All Chapters of Fitnah untuk suamiku : Chapter 11 - Chapter 20
33 Chapters
Bab 11. Berusaha Move On
Deni mengajak Radit ke sebuah lokasi tepatnya di rooftop untuk melepas penat. Rencana awal akan membeli sebuah dasi di sebuah galeri namun tak sengaja menyaksikan pemandangan yang membuatnya sakit. Radit menyangka jika Lita memang sudah berpaling darinya sesuai yang diharapkan keluarganya."Bagaimana kita ke rooftop sebentar, Pak Radit? di sana kita bisa santai sejenak sembari memainkan bowling yang lokasinya berada di area rooftop," Tanpa pikir panjang, Radit mengikuti saran Deni. Deni dan Radit menuju ke rooftop untuk melepas rasa panas di hati sembari memainkan permainan bowling.Radit mengikuti arahan permainan sesuai arahan Deni. Radit begitu semangat sekali ketika permainan bowling ternyata mudah di lakukan. Deni tersenyum lega ketika Radit mulai menikmati permainan bowling hingga puas. Deni sebelumnya sudah menghubungi Kalek Yusman atas apa yang terjadi pada Radit saat ini termasuk sedang bermain untuk sekedar melepas rasa emosi di hatinya.Candra sengaja mengajak Lita berlama
Read more
Bab 12. Memanfaatkan Keadaan
Candra mengusap kepala Lita yang bersandar di bahunya. Rasa bahagia karena sebentar lagi akan memiliki Lita menjadi pendamping hidupnya. Candra melajukan mobilnya menuju ke kediaman Lita, senyum licik karena berhasil membuat Lita membenci Radit.Sesampai di kediaman keluarga Lita, Lita segera berlalu meninggalkan Candra yang sedang mengobrol dengan Ayahnya. Lita menangis karena kecewa atas kebenaran perselingkuhan Radit. Apalagi sekarang Radit ikut membantu Kakek Yusman mengerjakan proyek yang sangat besar."Kau sombong, Radit. Aku kecewa sudah mengenalmu," Lita merobek foto Radit dan membuangnya ke tempat sampah. Bu Fatma yang melihat perilaku anaknya yang mulai membenci Radit semakin senang karena sebentar lagi rencananya menikahkan Lita dengan Candra akan berhasil.Bu Fatma tersenyum puas saat Lita juga membuang semua yang berhubungan dengan Radit."Apa yang terjadi, Nak?" Bu Fatma pura - pura tidak mengerti dengan masalah Lita padahal Candra sudah memberitahunya sejak awal. "Tern
Read more
Baba 13. Panggilan Sidang
Deni kembali bergabung bersama Radit sembari memikirkan sosok lelaki yang menguntitnya."Apakah dia suruhan keluarga Lita?" Deni bertanya pada dirinya sendiri."Pak Deni, ada apa?" Deni terkesiap ketika Radit bertanya padanya."Tak ada apa - apa, Pak!""Saya kira ada apa, sedari tadi Pak Deni terlihat memikirkan sesuatu."Deni berusaha menutupi atas apa yang telah terjadi. Deni berusaha untuk menghadapinya sendiri tanpa melibatkan Radit supaya Radit lebih fokus demgan proyek yang akan dijalaninya.Usai dengan memilih bahan bangunan, Radit dan Deni segera kembali ke tempat kerja. Selama perjalanan, Deni lebih asik tenggelam dalam pikirannya mengenai seseorang yang menguntitnya tadi."Pak Radit, ada surat."Seorang resepsionis memberikan sebuah surat dari pengadilan agama yang berisi panggilan sidang. Radit teringat ketika sebuah pesan yang memintanya untuk tidak hadir dalam sidang. Radit kembali memasukkan surat tersebut ke dalam amplopnya usai membacanya. Rasa getir dan sedih bercampu
