All Chapters of Mengulang Waktu Untuk Membalasmu: Chapter 51 - Chapter 60
71 Chapters
With Dad
Entah sejak kapan, Leyna dan Logan kini berjalan berdampingan di kebun binatang kota. Secara tiba – tiba, ayahnya itu memanggil dan meminta putri tunggalnya untuk pergi ke tempat itu bersamanya. Baik dari jauh, maupun dekat, suasana antara kedua orang itu cukup canggung. Tak ada yang memulai pembicaraan. Masing – masing dari mereka memilih untuk mengalihkan perhatiannya pada jajaran kandang yang tersedia. “Terkadang, aku rindu momen – momen seperti ini,” ucap Logan yang memilih untuk membuka suara terlebih dahulu. Leyna tampak menoleh sekilas, sebelum pada akhirnya memusatkan kembali pandangannya ke depan. “Aku tak tahu harus menjawabmu dengan apa, tetapi sedari kecil aku tak pernah merasakan momen yang seperti ini. Ibu meninggalkanku terlebih dahulu, dan kau, terlalu sibuk dengan urusanmu.” Leyna memilih mengeluarkan segala unek – uneknya. Kali ini, ia tak akan memendam perasaannya pada sang Ayah. Logan menatap putrinya dengan tatapan sendu. Menyiratkan perasaan sedih dan menyesal
Read more
Terbayar?
“Ed, bisakah aku memintamu untuk membeli villa ini? Villa ini cukup bagus, aku menyukainya.” pinta Olivia yang dengan manjanya meminta sesuatu yang bisa terbilang fantastis pada suaminya itu. Tidak ada angin maupun hujan, tiba - tiba saja Olivia menyeletuk meminta sebuah villa di Dubai yang terdapat di suatu website.“Biar diurus terlebih dahulu. Membeli villa di tempat yang strategis itu bisa dibilang cukup susah, Oliv. Kuharap kau mengerti” Edric mencoba untuk membujuk Olivia, istrinya itu dengan kalimat yang selembut dan selogis mungkin. Bukannya ia tak mampu, tetapi terkadang Olivia jika meminta harus ditepati di waktu itu juga.“Baiklah, aku percaya padamu, Sayang.”Olivia menyenderkan kepalanya di pundak Edric. Sudah seminggu mereka di sana, menikmati pemandangan, mengunjungi berbagai tempat, atau sekadar berdiam di dalam kamar berdua. Ia sangat senang mengingat kembali kemenangannya dari Leyna. Edric jadi miliknya dan dia menjadi Nyonya Faramond.“Aku ingin segera melihat dirim
Read more
Tanggung Jawab
“Huekk”Leyna terus berusaha meredakan gejolak lambungnya yang entah mengapa terlalu liar. Semenjak subuh tadi, ia harus rela terbangun karena perutnya yang terlihat kembung. Dan sekarang, di sinilah ia berada. Berepngangan erat pada pinggiran wastafel sambil mengeluarkan seluruh cairan itu dari dalam tubuhnya.“Aku harus segera minum obat. Sepertinya maagku kambuh,” ucapnya seraya berjalan tertatih ke nakas.Bersamaan dengan itu, ponselnya turut berdering dan menampilkan satu huruf berinisial X di sana. Leyna mengernyit, tak biasanya pemiliiki nomor itu menelepon di pagi hari seperti ini.“Halo, ada apa?”“...”“Apa kau serius?!”“...”“Baiklah, terima kasih.”Seharusnya Leyna senang mendengar berita dari mata – matanya di seberang sana. Namun, entah kenapa ia juga bingung. Berita tentang kebangkrutan Edric harusnya tak membuatnya menjadi seterkejut ini karena dialah yang menjadi penyebab akan kehancuran itu. tetapi, ini bukan karena ulahnya. Ia bingung, apakah kebangkrutan perusahaa
Read more
Titipan
Langit kota yang mulai menguning tampak begitu menawan hingga membuat Leyna betah berjam – jam memandangnya tanpa henti. Seharian penuh, untuk pertama kalinya, ia tak melakukan apapun dan hanya duduk di balkon sembari menikmati semilir angin. Entahlah, ia hanya ingin seperti itu untuk sementara seraya meminimalisir kegiatan yang akan membuat perutnya bergejolak kembali.Namun, aktivitas yang menenangkan itu terpaksa harus terhenti kala bel apartemennya berbunyi. Benar, Leyna masih belum pindah ke kediaman Evanthe. Bagaimanapun juga, ia masih ingin hidup sendiri dengan bebas, tetapi janji adalah janji, yang harus ditepati. Mungkin, jika pamannya dapat diajak bernegosiasi mengenai hal ini, akan beda cerita lagi.Leyna bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu sambil menerka siapa kiranya orang yang datang mengunjungi apatemennya. Leyna mencoba untuk melihat dari monitor kecil yang terpasang untuk mengetahui siapa tamu apartemen itu, tetapi nihil. Tak ada orang yang muncul di sana.
