All Chapters of BUKAN OB BIASA: Chapter 91 - Chapter 100
125 Chapters
91. TEMANKU ADALAH TUNANGANKU
"Cinta itu bukan sekedar ucapan, tapi tentang apa yang dirasakan."Seminggu sudah Adam bekerja di Widjaja Construction sebagai General Manager menggantikan sepupunya Cecilia. Adam banyak melakukan perubahan besar ketika ia baru bekerja dengan menerapkan tuntutan kerja yang tinggi bagi semua karyawan. Tentu saja bukan sekedar tuntutan kerja untuk memaksa setiap orang bekerja melebihi kemampuan dan juga tanggung jawab mereka semata. Melainkan, ia juga memberikan reward sesuai dengan kinerja mereka.Selain itu, ia juga menerapkan sistem poin. Di mana setiap orang bisa mendapatkan promosi untuk naik jabatan, jika poin yang mereka dapatkan sudah mencukupi, mereka bisa mendapatkan promosi untuk naik level. Jadi, tidak ada lagi sistem nepotisme dalam divisi tempat ia bekerja. Hal ini demi menghindari munculnya orang-orang seperti Sandi, yang hanya mengandalkan koneksi dalam perusahaan untuk mendapatkan posisi tertentu.Hasilnya, kerja karyawannya jadi
Read more
92. CINTA HARUS BERANI MEMILIH
Klik. Adam mendengar pintu ruangannya terbuka. Namun, karena ia sedang sibuk dengan banyaknya laporan yang ada di depannya, membuat Adam tidak sempat memperhatikan orang yang masuk saat itu dan mengira bahwa itu adalah Nadya yang menjemputnya untuk pulang bareng, seperti biasanya. "Dee, sebentar, yah! Aku selesaikan memeriksa laporan-laporan ini dulu." Ujar Adam tanpa menoleh. Tanpa di sadari oleh Adam, wanita yang barusan masuk ke dalam ruangannya tersipu mendengar panggilan Adam untuknya. "Mas Adam, panggilannya!" Ujar Wanita tersebut dengan wajah merona. Ia mengira jika Adam sengaja menggodanya saat itu dan itu berhasil membuatnya tersipu malu. Adam terkejut begitu menyadari bahwa wanita yang barusan masuk ke dalam ruangannya ternyata bukan Nadya. Saat ia melihat siapa yang barusaja datang, Adam terkejut dan hanya bisa tersenyum canggung. "Hmn, ternyata kamu, Sis!" Siska berjalan ke arah Adam sambil membawa rantang m
Read more
93. BUTTERFLY
"Loh, kakak kenapa?" Tanya Nala heran melihat kakaknya datang seperti orang linglung. Berjalan lurus masuk ke dalam rumah, tanpa melihat ke arahnya. "Kakak- kakak?" Kejar Nala, karena Nadya tidak kunjung merespons panggilannya. Nala khawatir, jika kakaknya sampai mengalami masalah berat seperti halnya bulan lalu. Di mana saat itu Nadya pulang dalam keadaan basah kuyup dan masuk begitu saja ke dalam kamarnya. Kakaknya sampai demam tinggi karena itu dan hari-hari setelahnya, kakaknya terlihat seperti orang kehilangan semangat hidup. Sebagai adik, Nala tidak ingin kakaknya itu kembali mengalami hal yang sama. Namun, tidak seperti dugaan Nala. Karena Nadya tidak langsung pergi ke dalam kamarnya. Justru duduk di ruang tengah sambil memegangi dadanya. Tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada kakaknya, Nala segera bergegas ke dapur dan mengambil segelas air. "Kak, minum ini dulu!" Ujar Nala dengan wajah cemas dan sekaligus penasaran, karena melihat wajah kakaknya sudah memerah seper
Read more
94. SIDANG KELUARGA
