All Chapters of Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku: Chapter 51 - Chapter 60
98 Chapters
Bab 51
Gina jengah dengan rayuan-rayuan Lely didepan sang kakak, wanita yang hanya berjarak 2 tahun dengannya itu sangat manja bahkan melebihi anak SMA. Gina kini tengah menunggu sidang ujian skripsi, selepas lulus kuliah, dia akan kembali ke Sumatera Barat dan bekerja disana. Kalau dia tetap tinggal bersama kakaknya, bisa-bisa kewarasan akan terganggu, mengingat Wira dan Lely akan segera menikah.Sifat Lely dibelakang Wira benar-benar berbeda, dia sangat menyebalkan, suka memerintah dan suka merendahkan orang. Telebih dengan Kanaya, dia merasa diatas angin ketika mendengar Kanaya sudah tidak memiliki rahim.Belakangan Lely mengetahui jika Wira tertarik padanya karena dirinya sangat mirip dengan Kanaya ketika tak sengaja dia melihat foto dalam dompet Wira. Awalnya dia terkejut sekaligus senang ketika Wira menyimpan fotonya didalam dompet Wira. Namun setelah dia teliti foto itu ternyata foto Kanaya waktu masih gadis dulu."Tak apa Mas, kamu masih memikirkan Kanaya, tapi aku lebih dari segalan
Read more
Bab 52
Jalanan bergenangan air menjadi pemandangan gelapnya malam ini. Sudah hampir satu bulan wilayah ini diguyur hujan bahkan beberapa Minggu yang lalu, banyak daerah di kota Bengkulu terdampak bencana banjir. Kawasan Rawa Makmur sampai Tanjung Jaya tergenang banjir hingga sepinggang orang dewasa.Kanaya masih terpikir dengan kata-kata yang diucapkan Anisa pada Dimas tadi. Mungkinkah bayangan itu akan menjadi nyata? Semakin kesini dia semakin tidak rela jika Yuda akan menghadirkan madu dalam ruamah tangganya.Sungguh, bukan maksud Kanaya mempermainkan perasaan Yuda. Kanya hanya ingin memberikan pilihan pada Yuda, dia sadar akan kekurangannya. Terlebih permintaan ibu mertuanya yang secara terang-terangan terhadapnya."Dimas mau beli makanan dulu atau gak?" Pernyataan Yuda memecah kesunyian. Beberapa detik sebelumnya, keadaan didalam mobil sangat hening, Dimas sibuk dengan mainan barunya yang diberi ustadz Guntur, sepasang mainan wayang dari ilalang. Bentuknya seperti wayang pada umumnya, n
Read more
Bab 53
Malam ini malam Satu Muharam 1444 Hijriah. Di Kota Bengkulu akan diadakan festival Tabut, tapatnya di lapangan Merdeka yang dikelilingi Jl. Idra Caya disebelah Selatan, Jl. Prof. Dr. Hajairin disebelah barat, serta Jl. Ahmad Yani disebalah Timur.Fetival Tabut ini biasa diselenggarakan setiap tahun, tapatnya dari tanggal 1 Muharam hingga tanggal 10 Muaharam. Fatival Tabut adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein Bin Ali Bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala , Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syah Burhanudin yaag dikenal sebagai Imam Senggolo ada tahun 1685. Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabut. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharam setiap tahun.Festival in
Read more
Bab 54
