All Chapters of IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS: Chapter 501 - Chapter 510
530 Chapters
MUAL
501Waktu masih menunjukkan jam tujuh pagi dan Anyelir tengah mengaduk sup daging buatannya, saat sepasang tangan besar melingkari perutnya. Ia hanya tersenyum tipis sembari menatap sekilas tangan itu, lalu melanjutkan acara masaknya.Weekend waktunya memanjakan lidah suami. Karenanya Anyelir sudah sibuk memasak sejak pagi. Terlebih kondisi Aldo yang semalam tiba-tiba demam, pasti butuh asupan gizi lebih baik. Untunglah pagi ini demamnya sudah reda. Bahkan kini tengah memeluknya dari belakang. Seperti yang biasa dilakukannya setiap melihat dirinya memasak.“Sudah baikan?” tanya Anyelir seraya melirik sedikit wajah yang menyandar di pundaknya.Bukan menjawab, Aldo malah melepaskan pelukan untuk kemudian berlari ke kamar mandi dengan tergesa. Dengan kening berkerut, Anyelir menatap kepergian Aldo yang langsung terdengar suara orang muntah-muntah.Wanita itu meletakkan sendok sayur sebelum menyusulnya ke kamar mandi. Terlihat Aldo tengah memuntahkan isi perutnya ke dalam kloset.“Aldo, k
Read more
SELAMAT TINGGAL
502Anyelir memijat kepala Aldo yang rebah di pangkuannya, setelah sebelumnya wanita itu juga mengoleskan minyak angin di pelipis sang suami. Mengerok punggungnya juga sudah. Aldo terus saja mual dan muntah-muntah. Namun setiap kali diajak ke dokter selalu menolak dengan alasan tidak sakit.“Aku hanya mual.” Selalu itu yang dikatakannya. Hingga Anyelir bingung sendiri dan akhirnya menunda untuk menyampaikan berita bahagia itu. Ia memutuskan menunggu hingga Aldo sembuh dan segar seperti biasa.Awalnya Anyelir ingin menghubugi ibu mertuanya untuk menyanakan solusi ngidam yang dialami Aldo saat ini, tetapi itu artinya surprisenya akan terbongakar. Bukankah ia ingin sang suami yang mengetahui berita ini lebih dulu sebelum orang lain?Anyelir hanya bisa membantu meringankan derita Aldo. Ia bersyukur jika bukan dirinya yang ngidam seperti itu, tetapi tetap saja dirinya yang susah, karena Aldo jadi manja luar biasa. Seperti saat ini, lelaki tersebut hanya ingin berbaring di pangkuannya seray
Read more
JANGAN SEPERTI INI!
503Aldo menatap nanar tubuh ringkih yang terbaring itu. Kondisi Gita benar-benar mengenaskan. Selain semakin tak berdaging, kini sekujur tubuhnya penuh memar. Entah apa yang gadis itu lakukan sebelum memotong nadinya sendiri. Yang pasti perawat mendapatinya sudah tergeletak di kamar mandi dalam keadaan tak sadarkan diri dengan darah tergenang di mana-mana.Sedikit lagi perawat telat mendapatinya, niscaya nyawa Gita sudah melayang.Sang perawat yang sebelumnya sudah meminjamkan ponsel tak menyangka jika gadis yang dirawatnya secara khusus atas perintah Aldo, akan senekat itu. Ia juga belum sempat memeriksa pesan yang dikirimkan Gita kepada Aldo hingga kejadian itu terjadi. Bertambah panik sang perawat saat satu-satunya nomor yang ia ketahui sebagai penanggung jawab Gita tidak bisa dihubungi.Aldo mengerjap. Pemuda itu mengusap wajah kasar. Entah sudah berapa lama ia di sana. Bahkan rasa mual tak dihiraukannya. Ia tahu jika perbuatannya saat ini akan mengundang kecurigaan sang istri. N
Read more
ADA APA DENGANMU?
