All Chapters of JERAT CINTA ISTRI KETIGA: Chapter 31 - Chapter 40
118 Chapters
31 CIUMAN PERTAMA UNTUK MARTHA
“Bunga? Be ... benarkah itu kamu? Ataukah hanya hayalanku saja?” Erlangga masih tak percaya.Martha memegang kedua bahu Bunga yang terus menundukan kepala. “Ini nyata, Erlangga. Bunga sudah kembali untukmu.”Erlangga beranjak dari tempat duduknya dan melangkah perlahan kearah istri ketiganya.Sedangkan Martha mundur perlahan.Erlangga menyentuh kedua pipi Bunga dan mengangkat sedikit wajahnya hingga mereka saling bertatapan. “Benarkah ini kamu, Bunga istriku. Kamu benar-benar kembali untukku, Sayang?” tatapan mata Erlangga penuh kerinduan.Bunga hanya bisa mengangguk. Iapun merasakan kerinduan yang sama.Erlangga menarik tubuh Bunga kedalam pelukannya. Dekapannya begitu erat seolah tak ingin berpisah lagi. Ia mencium bibir Bunga seolah lupa bahwa di situ ada istrinya yang lain juga.Bunga mendorong tubuh suaminya dan memberi kode dengan mengerlingkan mata kepada Martha.Martha begitu sakit menyaksikan semuanya. Hatinya terasa perih danbagai teriris. Selama lima tahun Ia menjadi istri
Read more
32. KEJUTAN UNTUK AINI
Martha tahu Bunga tadi sengaja melempar pulpen dan mengenai sedikit jemarinya. Dia bukan anak ABG yang tak mengerti situasi. Itu artinya Bunga juga mencintai suaminya. Martha menghela nafas panjang. perih rasanya, tapi ini adalah kenyataan yang harus dihadapi.Martha tak pernah menyesal membawa Bunga kembali. Ia yakin suaminya mampu berbuat adil terhadap para istrinya.“Bunga. Tante tunggu di lobby, ya.” Ucap Martha. Wanita itu sangat pengertian dan memberi kesempatan kepada suaminya untuk melepas rindu walau hati perih tak tertahankan. Wanita itu sangat pengertian dan memberi kesempatan kepada suaminya untuk melepas rindu walau hati perih tak tertahankan.“Bunga ikut Tante.” Bunga hendak menyusul Martha. Namun belum juga selangkah Bunga menapakkan kakinya, Erlangga sudah menarik lengannya terlebih dahulu.“Eits. Tunggu! ada yang mau aku bicarakan sama kamu.”“Iih enggak mau.” Bunga mengibaskan lengannya. “Tunggu Tante, Bunga ikut.”“Kamu turuti perintah suami kamu, ya. Tante tunggu
Read more
33 MASALAH BUNGA
Bunga gugup mendengar perkataan Aini yang terakhir. Berbagi suami? Apa Tante Aini tidak salah ucap. Apakah Tante Aini telah mengetahui perasaan Pak Er terhadapnya. Apa Pak Er sudah mengungkapkannya di hadapan tante Aini.Mendadak Bunga merasa bersalah, Ia merasa keberadaannya kini adalah sebuah penghianatan. Pandangan Bunga menuju ke arah suaminya.Erlangga menaikan alisnya dan menggelengkan kepala. Ia juga tak mengira Aini akan mengatakan hal itu. Ia bahkan berusaha sekuat mungkin untuk menyembunyikan perasaan sebenarnya terhadap Bunga.Erlangga juga masih sangat mencintai istri pertamanya itu. Namun bedanya hatinya kini mulai bercabang dengan akar yang lebih kuat menghunjam ke dalam hati istri ketiganya.“Ayo kita masuk!” Martha masuk ke dalam rumah di ikuti oleh ketiganya. Ruang keluarga menjadi tujuan mereka untuk membicarakan masalah yang ada. Mereka menghempaskan tubuh di sofa yang empuk.“Katakan Bunga, apa yang membuatmu berubah pikiran?” Tanya Aini.“Sebenarnya Ayah sama ibu
Read more
34 MEMBERI PELAJARAN
