Semua Bab NODA PERNIKAHAN: Bab 81 - Bab 90
115 Bab
BAB 80
Alana.“Kamu kenapa, Al? Kok jadi pucat gini?” Darwin menatapku heran ketika aku kembali ke hadapannya dan Jessy.“Nanti aku ceritain, kita ke ruangan Nafisa aja dulu.”Aku belum sanggup menceritakan tentang pertemuanku dengan Mas Wildan barusan karena aku sendiri masih merasa syok.Setibanya kami bertiga di ruang rawat Nafisa, ternyata keadaaannya tidaklah seburuk yang kuduga, setidaknya ia masih kelihatan lebih segar dan kuat dibanding aku dulu saat ngidam dan harus dirawat. Menurut cerita Nafisa yang masih bersemangat berceloteh, Mas Pram hanya terlalu mengkhawatirkannya sehingga membawanya ke rumah sakit. Baby Almira pun sudah mulai terlihat mau digendong oleh pengasuhnya, sehingga apa yang kukhawatirkan tadi tidaklah terjadi.Jessy yang datang bersama misinya untuk menemani Baby Almira bermain pun langsung melaksanakan misinya, kedua bocah itu langsung terlihat akrab, Baby Almira bahkan tertawa cekikikan saat Jessy menggodanya dengan berbagai macam wajah dan suara lucunya. Aku te
Baca selengkapnya
BAB 81
Tiba-tiba aku terbayang bayi yang diajak Lilis kemari waktu itu. Anak Mas Wildan dan Lilis yang wajahnya sangat mirip dengan Mas Wilda.“Ehm, apa kabarnya anakmu, Mas? wajahnya mirip sekali denganmu.”“Kamu pernah bertemu Bagas selain waktu dia baru lahir dan menginap di rumah kita?”Ah, kalimat Mas Wildan kembali melemparku ke masa lalu saat Lilis dan bayinya serta Ibu menginap di rumahku dan Mas Wildan saat itu. Buru-buru kuhapus semua banyangan pahit itu dari kepalaku.“Lilis pernah ke sini bersama Bagas, Mas.”Kulihat Mas Wildan terkejut lalu menatap intens padaku. “Apa yang ia katakan padamu?”“Waktu itu Lilis datang untuk memintaku mencabut laporan atas kasus Mas Wildan.”“Aku sudah bercerai dengan Lilis, Al," lirihnya sambil menarik nafas panjangAku terkejut mendengarnya, namun memilih diam tak menanggapi. Aku tak pernah mau terlibat dengan urusannya dan Lilis.“Dia tak pernah berubah, ia selalu hidup dalam bayangan kekasihnya. Baginya aku hanya sekedar ayah biologis dari Baga
Baca selengkapnya
BAB 82
Darwin.Hari ini aku benar-benar dibuat pusing dengan hasil meeting dengan pihak Kementrian Konumikasi dan Informatika tentang kerjasama proyek yang akan perusahaanku garap. Bagaimana tidak, tender yang sudah hampir kami menangkan di depan mata sebagai pihak ketiga atas proyek Kementrian mengharuskanku untuk berangkat ke Jepang dalam waktu dekat ini. Karena proyek ini juga akan bekerjasama dengan pemerintah Jepang. Mengingat beberapa pendiri perusahaanku adalah WNA Jepang, maka perusahaan kami tak memiliki kesulitan memenangkan tender besar ini.Namun sayang, kesempatan emas bagi perusahaan kami yang sudah di depan mata membuatku justru merasa galau. Kondisi kehamilan Alana yang sudah memasuki bulan ketujuh membuatku tak bisa meninggalkannya jauh-jauh. Terlebih pekerjaan kami di Jepang nantinya belum pasti akan memakan waktu berapa lama. Sedangkan aku adalah salah satu pendiri utama perusahaan yang harus langsung turun tangan untuk mega proyek ini.Karena merasa pusing akan mengambil
Baca selengkapnya
BAB 83
