All Chapters of Dinikahi Ustadz Tampan : Chapter 211 - Chapter 220
280 Chapters
Baby Blues
Satu, dua, bulan setelah Akang pergi adalah waktu adaptasi aku sebagai ibu tunggal mereka. Sulit banget jujur, aku bahkan suka nangis sendiri kalau lihat kakaknya yang lagi anteng tidur, eh adiknya malah nangis dan akhirnya ngebangunin kakaknya.Kadangkala, aku juga suka melamun sendiri sambil membayangkan kalau saja Akang ada di sampingku sekarang. Meski mustahil, gak ada salahnya kan mengkhayal??"Anak ibu sekarang juga udah jadi ibu ya." Ibu mengejutkan aku yang sedang melamun menatap double Zul yang lagi tidur."Eh ada nenek!" Aku membalas ucapan ibu dengan senyuman, "duh Bu, seorang ibu itu hebat ya, karena sekarang aku bisa ngerasain gimana beratnya jadi Ibu. Hampir menyerah, tapi tatapan mereka ketika melihatku membuat Rey semangat lagi.""Hehe, sulit ya?" Ibu mengelus punggungku."Ya begitulah, apalagi enggak ada Akang." Aku senyum tapi air mataku menetes.Ibu dengan sigap memelukku."Setiap perempuan pasti akan mengalami masa-masa ini. Terkadang terasa sulit dan menjenuhkan.
Read more
Who Are You?
POV 3.Waktu terus membawa semua hal berlalu, seperti air pasang yang tidak menunggu siapapun, lalu dengan dahsyatnya ia menghantam apapun yang ada di hadapannya tanpa perlu memilah.Memangnya siapa yang tahu ke mana perginya waktu itu? Berlalu begitu saja tanpa pamit, labih parahnya lagi waktu yang sudah hilang itu tidak akan pernah ditemukan lagi.****Double Zul yang ketika ditinggalkan kemarin hanya bisa menangis di dalam bedongnya, sekarang mereka sudah tumbuh besar, menjadi si aktif yang berlarian ke mana-mana.Si aktif dan si pintar itu selalu melukis kenangan indah setiap harinya, membuat gemas semua orang yang melihatnya, kadang Umanya pun angkat tangan. Uma hanya mampu menghela napas, pura-pura gak lihat kekacauan itu supaya bisa melanjutkan aktifitasnya lagi. Tapi, memangnya siapa yang mau marah pada tingkah manusia tak berdosa itu? "Zulfikar!!! Uma bilang jangan corat-coret di dinding loh. Ini juga, kenapa adiknya dikerjain terus? Kasihan tuh jadinya nangis!!""Zulaikha
Read more
I Miss You, Ay!
Reynata sambil membawa tas laptopnya, berjalan di koridor pondok dan membalas sapa setiap murid yang ia temui. Perempuan itu juga sudah berdamai dengan masa lalu suaminya dan kini justru semakin akrab dengan ustadzah Aisyah. Sebentar lagi Aisyah akan dipersunting oleh seorang polisi yang mengaguminya dalam sebuah event pesantren tahun lalu. Mereka akhirnya menjadi bestie, atau sohib baik dan menjadi support sistem satu sama lain."Selamat pagi ustadzah Reynata, cantik sekali pagi ini," sapa ustadzah Aisyah saat berpapasan di pintu ruangan kelas."Pagi, Ustadzah Aisyah. Cantik dari mana? Mandi aja buru-buru karena harus kejar-kejaran dulu sama dua bocil. Ada kelas hari ini?""Tidak, hanya mengabsen kelas ustadz Malik yang izin, dan membagikan tugas.""Oh baiklah. Saya masuk kelas duluan ya, udah telat banget!" kata Reynata dan segera meninggalkan ustadzah Aisyah di tempat. Memang betul, dia sudah sangat telat masuk ke kelas.Seluruh murid terlihat sedang duduk dengan khidmat di depan
Read more
Ritual Dulu