Read more
Sidang?
Friday, September 27th, 2019, FARAMOND MANSION“Akhirnya kalian sudah kembali,” ujar Maya saat menyambut anak dan menantunya di ruang tamu. “Bagaimana di sana?” tanyanya kembali seraya melihat wajah Edric dan Olivia bergantian. Namun, raut keduanya, entah mengapa membuat Maya berpikiran yang aneh – aneh.“Kami baik – baik saja di sana, Ma. Aku permisi ke atas dulu,” timpal Edric yang walaupun terkesan datar tapi sebisa mungkin menunjukkan senyum kecilnya pada mertuanya itu. Benar, di rumah itu kini hanya ditinggali Edric, Maya, dan Olivia. Tak lupa juga para pelayan dan penjaga. Marcos sudah pergi ke luar negeri dan memutuskan untuk menetap di sana. Semua bisnis dan usaha kini dilimpahkan kepada Edric, tak terkecuali.“Apa yang terjadi?” bisik Maya pada Olivia.Dengan wajah yang tertekuk, Olivia mengeluarkan segala kekesalannya, “Si Leyna sialan itu, Edric tertarik padanya dan mengacuhkanku.”Bukan main terkejutnya saat Maya mendengar kalimat itu. Bukankah dulu Edric sangat mencntai a
Read more
Edric Gila
Leyna’s ApartementReynand dengan setelan santainya tampak menunggu keponakannya itu dengan sabar. Di sebelahnya, Roy berdiri dengan mimik wajah yang sudah jengkel dengan gestur tubuh yang gelisah. Bagaimana tidak? Biasanya, Leyna akan segera membukakan pintu apartemennya saat mendengar bunyi bel, namun sekarang, sudah tujuh menit lamanya mereka berdua menunggu di depan. Ayahnya itu terus saja menyuruhnya sabar dan menenangkannya bahwa kemungkinan Leyna sedang berada di kamar mandi.“Pa, bukankah ini terlalu lama? Bagaimana jika Leyna ternyata tidak ada di dalam? Bahkan kita berkali – kali meneleponnya tetap saja tak diangkat.” ujar Roy dengan gelisah. Entah kenapa firasatnya hari ini benar – benar buruk.“Benar, ini terlalu lama,” timpal Reynand yang pada akhirnya menyetujui ucapan putranya itu. Lantas, ia mengeluarkan kartu akses cadangan untuk masuk ke apartemen Leyna. Sengaja ia lakukan itu untuk hal – hal yang mendesak seperti saat ini. Bukan bermaksud untuk mengganggu privasi p
Read more
Kronologi Penculikan
Langit sudah mulai gelap, matahari bahkan sudah tak menampakkan dirinya. Sudah berjam – jam lamanya Leyna berusaha kabur tetapi tak bisa. Jendela kamarnya dikunci, tak ada celah sekalipun di kamar itu, bahkan ia juga merayapi dinding seperti orang gila dengan harapan menemukan ruang rahasia yang akan mengantarkannya menuju ke luar gedung. Tetapi semua itu hanya sia – sia.Leyna rasanya ingin menangis saja. ia menyesali semua perbuatannya. Ia menyesal tak tinggal di kediaman Evanthe, ia juga kesal karena membiarkan Edric masuk ke apartemennya. Ia hanya tak percaya bila Edric akan memiliki niatan seperti ini.Leyna’s Apartement “Ah, benar – benar pusing sekali,” gumam Leyna seraya memijat pelipisnya dan membubuhkannya dengan minyak pemberian Xavier. Baru ia sadari jika Xavier memiliki tipe yang sama dengan dirinya. Sama – sama menggunakan minyak kayu putih saat mengalami pusing dan mual.Saat ia hendak tidur siang untuk merilekskan tubuhnya, bel apartemennya berbunyi.