Lia sangat terkejut ketika melihat Wira datang bersama Kanaya, tetapi penampilan Kanaya hari itu sangat berbeda, biasanya Kanaya memakai gamis longgar dan jilbab menutup dada, kini hanya memakai celana jeans dan kemeja ketat dan jilbat dililit keleher.Ketika hendak menyapa Kanaya, baru sadar jika perempuan yang bersama Wira bukanlah Kanaya, melainkan Lely."Kanaya ada Li?" Tanya Wira ketika mereka sudah memasuki toko."Belum datang Mas, biasanya sih sebentar lagi mau nunggu?" Tanya Lia memastikan."Heemm...coba aku telfon Kanaya dulu." Wira kemudian menjauh, sementara Lely sudah meluncur melihat-lihat produk diskon. Pakaian keninian dan seksi. Dengan sigap Lely mengambil beberapa baju yang dia sukai. Lia tampak berbisik pada Ceril, rekan kerjanya."Aku kira tadi Mbak Nay loh." Tutur Lia tak percaya."Aku juga ngiranya begitu, tapi kalau diperhatikan masih manisan Mbak Nay.""Iya betul, kok Mas Wira bisa dapat pasangan yang benar-benar mirip Mbak Nay yah?""Iya, itu tandanya Mas Wira
Read more
Bab 55
Tabrakan yang sangat keras tak mampu dihindari. Mobil yang dikendarai Rayyan dan Hilma ringsek dibagian depan. Kondisi Hilma pingsan, sementara Rayyan masih tersadar dengan lukanyang cukup parah.Mendengar tabrakan yang cukup keras, warga sekitar langsung berbondong-bondong menolong, begitupun sopir truk yang sedang menyiapkan ban serep, sangat terkejut dengan suara yang menabrak bagian belakang truknya."Ma... Mama." Panggil Rayyan seraya menggoyangkan tubuh sang mama.Beruntung ada polisi yang tengah patroli sedang melintas. Polisi bersama warga membantu mengeluarkan Hilma dan Rayyan. Ambulan puskesmas Pondok Kelapa sudah datang, dan bersiap membawa ibu dan anak itu kerumah sakit terdekat.Sesampainya dirumah sakit Bhayangkara, mereka langsung diberi tindakan, Hilma yang mendapat benturan cukup kuat sehingga menyebabkan dia pingsan. Beberapa luka sudah dijahit dan diperban. Sementara Rayyan mengalami luka yang cukup dalam dibagian betis. Beruntung airbag mobilnya berfungsi dengan ba
Read more
Bab 56
Pukul delapan malam Heru sampai di rumah sakit, sekilas dia menatap jam yang ada ditangan kirinya. Kemudian memasuki ruang UGD, namun ternyata istrinya sudah dipindah keruang perawatan."Pa." Panggil Yuda ketika melihat Heru keluar dari ruang UGD."Mama sama adikmu mana?""Sudah dipindahkan keruang perawatan pa, ayo Tama antar."Diruang perawatan, Hilma belum sadar, dia dtemani Kanaya dan juga Dimas, sementara Yuda menemani Rayyan, namun karena Risma mengirimkan pesan jika sudah sampai diruma sakit, Yuda langsung turun menjemput keluarganya.Kanaya bangkti dan membuka pintu ketika sesorang mengetok. Disalaminya papa mertuanya dan kakak iparnya. Kemudian mempersilahkan mereka melihat keadaan Hilma."Pah." Ucap Hilma lemah, dia mulai sadar. Kepalanya terasa sakit, dan juga badannya terasa ngilu karena benturan pada tubuhnya."Papah disini mah." Jawab Heru."Mana Rayyan?" "Ada diruang sebelah ma." jawab Yuda.Setelah melihat keadaan istrinya, Heru beralih ke ruangan Rayyan. Rayyan tampa
Read more
Bab 57
"Ma, dari mana kaka kenal tante Mutiah?" Tanya Risma tanpa basa-basi."Kok kamu tahu tante Mutiah." Hilma menelisik, pasalnya dia tidak pernah mengenalkan Mutiah kepada Risma."Dia dulu tetangga Risma, dia yang Risma ceritain memaksa anaknya untuk bercerai karena istri anaknya miskin.""Jangan ngaco kamu, tante Mutiah itu baik, tidak mungkin dia seperti itu, kamu pasti salah orang.""Risma tak mungkin salah ma, itu beneran tetangga Risma dulu.""Sudahlah Risma, mama sangat mengenal bagaimana tante Mutiah, dia dulu sahabat mama, dia orangnya baik." Hilma memang keras kepala, sekuat apapun Risma menjelaskan, sekuat itu pula dia tak mempercayai, Risma hanya pasrah, dia juga tidak mampu membuktikan jika yang dia ceritakan adalah Mutiah yang sama, pasalnya dia lupa siapa nama anak laki-lakinya dan mukanyaoun dia jarang melihat. Namun dia sangat yakin, jika Mutiah yang dia maksud adalah orang yang sama dengan sahabatnya mamanya."Ada apa? Suara kalian terdengar sampai ruangan sebelah, tida