Alhamdulilah wasyukurillah, keluarga kecil ustadz Husein udah berkumpul lagi. Saatnya dia menikmati waktu berharga yang sudah terlewatkan selama tiga tahun lamanya sebagai anak, suami, sekaligus ayah.Tadi Akang sempet cerita katanya dia agak sedikit kecewa karena Zulfi tidak mengenali wajah bapaknya.Mau kasian tapi ya gimana? Mungkin ketika liat langsung bisa aja, lupa. Cckk!"Tidak apa-apa Sein, itu hal biasa dan anggap aja sebagai kelucuan semata, yang penting keluarga harmonis kita itu bersama lagi tanpa adanya jarak yang jauh," timpal ibu mertuaku di meja makan ini. Kalau ibuku udah pulang dari anak-anak berumur 2,5 tahun, karena kasian Ayah sendirian terus di Batam.Toh anak-anak juga sudah tidak merepotkan seperti dulu, jadi ditinggal pun gak masalah."Makanya, jangan lama-lama ninggalin kita. Untung masih bilang makasih, coba tadi Zulfi lari sambil nangis, tambah nyesek pastinya!" Aku meledek dia, sedangkan Akang menunduk menahan sedih dicampur tawa."Ibu bahagia deh, melihat
Read more
Mempelajari Hal Romantis
Mimpi gak sih? Mimpi kayaknya?Masa iya aku udah melakukan hubungan ini lagi, padahal yang aku ingat adalah pas Akang pamit mau pergi ke Kairo. Ternyata kalau sudah ada di depan mata, aku baru bisa bilang bahwa waktu memang berputar sangat cepat.Dia memelukku, menghujani aku dengan kecupan di manapun matanya memandang. Sampai-sampai kayaknya aku harus pakai jilbab terus tiap hari, merah di leher bakalan bikin malu ibu mertua kalau ketahuan.Lagian tiga tahun enggak jumpa, serasa pengantin baru sih! Begitu hot, dan lincah. Apalagi dia!"Akang? Enak gak? Maaf ya, kalau misalkan tempatnya gak sesempit dulu."Gak tau kenapa, pengen aja ngomong begitu tanpa ada maksud apa-apa."Apa sih? Kamu itu ngomong apa? Mau tempatnya lebar satu meter pun, tetap enak untuk saya."Aku gak kuat tahan tawa dan langsung membayangkan, ketika dia bilang satu meter."Lagian ada-ada aja deh, kan saya juga yang membuat tempat itu jadi lebar. Sama kepala bocah dua itu!" timpal dia, mencubit pipiku."Ya siapa ta
Read more
Impian Ke Korsel
Kita sudah dalam perjalanan menuju ke sebuah butik yang menyediakan baju senada. Tidak perlu dengan model yang mirip, yang penting warnanya sama. Baju itu untukku, Ibu mertua, Zulfikar dan Zulaikha, Retno yang menjaga si kembar, dan terakhir untuk paman Muhlil. Aku sudah tanya orang tuaku kemarin, apakah mau ke Bandung atau tidak untuk menghadiri acara menantunya. Tapi kata ibu tidak usah saja, karena Ayah lagi sakit di Batam. Syafakallah untuk Ayahku, semoga sakitnya bisa menghapus dosa-dosanya.Oh iya berhubung lagi singgung Paman, apa aku tanya aja ya ke dia, apa yang akan dia lakukan setelah ini. Barangkali dia sudah menyusun rencana ke depan dan nanti kita diskusikan bersama."Akang, Rey boleh tahu enggak. Ini kan Akang sudah selesai kuliah dan kembali ke pondok. Setelah itu, Akang mau melakukan apa?"Gak ada salahnya kan bertanya?"Hmm, saya sih sudah memikirkan ini dari jauh-jauh hari," jawab Akang yang terlihat seperti berpikir ulang."Apa masih tetap mau ceramah, atau full d
Read more
Tamu Malam-malam.
Alhamdulilah, aku melihat penampilan suamiku yang luar biasa. Memakai jubah toga berwarna hitam dengan paduan list gold membuat dia kelihatan lebih ganteng.Salah satu impian aku banget, pengen bisa difoto bareng pasangan di hari wisudanya, dan ternyata impian itu terjadi dengan suami sendiri.Sedangkan kita, memakai baju berwarna hijau mint yang pas untuk tubuh kita masing-masing. Aku memasangkan baju untuk Zulaikha, MasyaAllah dia sangat cantik sekali. Ditambah jilbab anak kecil itu juga membuat pipi bakpaonya makin kelihatan.Sedangkan Zulfikar, dia kelihatan gagah banget seperti Abinya. Topi bayi itu sangat terlihat modis di kepala kecilnya.Aku bahagia banget hari ini.Kita berangkat pagi-pagi pukul enam, karena untuk menghindari macet. Beruntung ada Retno yang setia diajak berpergian ke mana pun, tanpa mengeluh. Di mobil, anak-anak kembali terlelap.Auditorium Andalus sudah di penuhi para wisudawan yang akan mengikuti prosesi Wisuda dan Penghargaan mahasiswa berprestasi lulusan
Read more
Benarkah Ustadz Husein Begitu?
