All Chapters of Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku: Chapter 31 - Chapter 40
98 Chapters
Bab 31
Sinar jingga menggelayut diufuk barat. Lalu lalang kendaraan disekitaran Jl. Pariwisata menambah bisingnya suasana. Ditambah deburan ombah kian memecah pantai. Bertukar cerita dengan kak Yuda membuatku sedikit lega, aku pulang menuju rumah mbak Gita untuk menjemput Maya dan Dimas."Nay sebenarnya ada apa, kok kamu aneh gitu, Maya tadi udah cerita.""Mas Wira mbak, entahlah aku harus gimana, padahal sore tadi sebenarnya aku ketemu dia mau nerima dia untuk rujuk, tapi Allah nunjukin sesuatu yang membuatku untuk berfikir ulang.""Apa itu Nay?""Sebuah video mbak, video mas Wira dengan Mila."Aku memilih untuk tidak menunjukkan video itu karena ada Maya, tapi aku yakin mbak Gita pasti mengerti. Mbak Gita mengangguk faham."Wira itu penuh misteri Nay, mbak juga tidak bisa memberimu saran apapun, tapi mbak yakin, kamu pasti tahu mana yang harus kamu pilih, jika harus hidup tanpa Wira, mbak rasa kalian akan baik-baik saja.""Iya mbak, aku juga bingung, aku batalkan rencana rujuk dengan mas W
Read more
Bab 32
Misteri Bedak Wa*dah di Mobil SuamikuPart 32"Mila ayo katakan apa yang terjadi dengan mas Wira?" Aku terus mengintimidasi Mila agar bicara. Wanita yang sebenarnya tak mau aku lihat itu memilin ujung bajunya, dia tampak gemetar. Tangisnya tak mampu ia reda."Mas Wira tertabrak mobil ketika mengejarku."Tangisnya pecah."Maksud kamu apa?" Aku menggoncong badannya."Tiga hari yang lalu aku menemui mas Wira, aku meminta mas Wira untuk kembali padaku, namun mas Wira menolak dan aku mengancam untuk bun*h diri, aku berlari menyebrangi jalanan yang ramai, mas Wira mengejarku, namun na'as ada mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya." Mila menjalaskan kronologi kecelakaan mas Wira dengan sesenggukan. Berkali-kali dia mengusap air matanya yang mengalir deras."Hah..." Aku menutup mulutku seolah tak percaya. "Nay, maafkan aku, aku juga yang mengirim video itu ke kamu, aku berhasil membuat kalian tidak jadi rujuk, namun aku tak berhasil merebut mas Wira." Mila menggoncang tubuhku yang masih
Read more
Bab 33
Misteri Bedak W**dah di Mobil SuamikuPart 33"Halo, Nay, tolong.""Mila ada apa?" Tak ada jawaban dari sebrang telefon, aku khawatir terjadi apa-apa dengan Mila, karena terakhir kudengar menjerit dan meminta tolong.[Mila kamu dimana?] Kukirim pesan melalui aplikasi hijau. Namun hanya centang dua abu-abu. Walaupun bagaimanapun dia sahabat dekatku dulu, aku harus berdami dengan keadaan, mungkin sebagian orang akan abai jika seseorang yang telah merebut suami kita mengalami malasah, ya walaupun tidak akan seperti dulu lagi. Walaupun nantinya aku tidak bisa bersahabat seperti dulu lagi.[Lokasi terkini]Mila mengirimkan lokasi dimana dia berada sekarang, setelah aku telusuri melalui map, loksai dimana Mila berada tempatnya dibekas pasar yang sudah lama tidak dioperasikan lagi."Kak lihat lokasi ini ini bukannya bekas pasar ya? Gedung disana bukannya tidak dipakai lagi, jangan-jangan Mila dalam bahaya kak?" Tanyaku khawatir."Iya bener ini Nay, lokasi ini bekas pasar yang lama terbengkal
Read more
Bab 34