504 Dini hari Aldo pulang dengan tampang sangat kusut. Ia yang tak terpikir membawa kartu akses untuk masuk, terpaksa membangunkan Anyelir dengan menekan bell berulang kali. Anyelir yang baru bisa memejamkan mata menjelang pagi karena mengkhawatirkan Aldo, terbangun dengan kaget. Gegas ia berlari membuka pintu. Dan kekhawatirannya semakin menjadi saat melihat Aldo pulang dengan sangat kusut. Wajahnya pucat, dan lingkar mata yang menghitam jelas. Disinyalir lelaki itu tidak tidur semalaman. Karena sadar baru pulang dari rumah sakit yang ditakutkan membawa virus, Aldo tidak menyentuh Anyelir sama sekali begitu sampai. Lelaki itu langsung membersihkan diri dan pamit tidur sebentar. “Sayang, aku mau tidur sebentar sebelum subuh. Nanti bangunkan aku, ya. Kita perlu bicara,” ujarnya seraya mendaratkan kecupan hangat di kening sang istri yang hanya berdiri kaku tanpa berkata-kata. Selain karena
Read more
ALASAN YANG SAMA
505Entah apa yang Anyelir rasakan saat ini. Bagai halilintar menyambar di tengah terik mentari. Tidak ada hujan tidak angin, tiba-tiba saja Aldo menyampaikan jika ia akan menikahi wanita lain yang tengah hamil.Padahal, Anyelir baru saja akan menyampaikan jika dirinya yang hamil. Niat untuk menyampaikan berita itu pun urung. Bahkan alat-alat tes kehamilan sudah terserak di bawah meja setelah sebelumnya jatuh di atas kakinya.Lidah Anyelir mendadak kelu. Tak mampu berkata-kata. Ia hanya duduk mematung dengan mata dan mulut yang terbuka lebar. Tatapannya tak lepas dari wajah frustrasi Aldo yang kini mengusap kasar rambutnya.“Sayang, dengar dulu. Ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Begini ….” Aldo salah tingkah sendiri. Ia tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.“Gita hamil dan terpuruk, tidak ada siapa pun yang mau menolong. Ayahnya juga tengah kritis saat ini. Aku akan menikahinya hanya untuk menolong menutup aibnya, dan agar semangatnya kembali.” Aldo menjelaskan semampu yang i
Read more
AKU LUPA
506“Kalau dia tidak mau menikahi gadis itu dengah alasan sudah menikah dengan wanita lain, kenapa kau tidak menggunakan alasan yang sama untuk tidak menikahinya?” Anyelir benar-benar berteriak.Aldo mengusap kasar wajahnya entah untuk ke berapa kali. Satu embusan napas kasar meluncur dari mulutnya.“Karena aku bukan Andika yang selain tidak bertanggung jawab, juga tidak punya hati dan otak. Aku masih punya hati yang tidak tega melihat gadis seperti Gita terpuruk sendiri. Bahkan beberapa kali hampir menghilangkan nyawanya sendiri karena depresi. Aku punya hati yang tidak tega melihat seorang wanita putus asa, Anye.” Suara Aldo melemah. Ia tak ingin membalas intonasi tinggi sang istri dengan sama beteriak. Berharap Anyelir mau mengerti.Hening untuk beberapa saat. Anyelir menatap kosong ke depan dengan mata merah. Dadanya masih bergerak sangat cepat, pertanda gemuruh di dalamnya masih sangat hebat. Berkali-kali wanita itu menarik napas dalam. Mencoba menanangkan dirinya agar tak terlal
Read more
KEGELISAHAN ALDO
507[Ayah Gita meninggal, aku akan mengantarnya pulang.][Mungkin sedikit lama. Menunggu sampai semua proses pemakamannya selesai.][Kamu belum makan, Sayang. Makan, ya. Jangan menyiksa diri.][Percayalah, semua akan baik-baik saja.][I really love you. I want a lifetime with you.]Anyelir membaca serentetan pesan dari Aldo yang membuat hatinya semakin perih. Entah sudah berapa banyak air matanya yang tumpah. Padahal ia bukan wanita cengeng. Namun, kali ini ia benar-benar tak bisa melawan rasa itu. Sudah berulang kali meyakinkan dirinya jika ia wanita tegar yang tidak akan kalah oleh cinta dan laki-laki. Seandaianya pun harus melepas Aldo karena ia wanita yang tidak akan sanggup didua hati. Namun, tetap saja perhatian sang suami terhadap wanita lain melukai hatinya.Ia adalah Anyelir Puspita, si dosen yang bahkan pernah membuat seluruh penghuni kampus membenci dan memusuhinya. Nyatanya, ia tetap berdiri teguh tanpa merasa terintimidasi. Ia Anyelir Puspita, anak hilang yang tak diangga
