Semenjak berhenti bekerja dan hidup berkecukupan, Alina menghabiskan banyak waktu dengan memasak, membuat kue, dan aneka camilan. Setiap hari, ia menyuguhkan makanan lezat dan bergizi untuk kedua buah hatinya. Dulu, ia harus berpikir berkali-kali untuk mengelola keuangan dalam belanja kebutuhan pokok. Sekarang berbeda, Zyan memiliki penghasilan sendiri dan rutin memberi Alina uang. Bahkan, uang pemberian Pandu yang dipegang Bi Mirna masih banyak tersisa.Setiap hari, mereka akan makan malam berempat. Alina sudah menganggap Bi Mirna sebagai keluarga, hingga ia tak memberi jarak pada asisten rumah tangganya itu, sama seperti Regina yang memperlakukannya dengan baik. Kebaikan Alina inilah yang membuat Bi Mirna menyayangi semua anggota keluarga di rumah tersebut. Saat makan malam berlangsung, Zea seperti tak berselera. Ia hanya mengaduk-aduk makanan tanpa berniat untuk memasukkannya ke dalam mulut.“Kenapa, Sayang?” tanya Alina yang melihat sikap putrinya berbeda.“Zea ingin Papa kembali
Baca selengkapnya