"Jadi, ini semua karena ada wanita lain?" Tanya Eka Widjaja dengan wajah serius dan nada terkesan menghakimi.Suasana menjadi semakin canggung antara mereka bertiga dan Adam tersudutkan dengan alasannya yang meminta Siska untuk membatalkan rencana perjodohan mereka.Hal itu terpaksa dilakukannya di bawah tuntutan ayahnya yang mendesaknya untuk menceritakan alasan sebenarnya dibalik perubahan tiba-tiba Siska. Padahal sebelumnya, Siska terlihat tidak masalah dengan rencana perjodohan ini dan terlihat bisa menerimanya.Kepalang tanggung, Adam memberanikan diri menceritakan tentang dirinya yang sudah mencintai wanita lain dan wanita itu bukan Siska."Adam, kamu tahu? Papa dan Broto sudah mengatur rencana ini jauh-jauh hari. Bahkan saat kalian masih sekolah dulu. Broto sendiri yang mengatakan pada Papa, betapa kamu melindungi putrinya.""Saat itu, kami berpikir bahwa kalian sudah saling cocok satu sama lain dan berniat menjodohkan kalian.""Sekar
Read more
95. DAG DIG DUG SERR
"Dee, kamu kenapa? Daritadi diam saja?" Tanya Adam heran melihat Nadya terlihat seperti orang bisu semenjak ia mengajaknya pulang dan sesekali Nadya terlihat seperti hendak bicara, namun sedetik kemudian, ia kembali terdiam seperti ada sesuatu yang menahannya.Nadya dengan ragu-ragu menatap Adam, "Kenapa papamu menyuruhku menemuinya di rumah? Kalau urusan kerjaan, kan bisa di kantor saja!"Nadya akhirnya memberanikan diri untuk bertanya. Ucapan teman-temannya di kantor siang tadi, sangat mempengaruhinya dan itu membuat Nadya gugup setengah mati. Apalagi, Adam tidak pernah membicarakan hal ini sebelumnya dengannya.Nadya tidak tahu, apa tujuan CEO Perusahaan sampai menyuruhnya, ke rumahnya.Adam terkekeh mendengar pertanyaan Nadya dan ia baru mengerti alasan kenapa Nadya hanya diam sedari tadi, "Jadi, kamu gugup bertemu bertemu calon mertua?""Ih, Adam jangan bercanda. Kamu malah bikin aku tambah gugup saja, tau gak?" Ujar Nadya cemberut dan sembura
Read more
96. NADYA YANG GALAU
Nadya masih tidak percaya dengan apa telah yang terjadi. Kejadian sehari sebelumnya, di mana ayahnya datang ke rumah Adam atas undangan Eka Widjaja dan begitu saja membicarakan tentang pernikahannya dengan Adam. Membuat Nadya menjadi gamang dan merasa semua itu seakan seperti mimpi. Bukan karena ia tidak setuju dengan pernikahannya dengan Adam. Melainkan, karena saking cepatnya semua itu terjadi dalam hidupnya, membuat Nadya sulit mempercayai bahwa semua ini adalah nyata. Bayangkan! Adam mengajaknya ke rumahnya untuk menemui orangtuanya dan semula Nadya mengira, itu hanyalah pertemuan biasa. Suasana berlangsung begitu hangat dan penuh kekeluargaan. Meski awalnya, ayah Adam bersikap begitu serius dan membuatnya gugup. Namun, sikap hangat ibu Adam, membuat Nadya bisa dengan cepat beradaptasi dengan keluarga Adam Saat makan malam, ayah Nadya, Dokter Pramudya datang bersama adiknya, Nala. Kedatangan mereka, ternyata atas undangan ayah Adam
Read more
97. UJIAN SEBELUM PERNIKAHAN
Sekarang, mendengar beberapa rekannya membicarakan Adam, Winda yang merupakan salah satu mantan Adam tampak bersemangat. Diam-diam, dia sudah berencana untuk menemui Adam hari itu. Dia lupa, jika dirinya pernah memaki-maki dan menghina Adam beberapa waktu sebelumnya. Saat itu, Adam sedang menemani Gira belanja di mall dan hanya mengenakan pakaian biasa.Selesai syuting, Winda coba menghubungi Adam untuk mencari tahu keberadaanya."Sialan, Adam sudah mengganti nomor." Gerutu Winda kesal, karena panggilannya tidak berhasil terhubung dengan Adam.Tidak menyerah sampai di situ, Winda segera berinisiatif untuk menemui Adam di kantornya. Winda tahu, bahwa Adam saat ini telah bekerja di perusahaan ayahnya. Hanya saja, Winda masih belum tahu Adam bekerja di bagian apa.Jadi, setiba di kantor Widjaja Grup, Winda segera menanyakan tentang Adam pada customer service yang berjaga di lantai bawah.Penampilan Winda yang modis, menarik p
