Share

Mempelajari Hal Romantis

Mimpi gak sih? Mimpi kayaknya?

Masa iya aku udah melakukan hubungan ini lagi, padahal yang aku ingat adalah pas Akang pamit mau pergi ke Kairo. Ternyata kalau sudah ada di depan mata, aku baru bisa bilang bahwa waktu memang berputar sangat cepat.

Dia memelukku, menghujani aku dengan kecupan di manapun matanya memandang. Sampai-sampai kayaknya aku harus pakai jilbab terus tiap hari, merah di leher bakalan bikin malu ibu mertua kalau ketahuan.

Lagian tiga tahun enggak jumpa, serasa pengantin baru sih! Begitu hot, dan lincah. Apalagi dia!

"Akang? Enak gak? Maaf ya, kalau misalkan tempatnya gak sesempit dulu."

Gak tau kenapa, pengen aja ngomong begitu tanpa ada maksud apa-apa.

"Apa sih? Kamu itu ngomong apa? Mau tempatnya lebar satu meter pun, tetap enak untuk saya."

Aku gak kuat tahan tawa dan langsung membayangkan, ketika dia bilang satu meter.

"Lagian ada-ada aja deh, kan saya juga yang membuat tempat itu jadi lebar. Sama kepala bocah dua itu!" timpal dia, mencubit pipiku.

"Ya siapa ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status