Semua Bab Hey, Mama!: Bab 21 - Bab 30
47 Bab
21. Gosip
Sungguh, Ify sama sekali tak pernah mengira akan berada di posisi ini. Selama ini Jade Imperial tak menetapkan managerial layaknya restoran bintang lima. Dengan adanya dua tim untuk berganti shift, dua headchef dan empat chef utama, Jade Imperial berjalan dengan lancar. Meskipun sebagai chef mereka harus menguasai berbagai macam masakan. Mulai dari saucier, poissonnier, butcher, roast, vegetable, meat, cool-food, fry, pattisier, Ify dan Sivia dituntut untuk bisa menguasai itu semua. Beruntung untuk bagian Commis, Cook helper dan expediter ada sendiri, atau biasa mereka sebut sebagai 'asisten'.Senin pagi sebelum Jade Imperial buka, meeting dadakan membuat semua karyawan mengumpat. Lantaran mereka harus datang lebih pagi daripada biasanya. Termasuk Ify yang meskipun tinggal menyebrang, tapi karena tidurnya yang terlalu larut lantaran sleepcall dengan Rio membuatnya lumayan tergesa. Keluar dari kamar sambil menguncir rambut, menyaksikan sang adik yang sudah duduk manis dengan wajah cemb
Baca selengkapnya
22. Sebuah Pengakuan
"Ada yang mengganggu pikiranmu?"Ify tersentak, lantas tersenyum dengan canggung melihat Rio dan Atan yang melihatnya dengan heran."Mama kenapa?" tanya Atan setelah menelan makanan yang ada di mulut. "Tidak, aku tidak apa-apa," jawab Ify dengan senyum lebar. Mencoba untuk mendistraksi pikirannya dengan makanan yang ada di depannya.Tidak! Ify sudah tidak memikirkan tentang gosip tempo hari yang menimpanya. Hanya saja, sudah satu minggu sejak kejadian ia pingsan, dan Rio belum juga menjelaskan apa yang dulu ingin ia jelaskan. Bertanya sekarang pun bukan waktu yang pas, perbincangan mereka tidak seharusnya didengar oleh Atan. Bocah lucu itu sedang menikmati makanannya dengan bahagia. Mulutnya belepotan penuh saus katsu. "Atan makannya pelan-pelan, sayang!" Ify terkekeh sembari mencabut tisu dan mengusap sekitar mulut Atan. Atan nyengir. "Habisnya enak sih, Ma! Kalau aku bisa makan bekal buatan mama tiap hari pasti enak.""Atan mau dibikinin bekal?"Atan mengangguk dengan semangat."
Baca selengkapnya
23. Langkah Besar
"Untuk hadiah utama kasih aja liburan gratis satu minggu ke luar negeri."Gabriel melongo. Ia sama sekali tak mengerti dengan sikap bos besarnya akhir-akhir ini. Sebelumnya, ia tak terlibat sejauh ini untuk acara kecil yang ia adakan sebagai acara rutin Bfood. Ada banyak cabang perusahaan yang pastinya membuat laki-laki itu sibuk, sehingga ia hanya perlu menyiapkan proposal dan kegiatan sepenuhnya dihandle oleh Bfood. Rio hanya akan menerima laporan pertanggungjawaban saat kegiatan selesai.Namun tahun ini, Rio juga ingin berpartisipasi sebagai juri.Sebuah langkah yang membuat para dewan direksi pun berkomentar jika Rio melakukan suatu hal yang tak perlu. Namun, apa yang bisa mereka lakukan? BIAN GROUP adalah kerajaan bisnis yang 60% saham dipegang oleh Rio. Jadi, mereka bisa apa? Keputusan mutlak ada di tangan Rio.'Nona, mohon tidak masuk dulu, Pak Rio sedang ada tamu''Aku nggak peduli, cepat minggir!'Perdebatan keras yang terdengar membuat meeting antara Gabriel dan Rio tertunda
Baca selengkapnya
24. Nasib Alvin