Read more
SEMRAWUT
508Dua insan kini saling bertatapan dalam diam. Kedua kepala dan hati ramai dengan berbagai pemikiran berbeda. Untuk beberapa lama tak ada yang buka suara. Hanya tatapan saling bertemu dengan arti masing-masing. Hingga akhirnya Anyelir memutus kontak lebih dulu. Mengalihkan pandangan tanpa berkata-kata.“Sayang, kau mau ke mana?” Aldo mendekat begitu kesadarannya terkumpul. Ditatapnya sang istri dan koper yang diseretnya bergantian. Sesuatu mengganggu hatinya. Ditandai dengan dadanya yang bergerak cepat.Aldo menggeleng, ketakutan seketika menghantui.“Sayang, kenapa harus seperti ini? Semua masih bisa dibicarakan, bukan?”Kening Anyelir berkerut. Seketika ingin tertawa, tetapi kondisi hatinya yang kacau, mengurungkannya. Mungkin Aldo mengira dirinya akan kabur. Lelaki itu lupa ini rumah siapa.“Aku ada tugas ke luar kota dari kampus,” ujar Anyelir datar dan dingin.Kini kening Aldo yang berkerut. “Ke luar kota? Kenapa mendadak? Kau tidak memberi tahuku?”“Aku sudah meletakkan suratn
Read more
PAHLAWAN KESIANGAN
509“Kau baru bangun?” Wanita yang masih tampak cantik dan terawat di usia yang tidak lagi muda bertanya heran. Tatapan memindai tak lepas dari lelaki muda dengan muka bantal yang sangat kuyu. Aroma tak sedap bahkan menguar dari tubuh dan pakaiannya yang tak kalah kusut dengan wajahnya.Lelaki muda hanya mengangguk dengan raut kaget. Tak menyangka jika sepagi ini sudah kedatangan tamu istimewa yang yakin tidak akan meloloskannya begitu saja dari banyak pertanyaan kritis.Wanita paruh baya yang tidak lain Aira, menggerakkan tangan sebagai kode agar lelaki muda yang tak lain anak bungsunya menyingkir dari jalanan.Aldo menggaruk kepala. Ia terpaksa menyingkir dari pintu, memberi jalan sang ibu untuk masuk walaupun sangat berat.“Kenapa Mama bertamu sepagi ini?” tanyanya dengan suara parau sambil mengekori sang ibu.Tubuh yang diekori Aldo serta-merta berbalik, hingga terlihat jelas raut heran di wajahnya.“Pagi katamu? Apa semua jam di rumah ini mati?”Aldo mengerutkan kening.“Kau liha
Read more
PAKAI OTAKMU!
510Bugh.Sebuah pukulan mendarat di wajah lelaki muda hingga wajah itu menengadah. Pria paruh baya bergaris wajah serupa pria muda adalah pelakunya.Lelaki muda tidak melawan. Ia hanya menggeleng untuk membuang rasa pusing akibat pukulan tersebut. Matanya yang sempat berkunang-kunang perlahan kembali jelas, hingga kembali dapat melihat wajah merah di hadapannya. Wajah merah dengan otot-otot pelipis berkedut itu, tampak ingin melayangkan lagi pukulan, tetapi suara wanita bernapas berat menahannya.“Sudah, Pa. Jangan lakukan kekerasan. Anak kita hanya sedang tersesat pemikiran saja.” Wanita paruh baya menatap nanar dua laki-laki beda generasi berwajah serupa di hadapannya. Hidungnya terus menghidu benda kecil di tangannya agar dadanya yang terasa longgar.Pria paruh baya memejam. Ia sebenarnya tidak mau melakukan ini. Terlebih kepada putra bungsunya. Ini adalah kali pertama ia melakukan kekerasan kepada anaknya. Bahkan dua anak laki-lakinya yang lain tidak pernah menerima pukulan seper
Read more
PREV
1
...
484950515253
DMCA.com Protection Status