Semua Bab Suami Pengangguranku Izin Poligami: Bab 11 - Bab 20
106 Bab
Keguguran
Pov AuthorDengan penuh keterpaksaan, Dita nekad menunggu Heru disekitar rumah Heru. Jika menemui lelaki itu dikantornya, dia yakin akan berurusan dengan pereman-pereman suruhan lelaki itu lagi. Kali ini Dita terpaksa datang sendirian, karena desakan mertua dan suaminya untuk mendapatkan uang. Sedangkan suami penganggurannya beserta keluarganya ongkang kaki tinggal terima beresnya saja.Pukul empat sore, mobil Heru masuk dalam rumah, saat satpam rumah itu lengah belum sempat menutup pintu pagar, Dita berlari menyelonong masuk ke dalam pagar rumah itu. Heru yang baru turun dari mobilnya terkejut melihat Dita nekad berbuat seperti itu."Mas, Heru! tolong aku Mas, aku mohon!"Dita memeluk kaki Heru. Heru panik, ada Abel dalam rumah itu. Dia tak mau semua kebusukannya terbongkar sekarang."Apa yang kau lakukan? kenapa berani datang kerumah ini setelah kemarin berjanji takan menggangguku lagi?""Rumah kontrakan kami terbakar, Mas. Cek nya pun ikut terbakar. Sekarang kita tak tahu mau tingg
Baca selengkapnya
Putra Diculik
Pov Abel"Kenapa anda terlihat gugup? mana vidio yang anda ceritakan tadi?" ucap pengacara yang mendampingi Mas Heru.Mas Heru tersenyum mengejekku. Apa dia sudah tahu aku tak lagi menyimpan vidio itu? Apa dia juga yang menghapusnya?Bagaimana caranya dia tahu? Dan sejak kapan dia tahu aku merekam semuanya? kepalaku mau pecah memikirkan semua kejadian tak masuk akal ini. Bagaimana dia tahu juga sandi ponselku. Lelaki misterius itu makin terlihat mengerikan. Semua tindakannya diluar logika. Aku psimis bisa menghadapinya dilain waktu."Semalam masih ada, tapi--""Tapi apa? jangan buat alasan yang tak masuk akal. Anda dan perempuan ini sekongkol mau menjebak klien saya kan?" tuduh pengacara itu."Sekongkol? untuk apa? saya hanya memberi kesaksian sesuai apa yang saya lihat.""Benarakah? apa buktinya jika anda benar-benar melihat?" sahut pengacara itu lagi.Bukti? jika vidio rahasia yang ku rekam saja bisa terhapus apalagi bukti yang lainnya. Kulirik Dita yang mulai pasrah karena tahu dia
Baca selengkapnya
Pembalasan Dita Pada Keluarga Benalu
Pov Abel"Abel!" Aku lari setelah tahu Mas Heru menemukanku, yang sedang berdiri menunggu taksi di tepi jalan. Aku tak bisa lari cepat karena kondisi perut besarku. Aku terus berdoa semoga tidak tertangkap oleh lelaki gila itu."Abel tunggu!" Mas Heru dan orang-orangnya mengejarku, aku terus berlari tak mempedulikan kondisi kandunganku lagi."Abel...berhenti!"Mas Heru berhasil menangkapku, aku berteriak minta tolong. Tiga lelaki yang kebetulan mendengar teriakan minta tolongku segera berlari ke arahku. Mereka berkelahi dengan orang-orang suruhan mas Heru.Sambil mencekal tanganku Mas Heru menelpon sopirnya untuk menjemput kami, saat ia masih sibuk berbicara dengan sopirnya, aku gigit tangannya sampai dia berteriak kesakitan. Aku injak kakinya lalu ku dorong tubuhnya hingga dia jatuh ke belakang. Ketakutan akan tertangkap membuat tenagaku seakan bertambah sepuluh kali lipat.Aku kembali berlari, tak mempedulikan teriakan dan ancaman Mas Heru. Sekilas ku toleh ke belakang, Mas Heru ke
Baca selengkapnya
Putra Jadi Buronan
