Semua Bab Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu : Bab 41 - Bab 50
101 Bab
Penyesalan
POV GALIH____________Dari jauh kulihat mantan istriku turun dari sebuah mobil. Tak lama kemudian adalah laki-laki yang menghampiri dirinya, mungkin itu adalah sopirnya. Sepertinya kehidupan istriku semakin membaik saja, dulu saat bersamaku dia tidak pernah mendapatkan perhatian dan perlakuan seperti itu. Namun sekarang saat dia menikah dengan orang lain, sepertinya dia mendapatkan perlakuan yang istimewa dari suaminya.Pengabdiannya padaku dulu yang begitu banyak dan tulus namun aku anggap itu adalah kewajiban dan aku anggap hal yang biasa, akhirnya dibalas oleh pria lain yang saat ini menggantikan diriku menjadi pendampingnya.Wanita yang sudah aku sakiti itu pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan. Lalu aku semakin terpuruk dan kehilangan segalanya. Bahkan wanita yang aku nikahi dengan meninggalkan Safa dulu, kali ini malah meninggalkanku entah kemana saat kehidupan kamu semakin terpuruk.Dengan netraku, aku terus mengikuti ke mana langkah perginya mantan istriku itu. Keinginanku t
Baca selengkapnya
Jangan Mendendam
Selera makanku makin menguap begitu mendengar tuduhan demi tuduhan di lontarkan oleh mantan suamiku itu. Ingin rasanya aku meluapkan sumpah serapah padanya, namun saat ingat aku sedang mengandung aku mengurungkan niatku tersebut. Aku hanya mengingatkan padanya jika dulu aku pernah mengatakan bahwa Dania hanya menginginkan hartanya saja. Dulu bagaimana aku harus merendahkan diri, mengemis padanya agar dia mau meninggalkan wanita itu. Bahkan aku rela menerima anak mereka asal Dania mau pergi dari kehidupan kami. Jika ingat semua itu, hatiku masih saja bergemuruh. Aku memang tidak secara langsung berkonfrontasi dengan mantan suamiku itu. Tapi pada akhirnya memang kebanyakan pelanggan yang dimilikinya hilang dan berpindah padaku. Mungkin mereka sedang menerima buah dari menyakiti diriku dimasa lalu. Setelah melihat mas Galih hendak makan, aku bergegas meninggalkannya meskipun makananku belum sepenuhnya habis. Semakin lama aku bersamanya semakin aku dibuat muak olehnya. Sepanjang perja
Baca selengkapnya
Berhenti Menganggu!
POV AbimanyuAku mengecup pipi wanita yang sedang mengandung buah hatiku itu, tidurnya nampak pulas dan dia telah lelah. Mungkin dia kecapekan setelah menghabiskan waktu seharian ini diluar rumah. Kemarin dia meminta ijin mencari supplier yang baru untuk usahanya yang semakin hari terlihat semakin berkembang pesat. "Sayang, bangun," bisikku di telinganya.Jika hari belum beranjak sore tentu aku akan membiarkan tidur lebih lama. Dia tersenyum dan mengerjapkan matanya. Obrolan-obrolan kami mengalir hingga akhirnya dia menyebut mantan suaminya. Ternyata lelaki itu masih saja membayangi kehidupan Safa. Bahkan kali ini dia menyalahkan wanita yang kini menjadi istriku itu atas kemunduran usaha dan kepergian istrinya. Aku tidak habis pikir dengan pria itu, apa sebenarnya dia masih menyimpan rasa pada Safa hingga terus saja berusaha mendekati mantan istrinya. Safa terlihat kesal dan mendendam, aku tidak ingin dia terus mengingat mantan suaminya itu, entah itu rasa cinta bahkan dendam sekal
Baca selengkapnya
Menginginkanmu