Read more
98. JANGAN GANGGU TUNANGANKU!
Meski mendengar ada suara di belakangnya, Winda sama sekali tidak melepaskan pelukannya dan justru semakin bersemangat memeluk Adam lebih ketat lagi. Seolah ia ingin menunjukkan kalau dirinya memiliki Adam sepenuhnya.Sementara itu, Adam menjadi panik.Dia tidak ingin Nadya sampai salah paham dengannya. Apalagi, saat pernikahan mereka sebentar lagi akan ditentukan. Adam tidak ingin kejadian seperti di masa lalu terulang kembali dan membuat Nadya sampai terluka. Atau dirinya, benar-benar akan merasa bersalah dengan semua itu.Dari sekian banyak hari, Adam merasa hari ini adalah hari tersialnya. Entah angin apa yang membawa Winda ke kantornya hari ini dan bahkan nekat memeluknya secara tiba-tiba seperti sekarang. Meskipun dirinya tidak menginginkan pelukan seperti ini terjadi. Tapi, siapapun yang melihat posisi mereka saat itu, pasti akan salah paham dan mengira kalau mereka sedang bermesraan.Di sisi lain, Nadya segera tersadar dari keterkejutannya dan ingin melihat lebih jelas, siapa
Read more
99. WEDDING DRESS
"Selamat ya, Nadya!" Rianti dan yang lainnya segera mengerubungi Nadya, begitu mendapat undangan tentang pernikahan mereka. Hari itu, selain membagikan undangan pernikahannya, Nadya juga mengemas barang-barangnya. Karena mulai hari ini, ia sudah tidak bekerja lagi di Widjaja Constuction. Semua orang turut merasa bahagia dengan pernikahan Nadya dan Adam. Rena bahkan mengatakan kalau hubungan Adam dan Nadya bak cerita dongeng, di mana seorang pangeran kaya raya menikahi seorang bidadari yang berasal dari sebuah keluarga biasa.  Tidak sedikit dari temannya yang merasa cemburu dengan keberuntungan Nadya. Tentunya cemburu dalam artian yang positif. Sehingga, saat mereka mendapat undangan pernikahan Nadya, perasaan mereka begitu haru dan bahagia. "Akhirnya, Nadya dan Adam akan segera menikah. Selamat ya, Nad." Ujar mereka bergantian menyalami dan memberi selamat pada Nadya. "Haaa, masa aku yang manasin Nadya buat nikah. Eh, orangnya mal
Read more
100. KERIBUTAN DI BUTIK
"Wow, ini sangat sempurna, kak." Puji Nala dengan mata berbinar ketika melihat Nadya mengenakan gaun pengantin yang kata Weni merupakan edisi khusus butik dan merupakan koleksi satu-satunya di butik mereka. Gaun itu merupakan masterpiece dari pemilik butik, Eva Aventie.Kecantikan Nadya dan bentuk tubuhnya yang proporsional, menjadikan gaun tersebut terlihat sempurna dikenakan olehnya. Beberapa pelanggan pria yang saat itu sedang menemani pasangan mereka belanja gaun pernikahahan di sana, sampai tak berkedip menatap Nadya dan membuat pasangan mereka menjadi cemburu.Terdengar beberapa teriakan marah dari beberapa wanita yang sedang memarahi pasangan mereka, karena kedapatan mencuri pandang pada Nadya.Nadya tersenyum bangga mendengar pujian adiknya dan juga sangat puas dengan gaun yang ia kenakan. Hanya saja, saat Nadya melihat label harga gaun tersebut, ekspresi Nadya seketika berubah sedikit muram."Kenapa, kak?"Nadya bicara setengah berbisik, "Harganya, dek!" Wajar saja Nadya ber
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status