Read more
Cemburu
Hari ini adalah hari dimana sidang pertama di laksanakan. Lita datang didampingi oleh kedua orang tuanya dan juga Candra. Candra mengambil kesempatan dengan menggandeng tangan Lita menuju ke ruang tunggu. Sedangkan Radit datang bersama dengan Deni tanpa kehadiran Kakek Yusman. Kakek Yusman meminta salah satu rekannya untuk menjadi pengacara Radit.Radit dan Deni berdiri lebih jauh dari lokasi Lita dan keluarganya. Radit sengaja menjauh supaya keadaan tak menjadi runyam apalagi melihat wajah Pak Dodi akan membuatnya semakin geram. Deni telah memberikan informasi mengenai Pak Dodi yang sengaja menyabotase bahan bangunan saat pengiriman ke lokasi."Aku harus membalasnya nanti, Pak Deni. Aku akan membalas dengan prestasi, bukan membalas dengan cara keji seperti yang mereka lakukan."Deni mengangguk mendengar semangat Radit yang ingin menjadi lebih baik daripada yang diperkirakan Pak Dodi."Ya, saya setuju dengan ide Pak Radit. Saya akan tetap membantu anda sampai tujuan anda selesai."Pro
Read more
Prestasi Radit
Radit tak pernah memusingkan soal perceraiannya dengan Lita. Kini dia hanya fokus dengan megaproyek yang Kakek Yusman berikan padanya. Meski sering kali bayangan Lita kembali terngiang, Radit sudah tak lagi menghiraukannya.Usai sidang perceraian yang pertama, Radit semakin bersemangat untuk mencetak karya yang membanggakan. Semua bagian lapangan sudah mengawasi jalannya proyek dikerjakan begitu juga Deni yang tak pernah lelah membantu Radit untuk menyelesaikan proyek ini."Pak Deni, jika sudah lelah bisa istirahat di kamar!" Radit melihat Deni yang tiba - tiba menguap saat Radit masih menyusun rencana selanjutnya."Saya buatkan kopi dulu, Pak!" Deni segera ke dapur untuk membuat dua cangkir kopi. Sejak sepulang dari persidangan, Radit dan Deni sibuk di ruang kerja Kakek Yusman. Sengaja Radit berubah pikiran membuat rencana anggaran selanjutnya di kediaman Kakek Yusman supaya tak ada lagi yang mengganggu atau bahkan menyabotase seperti tempo lalu.Keduanya berkutat sampai larut malam
Read more
Rencana pembunuhan
Radit terkejut saat melihat Candra dan Lita ternyata masuk ke dalam ruangan. Tentu saja ini akan mengganggu pikiran Radit. "Anggap dia tak ada," Deni membisikkan ucapan di telinga Radit. Radit kini tak memperdulikan keberadaan Lita san sibuk bercengkerama dengan beberapa investor. Lita merasa jika Radit kini sudah berubah dan melupakannya.Radit sudah bertekat untuk membalas fitnah yang dilakukan keluarga Lita kepadanya. Termasuk Lita sendiri yang kini memilih Candra sebagai penggantinya."Pak Radit, selamat ya!" Sinta memberikan ucapan selamat disertai cipika cipiki pada Radit. Radit yang semula tidak terbiasa dengan adegan seperti itu kini mulai membiasakannya."Pak Dodi mau kemana? Kita bersenang - senang dulu! Setelah ini ada jamuan kepada semua hadirin yang telah hadir," Dodi yang beranjak pergi bersama Ratna seketika berhenti ketika Radit mencegahnya untuk pergi. Radit senang ketika Dodi seperti kebakaran jenggot usai melihat keberhasilannya."Dasar kampungan!" Dodi dan Fatma t
Read more
Skakmat!