Misteri Bedak Wa*dah di Mobil SuamikuHai Temen- temen terimakasih sudah dukung karya recehku ❤️❤️❤️Part 34"Hai udah bangun." Sapa kak Yuda tengah menyeruput kopinya diberanda rumah."Aku harus ke rumah sakit.""Sepagi ini?""Iya, Dimas tak biasa bangun tanpa aku.""Bareng aku aja, aku mau berangkat kerja sekalian.""Bagaimana dengan Mila?" Aku menoleh kearah kak Yuda."Kan ada pak Karyo sama bu Sarmi, aku sudah berpesan kepada mereka untuk tidak pulang hari ini.""Baiklah, ayo berangkat." Ajakku sambil membetulkan jilbab yang kukenakan.Kami menyusuri jalanan kota Bengkulu yang digenangi air hujan. Bahkan aku tak sadar jika semalam turun hujan. Sejurus kemudian mobil kak Yuda sudah sampai di pelataran depan rumah sakit, kak Yuda tidak ikut turun, karena ada yang harus dia kerjakan."Kalau mau kerumah tunggu aku saja, jangan pesan ojek online atau semacamnya, oke."Aku mengangguk "kakak hati-hati dan..."Aku menggantung kata-kataku."Aku paling tidak suka dibuat penasaran.""Makasih
Read more
Bab 35
Misteri Bedak Wa*dah di Mobil SuamikuPart 35Kepalaku terasa pusing, bagian pundak hingga leher terasa sakit apabila digerakan. Kuedarkan pandangan keseluruhan ruangan yang didominasi warna putih. Jarum infus tertancap ditangan kiriku. Aku berusaha memulihkan ingatan terakhir yang menimpaku. Aku segera sadar jika aku sedang berada dirumah sakit.Krieet...pintu ruangan terbuka, muncul sesorang berseragam warna biru muda dengan jilbab warna senada."Ibu sudah sadar? Sebentar ya, saya panggilkan keluarga ibu." Aku tak menjawab hanya tersenyum lemah.Tak berapa lama, perempuan berjilbab biru tadi muncul dengan seseorang yang sangat aku kenal, kak Yuda, wajahnya nampak kacau, luka memar disudut bibirnya."Kak apa yang terjadi?" Tanyaku khawatir."Nay kamu udah sadar?" Aku mengangguk dan menunggu jawaban dari kak Yuda."Maafin aku yang gak bisa mgelidungi kamu Nay.""Aku gak apa-apa kak." jawabku menenangkan."Sebenarnya apa yang terjadi kak?""Pak Herman yang melakukan semua, setelah kamu
Read more
Bab 36
Rintik hujan masih membasahi bumi hingga langit menggelap. Tiga bulan telah berlalu pasca berpulangnya Mila ke pulukan Ilahi. Selama itu juga aku tak tampak mas Wira membuka tokonya. Bahkan dia tak pernah berkirim pesan sekedar menayakan kabar Dimas. Pesan yang kukurin juga tak pernah dia balas. Begitupun dengan Gina, tak biasanya gadis itu mengabaikan pesanku. Ada apa dengan mas Wira? Mungkinkah sangat terpukul dengan kepergian Mila? Entahlah.[Assalamualaikum mas] Pesanku untuk mas Wira, aku hanya ingin tahu bagaimana mana kabar ayah dari anakku. Walaupun Dimas juga sudah jarang merengek untuk sekedar berbincang dengan papanya. Terlebih ketika dia ikut Maya ke rumah omanya, sudah dua minggu ini Maya pulang, karena sekolah sudah mulai aktif belajar.Sudah hampir satu jam, pesanku hanya terkirim saja. Belum ada tanda-tanda mas Wira membacanya.[Walaikumsalam Nay, kamu sama Dimas sehat?] Tanyanya.[Alhamdulillah sehat mas, mas sendiri gimana? Kok beberapa kali aku lewat depan toko gak
Read more
Bab 37
Suasana tegang menyelimuti pertemuan pagi ini, ketika kugantung kata-kata terakhirku, sejenak aku jeda ucapanku dan menghela nafas panjang, kupandangi wajah polos Dimas yang duduk disebelah Maya, dia mengangguk seolah mengisyaratkan bahwa dia mendukung setiap keputusanku. "Kak Yuda dan keluarga, maaf, Kanaya tidak bisa menolak pinangan kak Yuda, setelah sumua hal baik yang telah kak Yuda lakukan untuk Kanaya." Lanjutku, sambil mengusah kedua mataku yang berembun."Alhamdulillah." Jawab mereka berbarengan."Kami sudah cemas, jika nak Kanaya akan menolak kami." Sahut ibu kak Yuda.Aku tersenyum tipis, lagi-lagi aku melirik Dimas, dia tampak bahagia. Semoga ini keputusan terbaik untukku dan Dimas."Terimakasih Kanaya." Sambung kak sambil mengembangkan senyuman manisnya. Akupun mengangguk.Selanjutnya orang tuaku dan orang tua kak Yuda Menentukan tanggal pernikahan kami, dan sepakat satu bulan kemudian akan dilangsungkan akad nikah dan satu minggu setelah akad baru resepsi, yang akan di