“Seseorang di uji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah), dia di uji dengan sesuai itu (ringan). Dan bila imannya kukuh, dia di uji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa.” (HR. Bukhari).Aku pernah dengar kajian ceramah dari salah satu ustadz, selagi Akang di Mesir, yaitu 'cobaan yang semakin berat akan senantiasa menimpa seorang mukmin yang shalih untuk meninggikan derajatnya dan agar ia semakin mendapatkan ganjaran yang besar' apa iya? Bisakah dalam hal ini, aku nego ya Allah? Aku mau jadi hamba yang biasa-biasa saja, jadi aku mohon ringankan ujian dalam rumah tangga kami.Bagaimana bisa Ya Allah, seberat ini ujian kami?Aku nangis, sambil mengejar Akang yang dibawa paksa oleh dua polisi itu, tangannya sudah diborgol sampai dia tidak bisa berontak sama sekali."Pak tunggu sebentar, izinkan saya berbicara sama suami saya dulu. Main ambil paksa aja, memangnya suami saya teroris? Baru terduga Pak!" Aku men
Read more
Kegaduhan Di dalam Pondok
Situasi pondok mulai gaduh, para guru yang bermukim sebisa mungkin mengerahkan tenaga untuk menenangkan mereka. Saat ini, kebanyakan dari mereka adalah santri yang baru masuk,. otomatis rasa kepercayaan mereka terhadap guru baru itu juga seketika langsung memudar.Aku gak bisa membungkam mulut mereka dan ngasih ceramah bahwa ustadz Husein adalah orang yang baik, kalau dasarnya ragu ya ragu.Aku pasrah, dan sementara gak urus masalah santri-santri itu. Saat ini yang harus aku utamakan adalah pembuktian bahwa Akang tidak bersalah."Ustadzah, Retno, tolong ya tenangkan mereka. Beri saja sangsi kalau tidak mau tenang, saya mau telepon pengacara dulu.""Siap Mba Rey, Retno mode galak bakal membungkam mulut mereka!" sahut Retno padaku."Yang sabar ya Rey, cara Allah meninggikan derajat hambanya memang sangat pedih, tapi ingsyallah jika ujian ini terlewati, maka Allah akan semakin menyayangi kalian berdua."Sebelum aku masuk kamar, aku memeluk tubuh Aisyah dulu, karena kata-katanya mampu men
Read more
Abi Sedang Jihad
Selesai sholat tahajud, aku kembali menumpahkan tangisanku di atas sajadah ini. Tempat manusia mengadu segala kesusahannya ya hanya sama Allah, Maha penolong.Aku mengadu karena hampir tak kuat menerima cobaan ini, tapi kemudian aku ingat ayat Allah yang mengatakan bahwa setelah kesusahan pasti ada kemudahan.Allah yang memberi musibah, maka Allah lah yang pastinya akan memberikan jalan keluarnya juga. Aku mengadu bukan di tempat yang salah.**Tadi pagi, aku mendapat pesan dari Pak Lutfi bahwa beliau sudah on the way ke Bandung. Jadi, aku pun siap-siap untuk segera menemuinya di kantor polisi guna mencari keterangan lebih lanjut, kenapa bisa suamiku tertuduh kasus pelecehan seksual.Bismillahitawaqaltu'alallah, aku memiliki Allah dalam musibah ini, jadi jangan khawatir."Sudah mau berangkat Rey?"Ibu mertua mendatangi aku selagi aku merapikan jilbabku di depan kaca."Iya Bu, pengacara kita sudah otw dari Jakarta, jadi Reynata juga harus siap-siap. Doakan kami ya Bu," kataku kepadanya
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
28
DMCA.com Protection Status