Read more
Berubah
Nafas Leyna tercekat saat mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Edric itu. Suara tegas nan serak Edric serta posisinya yang saat ini berada di pangkuan pria itu membuatnya diam tak berkutik. Dirinya komat – kamit berdoa agar apa yang ia pikirkan tak akan terjadi. Sudah cukup ia kebablasan dengan Xavier, ia tak mau menjadi wanita murahan dengan membiarkan Edric mendapatkan keinginannya juga.“Ed, katakan dengan jelas apa yang sebenarnya kau mau?” tanya Leyna dengan mencoba sebisa mungkin menjauhkan wajahnya dari Edric.Edric tersenyum miring, merasa puas dengan jawaban Leyna. “Sesuai dugaanku. Kau memang cerdas, Ley.” ujarnya seraya melepaskan rengkuhannya dari pinggang Leyna. Leyna yang sudah merasa lega, segera melepaskan diri dari Edric. Duduk memojok pada bagian sofa yang sama dan tetap berwaspada.Edric berdiri dan berjalan menuju ke almari kecil di dekat kamar mandi. Ia kemudian mengeluarkan berkas dan mengambil bolpoin dari sana.“Kau tahu, aku tak pernah merasakan bagaima
Read more
Savior (II)
Sudah pupus segala harapan dan doa Leyna. Beragam cara sudah ia usahakan agar dapat pergi dari sana. Namun, semua itu tak membuahkan hasil. yang ada malah ia kehilangan segalanya. Perihal alasan mengapa ia menyetujui warisan itu jatuh ke tangan Edric tak lain karena warisan itu hanyalan tiga puluh persennya saja. Sedangkan sisa yang lain, sudah diamankan Paman Reynand jauh – jauh hari. Edric tak akan mengetahuinya karena dia memang tak akn pernah mengira bila warisan yang diberikan Bellinda Evanthe sangatlah melimpah. Jika dengan kehilangan tiga puluh persen itu Leyna bisa selamat, mengapa tidak, bukan? Sayangnya, itu hanya trik licik Edric.Saat ini, ia sedang duduk lesu dengan wajah yang sudah dirias sedemikian rupa. Dirinya sudah siap dengan balutan baju pengantin sederhana namun teap terlihat mewah saat dikenakan. Gaun putih tulang berbahan silk jatuh yang menampilkan bahunya dengan ekor gaun satu meter setengah itu berhasil membuatnya tersiksa akan kenyataan. Kurang lima belas me
Read more
Our past?
"LEYNA!" Teriak ketiga pria di sana. Suara rintihan Leyna dan noda merah di pakaian yang ia kenakan berhasil membuat mereka panik tak karuan. Xavier yang disebelahnya ikut kalut, ia merasa tak becus menjaga Leyna. Ia lengah menangani Edric. Pisau itu berhasil menancap ke punggung kiri Leyna, tepat di belakang jantung.Roy yang melihat Edric kesakitan namun tersenyum puas di belakang sana tak bisa membiarkannya. Dengan langkah yang penuh amarah, ia menghampiri Edric dan bersiap menembak pria itu tepat di kepalanya sebelum suara Logan menghentikannya."Jangan dibunuh!" Tegasnya dengan air mata berlinang melihat kondisi putrinya. Membunuh Edric adalah hukuman paling ringan. Ia harus dihukum lebih dari itu.Tak dapat membantah, Roy hanya menggeram seraya melumpuhkan Edric dengan meniykut keras leher belakangnya. Setelah Edric pingsan, ia segera menyuruh pengawalnya untuk membawa Edric masuk ke dalam mobil. Atensinya beralih ke arah Leyna yang sedang kesakitan dan terkulai di gendongan Xav
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status