Semua Bab NODA PERNIKAHAN: Bab 101 - Bab 110
115 Bab
BAB 100
Acara syukuran rumah baru Mas Sofyan berjalan dengan meriah. Mas Sofyan benar-benar membangun rumahnya di Bali bukan hanya sekedar untuk tempat tinggalnya bersama Teh Niar dan Kevin, tapi juga untuk tempat keluarga kami melepas lelah. Mas Sofyan bahkan sudah menyiapkan masing-masing satu kamar khusus bagiku, juga ayah dan ibuku. Hal itu membuat kami semua merasa sangat kerasan berada di rumah Mas Sofyan yang berkonsep villa.Namun meski tengah berada di tengah-tengah keluargaku, aku tetap merasa ada yang hilang. Ada sudut hatiku yang kosong. Beberapa hari lalu aku menelpon Rita dan ia mengatakan bahwa Darwin langsung pergi saat tau aku dan bayiku tak ada di rumah. Ke mana dia? Apa ia sedang mencariku? Atau justru ia lebih memilih kembali ke Surabaya?Didorong oleh rasa penasaran, aku mengaktifkan ponselku. Beberapa pesan bertubi-tubi masuk ketika ponselku aktif.[Kamu di mana, Sayang?][Maaf jika aku membuatmu meragukanku. Aku akan menjelaskan semua padamu nanti.][Tetaplah di sana, j
Baca selengkapnya
BAB 101
Alana.“Di mana bayi kita, Al? Boleh aku melihatnya?” tanya Darwin setelah beberapa saat yang lalu ia menjelaskan tentang semua yang telah dialaminya selama beberapa hari ini sepulangnya dari Jepang.Lelaki itu menjelaskan dan meminta maaf padaku, juga pada Ayahku dan Mas Sofyan tentang ketidakjujurannya mengenai kepulangannya waktu itu.“Saya benar-benar minta maaf. Awalnya saya hanya berniat memberi kejutan pada Alana. Namun saya sama sekali tak menyangka jika akan terjadi seperti ini. Saya mengaku bersalah, saya tak menyadari bahwa Alana memiliki trauma dengan kebohongan pasangannya yang dulu pernah dialaminya selama bertahun-tahun. Saya salah, saya mengaku mencintai Alana, tapi ternyata saya belum memahaminya seutuhnya. Maafkan saya! Saya akan berusaha lebih menyelami dan memahami apa kemauan Alana,” ucap lelaki itu di hadapan Ayahku dan Mas Sofyan.“Ayah paham, Nak. Hubungan kalian belum berusia setahun, mungkin masih banyak yang kerikil-kerikil tajam yang akan kalian hadapi sete
Baca selengkapnya
BAB 102
Dear Mbak Alana,Saat Mbak membaca diary ini, aku pasti sudah tak lagi berada di dunia ini. Ya, aku memang sengaja meninggalkan buku ini untuk Mbak baca disaat aku sudah tak ada lagi.Mbak Alana, sebenarnya aku masih ingin hidup lebih lama lagi, tapi takdir dari Yang Kuasa memberiku jatah hidup di dunia hanya sampai di sini. Satu hal yang paling kusyukuri adalah, Mas Darwin sudah menemukanmu sebelum aku pergi.Darwin Rahardian, ayah Jessy, ia adalah lelaki yang begitu sempurna. Aku beruntung pernah menjadi bagian dari hari-harinya, bahkan bisa memiliki seorang putri yang cantik darinya. Lelaki itu tak pernah melupakanmu, Mbak Al. Selama hidup serumah dengannya, hampir tiap malam pria itu menggumamkan namamu dalam tidurnya. Ia selalu menyebut namamu di alam bawah sadarnya. Itu membuatku hidup dalam rasa penasaran selama bertahun-tahun, ingin sekali mengenal siapa sebenarnya “Alana”, nama yang mengisi semua mimpi-mimpi indah Mas Darwin selama ini.Lalu Allah berbaik hati padaku dan memb
Baca selengkapnya
BAB 103