“Terima kasih, Abang.” Tangisannya justru semakin menjadi, namun ia berusaha untuk tersenyum kemudian menghirup aroma dari buket bunga.“Maafkan aku sudah tak jujur padamu, aku punya alasan untuk ini. Aku hanya tak mau ....”“Ssshhh ... sudah. Aku percaya padamu. Jangan menangis lagi.” Kubelai lembut kepalanya yang kini tertutup oleh hijabnya, kemudian kucium pucuk kepalanya. Sungguh aku tak sanggup melihat air mata wanita ini. Rasa sayangku padanya mampu mengalahkan rasa cemburuku.Lalu beberapa menit kemudian, dari bibirmya mengalir cerita tentang pertemuannya dengan Wildan tadi pagi, tentang keterkejutannya atas kondisi mantan suaminya kini, serta niatnya untuk membantunya dengan sebagian uang hasil penjualan rumah mereka dulu. Rasa cemburu yang tadi menyesakkan dadaku menguap begitu saja mendengar penjelasannya.Alana hanya melakukan kewajibannya, bagaimana pun Wildan memang berhak atas sebagian dari hasil penjualan rumah mereka. Aku bahkan mengusulkan agar Alana menyerahkan semua
Baca selengkapnya
BAB 84
Alana.Jessy langsung berlari ke dalam dekapan Inge saat kami tiba di rumah setelah menjemput Inge di hotel tadi. Gadis kecil itu memang tak tau jika Mamanya akan datang. Menurut cerita Darwin, Inge tak pernah menjanjikan kapan kepulangannya untuk menjemput Jessy setiap kali wanita itu berobat, karena Inge sendiri tak pernah tau sampai kapan ia bisa kembali lagi, atau bahkan ia justru tak akan pernah kembali.Namun wanita itu terlihat lebih segar dan lebih anggun sekarang, ia tadi langsung menyunggingkan senyumnya saat melihatku dan Darwin di lobi hotel. Inge bahkan memilih menyapaku terlebih dulu ketimbang menyapa Darwin di lobi hotel tadi. Aku terenyuh menyaksikan bagaimana ibu dan anak itu bertemu dan melepas rindu. Terlihat dengan jelas kegembiraan di wajah keduanya.“Jessy kangen Mama. Terima kasih sudah kembali, Ma. Apa Mama sekarang sudah sehat?”Mendengar kalimat Jessy aku tak sanggup menahan air mataku. Bagaiamana bisa anak sekecil itu mampu berucap kalimat yang mengandung ma
Baca selengkapnya
BAB 85
“Oh, terima kasih, Mbak Inge. Sampaikan salam hormat dan terima kasihku pada beliau.”“Mama beneran sudah sembuh?” Jessy yang tadinya hanya diam mendengarkan kini bertanya sambil menatap penuh harap pada Inge.“Iya, Sayang. Jessy doakan agar penyakit Mama nggak akan kambuh lagi, ya. Oiya, besok kita pulang ke Surabaya ya, Sayang. Kasihan Opa ditinggal sendirian di sana.”“Nggak mau!! Jessy belum mau pulang ke Suarabaya. Jessy maunya pulang ke rumah kita sama Papa dan Mama! Bukankah Papa sudah janji kalau Mama sembuh kita akan kembali tinggal bersama?”Inge terperangah mendengar ucapan putrinya, sedangkan aku hanya menatapnya sambil tersenyum. Aku sudah tak terkejut lagi karena sudah pernah mendengarnya dari Jessy. Begitu pun Darwin, lelaki itu terlihat lebih santai.“Jessy!! Nggak boleh ngomong gitu, Sayang. Kita pulang ke rumah Opa dulu, ya. Kapan-kapan Jessy boleh ke sini lagi dan nginap di rumah Papa dan Mama Alana.”“Tapi Jessy maunya tinggal di rumah kita. Mama Alana boleh ikut k
Baca selengkapnya
BAB 86
Darwin.“Papa pulang dulu, ya, Jessy,” pamitku pada Jessy setelah menemaninya berenang. Rumah mewah pemberian Ayah Inge atasnamaku ini memang dilengkapi dengan fasilitas kolam renang.Tadi sewaktu baru tiba di rumah ini mengantar Inge dan Jessy setelah mengambil beberapa barang Inge di hotel tempatnya menginap sebelumnya, aku sudah langsung mau berpamitan pulang. Namun Jessy menahanku dan merengek agar aku menemaninya berenang. Tak dapat kutolak permintaan putriku itu, aku pun menemaninya berenan. Kami baru berhenti ketika Inge dan Bi Ina, ART yang kupekerjakan di rumah ini datang dan menawarkan beberapa cemilan yang baru saja dibuatnya di dapur.Jessy-ku terlihat sangat ceria, ia terus menerus mengoceh mengajakku dan Inge bercanda. Setelah mencicipi cemilan yang disuguhkan Inge, aku pun kembali berpamitan untuk pulang pada Jessy. Namun ternyata gadis kecilku itu masih menolak, ia tak mengizinkanku untuk pulang meskipun Inge sudah membujuknya dan mengatakan jika Alana sedang menungguk