Pov PutraMalam itu, saat aku sedang berjalan mencari rumah kontrakan, tiba-tiba satu mobil berhenti di sebelahku. Beberapa orang berwajah sangar turun dari mobil itu. Mereka kemudian membiusku dan aku tak ingat lagi apa yang terjadi.Saat sadar aku sudah terikat di sebuah kursi dalam bangunan kosong. Aku bingung siapa yang melakukan ini, aku tak punya musuh tapi kenapa aku di sekap seperti ini.Sudah seharian aku sadar, tapi mereka sama sekali tak memberiku makan. Perutku keroncongan, tak ada satupun dari mereka yang peduli soal ini.Sudah sore hari, akhirnya datang juga orang-orang yang menyekapku. Mereka memang membuka tali yang mengikat tangan dan kakiku tapi setelahnya mereka memukulku habis-habisan. Aku kembali tak sadarkan diri karena tak kuasa menahan sakit akibat pukulan mereka.Saat sadar aku sudah berada dalam rumah sakit. Seorang suster menanyakan keberadaan keluargaku. Ponselku hilang entah kemana, untung aku masih menghapal nomor Dita. Aku segera hubungi dia.Tak berapa
Baca selengkapnya
Ancaman Heru Untuk Raja
Pov RajaSudah seminggu aku menyembunyikan Abel di suatu tempat tanpa di ketahui siapapun kecuali Ikhsan teman kerjaku. Malam ini, aku berniat mengunjungi wanita itu, namun sebelumnya aku harus pulang dulu sekedar untuk membersihkan diri dan bertukar seragam.Saat aku memasuki halaman rumahku, beberapa mobil sudah terparkir di sana. Sepertinya aku sedang kedatangan tamu tak diundang. Baguslah, ternyata lelaki jahat itu punya nyali juga datang ke rumahku.Aku turun kemudian mendorong pintu rumahku yang sudah di rusak oleh tamu tak di undang itu. Ku lihat sosok lelaki yang beberapa hari lalu lolos dari jeratan hukum itu sedang duduk di sofa tanpa di persilahkan si oleh pemilik rumah. Jadi lelaki inilah yang membuat wanita malang itu sangat ketakutan selama ini?"Sudah lama menunggu?"Aku bersikap biasa, ekspresiku seperti sedang menyambut teman akrab yang sedang datang kerumah."Jangan sok akrab. Kita tak saling mengenal. Katakan saja dimana kau sembunyikan calon istriku?" tanyanya to t
Baca selengkapnya
Nasib Keluarga Benalu
Pov Ibu MertuaSudah hampir sore, aku dan Citra sudah membereskan semua pekerjaan rumah. Kenapa Dita belum pulang juga, dia belum membelikan makan kami dari pagi. Aku dan Citra sangat kelaparan, kurangajar dia.Putra lagi, anak tak bergunaku itu. Semalam pamit mau merampok di rumah besanku yang kaya tapi pelit itu. Katanya mumpumg mereka masih keluar negeri, jadi pasti akan lebih mudah merampok disana. Rumah dalam keadaan kosong. Paling pembantu dan satpam rumah itu saja yang ada. Aku yakin Putra dan teman-trmannya bisa mengatasinya.Hari sudah semakin sore, tapi kenapa Putra sampai sekarang belum pulang ataupun kasih kabar juga? Awas kamu Put, kalau nikmati hasil rampokan itu sendirian. Awas juga nanti kalau kamu pulang dengan tangan kosong, karena sudah kau habiskan uang hasil dari merampok itu untuk berjudi."Bu, ayolah pergi dari sini! Jual kalung ibu, kita ngontrak rumah sendiri, kan enak kalau kita ngontrak rumah sendiri, gak usah jadi babu seperti ini. Citra cape, Bu. Diperlak
Baca selengkapnya
Raja Panik
Pov RajaBeberapa hari ini, aku disibukan dengan kasus perampokan sekaligus pembunuhan Ayah dari istri kedua suami Abel. Bimbang ingin ku beritahu Abel atau tidak, takut menambah beban pikirannya jika aku memberitahunya.Hari ini, hari liburku. Aku akan kembali menjenguknya. Karena terlalu lelah, aku tak larat pergi ke sana selama hampir dua minggu ini, jadi kuputuskan untuk pergi siang ini juga.Satu ponsel sudah ku siapkan untuk Abel. Sejak dia kabur, dia tak berani menyalakan ponselnya. Aku bingung jika ingin menghubunginya sekedar menanyakan kabar.Mobil segera ku hentikan sejenak di depan sebuah supermarket. Aku membeli susu hamil dan beberapa kebutuhan dapur untuk Abel.Di supermarket ini, temanku Ikhsan kembali datang. Dia memberikan kunci mobil sewaanya beserta jaket, kumis palsu, topi dan kacamata. Aku segera pergi toilet untuk memakai barang-barang pemberian temanku. Ini untuk mengecoh penguntit yang diam-diam mengikutiku. Aku yakin, Heru belum menyerah juga. Dia pasti masi
