All Chapters of Suamiku Jadul: Chapter 481 - Chapter 490
528 Chapters
Saat Jantung dan Hati Dirusak
Kantin rumah sakit jadi tempat kami diskusi, belum diputuskan kami akan bergerak ke mana. Ustadz Rizal lalu permisi ke mushola rumah sakit tersebut. Dia mau melakukan telepati dengan ayah, katanya telepati itu harus dilakukan di tempat sunyi."Aku sangat berharap semoga Ucok dan Pak Parlin bisa menahan diri, jangan sampai mencelakai orang," kata Bang Umar."Jika ibumu yang dipatahkan rusuknya dua kamu lakukan apa?" tanya Bang Sandy.Bang Umar terdiam, aku tahu ibunya Bang Umar sudah meninggal, mungkin Bang Sandy tidak tahu."Kalau ibuku yang diperlakukan begitu, aku akan bunuh pelakunya," kata Bang Sandy lagi."Tolong jangan bicarakan tentang ibu," kata Bang Umar lagi."Kenapa?""Karena ibuku sudah meninggal,""Oh, begitu, pantas saja kamu tidak tahu bagaimana rasanya ibu kita disakiti orang," kata Bang Sandy lagi."Bagaimana hasilnya, Bang Sandy" Aku coba mengalihkan pembicaraan, dua orang ini memang tak pernah akur "*Belum dapat juga,""Tumben lama?""Sabar, kita hanyalah bisa menu
Read more
Belas Dendam 2
PoV NiaKejadian yang menimpaku ternyata bisa membuat Bang Parlin dan Ucok berubah. Bang Parlin tak bisa kukendalikan, Sedangkan Ucok masih bisa kujaga. Aku beralasan minta dijaga Ucok, supaya dia tidak keluar dan berbuat nekat.Di satu sisi aku merasa tersanjung, dua lelakiku benar-benar sayang padaku. Benar-benar peduli, akan tetapi di sisi lain aku khawatir mereka nekat melanggar hukum.Hari itu, hanya Ucok yang berjaga di dalam kamar tempat aku dirawat. Butet kusuruh pergi cari ayahnya. Aku sangat khawatir ayahnya nekat."Cok, jika selama ini mamak dan ayah yang jaga kalian, sekarang terbalik, kalian lah yang jaga mamak dan ayah, jangan ikut bertindak gegabah ya, Nak," kataku pada Ucok."Iya, Mak," jawab Ucok. Akan tetapi aku tetap tidak tenang, Ucok ini jika dinasehati jawabannya selalu iya iya, akan tetapi tetap dia lalukan."Cok, kau wakil kepala rumah tangga sekarang," kataku lagi."Iya, Mak," Apapun yang kubilang jawaban anakku ini selalu iya, Mak, memang begitu dia. Sement
Read more
Balas Dendam 3
PoV ButetTiga pria tampan masih saja mendampingiku, saat aku dapat giliran jaga mamak, mereka berjaga di luar. Bahkan ustadz Rizal pun tidak pulang malam itu, dia tidur di selasar rumah sakit. Sedangkan Bang Sandy pulang ke tempat kosnya.Malam itu Om Firman datang, baru beberapa menit di ruangan mamak dirawat Om Firman sudah keluar bersama ayah."Butet, Ucok, kalian dulu yang jaga mamak," perintah ayah."Ayah mau ke mana?" tanyaku."Ini mau bawa Om Firman jalan-jalan,""Jalan-jalan ke mana?" tanyaku lagi."Tangan Om gatal mau patahkan tangan orang," Om Firman yang menjawab."Ayah, berjanjilah padaku," kataku seraya menatap mata ayah."Janji apa, Tet?""Aku tidak mau kehilangan ayah, aku tidak mau ayah dipenjara, berjanjilah Ayah, Ayah tidak akan dipenjara," kataku lagi."Ayah janji, Inang," kata Ayah seraya menunjukkan dua jari."Om, mamak ingin makan ikan bakar, jangan sampai Om di penjara," kataku pada Om Firman."Oke, Butet," jawab Om Firman. Aku sedikit lega, dua laki-laki itu
Read more
Balas Dendam 4