“Sudah cukup.” Aini mencoba menengahi. “Bunga benar Mas, lebih baik kamu memberikan sedikit pelajaran supaya Dia tidak semena-mena terhadap orang lain. Jangan berlebihan.”“Aini benar Erlangga. Berusahalah bijak menyikapi masalah. Jangan sampai salah langkah. Kasihan nanti anak cucu kita yang akan menanggung dosa kita.” Martha juga mengingatkan suaminya.“Oke, aku turuti.” Erlangga mengalah. Ponsel milik Erlangga menyala dan tertera nama Roni di sana. Ia segera menerima panggilan dan terdengar seseorang menyapa.“Pak Erlangga. Saya sudah mendapatkan informasi. Kebetulan salah satu perusahaan kita berinvestasi di Hermawan group, nama perusahaan milik mereka. Apa yang harus kita lakukan?”“Bagus. Seberapa besar investasi kita, dan kirim nomor telponnya! Aku yang akan memberi pelajaran langsung padanya.”“Sekitar empat puluh persen. Baik saya akan kirim nomornya sekarang.”Klik, Erlangga menutup sambungan telpon. Beberapa detik kemudian ada satu pesan yang masuk. Erlangga segera membaca
Read more
35 MEMBAGI UANG BULANAN
“Gak ada istilah istri bohongan. Kamu sudah sah jadi istri Mas Erlangga. Dan kamu juga punya jatah malam secara bergantian dengan kami. Satu hari di kamar Tante, satu hari sama Tante Martha dan sehari bersamamu. Dan begitu seterusnya. Untuk yang mendapat jatah malam juga bertugas di pagi harinya untuk menyiapkan keperluan Mas Erlangga. Untuk urusan dapur, kita menyiapkan bersama. Ada yang ingin kamu tanyakan?” tanya Aini lembut.Bunga meremas jemarinya, Ia terlihat gugup. Bunga tak ingin satu kamar lagi dengan suaminya. Ia takut suaminya akan berbuat sesuatu yang membuat dirinya menghianati kepercayaan wanita sebaik Tante Aini.“Tante, apa boleh Bunga meminta sesuatu?”“Silahkan, Sayang.” Jawab Aini.Erlangga melirik ke arah Bunga. Ia menebak-nebak apa yang akan diminta oleh istri ketiganya.“Bunga ... tidak mau dapat jatah malam. Tapi .... ” Bunga menundukan kepalanya lebih dalam.Erlangga terkejut, Ia lalu membanting surat kabar dimeja, “Maksud kamu apa Bunga? Kau menolakku, begitu
Read more
36 PERTENGKARAN ERLANGGA DENGAN BUNGA
Erlangga mulai gelisah. Ia mengusap keringat di wajahnya. Sudah dua kali Ia di buat malu oleh Aini, tapi tetap saja harus mengikuti permainan istrinya. Sungguh memuakkan.“Tapi dok, suami saya harus tetap menjalani program bayi tabung. Ini harapan kami satu-satunya. Dokter tahu kan saya sudah tidak punya rahim. Tolonglah, berapapun biayanya akan kami bayar “ Aini memaksa dr. Elsa.“Aini cukup! Jangan memaksa!” Erlangga membentak Aini. Ia tidak suka dengan cara istrinya memaksa dr. Elsa.“Saya hanya sekedar menyarankan saja bu, maaf ibu jangan tersinggung. Baiklah, kalau memang sudah keputusan kalian, kami akan segera mengurus prosedurnya. Untuk pemeriksaan awal bisa kita mulai sekarang.”“Maaf dokter, kami mau mempertimbangkan dulu. Besok kami akan kembali. Terimakasih atas bantuannya.” Erlangga menjabat tangan dr. Elsa. Setelah itu Ia menarik lengan Aini dan keluar dari ruangan diikuti oleh Bunga.Erlangga tak perduli dengan orang yang berpapasan dan menatap heran ke arahnya. Ia jug
Read more
37. HUKUMAN UNTUK BUNGA
”Beraninya kau menyalahkanku!”“Kenapa tidak? Secara medis Tante sakit. Sedang Pak Er, apa yakin normal? Apa pernah diperiksa secara medis? Dari mana tahu tidak bermasalah? atau Tante Aini berusaha menyembunyikannya karena terlalu sayangnya Tante Aini pada Pak Er! Jangan-jangan Pak Er yang mandul!” Bunga begitu emosi, Ia tidak terima orang yang begitu disayangi dihina oleh suaminya.“Bunga, jaga bicaramu! dosa sayang, Dia itu suamimu! Kamu harus menghormatinya!” Aini mencoba memperingatkan Bunga. Dia saja tak berani mengucapkan kata sekasar itu kepada suaminya.“Bunga tidak perduli! Tidak ada gunanya menghormati suami yang selalu mencari kelemahan istrinya dan mencari pembenaran sendiri! Atau jangan-jangan selama ini, Dia tidak memberi nafkah bathin kepada kalian, karena kalian sakit itu hanya alasannya saja, untuk menutupi kebenaran. karena Dia sudah tidak mampu menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami!” Bunga semakin menjadi. Dia tak tahu jika hal itu bisa membuat suaminya lepa
