Semua Bab Mengulang Waktu Untuk Membalasmu: Bab 21 - Bab 30
71 Bab
Wanita Busuk
LEYNA POV Aku menariknya. Aku tak ingin mati sendirian di kehidupan ini. Tetapi aku lupa, kenyataan jika Olivia adalah perenang yang handal membuatku kesal. Bahkan, saat kami berdua sudah tenggelam di dalam air, ia dengan handalnya melepas peganganku. Berenang ke atas dan meninggalkanku sendirian, meninggalkanku yang dengan perlahan mulai menjauh dari permukaan. Dari sini, aku dapat melihat Olivia berpura – pura tenggelam. Aku juga dapat melihat Edric yang menggapainya. Tak tahu, aku ingin hidup dan berusaha menggapai permukaan tetapi tak bisa menggerakan tubuhku sama sekali. Di sela – sela penglihatanku yang mulai memburam, aku dapat melihat lampu sorot yang kuduga digunakan untuk mencariku. Sebelum mataku benar – benar menutup dan dadaku kian sesak, netraku menangkap siluet pria yang datang menggapai tanganku. Siapapun itu, selamatkan aku. Bantu aku hidup lebih lama di dunia ini. NORMAL POV Xavier yang menemukan Leyna semakin tenggelam, segera berenang ke arahnya. Jantungnya sud
Baca selengkapnya
Sadar
Leyna terbaring di atas ranjang dengan pakaian yang sudah hangat. Wajahnya juga sudah mulai normal kembali, tak seperti tadi yang pucat dengan bibir yang membiru. "Dia sudah perlahan pulih. Dia akan sadar beberapa saat lagi. Mungkin, ia nanti sedikit syok karena memori tenggelam tadi," ucap Eddy, sang Dokter yang memang dipersiapkan untuk acara ini.Xavier hanya mengangguk sebagai respon. Ia terus menatap Leyna yang masih terlihat lemah. Ia sangat mengkhawatirkan perempuan itu."Terima kasih," jawabnya yang membuat Eddy harus segera meninggalkan ruangan itu.Xavier mengambil tempat dan duduk di sebelah ranjang. ia meraih tangan lentik Leyna seraya menggenggamnya erat. "Bangunlah, Ley," lirihnya.Meskipun tangan yang ia genggam saat ini sudah tak sedingin yang tadi, Ia akan tetap khawatir sampai Leyna benar - benar membuka matanya.Sepertinya doa Xavier terkabulkan. Jari – jari Leyna degan sangat pelan bergerak. Suara lenguhan juga terdengar dari bibir Leyna.“Ley?” tanya Xavier memas
Baca selengkapnya
Tekanan
“Sayang, aku akan pulang dengan Olivia, ya? Aku ingin menemaninya,” izin Maya kepada Logan selepas acara pertunangan selesai. Logan mengangguk dan mempersilahkan istrinya itu pergi menuju mobil Olivia. Logan terus menatap punggung istrinya itu sampai tak kelihatan dengan tatapan yang datar. Maya yang kini sudah berada di mobil Olivia, segera mengeluarkan segala kalimat yang sedari tadi ingin ia lontarkan. “Apa kau gila?! Kenapa kau mendorong Leyna ke laut?! Apa yang kau pikirklan, Olivia!” geramnya sambil mengguncangkan bahu anaknya itu. Ia tak peduli dengan sopir yang ada di depan. Karena sopir itu juga sudah mengerti tentang watak mereka. Sopir itu adalah orang kepercayaan Maya dan Olivia. “Aku hanya kesal, Ma! Dia menghinaku!” sungut Olivia tak terima. Maya yang mendengar itu memijat pelipisnya, pusing dengan jalan pikiran anaknya yang terkesan ceroboh itu. “Lalu, apakah kau tahu konsekuensinya? Kau sudah memperhitungkannya, huh?!” Olivia yang mendengar itu hanya terdiam. Ia
Baca selengkapnya
Tak Tahu Malu