Aku terus memperhatikan video tiktok tersebut, sepertinya baru saja kejadiannya. Aku coba cari di berita online, belum ada. Coba cari di pencarian FB, akhirnya ada video yang lebih lengkap.Berselancar di kolom komentar jadi pilihanku mencari keterangan. Ternyata tempat itu adalah tempat hiburan malam. Pria yang jatuh itu diduga mabuk. Aku coba kirim pesan ke ayah."Ayah di mana?" begitu pesan yang kukirim."Ini lagi bersama Om Firman,""Di mana?""Di warung kopi,""Ingat janji ayah?" "Tentu saja, Butet, udah ya," begitu pesan ayah, saat kukirim pesan lagi sudah tak dibaca.Malam itu aku tidak bisa tidur, khawatir sekali dengan ayah. Entah kenapa ayah seperti berubah setelah kejadian yang menimpa mamak. Bang Sandy sudah permisi untuk pulang ke tempat kosnya, Bang Umar pulang juga entah ke mana, dua polisi yang berjaga juga sudah berganti sip. Sedangkan Ustadz Rizal tetap setia di rumah sakit. Dia tidur di mushola rumah sakit tersebut.Tinggal aku dan Bang Ucok bersama mamak. Setela
Read more
Balas Dendam 5
"Biar aku yang cari, Mak," kataku kemudian."Ya, udah, sana cari," jawab mamak. Kasihan mamak, sudahlah sakit, harus mengawatirkan keadaan anaknya lagi. "Terus tanya dulu dokternya apa sudah bisa pulang, Bang, rindu aku sama si Cantik," kata mamak lagi.Selama mamak dirawat di rumah sakit, Cantik diasuh oleh Etek Ria, adik kandung mamak itu bisa dipercaya. Aku mengambil HP, terus menghubungi Bang Ucok. "Kan sudah kubilang, Tet, kau dulu yang jaga mamak," kata Bang Ucok dari seberang telepon, sebelum aku sempat bertanya."Udah, bicara ini sama mamak," kataku seraya memberikan hp tersebut pada mamak, tak lupa kuhidupkan speakernya."Cok, pulang cepat!" kata mamak."Iya, Mak,""Cok, jangan tambah beban pikiran mamak, Cok," kata mamak lagi."Iya, Mak,"Jawaban Bang Ucok memang selalu begitu jika bicara dengan mamak. Seperti anak penurut saja, akan tetapi lain pula yang dia lakukan. Mamak tetap menyuruhku mencari Bang Ucok.Ini sebenarnya mudah saja, tinggal hubungi Bang Sandy dan melac
Read more
Balas Dendam 6
Ternyata Bang Ucok sambil menyelam minum air, sambil pacaran balas dendam. Akan tetapi apapun ceritanya, Bang Ucok membantah perintah mamak. Mamak sudah larang jangan ikut-ikutan balas dendam, Mamak juga sudah larang berhubungan dengan Salsabila. Bang Ucok melanggar perintah Mamak dua sekaligus."Butet, jangan bilang mamak ya," kata Bang Ucok lagi."Aku bilang, ditelepon mamak tadi Abang iya iya terus," jawabku."Tet, apa kami ingin mamak tambah pikiran?" "Tentu tidak,""Makanya gak usah bilang,""Kalau Abang ingin Mamak baik-baik saja, seharusnya jadi anak yang penurut," kataku lagi."Udah, Tet, kalian pergi saja dulu, nanti si Amir curiga," kata Bang Ucok."Tidak mau, kata mamak Abang harus pulang!" aku bersikeras."Tet, tolonglah,"Akhirnya aku luluh juga, tak tahan melihat wajah Bang Ucok yang memelas, aku kembali ke mobil."Bagaimana?" tanya Bang Sandy.Aku pun menceritakan semua, tak ada yang terlewat, mulai dari Bang Ucok yang mau menjebak Amir."Rasanya kok gak masuk akal, Te
Read more
Balas Dendam 7
PoV Ucok.Kepalaku sudah kena pukul entah berapa kali, akan tetapi aku tetap coba melawan. Segenap kekuatan kukerahkan. Sementara Salsa terus-menerus saja menjerit-jerit. Satu pukulan telak menghantam pelipisku, aku terhuyung dan jatuh ke tanah. Samar-samar kulihat seorang pria mengangkat kayu balok. Aku sudah tak bisa menghindar. Pasrah kini, aku telungkup di tanah sambil memegangi kepalaku. Dorrr ...Terdengar suara letusan senjata api, lalu terdengar suara benda jatuh ke bumi. Lalu ada yang membalikkan badanku, kubuka mataku ternyata Salsabila. Gadis itu memelukku sambil menangis. Kulihat ke kanan, seorang pria terkapar dengan darah yang berceceran. Sementara Amir masih terkapar di tanah. Lalu ada beberapa pria memborgol Amir. Aku coba berdiri. Ternyata tempat itu sudah ramai polisi, Amir dan seorang temannya yang kakinya ditembak polisi diangkut ke mobil polisi."Ada satu lagi, Pak," kataku kemudian."Rekan kami sudah mengejarnya ke sana," kata Polisi tersebut.Butet dan Om Fi