Ify menyadarkan tubuhnya di sofa. Setelah insiden tadi, Rio sudah lebih baik. Tak lagi gemetar dan kini sedang tertidur di paha Ify dengan nafas yang teratur. Ify tak tahu, apa yang menimpa laki-laki berkharisma ini sehingga begitu berantakan, tapi Ify tahu jika Rio tengah sakit. Maka tak ada yang bisa dilakukan Ify kecuali menawarkan bahu dan pelukan untuk Rio yang tengah terluka.Ify juga tak berani menanyakan apapun, hanya memberikan usapan pelan di kepala Rio hingga tertidur. Ify mencabut tisu dan mengelap keringat yang membasahi pelipis dan leher. Wajah rupawan itu terlihat sangat pucat. Sorot mata yang biasanya menatapnya dengan teduh tertutup dalam kelopak mata yang sesekali berkedut. Hidungnya yang mancung membuat Ify tergerak untuk menyentuhnya pelan.Sempurna.Adalah kata yang menggambarkan fisik Rio.Tapi bagaimana pun, tidak ada manusia yang sempurna, dan Ify sudah diperlihatkan bagaimana manusia yang terlihat sempurna itu kini tak berdaya.Ify tersentak saat tangannya yan
Baca selengkapnya
25. Telepon Tengah Malam
Hubungan tanpa kepastian selalu menjadi momok yang menakutkan. Ada banyak batasan yang membuat frustasi, apalagi sosok itu adalah sosok luar biasa yang digandrungi oleh lawan jenis. Meski cemburu setengah mati, tapi tak ada yang bisa dilakukan kecuali menahan diri.Semakin lama hubungan Rio dan Ify semakin dalam. Keduanya tak lagi canggung untuk saling melempar candaan dan godaan atau yang lebih intim adalah pelukan dan ciuman. Tapi apa hubungan diantara mereka? Nggak ada.Jika Ify ditanya pun, ia hanya akan tersenyum pahit. Ia tak bisa mendefinisikan jenis hubungan yang dimilikinya.Bos dan karyawan? Tentu saja tidak. Mereka jauh lebih dari itu.Sepasang kekasih? Bukan juga. Tak pernah ada ikrar yang mengikat mereka. Setelah insiden di apartemen itu, Ify selalu berharap Rio memberikannya kepastian, tapi rupanya itu hanya harapan semu. Rio sama sekali tak menyinggung dengan hubungan mereka. Namun, ia begitu lugas bersikap tanpa merasa canggung.Apa hubungan orang kaya seperti ini?Juj
Baca selengkapnya
26. Menjemput Atan
"Berhenti!"Ify menghentikan kegiatannya melakukan seasoning. Ia kemudian melihat hasil kerjanya dan terkejut saat melihat masakannya tertutup dengan rempah. Hari ini, Ify berniat mempraktekkan menu baru yang nantinya akan ia ajukan sebagai menu utama Jade Imperial. Namun, apa yang ia perbuat kini?"Keluar!""Maaf, Chef!" Tanpa membantah, Ify kemudian keluar dari dapur diiringi dengan pandangan dari staff dapur lainnya."Apa yang kalian lakukan?"Lantas, semuanya kembali bekerja. Hanya Sivia yang tahu kenapa Ify bertingkah seperti ini. Ia sebenarnya juga sudah meminta Ify untuk mengambil cuti, tapi perempuan itu nekat. Kini, tak ada yang bisa ia lakukan untuk membantu sahabatnya itu. Lintang paling tidak bisa menoleransi kesalahan sebesar yang Ify lakukan baru saja. Meski bukan masakan yang diperuntukkan ke pelanggan, tapi Lintang selalu menekankan agar semuanya selalu fokus demi meminimalisir kesalahan. Lintang justru akan mengijinkan seseorang untuk mengambil cuti saat merasa kura
Baca selengkapnya
27. Kedai es krim
"Pak Rahmad mau ikut masuk sekalian?" tawar Ify begitu mereka tiba di kedai es krim."Saya nunggu di sini saja, Neng! Neng Ify sana Den Atan aja yang masuk," tolak Pak Rahmad sopan."Tapi panas-panas gini enak sambil makan es krim di dalam, Pak!""Aduh, gigi saya teh gak kuat makan yang dingin-dingin, Neng!""Oh gitu ya, Pak! Saya beliin minuman sama camilan aja ya Pak! Tunggu sebentar!"Lalu tanpa mendengar jawaban Pak Rahmad, Ify berlalu pergi menggandeng Atan. Beruntung di samping kedai es krim terdapat mini market yang lumayan lengkap.Usai membelikan minuman dan makanan ringan untuk Pak Rahmad dan mengantarkannya ke mobil, Ify dan Atan masuk ke kedai es krim.Memesan dua cup berbeda rasa. Ify dengan rasa strawberry dan Atan rasa coklat. Keduanya tampak bahagia, berbincang ringan tentang keseharian Atan, dan sesekali Ify menggoda bocah itu yang membuat tawa keduanya pecah. Dilihat sekilas, keduanya seperti pasangan ibu dan anak yang harmonis. Beberapa pengunjung tampak mengulum sen