Manston’s Mansion Lagi – lagi suara yang muncul dari kotak bersinar itu membahas seputar Leyna Manston dan Olivia Manston. Tepatnya pada kejadian malam pertunangan kemarin. “...Miss. O yang diketahui merupakan adik tiri dari Miss. L dengan sengaja mendorong Miss. L ke dalam laut. Dalam kejadian, Miss. O juga ikut tenggelam karena tarikan dari Miss. L. Beruntung keduanya dapat diselamatkan. Namun, para saksi yang melihat kejadian mengatakan jika Miss. L hampir saja merenggang nyawa di tempat. Untuk alasan Miss. O melakukan hal buruk itu masih tidak diketahui dan dalam proses penyelidikan.” Olivia yang saat ini berada di ruang tengah bersama Logan dan Maya hanya bisa terdiam dalam ketakutannya setelah mendengar kata ‘Penyelidikan’ “Apa aku akan dipenjara? Tidak, tidak boleh,” ujarnya dalam hati dengan penuh kekalutan. Ia juga takut melihat ekspresi Logan yang kini sudah mengeras. Sedangkan Maya, ibunya itu juga menatapnya prihatin. Maya sudah melakukan yang terbaik agar tidak ada ar
Baca selengkapnya
Semu
Leyna menekuk alisnya, bingung dengan tempat di sekelilingnya. Tiba – tiba saja ia berada di atas ranjang besar di dalam kamar yang juga tak kalah megah. Suasana yang ia rasakan ini juga terasa aneh. Samar – samar ia mendengar suara pria di balik pintu. Leyna yang penasaran, perlahan mendekat, tanpa menimbulkan setitik suara, dan mengintip dari celah pintu yang ia buat dengan penuh kehati – hatian. Pria itu memiliki postur tubuh yang kekar dan tinggi. Leyna merasa familiar dengan postur tubuh itu. “Dia bersamaku sekarang.” “Lalu bagaimana? Aku tak bisa melakukannya!” Pria itu terlihat frustasi. Terbukti dengan suaranya yang meninggi. “Dia lemah, aku tak bisa melakukannya. Akan kutungu dia hingga sadar. Aku berjanji akan melakukan apapun yang kau suruh,” ujar Pria itu pada pihak seberang. Leyna tak menangkap maksud pembicaraan mereka. Yang pasti, di leher belakang Pria itu terdapat tato bergambar busur dan panah yang mengarah ke atas. Setelah itu, tak ada lagi yang dapat ia lakukan
Baca selengkapnya
Graduation
Leyna kali ini sudah kembali tinggal di apartemennya sendiri. Ia masih sungkan bila menetap terlalu lama di kediaman Evanthe, milik pamannya. Lagi pula ia juga butuh waktu sendirian agar lebih leluasa untuk menyiapkan wisudanya nanti. Saat ini, Leyna tengah duduk di sofa empuknya. Memandang beragam jenis tumbuhan yang baru saja ia beli untuk dekorasi rumahnya. Ia ingin menyegarkan pandangannya di dalam apartemen yang sangat monoton itu. Saat ia akan menyeruput secangkir teh jasmine yang ia genggam, getaran di ponselnya mengalihkan perhatiannya. Leyna meletakkan cangkir estetik itu dan meraih poselnya untuk melihat isi dari notifikasi tadi. Big City Mall, Gacca Shop, 10:00 AM Leyna memandang arah jamnya yang menunjukkan pukul sembilan. Masih ada waktu untuk pergi ke sana. “Baiklah, mari kita bersiap.” ujarnya pada diri sendiri seraya bangkit dan mempersiapkan segalanya. *** “Tolong ambilkan aku sepatu yang terbaik di sini!” pinta Olivia pada penjaga Fashion store itu. Ia dengan an
Baca selengkapnya
Graduation (II)
Acara wisuda kampus Columbia University itu berjalan dengan khidmat. Seperti biasa, wisuda diadakan di ruangan terbuka yang sudah terisi dengan ribuan wisudawan di sana. Setelah acara pembukaan yang diisi sambutan dari rektor, penampilan – penampilan menarik, kini pengumuman wisudawan berprestasi akan diumumkan.Dalam ingatannya, Leyna termasuk ke dalam kategori itu. Ia dipanggil sebagai tiga besar wisudawan berprestasi berdasarkan banyaknya penghargaan yang ia dapat dulu. Di posisi sepuluh besar, Olivia menyusul. Adik tirinya itu juga cukup berprestasi. Sayang, sifatnya tak mencerminkan itu semua.“Wisudawan berprestasi kesepuluh, Olivia Ailee Manston.” Nama itu diucapkan dengan lantangnya. Suara tepukan tangan juga ikut meramaikan. Kamera menyorot Olivia yang dengan bangganya menampilkan senyuman terbaiknya. Olivia berjalan dengan penuh percaya diri. Percayalah, jika kau tak mengetahui sikap busuk Olivia, pasti akan mengakui kesempurnaan yang dimiliki perempuan itu.Leyna hanya du