Read more
Bab 58
"ygAku akan memenuhi permintaan mama." Ucap Yuda.Hilma yang tengah disuapi bubur oleh Heru tersenyum senang. Mata wanita paruh baya itu berbinar, seolah penyakitnya lenyap seketika. "Yang bener Tam? Kamu mau menikah dengan Anisa?" Tanya Hilma memastikan."Iya." Jawab Yuda singkat."Mama suruh Anisa kesini ya, sama Tante Mutiah juga, kalian menikah hari ini juga, disini." Lanjut Hilma."Ma, apa tidak ada hari esok? Setidaknya nunggu mama dan Rayyan sembuh.""Justru itu, ya kalau mama sembuh, kalau Allah manggil Mama duluan.""Ma, jangan bicara seperti itu, benar kata Tama, tunggu Mama sembuh.""Pa, kali ini aja turutin permintaan Mama." Ucap Hilma melemah."Baiklah." Jawab Yuda akhirnya menyetujui.Gejolak dalam dirinya semakin meninggi, Yuda membayangkan bagaimana dia akan tidur dengan perempuan selain Kanaya. Bagaimana dia akan memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami nantinya.Laki-laki yang diselimuti kegalauan itu keluar dari ruangan Hilma, diarahkannya tujuan menuju musolah,
Read more
Bab 59
"aku ingin kamu saat ini, aku mohon." Tanpa menunggu jawaban dari istrinya, Yuda langsung membekab bibir Kanaya dengan bibirnya. Kini mereka sudah menyatukan tubuh diatas ranjang yang wangi, beberap kali semprotan aromaterapi mengudara dengan sendirinya, dinginnya suhu ruangan karena AC tak mampu mendinginkan suhu tubuh mereka.Kanaya melayani suaminya dengan sepenuh hati, bahkan dia menikmati disetiap sentuhan yang diciptakan Yuda."Mungkin ini terakhir kali kita menyatu sebagai pasangan suami istri sayang." Gumamnya lirih. Membuat Yuda mengulang pertanyaan. Namun Kanaya tak menghiraukan. Dia memeluk tubuh suaminya erat. Kemudian mereka terlelap bersama.Dirumah sakit, Anisa sangat gusar, karena sudah dua jam Yuda menghilang dan tak kunjung datang. Sementara Mutiah dan suaminya sudah pulang dari satu jam yang lalu.Risma hanya terkekeh melihat sikap adik ipar barunya itu bersungut. Setelah shalat dhuhur nanti dia akan pulang, karena suaminya harus kembali bekerja. Sebagai seorang pe
Read more
Bab 60
Dimas memasuki mobil dengan wajah masih ditekuk. Dia duduk disebelah Anisa, namun tak menyapa sedikitpun, menolehpun tidak. Padahal biasanya dia dangat senang jika bertemu dengan Anisa. Dia akan cerita apapun, dari kegiatan disekolah maupun saat dirumah."Dimas kenapa kok diam aja?" Sapa Anisa merasa heran. Namun Dimas hanya menggeleng.Yuda melirik Dimas dari kaca spion, kemudian memberi isyarat Kanaya dengan menaikan kedua alisnya sambil melirik kebelakang. Kanaya hanya menaikan kedua bahunya. Tanda dia tak mau mengatakan apa yang terjadi dengan Dimas. Kemudian laki-laki itu menjalankan mobilnya perlahan. Sesampainya dirumah, Dimas langsung lari kekamarnya dan menutup pintu. Yuda yang melihat kelakuan aneh jagoannya itu menyusul kekamar. Dibukanya pintu dengan perlahan, didapatinya Dimas tengah melamun dipinggir jendela, matanya lurus menatap jalanan."Apa ayah tidak lagi sayang sama Dimas dan juga mama, hingga membawa tante Anisa kesini?" Tanyanya tanpa menoleh kearah Yuda.Yuda m
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status