Lahat ng Kabanata ng GGAP 3 : THE LAST: Kabanata 611 - Kabanata 620
639 Kabanata
BAB 611
Masalah terbesar mereka tidak berakhir sampai di situ. Ada musuh besar yang menjadi ancaman nyata bagi Awan dan Amanda saat itu, yaitu Arnold Wade.Meski berhasil menyelamatkan Amanda, mereka tidak serta merta lepas dari ancaman bahaya. Bahkan untuk menyelamatkan Amanda, Awan harus berjuang dan mempertaruhkan nyawanya. Meski hanya sebentar berada dalam kungkungan cahaya merah yang membelenggu Amanda, Awan merasakan tubuhnya menjadi dingin dan kakinya menjadi kesemutan. Jika serangan itu ditujukan padanya secara langsung, Awan mungkin tidak akan bisa bertahan lebih dari sepuluh detik.Menyadari ketimpangan besar di antara mereka, Awan berusaha memikirkan cara untuk menghadapi Arnold."Huft, siapa yang berani menghalangiku?" Arnold tampak kesal, saat upayanya yang hampir saja berhasil melahap jiwa Amanda, ada yang menggagalkan. Saat melihat seorang pemuda yang muncul di sisi lain dengan membawa mangsanya bersamanya, tatapan Arnold berubah menjadi dingin."Kakak, dia adalah ketua klan
Magbasa pa
BAB 612
Ruang untuk Awan berpindah tempat semakin sempit. Kabut gelap yang ditebarkan oleh Arnold semakin meluas dan hampir tidak menyisakan ruang kosong untuk Awan berpindah ruang.Sadar dengan kondisinya yang semakin terjepit, ekspresi Awan semakin muram. Setelah ini, ia mungkin tidak mungkin memiliki ruang lagi untuk melarikan diri.Di tengah kondisinya yang semakin tersudut, Awan berusaha keras memutar otak untuk keluar dari situasi tersebut. Awan sempat berpikir untuk membawa Amanda keluar. Hanya saja, pembatas kabut yang dibuat Arnold begitu rapat dan hampir tidak ada celah. Kemampuan berpindah ruangnya tidak bisa bekerja optimal untuk melewatinya. Yang ada, Awan justru membahayakan keselamatan Amanda nantinya. Ditambah, energi murninya yang terus tergerus karena memulihkan Amanda, membuat kemampuan presisinya juga semakin menurun dari waktu ke waktu."Hahaha, mau lari kemana lagi kalian? Sebaiknya kalian berdua menyerah dan hentikan permainan kucing-kucingan ini. Berlututlah! Mungkin a
Magbasa pa
BAB 613
Sebelum Amanda sempat menjawab pertanyaan Awan, tanah di bawah mereka bergetar kuat dan permukaan es mulai meretak. Di bawah lapisan es, tampak kilatan berwarna kemerahan bercampur aura kegelapan berseliweran silih berganti.Tidak lama, ada gerakan besar yang muncul ke permukaan.Sebuah bongkahan es setinggi tiga meter kurang, muncul dan melayang ke permukaan. Bongkahan es ini diselimuti oleh kabut gelap yang sangat kental dengan hawa mistis.Tidak berselang lama, permukaan es meretak hingga hancur sepenuhnya dan memunculkan sosok Arnold. Ekspresi Arnold tampak dingin dan auranya terasa lebih kejam dan jahat dibanding sebelumnya.Meski tidak mengalami luka yang fatal akibat pertahanan alami tubuhnya. Arnold tetap saja kesal, karena dua orang anak muda yang usianya sangat jauh di bawahnya, berhasil memperdaya dan melukainya. Dibanding luka fisiknya, harga diri Arnold jelas lebih tercoreng karena serangan tersebut. Jika sebelumnya, Arnold masih ingin mempermainkan keduanya. Kini. Arno
Magbasa pa
BAB 614