Baca selengkapnya
Abel Kritis
Pov PutraAku tak menyangka hidupku sesial ini. Baru sehari jadi buronan polisi aku sudah kelaparan. Tak ada barang berharga apapun yang bisa ku tukar dengan uang. Akhirnya akupun terpaksa hidup jadi gembel di kolong jembatan. Hidupku makin berantakan setelah gagal merampok. Kenapa sih, aku nekad memukul penipu itu. Harusnya ku kuras saja uang gajinya, dengan mengancamnya akan menceraikan putrinya kalau dia tak mau memberikan gajinya padaku.Ingin sekali ku hubungi ibu, namun aku tak berani. Dia tinggal di kontrakan Dita. Bagaimana nasibnya dan Citra setelah Dita tahu akulah pembunuh Ayahnya. Tak terasa cairan bening memaksa keluar dari pelupuk mataku. Ini pertama kalinya aku menangis. Seandainya saja dulu aku tidak menghianati Abel hanya demi wanita murahan seperti Dita dan yang lainnya, hidupku takan serumit ini. Kurang apa coba Abel terhadapku, meski dia sering mengomeliku yang tak kunjung kerja setelah pernikahan kami, namun dia tak pernah melupakan tugasnya sebagai istri. Bahkan
Baca selengkapnya
Penyesalan Heru
Pov Author"Bang Ikhsan, tolong Abel, Bang!" ucap lemah Abel. Putra terkejut melihat Abel ternyata mengenal polisi yang ada di samping mobilnya. Karena tak mau tertangkap Putra segera kembali melajukan mobilnya tanpa peduli keselamatannya. Dia terus melajukan mobilnya dikecepatan tinggi. Satu mobil polisi dan dua motor mengejarnya."Bel, kau kenapa?"Tangan kiri Putra menyentuh lengan Abel."Bel, bangun!"Abel tak kunjung bangun, fokus menyetir Putra hilang."Bel, bangun. Asalkan kamu bisa bertahan aku janji bisa lepas dari kejaran polisi-polisi itu dan segera membawamu ke rumah sakit."Hidung dan mata Putra mendadak merah. Untuk pertama kalinya ia menyesali perbuatan kasarnya pada istrinya.Mobil masih melaju dikecepatan tinggi."Aku hanya kalap karena terlalu cemburu denganmu, Bel. Bangunlah! aku minta maaf."Air mata Putra keluar juga. Pertahaannya jebol.Mobil terus melaju, hingga saat mobil Putra sedang melintas di jembatan besar. Putra menghentikannya ditengah jembatan."Maaf, k
Baca selengkapnya
Balas Dendam Citra
Pov CitraAku tak menyangka Mbak Dita tega sekali dengan keluargaku. Dulu dia tega menjadikan kami seperti pembantunya. Setelah itu dia rela melaporkan aku dan ibu ke polisi. Aku yang kesal saat itu justru membuka kedokku dan ibuku sendiri di depannya dan polisi yang sedang menyamar bersamanya. Aku baru tahu maksud ibu menamparku saat itu. Itu karena aku terus membongkar kebusukan kami yang justru membuat celaka aku dan ibuku.Tak sampai di situ saja kekejaman Mbak Dita. Dia tega merampas emas-emas ibu sampai membuat penyakit jantung ibu kumat. Ibu meninggal dan aku harus mendekap di penjara beberapa hari saat itu.Tiga hari aku di penjara, namun tiba-tiba perempuan sinting itu mencabut tuntutannya. Aku pikir saat itu dia mencabut tuntutannya karena merasa bersalah karena kematian ibu. Tapi ternyata tidak. Perempuan itu dengan tega menjualku pada lelaki hidung belang. Dan lelaki itu kini menyekapku di sebuah rumah mewah dengan penjagaan ketat karena aku terus melakukan perlawanan dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status