Baca selengkapnya
28. Kebersamaan
Cukup lama ketiganya berdiam di mobil. Rio masih tak mau menjalankan mobilnya melihat Ify yang belum benar-benar tenang. Ia juga tak bertanya apapun, dan hanya memberikan apa yang Ify butuhkan. Seperti air minum dan pelukan. Atan yang berada di kursi belakang kini sibuk dengan ponsel yang sengaja Rio kasih. Ia tak mau Atan yang rewel semakin merepotkan Ify."Sudah lebih baik?" tanya Rio begitu melihat napas Ify yang mulai stabil. Ify hanya mengangguk, lalu mengulas senyum, mengisyaratkan jika dirinya sudah baik-baik saja sekarang. "Mau langsung pulang aja? Kita bisa delivery buat makan malam, atau aku bakal minta koki datang ke apartemen-""Nggak Mas!" Ify memotong cepat. "Aku nggak apa-apa kok, kita bisa lanjut ke supermarket.""Kamu yakin?"Ify mengangguk tegas. Rio menghela napas, tak bisa lagi membantah kemauan Ify. "Tapi jangan dipaksakan, bilang sama saya kalau kamu sedang tidak baik-baik saja.""Iya, Mas! Aku udah nggak apa-apa, kok! "Rio mengangguk, lalu menjalankan mobilny
Baca selengkapnya
29. Luka Lama
Ify berjalan perlahan mengekori langkah Rio yang berjalan dengan ragu di depan. Matanya mengedar melihat etalase yang menampilkan berbagai macam perhiasan. Dari yang desain sederhana hingga mewah, emas hingga berlian. Ify hanya mampu meneguk ludahnya membayangkan harga yang akan dikeluarkan. Matanya kemudian terpaku ke satu set perhiasan dibalik etalase. Set berlian berkilauan yang Ify taksir harganya mungkin bisa untuk dirinya bertahan hidup hingga tua. Desainnya begitu elegan dan tidak norak. Ify meraba lehernya yang kosong. Ck, Ify kemudian menggelengkan kepalanya. Ia di sini diminta Rio untuk membantu memilihkan perhiasan yang akan digunakan oleh Rio sebagai hadiah ulang tahun sang ibu. Maka, Ify harus fokus dengan perhiasan yang cocok untuk wanita paruh baya cantik itu. Rio yang merasa Ify tak lagi berjalan di belakangnya kemudian berhenti dan menoleh. Matanya menyipit melihat Ify yang tengah mengamati sebuah set berlian yang menurut Rio tidak cocok untuk wanita seusia ibunya. J
Baca selengkapnya
30. Sebuah Insiden
Rio mengumpat saat jalanan macet padahal tinggal beberapa ratus meter lagi dia sampai di toko perhiasannnya. Ia melongokkan kepala dari jendela dan melihat kerumunan massa dan beberapa petugas kepolisian yang mengatur lalu lintas. Ada juga sebuah ambulan di depan gedung. Perasaan Rio sudah tak karuan. "Ada apa ya, Pak?" tanya Rio kepada salah satu petugas yang lewat. "Oh, ada perampokan di toko perhiasan-"Tanpa mendengar kelanjutan ucapan dari petugas kepolisian itu, Rio langsung keluar dari mobil dan berlari menuju ke toko perhiasan. Ia tak mempedulikan teriakan para petugas yang melarangnya mendekat. Di otaknya kini hanya terfikir Ify, ia meninggalkan gadis itu begitu saja dengan tidak bertanggung jawab. Rio semakin dekat, deretan polisi bersenjata yang memblokade jalan keluar semakin membuat Rio sesak napas. Ia melayangkan pandangan ke sekitar, mencoba mencari eksistensi Ify, berharap gadis itu sudah ada di luar dan tidak termasuk sebagai sandera di dalam sana. "Tolong jangan t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status