Aku mondar-mandir di dalam kamar setelah meninggalkan Qia yang sudah tertidur di kamarnya. Mas Abi tidak ada di dalam kamar, sepertinya dia sedang sibuk di ruang kerjanya. Padahal tadi aku sudah membayangkan saat aku masuk ke dalam kamar mas Abi sedang menungguku. Entah kenapa malam ini aku begitu ingin dimanja olehnya, aku menginginkan sentuhannya dan pelukan suamiku itu. Beberapa hari ini Mas Abi memang terlihat sedikit sibuk, dan aku sendiri biasanya langsung terlelap begitu masuk ke kamar ini setelah menemani Qia hingga putri sambungku itu tertidur. Aku mencoba merebahkan tubuhku dan memejamkan mataku, berharap aku akan tertidur begitu saja seperti biasanya. Namun sepertinya usahaku sia-sia. Semakin aku memejamkan mata semakin aku merindukan sentuhan Suamiku. Apa yang terjadi denganku, bukankah wanita bergejolak hasratnya saat dia dalam masa-masa subur saja. Saat ini aku sedang hamil, mana mungkin bisa seperti ini. Biasanya aku malah enggan disentuh oleh mas Abi. Karena penasar
Baca selengkapnya
Badai Diantara Kebahagiaan
Pagi ini aku dan Qia akan berbelanja bulanan berdua saja diantar oleh supir. Biasanya kami akan berbelanja bertiga di hari Sabtu, lalu dilanjutkan makan-makan di tempat yang putriku itu sukai. Mas Abi libur kerja di hari Sabtu dan Minggu, jadi saat weekend itulah kami bertiga akan banyak menghabiskan waktu bersama. Namun sudah beberapa Minggu ini, setiap Sabtu suamiku itu selalu ada pekerjaan yang membuatnya harus meninggalkan aku dan putrinya. "Kita belanja hari Minggu saja biar bisa belanja bertiga. Kamu yakin bisa belanja berdua saja," ucap mas Abi saat aku mengatakan keinginanku tetap belanja di hari Sabtu hanya bersama Qia. "Bisa mas, kan ada supir yang nganterin. Hari Minggu waktunya kita melakukan hal lain," sahutku menjelaskan. "Hati-hati jangan bawa-bawa barang berat, ingat kamu lagi hamil.""Iya mas. Kan bawa belanjaan dari tempat belanja ke parkiran bisa pakai troli dulu, tinggal dorong tidak perlu diangkat." Setelah meyakinkan suamiku, akhirnya dia mengijinkan kami pe
Baca selengkapnya
Jangan Tinggalkan Aku
POV AbimanyuHampir sebulan ini aku memang sering pulang terlambat, bahkan dihari Sabtu aku juga harus pergi ke sekolah. Sekolah kami akan ada akreditasi, aku sendiri yang memastikan segalanya berjalan dengan baik. Aku ingin penilaian kualitas dan evaluasi pada institusi pendidikan yang berada dalam pengawasanku ini berjalan baik dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Bahkan hari ini saat aku harus mengantar istri dan putriku berbelanja, aku tidak bisa melakukannya. Hanya saja aku meminta supir untuk mengantarkan dan menjaga mereka dan melaporkan jika terjadi apapun pada istri dan anakku. Aku terburu-buru pulang ke rumah saat mendapatkan laporan dari supir jika istriku seperti menahan tangis di mobil saat pulang dari berbelanja. Ada apa dengan wanita itu, apa itu hanya karena kehamilannya yang menyebabkan emosinya naik turun atau ada hal yang lain. Bahkan saat aku sampai di rumah dan masuk ke kamar, Safa tidak menyadarinya karena tengah melamun dan menatap keluar jendela kamar kami.
Baca selengkapnya
Berbaikkan
Aku terbangun karena mencium aroma khas rumah sakit, apa saat ini aku memang berada di tempat orang-orangnya yang tidak sehat itu. Ingatanku langsung tertuju sesaat sebelum aku pingsan tadi. Aku mendapatkan gambar yang menampilkan suamiku dan perempuan itu. Mengingat akan hal itu rasa-rasanya aku ingin segera bangkit dari ranjang pasien ini dan kabur meninggalkan mas Abi. Biar saja, biar dia tahu artinya kehilangan, lalu dia akan menyesalinya seperti yang terjadi pada mantan suamiku dulu. Aku hendak bangun dari posisiku, namun tubuhku terasa lemas tak bertulang. Aku hanya bisa membuka mata dan menatap langit-langit kamar ini. Tidak lama setelah aku sadar, terdengar suara pintu dibuka. Segera aku kembali menutup mataku, pasti itu suamiku. Aku tidak ingin melihat ataupun berbicara dengannya saat ini. Begitu lelaki itu sampai di samping ranjangku, aku merasakan genggaman tangannya yang hangat. Genggaman yang sesungguhnya selalu aku rindukan. Sesaat setelahnya, mas Abi terus mengungk
Baca selengkapnya
Honeymoon?