Read more
Bab 38
Aku masih belum membalas pesan mas Wira, aku yakin Dimas sudah cerita perihal kak Yuda, akupun tak mau menyalahkan Dimas, dia anak yang kritis dan suka bercerita. Ini salahku tidak langsung bicara dengan mas Wira.[Nay] lagi-lagi Mas Wira mengirimkanku pesan, karena pesan sebelumnya tak kunjung aku balas.[Mas, nanti kita ketemu di Kampung Kecil ya, ajak Gina juga, aku sudah rindu sama gadis itu][Baiklah Nay]Aku dan kak Yuda memang berencana bicara dengan mas Wira secara langsung, namun jika Dimas sudah cerita terlebih dahulu itu diluar kendaliku. Pukul sebelas siang kak Yuda menjemputku ditoko, kami langsung menuju tempat yang telah aku janjikan dengan mas Wira. Meja yang kupesan masih kosong, aku sengaja memilih saung yang terpisah dari meja-meja lainnya, agar kami lebih santai dan leluasa untuk ngobrol. Karena kalau di toko mas Wira pasti berisik dengan aktivitas para pekerja.Kami memesan beberapa makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup, sembari menunggu mas Wira ka
Read more
Bab 39
Misteri Bedak Wa*dah di Mobil SuamikuPart 39 (ending)"Tunggu...." Teriak mas Wira, dibelakangnya ada Gina sembari menarik tangan mas Wira. Gadis bersetelah kebaya dipadu dengan rok batik itu tampak khawatir dengan yang dilakukan kaka laki-lakinya."Ada apa ini?" Tanya petugas nikah kebingungan."Maaf pak, maaf semua, izinkan saya jadi saksi pernikahan Kanaya dan Yuda." Lanjutnya.Aku dan beberapa orang menghembuskan nafas lega. Termasuk kak Yuda."Oh...baiklah, silahkan ada isi dahulu data-data anda."Setelah pengisian data selesai acara akad nikahpun dimulai. Dengan kalimat lantang kak Yuda menjawab ijab kobul."Saya terima nikah dan kawinnya Kanaya binti Abdul Ghani dengan mas kawinEmas 10 gram. Dibayar tunai.""Sah?" Tanya Pak Penghulu "Sah." Sahut mas Wira dan satu orang saksi lainnya."Alhamdulillah." Jawabku fan kak YudaSemua tamu dan keluarga serempak mengucapkan Alhamdulillah.Setelah acara selesai, keluarga kak Yuda pamit pulang, sementara mas Wira menginap dirumah pak
Read more
Bab 40 (season 2)
selamat pagi, lagi gabut, gak bisa tidur, jadi upload bab baru deh. yang masih terjadi yuk aku temenin.---Rumah bercat putih bergaya Eropa ini telah menjadi saksi selama dua tahun membangun bahtera rumah tangga bersama Yuda. Tanpa celah dia menyayangiku dan Dimas. Pria yang kini berstatus suamiku itu sangat penyayang dan perhatian.Hari ini aku bersiap-siap untuk berkunjung ke toko, sembari menjemput Dimas pulang dari sekolah. Sebelum ke toko aku membeli makan siang untuk karyawan disana, kini sudah bertambah dua karyawan untuk mengurus pesanan online. Kuparkirkan mobilku dihalaman toko, namun ketika hendak turun dari mobil, tiba-tiba kepalaku terasa pusing dan mual, aku bersandar sebentar dipintu mobil, beberapa karyawan menyambutku dan membawakan nasi bungkus yang kubeli tadi.Namun kaki tak kuat menopang badanku yang lemas. Seketika pandanganku kabur, dan akupun tak sadarkan diri, sayup-sayup beberapa karyawan memangil namaku."Mbak...mbak... Nay."Aroma minyak kayu putih menye
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status