"Cepat, keluarkan aku dari sini!" Teriak Amanda frustasi dan memaksa untuk keluar dari lubang gelap berwarna hitam yang mengurungnya. Amanda berada di bawah tanah dan Awan mengirim Gundala untuk menahan Amanda agar tetap berada di bawah sana. Amanda yang sudah kehabisan hampir seluruh kekuatannya, bahkan tidak bisa menghancurkan perisai pelindung Gundala. Bagaimana mungkin ia bisa bertahan menghadapi Arnold? Hal itu sangat disadari Awan dari serangan terakhir Amanda pada Arnold. Saat itu, Amanda telah mengerahkan seluruh energi murninya dalam satu serangan. Setelah itu, Amanda bisa dikatakan menjadi sangat lemah. Bahkan, seorang Grand Master sekalipun akan bisa menekannya dengan mudah saat ini. Jadi, bagaimana mungkin Awan akan membiarkan Amanda terus bertarung dengan kondisi seperti itu? Tempat ini, ditemukan Awan saat ia terus berpindah ruang saat menghindari kejaran Arnold. Ruang di atas permukaan, seluruhnya sudah dikuasai oleh oleh kabut kegelapan milik Arnold. Satu-satunya y
Magbasa pa
BAB 615
Di laut terluar pulau Arcadia, tampak tiga kapal perang mewah berlabuh di tiga penjuru mata angin. Kehadiran kapal-kapal ini seolah seperti sedang mengepung pulau Arcadia dan semua orang yang ada di dalamnya. Melihat kemunculan dan juga keistimewaan kapal-kapal ini, jelas mereka bukan berasal dari kalangan biasa. Bagaimanapun, pulau Arcadia merupakan kediaman utama klan Royal. Siapa yang yang berani mendekat tanpa persetujuan si empunya pulau? Kecuali mereka sudah bosan hidup! Meskipun status pulau Arcadia berada dalam darurat perang, karena perselisihan antara klan Royal dengan Klan Sanjaya yang dibantu oleh klan Pitaloka. Tetap saja, tidak ada yang berani untuk mendekat ataupun sekedar melintasi pulau terluar sekalipun. Bahkan dua negara terkuat di dunia saat ini, Amerika dan Rusia saja, akan berpikir seribu kali untuk melintasi pulau terluar Arcadia dalam status darurat seperti sekarang ini. Tapi, kemunculan tiga kapal dengan identitas khusus ini dan berada begitu dekat denga
Magbasa pa
BAB 616
"Tuan putri, anda tidak bisa ke sana dan mencampuri perang ini begitu saja!""Jika ratu mengetahui apa yang kita lakukan semalam, itu saja sudah cukup membuat tuan putri dan kami semua mendapat hukuman yang berat!"Seorang pria tua dengan aura yang sangat kuat, sedang mengingatkan seorang wanita muda di depannya. Wanita tersebut mengenakan pakaian serba hijau dengan perhiasan khusus yang sekaligus menjadi zirah kebesarannya. Figurnya tampak begitu menawan dengan tubuh sempurna serta aura yang tidak terbantahkan. Kecantikan seperti itu, membuatnya tidak hanya terlihat sebagai seorang bidadari, tapi juga kharisma seorang bangsawan yang membuat siapapun yang menatapnya akan segan dan takut secara bersamaan.Pria tua dengan aura kuat serta tiga orang lainnya yang juga mengenakan zirah khusus berwarna kehijauan, bahkan tidak berani menegakkan kepala mereka saat bicara dengan wanita muda ini.Wanita tersebut adalah Rhaysa alias putri Raine.Setelah menghancurkan banyak pasukan klan Royal p
Magbasa pa
BAB 617
Saat ratusan petir berwarna keemasan tersebut mengenai tubuhnya, Awan bisa merasakan jika kematian sedang menjemputnya saat itu juga. Listrik dengan daya jutaan volt, seperti ditembakkan ke dalam tubuhnya dalam satu waktu. Rasa sakitnya tidak terhingga dan membuat Awan merasa seperti dibunuh puluhan kali dalam satu waktu.Ini merupakan ujian kesengsaraan petir yang sangat langka dan hanya terjadi satu kali dalam beberapa abad.Tidak hanya tubuhnya yang serasa hancur total, seluruh panca inderanya seakan tidak berfungsi dan membuat semua lobang di tubuh Awan memancarkan cahaya putih terang dengan kilat kesengsaraan di dalamnya.Wus!Tubuh Awan mengejang hebat, sebelum akhirnya ia melihat cahaya yang sangat terang muncul dari atas langit. Saking terangnya, membuat Awan tidak bisa melihat dengan jelas. Sampai ia merasakan tubuhnya tiba-tiba melayang dengan sendirinya.Saat itu, tidak ada lagi rasa sakit, seperti yang ia rasakan sebelumnya. Yang ada hanya ketenangan total, layaknya perasa