Dodi bernapas lega karena perselingkuhannya tidak tercium oleh Fatma. Dodi segera merapikan semuanya berkas yang dikirimkan oleh Sherly, wanita simpanannya yang kini memeras tiga puluh persen dari penghasilan perusahaannya."Aku harus singkirkan wanita itu!" Dodi menghubungi salah satu anak buahnya untuk menghabisi Sherly yang kini menjadi ancaman baginya.Senyum licik mengembang dari bibir Dodi manakala anak buahnya langsung mencari keberadaan Sherly untuk segera dieksekusi sesuai perintah Dodi."Kamu pikir mudah memerasku?" Dodi bahagia sekali ketika rencananya akan berjalan lancar.Dodi menyimpan semua bukti perselingkuhannya ke dalam sebuah kotak yang nantinya akan dia bakar untuk menghilangkan bukti. "Lain kali jangan macam - macam dengan Dodi, sekarang kau akan mendapatkan akibatnya!" Dodi merasa paling berkuasa saat ini, berharap semua rencanya berjalan lancar.CeklekDodi keluar dari ruang kerja dengan wajah tenang tanpa ada rasa kekhawatiran. Fatma yang melihatnya tidak begi
Read more
Dodi tidak kapok
"Sial!" Dodi melonggarkan dasinya, kesal dan marah karena Deni sudah menjebaknya dan membalas dendam padanya."Kalian semua goblok! Masa mengeksekusi mereka berdua saja gagal!" Dodi memijid pelipisnya karena pusing memikirkan uang yang harus disetorkan kepada Deni dengan jumlah yang sangat besar.Dodi benar - benar marah karena kegagalan yang didapatkannya saat akan mengeksekusi Sherly. Ditambah lagi ada Deni di belakang Sherly yang akan mempersulitnya melenyapkan Sherly. "Ancamanmu tak akan mampan, Deni!" Dodi menghubungi anak buahnya untuk kembali berulah pada proyek yang digarap Radit. Dengan seperti ini maka proyek akan semakin lambat pengerjaannya dan Radit akan mendapatkan nilaik buruk dari beberapa perusahaan yang sudah bergabung dengannya.Deni memasuki halaman kediaman Kakek Yusman dengan santai. Kakek Yusman sebenarnya sudah tahu apa yang dilakukan Deni. Tak sulit bagi Kakek Yusman untuk melacak setiap gerak gerik atau tujuan salah satu cucu angkatnya termasuk Deni dan Radi
Read more
Tidak Hadir Pada Sidang Kedua
Sherly senyum - senyum sendiri memperhatikan Radit sedang makan. Dia membayangkan jika suatu saat akan menjadi pasangan Radit.Ting[Jangan membayangkan yang tidak - tidak!] Pesan yang dikirimkan oleh Deni membuat Sherly kesal.[Biarin, Sherly suka Kak Radit] balas Sherly.[Dia belum cerai, mau jadi pelakor?] Sherly kesal ketika Deni membahas pelakor padanya.[Dia dalam proses cerai, Sherly siap menjadi pengganti istri pertama] balas Sherly disertai emoji bergambar menjulurkan lidah.[Dia akan kembali pada istrinya jika rahasia orang tua Lita terbongkar] Deni tak mau jika suatu saat Sherly akan bersedih karena patah hati dengan Radit."Kenapa kalian berdua tidak makan?" Radit memperhatikan Kakak adik di depannya sedang asik dengan ponselnya. Karena merasa tak enak dengan Radit maka Deni segera memasukkan ponselnya ke dalam sakunya, begitu juga dengan Sherly.Ting[Siang, Pak Radit. Jangan lupa besok sidang kedua digelar, jika anda berkenan hadir maka saya persilahkan][Maaf Pak Ahwan,
Read more
Cemburu
Meski Radit berusaha fokus namun tetap saja gagal, bayangan Lita bersama Candra terus saja terngiang padanya."Aku harus fokus membalas hinaan mereka, harus!""Dan kamu, Lita. Kamu akan menyesal karena tidak pernah mempercayaiku!" Radit berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya, Radit sudah lelah selama menikah dengan Lita tidak pernah dihargai oleh kedua orang Lita. Hinaan serta cacian menjadi makanan sehari - hari meski tidak tinggal serumah. Puncaknya ketika Radit difitnah sehingga pernikahan mereka kandas. Lita bahkan lebih percaya pada kedua orang tuanya yang punya bukti palsu dari pada dirinya.BrakRadit membanting vas bunga karena sedari tadi belum juga fokus. Radit memijid pelipisnya karena sedari tadi bayangan Lita belum juga hilang sempurna."Sepertinya kamu harus refresing sebentar, Nak!" Radit terkejut ketika Kakek Yusman sudah berada di ambang pintu ruang kerja Radit. Begit juga dengan Deni yang merasa kasihan kepada Radit."Kakek.""Ambilah cuti kerja beberapa hari
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status