Sebenarnya, sudah sejak pertemuan pertama kami, aku terang-terangan menolak Erwin. Alasan yang aku buat untuk menolaknya adalah aku mengatakan padanya bahwa aku bukanlah wanita yang baik. Alasan klise, menurut Erwin pada saat itu. Tetapi, aku tetap dengan pendirianku. Tanpa menceritakan detailnya, aku beralasan bahwa selama hampir tiga puluh tahun aku hidup di dunia, aku tak pernah dekat dengan laki-laki. Sekali dekat, aku akan menolaknya dan laki-laki itu akan mundur pelan-pelan. Aku adalah wanita yang tak gampang bersosialisasi dengan orang lain. Terlebih, saat itu aku mengatakan, untuk bersosialisasi dengan keluarga besar Erwin. Aku tak pernah bisa beramah-tamah. Dan seperti keluarga yang lainnya, jelas, keluarga Erwin sangat menjunjung keramah tamahan. Dan aku tak suka itu.Lalu, senjata terakhir untuk membuat Erwin mundur adalah, aku mengatakan bahwa aku tak memiliki keluarga yang seharmonis keluarganya. Sudut kecil hatiku ingin mengatakan bahwa aku adalah anak yatim piatu. Tet
Baca selengkapnya