Setelah akreditasi di sekolahan mas Abi selesai dan suamiku itu tidak terlalu sibuk, akhirnya kami memutuskan untuk pergi bersama berdua saja seperti rencana kami saat menginap di rumah sakit. Kami memilih weekend untuk pergi bersama.Qia kami titipkan di rumah neneknya, gadis kecil itu semakin lama semakin mengerti dan bisa di ajak kerjasama. Kali ini aku dan papanya bisa meninggalkannya tanpa banyak drama. "Kita mau kemana mas?" tanyaku sambil masuk ke dalam mobil dan duduk disampingnya. "Kita akan pergi ke luar kota, staycation aja di hotel. Karena kamu sedang hamil, aku tidak ingin kamu kecapekan. Kamu bilang aku tidak sanggup menyewa hotel untuk bercinta, sekarang aku buktikan jika aku sanggup," tuturnya sambil tersenyum menggodaku. "Kita kesana cuma untuk itu mas?" tanyaku dengan muka memberengut."Enggak sayang, cuma bercanda.""Hai sayang, kita akan jalan-jalan. Baik-baik di dalam sana ya." Mas Abi berkata sambil mengelus perutku. Aku merasa terharu dan dihargai saat bersa
Baca selengkapnya
Lakukan Sesukamu
Pagi yang cerah dan suasana yang sangat segar membuat hati terasa nyaman. Aku duduk di sisi ranjang sambil menatap pepohonan hijau yang terbentang dibalik kaca jendela. Mas Abi sedang di kamar mandi, lelakiku itu sedang mandi setelah selepas subuh kami melakukan ritual suami isteri lagi. Semalam aku tertidur lebih dahulu karena kelelahan setelah melakukankannya di sofa saat sore hari. Ah, kelakukan kami benar-benar seperti pengantin baru saja. Tidak melakukannya di malam hari kami lakukan dipagi hari. Usia kandunganku yang sudah menginjak trisemester kedua membuat kami tidak khawatir saat bercinta. Ponselku bergetar diatas meja, segera aku meraihnya. Aku pikir, mungkin saja Qia yang menelpon karena dia merindukanku. Panggilan dari nomor Kaira, ada apa temanku ini sepagian ini sudah menelepon. "Bagaimana honeymoonnya," tanyanya begitu sambungan telepon terhubung. "Honeymoon apaan sih, Kai. Mana ada orang honeymoon dalam keadaan berbadan dua," sahutku sambil tertawa. "Memangnya ada
Baca selengkapnya
Kisah Ini Bermula
POV DaniaMenjelang Isya, kami sampai di kota ini. Rumah dua lantai yang megah itu menyambut kedatangan kami, seorang wanita yang sudah tidak muda lagi membukakan pintu untuk kami, katanya beliau itu adalah ibu dari lelaki yang bersamaku dan juga istrinya. Hari ini pertama kalinya aku datang ke kota besar ini. Tetanggaku, yang hanya berjarak tiga rumah dariku beberapa waktu lalu pulang kampung dan mencari karyawan yang bisa dipercaya, begitu yang aku dengar kala itu. Aku yang ingin sekali bekerja di kota tentu saja langsung tertarik untuk mendapatkan pekerjaan itu. Apa lagi katanya bukan sebagai pembantu rumah tangga. Rata-rata orang di desaku, jika bekerja ya jadi pembantu dan semacamnya. Anak perempuan di desa kami kebanyakan hanyalah lulusan Sekolah Menengah ataupun SMA, SMK sederajat. Hanya sedikit yang hingga menjadi sarjana. Mbak Safa, dia gadis yatim piatu yang menikah dengan laki-laki desa sebelah lalu pergi merantau ke kota. Siapa sangka mereka akan menjadi orang yang suks
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status