Darwin.Aku bisa bernafas lega karena ternyata Alana dan keluarganya bisa kembali menerimaku dengan sangat baik setelah aku meminta maaf atas kesalahanku kemarin. Bahkan bukan hanya padaku, keluarga Alana pun menyambut putriku Jessy dengan sangat baik. Aku sangat terenyuh ketika melihat bagaimana Ibunda Alana memeluk Jessy dan menghibur gadis kecil yang masih dalam suasana bersedih karena kepergian mamanya itu. Terima kasih ya Allah, dibalik cerita kesedihan dalam kehidupannya, Engkau telah mengirimkan orang-orang di sekeliling Jessy yang mampu menyayanginya dengan tulus.Aku semakin terenyuh ketika mendengar kalimat Alana saat wanita itu memeluk tubuh Jessy.“Mama menyayangimu, Putriku.”Begitu kalimat Alana yang berhasil menyentuh perasaanku yang paling dalam. Aku benar-benar terharu mendengarnya lalu memeluk mereka berdua sebelum Baby Gandhi menangis hingga aku harus mengurai pelaukanku pada Alana dan Jessy.Lalu aku menatap wanita cantik yang baru saja menangis karena membaca isi
Baca selengkapnya
BAB 104
“Lagu ini saya persembahkan untuk kekasih hati saya yang sedang duduk di sana. Lewat lagu ini juga saya berniat akan melamarnya malam ini. Lagu ini untukmu, Alana Larasati ....”Tepukan tangan riuh dan pandangan mata yang semua tertuju padaku membuatku salah tingkah, sementara di panggung sana Darwin sudah berdiri memegang microfon di tengah-tengah band pengiring. Lalu melantunlah lagu “Janji Suci” yang dinyanyikan oleh lelaki itu dengan suaranya yang cukup menyenangkan untuk didengar.Dengarkanlah wanita pujaankuMalam ini akan kusampaikanHasrat suci kepadamu dewikuDengarkanlah kesungguhan iniAku ingin mempersuntingmuTuk yang pertama dan terakhirJangan kau tolak dan buatku hancurKu tak akan mengulang tuk memintaSatu keyakinan hatiku iniAkulah yang terbaik untukmuBelum hilang keterkejutanku akibat ulahnya, ketika tiba-tiba saja lelaki itu sudah berada di hadapanku kemudian menarik tanganku dan menggandengnya menuju panggung sambil terus melantunkan lagu “Janji Suci”. Meskipun
Baca selengkapnya
BAB 105
Darwin.Pagi ini, tanpa keraguan sedikit pun, dengan tegas dan mantap aku kembali mengucapkan ikrar akad nikah atas Alana Larasati. Dua kali sudah aku mengucapkan ikrar pada wanita yang sama. Dulu, saat menikahinya di rumah sakit di Bandung, aku sedikit merasa gugup karena waktu itu aku menikahinya atas tanggungjawabku pada kondisi Alana yang tengah mengandung akibat perbuatanku padanya, Namun kali ini, suasana haru yang tercipta lebih kepada ungkapan rasa syukur kami atas semua yang telah kulalui bersama Alana.Alana pun terlihat menitikkan air mata haru ketika ia aku mengecup keningnya seusai ijab kabul. Aku paham apa yang membuat wanita itu terharu. Betapa banyak peristiwa yang sudah kami lalui bersama selama ini. Betapa aku dan Alana merasakan naik turunnya hubungan kami, bahkan mungkin ia pun tak menyangka jika kami akan benar-benar menikah atas keinginan dari hati kami berdua. Sebab dulu, wanita itu hanya pasrah ketika aku menikahinya di Bandung. Ia tak punya pilihan karena kond
Baca selengkapnya
BAB 106
Alana.Ada keharuan yang menyeruak dalam hatiku ketika Darwin kembali menyebut namaku dalan ikrar ijab kabul. Ini yang kedua kalinya lelaki itu menyebut namaku dalam prosesi sakral ijab kabul. Dengan sepenuh hati aku mengamini semua doa-doa baik yang terus menerus dipanjatkan sepanjang acara. Aku sangat berharap hubungan pernikahanku kali ini langgeng hingga maut memisahkan. Saat ini, lelaki itu benar-benar telah mengisi penuh seluruh ruang hatiku. Ia hadir perlahan-lahan di sana kemudian dengan pasti memenuhi hatiku dengan perhatian dan cintanya, sehingga sakit yang dulu pernah kurasakan atas kegagalan rumah tanggaku yang dulu sudah tak lagi tersisa. Darwin telah berhasil menutupi semua rasa sakitku dengan kasih sayangnya.Kudengar para tokoh agama yang diundang Mas Sofyan memberi beberapa wejangan padanya ketika ia dengan gagahnya mengakui tentang kehadiran Baby Gandhi dalam hubunganku dengannya. Tanpa segan ia mengakui bahwa bayi yang sedang digendongnya itu hadir akibat dosa-dosan