Magbasa pa
BAB 618
Berbeda dengan Amanda, meski levelnya juga meningkat berkat ritual tersebut, sejatinya Amanda hanya mengulangi menaiki level yang sudah pernah ia naiki sebelumnya, berkat semua warisan serta memori ratu Iduna yang tertinggal di dalam dirinya.Lalu, setelah memperhatikan jejak energi Alis Singit yang tertinggal di lengan Arnold, Awan pun paham dengan apa yang sebenarnya telah dilakukan Alis Singit untuknya.Alis Singit rupanya telah menangkap sisa energi dari serangan Awan, saat mereka bertarung di pulau kabut Abadi. Lalu, dengan cara tertentu, Alis Singit menggunakan energi Awan dan menanamkannya ke dalam mantera yang ia tempel ke lengan Arnold.Tentu saja, semua itu tidak terjadi begitu saja. Jika tidak, Alis Singit tidak perlu repot-repot menanamkan mantera seperti itu pada Arnold dan ia bisa saja melakukannya sendiri. Alis Singit sudah memperhitungan pertarungan antara Awan dan Arnold dan mantera yang ditanam Alis Singit baru akan aktif, begitu terdesak oleh volume energi yang san
Magbasa pa
BAB 619
"Rhaysa." Panggil Awan lembut menyadarkan wanita yang sedang berada di dalam pelukannya.Tidak jauh dari tempat Arnold berdiri saat ini, tampak Awan sedang memangku tubuh Rhaysa alias Raine.Anehnya, Arnold tidak merasakan energi apapun dari Awan. Seolah Awan hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun dalam dirinya. Namun, mengingat Awan baru saja berhasil membuatnya terpental dan hampir mencelakainya, Arnold tidak berani berbuat gegabah dan memilih menunggu sambil mempelajari situasi yang sebenarnya.Di sisi lain.Mendengar namanya dipanggil, Rhaysa segera membuka matanya dan menemukan jika dirinya sedang berada dalam pelukan seorang pria. Beberapa saat yang lalu, Rhaysa sempat berpikir jika dirinya akan mati setelah terkena serangan mematikan Arnold.Serangan terkuatnya berhasil dihancurkan Arnold dan tidak berhenti sampai di situ, kekuatan kegelapan Arnold membuat seluruh indera Rhaysa menjadi tumpul untuk sesaat dan Rhaysa terjebak di dalamnya. Membuatnya mustahil
Magbasa pa
BAB 620
Begitu Arnold berhasil merapal puncak jurusnya, bayangan iblis raksasa bertubuh merah muncul dari atas langit. Aura Arnold terlihat mengerikan dan menekan seluruh pulau Arcadia. Mereka yang berada di luar penjara alam ruh sekalipun, bahkan bisa merasakan betapa mengerikannya aura kegelapan yang dipancarkan Arnold saat itu.Rhaysa yang melihat itu, diam-diam berdoa dan berharap jika Awan bisa mengatasi serangan Arnold. Anehnya, orang yang didoakannya masih terlihat begitu tenang. Seolah semua pertunjukan Arnold, hanya terlihat seperti pertunjukan mainan di matanya.Tidak seperti Arnold, Awan tidak terlihat merapal jurus apapun dan hanya melayang di udara. Ketenangannya, membuat siapapun sulit untuk menebak apa yang sedang dipikirkannya saat itu.'Apa yang direncanakan mas Awan sebenarnya? Kenapa mas Awan tidak menggunakan jurus apapun?' Pikir Rhaysa khawatir.Rhaysa mencemaskan jika reaksi Awan saat itu, karena berpikir bahwa serangan Arnold terlalu kuat dan membuat Awan hanya bisa pa
Magbasa pa
PREV
1
...
596061626364
DMCA.com Protection Status