Baca selengkapnya
BAB 87
Alana.Akhirnya Darwin memutuskan menerima kontrak kerja dengan Kementrian, itu artinya pria itu akan benar-benar meninggalkanku beberapa waktu ke depan. Sejujurnya, aku merasakan kegelisahan yang amat sangat, tapi aku tak mau menampakkannya di hadapan Darwin. Ini adalah kesempatan bersar bagi karir dan perusahaannya, aku tak boleh jadi penghambat.Jika melihat kembali perjalanan kami ke belakang, aku sering tak percaya dengan apa yang kualami sampai di titik ini. Betapa dulu aku begitu membenci Darwin ketika mengetahui apa yang sudah dilakukannya padaku, terlebih saat mengetahui bahwa aku terlanjur mengandung karena insiden itu. Rasa frustasi bahkan pernah membuatku memikirkan untuk menggugurkan bayi yang hadir di luar ikatan pernikahan itu. Aku ingin sekali menghindarinya, membencinya dan melupakan semua yang terjadi. Namun ternyata Allah berkehendak lain, kondisi kehamilanku justru membuatku sangat membutuhkan pria yang merupakan ayah dari bayiku itu.Meski hatiku terus menolak keh
Baca selengkapnya
BAB 88
“Semoga prediksi dokter tadi nggak meleset ya, Al. Kalau pun meleset, hanya maju atau mundur satu atau dua hari. Aku akan usahakan pulang sebentar walau cuma beberapa hari untuk menemanimu melewati proses persalinan. Aku sudah mengajukan itu sebagai salah satu syarat kontrak kemarin,” ucap Darwin saat kami sudah kembali berada di dalam mobil setelah pulang dari dokter kandungan.“Oiya, siapkan semua persiapanmu ya, sayang. Aku akan mengantarmu dan Rita ke Bandung sebelum aku berangkat ke Jepang. Aku juga sudah mendiskusikan ini dengan Mas Sofyan, dia sekarang sedang mempersiapkan kepindahannya ke Bali,” lanjutnya.Yang kudengar dari Teh Niar, Mas Sofyan memang akan dimutasi ke Bali dengan jabatan yang lebih tinggi. Saat ini Mas Sofyan dan Teh Niar sedang mempersiapkan kepindahan mereka terutama sekolah Kevin ke Bali.Namun ternyata semua tak berjalan sesuai dengan rencana Darwin. Di hari dimana ia berencana akan mengantarku dan Rita ke Bandung, ternyata harus tertunda karena Mas Sofya
Baca selengkapnya
BAB 89
Inge.Sudah 2 hari ini aku dan Jessy berada di Jakarta menemani ayahku yang sedang dirujuk ke rumah sakit di Jakarta. Sebenarnya ayah tak mengizinkanku untuk ikut ke rumah sakit karena ayah sudah ditemani oleh dua orang asisten setianya yang sudah menemaninya selama bertahun-tahun. Ayah hanya berpesan agar aku fokus menemai dan menjaga Jessy serta menjaga diriku sendiri yang juga tak bisa dikatakan sudah benar-benar sehat meskipun tim dokter di Singapura menyatakan jika sel kanker di tubuhku sudah kalah pada pemeriksaan terakhir.Maka aku hanya sesekali menengok ayahku ke rumah sakit dan kemudian akan kembali ke rumah menemani Jessy. Jessy sendiri tak mau tinggal di hotel dan memilih untuk tinggal di rumah Mas Darwin selama kami berada di Jakarta, meskipun Papanya sedang berada di Jepang.Hari ini, setelah menjenguk ayah sebentar ke rumah sakit, aku tiba-tiba berpikir untuk menelpon Alana dan menanyakan kabarnya. Namun aku baru menyadari bahwa aku tak menyimpan kontak Alana di dalam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status