas yang sangat lengkap dan semuanya serba waah.Saat Yeni mengelap rambutnya, Radin masih berdiri di hadapan Yeni dan pria ini terpesona saat melihat betap mulusnya ketiak gadis ini.Radin lalu menarik handuk Yeni dan tanp
Read more
Bab 36: Dahlan Tungga Vs Darwis Bino
Tak Tono duga Ratih malah memintanya melakukan pembalasan pada Radin, orang yang telah merebut kekasihnya ini.Tono melihat Ratih yang masih galau dan mulai mabuk lagi dengan badan yang masih polos, usai mereka bercinta, ditangan gadis cantik ini masih memegang botol minuman, Ratih benar-benar kacau dan setiap hari mabuk saja. Sebetulnya Tono juga sudah lama ingin memberi pelajaran pada Radin, tapi saat bertemu di sebuah tempat, Tono langsung ciut sendiri saat melihat pengawal Radin yang sangat banyak dan agaknya semuanya memegang senjata api.“Gila…jangan-jangan itu semua oknum aparat yang mengawalnya, dia ini siapa sihh sampai memiliki pengawal segitu hebatnya, kayak pejabat negara saja!” batin Tono bingung sendiri melihat musuh besarnya ini di kawal sedemikian ketat.“Heiii kenapa kamu malah termenung gitu, kalau kamu tak berani ga usah mikir kita bakalan balikan lagi!” kata Ratih marah melihat mantan kekasihnya ini
Read more
Bab 37: Kuasai Perusahaan Milik Dahlan
Diam-diam Sita sebenarnya juga merupakan selingkuhan Dahlan, sehingga dia langsung tersenyum senang, karena dijanjikan tetap bekerja dan gajinya akan dinaikan, walaupun dari segi ketampanan, Dahlan lebih tampan dari Darwis yang umurnya sudah hampir 50 tahun ini.Saat Darwis ingin mencium bibir Sita di kursi itu, pintu terbuka dan alangkah kagetnya Darwis, yang masuk ternyata Radin Durangga.Radin hanya melirik kelakuan Darwis, dia malah menuju kursi direktur yang tadi diduduki Dahlan, kini Radin duduk sambil menatap Darwis dan Sita yang kini malu-malu sambil memperbaiki blouse nya yang sempat terbuka oleh tangan nakal Darwis.“Hmmm…kalau mau nakal dan macam-macam, mending Om bawa dia ke hotel jangan di ruangan ini!” kata Radin pelan, tapi inilah yang membuat Darwis jadi segan dan jadi malu sendiri.Radin menatap Sita yang bebody sintal dan sangat cantik dengan polesan make up ini, gadis ini memang sangat rajin lakukan perawatan diri, ka
Read more
Bab 38: Darwis Terbunuh!
Setelah berpakaian rapi kembali, Radin dan Sita sambil berpelukan menonton ulah Darwis yang masih memarahi staf-staf Dahlan di ruang rapat melalui layar TV di ruangan itu.Darwis terlihat mengancam akan PHK massal para staf kalau tidak bekerja dengan benar di bawah kendali penguasa baru di perusahaan ini.“Ngeri ya pa…si bapak itu, main ancam pecat ajahh, ga tau apa dia, cari kerja itu sulit di jaman sekarang!” cetus Sita sambil memeluk Radin.Radin tersenyum sambil mencium hidung mancung kecil milik Sita.“Aku bisa lebih kejam dari Darwis, kalau kinerja ga bagus si staf itu akan ku tendang langsung di pantatnya dan saat itu juga ku PHK!” kata Radin pelan.Sita langsung kaget, tak dia sangka pria tampan dan kalau bicara lemah lembut ini ternyata bak pembunuh berdarah dingin.Radin kemudian tertawa dan bangkit dari duduknya.“Ingat yaa tugas kamu…ingat bonus sudah menanti…tapi kalau ga
Read more
Bab 39: Pengakuan Kakek Brono
Setelah memeluk Yeni yang terus menangis dan juga Tante Deby, Radin menyalami Kakek Brono yang masih terlihat kuat dan kokoh di usia lebih 75 tahunan.Kakek Brono menatap tajam Radin, lalu tanpa Radin duga kakek ini menarik tangannya agak menjauh dari area pemakaman.“Ikuti saya…saya mau bicara dengan kamu!” kata Kakek Brono. Radin yang kaget tidak membantah dan mengikuti langkah kakek Brono, tangannya sudah di lepas ketika Radin menganggukan kepala.   Setelah berjarak sekitar 50 meter dari area pemakaman Darwis yang masih berlangsung, Brono lalu menatap Radin.“Coba kamu lepas topi dan kacamata hitam kamu itu, aku ingin melihat wajah kamu!” perintah kakek Brono.Radin pun menuruti perintah Brono dia melepas topi dan kacamatanya, kini terlihatnya wajah tampannya yang nampak sekali blasterannya, wajahnya dihiasi brewok tipis.“Apakah kamu cucu Durangga, anaknya Peter Jan Terling?” Brono la
Read more
Bab 40: Bertemu Ratih
Radin hanya termenung dengan kisah kakek Brono…!Kini dia berpikir, musuh besarnya tinggal Turangga saja lagi, karena terbukti Brono dan Kabir sudah menyatakan penyesalannya karena membunuh kakeknya.Namun pria tampan ini cukup cerdik, dia berpikir belum saatnya Brono tau siapa dia sebenarnya.“Kalau kamu berhadapan dengan Turangga, hati-hatilah dia memiliki ilmu hitam, dia juga ada dukunnya yang selalu menjaga. Aku sering dulu dia teror dengan ilmu-ilmu hitamnya, tapi semuanya berhasil ku tangkis, karena aku sendiri punya guru yang selalu menjagaku,” cetus kakek Brono sambil menatap anak muda di depannya ini.Brono melanjutkan kisahnya, suatu hari dia sukses meraih sebuah proyek besar dari pemerintah secara mutlak, padahal proyek itu awalnya dimenangkan perusahaan milik Turangga.Tapi saat bersamaan, Turangga ternyata memiliki utang yang jatuh tempo, sehingga dia tak memenuhi syarat untuk melanjutkan proyek tersebut.Seba
Read more
PREV
123456
...
32
DMCA.com Protection Status