Baca selengkapnya
BAB 107
Darwin.Berkali-kali Harry dan bawahanku di kantor menelponku karena aku sudah seminggu lebih meninggalkan pekerjaanku. Memang sepulang dari Jepang kemudian mengurus pemakaman Inge hingga mencari keberadaan Alana di Bali kemudian menikahinya kembali aku melupakan semua urusan pekerjaanku. Padahal masih banyak sekali perkerjaan tertunda terutama laporan hasil pekerjaan kami sewaktu di Jepang. Sepertinya pihak kementrian juga sudah mendesak untuk perusahaanku segera melaporkan hasil dan meneruskan kontrak kerja.Maka rencanaku untuk memboyong Alana menginap di hotel malam ini sepertinya tak akan bisa terlaksana.“Al, kita harus segera kembali ke Jakarta. Banyak pekerjaan yang harus segera kuselesaikan. Aku sudah meninggalkan kantor selama seminggu lebih,” ucapku pada Alana setelah sarapan pagi bersama keluarga Alana.“Jadi kapan rencananya kita pulang ke Jakarta?”“Secepatnya, Al. Kalau bisa hari ini juga.”“Lalu bagaimana dengan niatku untuk mengunjungi makam Inge?”Aku mengusap wajah
Baca selengkapnya
BAB 108
Aku tergugu di samping batu nisan bertuliskan nama Inge Paramita di area pemakaman elit yang tersusun dengan sangat rapi. Bayangan wajah serta senyum tulus Inge membuatku menitikkan air mata kehilangan. Meski hanya sebentar mengenalnya, namun wanita itu serasa sangat dekat denganku. Bahkan Inge lah yang mendampingiku melalui proses persalianku dikala Darwin tak bisa mendampingiku.Kuusap batu nisan Inge sambil memanjatkan doa-doa untuk kebahagiaannya di sana. “Terima kasih telah menjadi sahabatku. Terima kasih telah mempercayakan Jessy padaku. Aku berjanji akan menyayanginya setulus kamu menyayanginya. Tenang dan bahagia lah di sana,” bisikku lirih sambil mengusap batu nisannya. Lalu tangan kekar itu merengkuh bahuku.“Jangan menangisinya, Al. Inge sudah bahagia di sana.” Darwin melerai tangisku. Meski aku tau, dibalik kaca mata hitam yang dipakainya, lelaki itu pun meneteskan air matanya.Ternyata niatku dan Darwin untuk hanya mampir sebentar di Suarabaya tak berjalan dengan mulus.
Baca selengkapnya
BAB 109
Alana.“Boleh bicara sebentar, Al?” Suara bariton Mas Wildan mengagetkanku. Rupanya lelaki itu belum pulang dan masih melakukan rapat di ruang kerja Pak Leon dengan beberapa orang kepercayaan Pak Leon lainnya saat aku, Darwin dan Pak Leon tengah berbincang di ruang tengah.“Boleh, bicara di sini aja,” jawabku sedikit gugup sambil melirik suamiku, sedangkan Pak Leon sudah masuk ke dalam ruang kerjanya dengan dibantu oleh asistennya yang setia mendorong kursi roda pria tua itu.“Aku mau bicara empat mata denganmu, Al,” ucapnya lagi.Aku kembali melirik Darwin. Lelaki yang sudah memberiku seorang putra itu tersenyum tipis kemudian mengangguk tanda memperbolehkan.“Mas mau ngomong apa? Aku hanya punya waktu sebentar,” ucapku saat sudah duduk di hadapan Mas Wildan.Lelaki itu tersenyum menatapku.“Pertama aku ingin mengucapkan terima kasih padamu, Al. Karena modal yang waktu itu kamu berikan padaku, perusahaanku bisa kembali berkembang hingga akhirnya menemukan kembali kepercayaan para pel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status