Read more
38 MALAM PERTAMA YANG TAK DIINGINKAN
Erlangga menurunkan tubuh Bunga. Dan istrinya segera berlari ke arah pintu untuk membukanya. Namun kalah cepat dengan Erlangga yang segera melepas kenci dan menaruh di sakunya.Dengan sigap Erlangga menggendong tubuh Bunga dan menghempaskannya ke ranjang. Bunga terus melawan, ia menendang perut suaminya hingga terjatuh. Bunga lalu berusaha berlari ke arah pintu menuju balkon. Lagi-lagi Ia kalah cepat, Erlangga dengan gesit mengunci pintu dan mengambil kunci lalu membuangnya. Bunga merapat ke arah dinding dan terus menangis.“Bunga mohon Pak Er, tolong jangan lakukan apapun. tolong maafkan Bunga, tolong kasihani Bunga.” Bunga memohon belas kasihan dari suaminya.Erlangga menyentuh dagu Bunga dan membawa wajahnya menghadapnya. Erlangga menatap wajah yang bersimbah airmata. Sekilas Ia tersadar dan iba, tapi terngiang kembali ucapan Bunga yang begitu menusuk perasaan dan mengoyak bathin. Rasa muak dan kesal kembali menyergap. Tanpa ampun Erlangga menggendong tubuh Bunga dan menghempaskan
Read more
39 PENYESALAN
“Sst, kalian tidak boleh berkata begitu. Dia tetap papah kalian yang harus dihormati. Papah khilaf dan tidak sengaja melakukannya.” Martha berusaha mengingatkan kedua putrinya.Mereka berempat terus berpelukan erat.**Tubuh Erlangga lemas tak bertenaga. Tubuhnya terkulai dan jatuh ke lantai. Ia sangat menyesali perbuatannya. Entah setan apa yang telah merasuki hingga menyebabkan dirinya sudah menyakiti wanita yang sangat dicintai.Erlangga menangis. Berkali-kali memukul kepalanya sendiri. Ia merasa jijik dengan dirinya yang sudah melakukan perbuatan tidak terpuji. Ia sudah memaksakan kehendaknya kepada istri barunya dan itu pasti sangat menyakitkan.Erlangga menatap Bunga yang terus menangis. Tubuh lemah itu tak terbungkus sehelai benangpun. Pria yang telah mereguk manisnya madu selimut tebal dan menutupi seluruh bagian tubuh Bunga kecuali kepala.Sekilas Erlangga melihat sprei berwarna putih itu ternoda oleh percikan darah kesucian sang istri. Erlangga semakin menyesali perbuatannya
Read more
4O KEMARAHAN AINI
“Turuti kata Mamah! Cepat masuk kamar!” Martha tidak ingin putrinya melihat pertengkaran lebih jauh lagi. Hal itu pasti berefek tidak baik bagi mereka, walaupun mereka telah tumbuh dewasa. Rasa trauma untuk berumah tangga, pasti menyelinap dari balik bathin mereka.Ratih dan Adel mematuhi perintah Martha dan masuk ke kamar Adel.Erlangga memegangi kedua pipinya yang terasa perih.“Aku khilaf Aini. Maafkan aku.” Erlangga bersimpuh di kaki Aini. Air matanya membasahi kaki sang istri yang sangat di cintai..Aini kembali menarik singlet suaminya,”Khilaf kamu bilang? Kamu itu sudah menodai Bunga. Apa yang harus aku katakan pada orangtuanya? mikir enggak sih kamu! Malam pertama yang menjadi idaman para gadis menjadi hancur gara-gara pria kotor sepertimu! Kesucian bagi seorang gadis itu sangat penting artinya. Tanpa kesucian, seorng gadis gak ada artinya. Letak harga diri seorang gadis itu ada pada kehormatannya. Hanya suaminya yang berhak mendapatkannya. Bagaimana Bunga mempertanggungjawa
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status