Baca selengkapnya
Success
“Wisudawan terbaik ketiga, Leyna Reese Manston.” Akhirnya, nama itu terucapkan juga. Leyna berdiri dengan senyum anggunnya. Berjalan dengan penuh keeleganan dengan sorakan yang sangat meriah. Entah bagaimana juga tangkai bunga mawar saling berterbangan menghujani Leyna seiring langkahnya menuju ke panggung. Leyna tersenyum lebar, terkesima dengan hujan bunga yang ia dapat. Padahal, tadi tak ada sambutan seperti itu untuk wisudawan berprestasi lainnya. Semua berjalan lancar hingga ia menerima penghargaan di atas panggung. Tak seperti Olivia yang sangat setia dengan wajah kusutnya.***“Leyna!” panggil Reynand seraya melambaikan tangannya saat melihat keponakannya dari jauh.Leyna yang mengetahui keberadaan pamannya itu kemudian berlalri kecil untuk menghampirinya. “Paman!” pekiknya seraya menghamburkan pelukan kepada Reynand.“Oh, dear. Kau memang luar biasa. Lihatlah apa yang kau bawa ini?!” Reynand tersenyum bangga pada pencapaian Leyna. Bahkan, ia sudah seperti orang tua Leyna saja.
Baca selengkapnya
Kekesalan Olivia
Olivia masih kesal dengan apa yang dialaminya saat wisuda kemarin. Edric tiba – tiba saja bersikap seperti orang asing dengannya dan kejadian memalukannya itu. Bagaimana bisa seorang Olivia terjatuh dua kali di depan banyak orang dan dilempari dua butir telur saat acara wisudanya? Ia sangat ingin menemukan pelakunya. Jangan lupakan tentang sepatu yang ia beli. Ia sudah datang ke sana dengan semua letupan emosinya. Menanyakan tentang kelayakan dan kualitas sepatu yang dijual merk itu. Tetapi, jawabannya malah membuat ia semakin kesal.“Lihatlah! Aku menghabiskan uangku tidak sedikit untuk barang rusak ini! Merk kalian terkenal, tapi kenapa bisa rusak seperti ini, huh?!”“Tenanglah, Nona. Kami bisa menyakinkan anda jika produk kami memiliki kualitas yang baik. Untuk kerusakan yang anda alami berada diluar kehendak kmai. Sebelum paket diantarkan, produk sudah kami cek kembali. Anda bisa lihat video yang kami ambil sebagai bukti,” Manager toko itu mencoba untuk menjelaskannya dengan seten
Baca selengkapnya
Lelap
Leyna saat ini dilanda kebingungan. Lexi dan Chloe baru saja mengundangnya untuk bergabung di club nanti malam sebagai perayaan kelulusan mereka juga untuk salam perpisahan karena Chloe akan segera melanjutkan hidupnya di luar negeri. Ia bimbang, mereka baru saja dekat kemarin. Ia juga belum mempercayai mereka sepenuh hati. Tetapi, akalnya menginginkan untuk pergi ke sana. Bersenang – senang melepas pikiran dan menikmati suasana club yang belum pernah ia rasa.“Oke, aku akan pergi.” Balasnya kepada mereka lewat pesan teks.Leyna kemudian menyiapkan segala yang ia butuhkan. Meskipun masih kurang empat jam lamanya, tak masalah, bukan?Heaven Club, 23:00 PMLeyna sudah sampai di club bersama Chloe dan Lexi. Meskipun ini pertama kalinya bagi Leyna, ia dapat menyesuaikan diri. Ia memakai riasan sedikit bold yang sebenarnya ia lakukan agar tidak ada orang yang mengenalinya. Pakaian yang ia kenakan tak terlalu terbuka. Ia hanya memakai mini dress hitam di atas lutut yang menampilkan bahu mul
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status