Read more
Darah Muda
Butet ini memang kadang-kadang bikin kesal, padahal tadinya Mamak sudah mulai melunak, datang lagi Butet mengompori. "Ucok, apa Mamak bilang soal berduaan dengan cewek," kata Mamak."Bukan gitu, Mak, kan Salsa mau investasi, Itu niatnya baik lo, Mak, dia mau beli tanah, Salsabila sudah berubah lo, Mak," jawabku."Ucok, yang Mamak tanya apa hukumnya berduaan dengan yang bukan mahram? Kami kan ngaji, seharusnya kamu yang paling tahu," kata Mamak lagi.Aku terdiam, tak tahu harus bilang apa lagi. Memang aku tahu hukumnya, akan tetapi keinginan untuk membantu Salsabila itu sangat kuat, entah kenapa aku selalu merasa bersalah dengan yang terjadi padanya. Dan satu lagi, ada rasa entah bagaimana menjelaskannya bila aku berduaan dengannya. Rasa itu seperti berbunga-bunga. Apakah ini yang dinamakan cinta? Benar, ini cinta, seperti kata Ayah, cinta bisa mengubah segalanya."Ucok!" Mamak membentak lagi."Darurat, Mak," kataku akhirnya. Teringat perkataan ustadz Rizal, jika darurat yang haram pu
Read more
Mundur
PoV NiaEntah apa yang terjadi dengan anakku ini, Ucok tiba-tiba saja berani' adu argumen. Biasanya dia hanya iya-iya saja, kali ini dia berani mendebatku. Aku sangat kesal Saat tahu dia sembunyi-sembunyi bertemu Salsa lagi, aku tahu justru dari HP. Saat itu iseng-iseng aku buka Facebook Salsabila, penasaran juga pada gadis itu yang Ucok bilang sudah berubah. Akan tetapi aku tidak melihat perubahan itu. Dia masih saja buat story dengan pakaian minim.Aku terkejut, ada siaran langsung Blbaru yang menandai Salsabila, makin terkejut karena kulihat Ucok ada di situ. Siaran langsung itu sepertinya dibuat salah satu fans Salsabila."Ada Salsabila makan di warung pinggir jalan," begitu kata orang yang buat siaran langsung, terlihat di videonya Salsabila lagi duduk bersama Ucok, duduk mereka rapat sekali. Aku geram, segera kusuruh Butet memanggilnya.Ucok sampai marah' pada adiknya juga, tak biasa Ucok seperti ini. Akhirnya aku mengalah, sepertinya cara keras tidak akan berhasil."Cok, sini,
Read more
Ucok Pemuda Terbaik?
PoV UcokAku lolos lewat jalur undangan, Jakarta akan jadi tempat tinggalku berikutnya. Akan tetapi aku kurang bersemangat. Aku ikut daftar kuliah di Jakarta hanya karena Salsabila. Gadis cantik yang terjerumus. Salsabila, Gadis Itu sudah banyak mengalami penderitaan batin. Ibunya bunuh diri, ibu tirinya ternyata selingkuh. Banyak lagi cobaan hidupnya.Aku ingin jadi pahlawan baginya, entah kenapa ada rasa bersalah dia sampai terjerumus. Aku pilih kuliah di Jakarta hanya karena ingin menyelamatkan gadis cantik tersebut.Akan tetapi sungguh aku kecewa, teramat kecewa saat dia begitu mudahnya bilang sudah tiga kali gonta-ganti pacar di Jakarta. Dan satu lagi dia memutuskan berhenti jadi artis, ingin meniru Ayahku punya lahan dan ternak sapi. Untuk apa lagi kelulusan ini?Mamak pun tiba-tiba ingin mundur dari jabatannya, entahlah, padahal Mamak kepala desa terbaik, setidaknya begitu kata bupati. Dan aku melihat Mamak mencintai pekerjaannya. Kenapa tiba-tiba mengundurkan diri, padahal sak
Read more
PREV
1
...
4748495051
...
53
DMCA.com Protection Status