Semua Bab Istri Kecil Pak Guru Seksi: Bab 31 - Bab 40
74 Bab
31. Laura membuat emosi
. . Berkali-kali Ruby menghembuskan nafas berat. Dia hanya sedang gugup. Laura dan Lira tidak ada bersama dengannya, sementara Diana duduk jauh dari tempat duduknya. Karena itu si ketua kelas tiba-tiba datang dan duduk di sebelahnya. Ruby sih diam saja, karena sebenarnya dia suka Dave duduk dengannya, meski Dave tidak mengajaknya mengobrol dan sibuk dengan belajar sendiri. Sebenarnya Dave tahu Ruby sedang gugup, jadi dia diam-diam meraih tangan Ruby yang berada diatas pahanya, lalu menggenggam tangan Ruby erat. Ruby yang diperlakukan seperti itu menjadi sangat gugup. Pertama gugup karena tangannya digenggam oleh Dave, kedua, karena dia takut ada yang curiga mereka sedang berkencan. Itu memang gila, Dave sungguhan menjemput Ruby pagi-pagi dengan motor matic biru muda. Itu sangat membingungkan sekaligus lucu disaat yang bersamaan. Karena Dave tidak pernah memakai motor seperti itu ke sekolah. “Dave!” Dave refleks melepas genggaman tangannya pada Ruby, lalu menoleh pada asal su
Baca selengkapnya
32. Adik ipar laknat
..“Ayo pulang bareng!”Laura yang sedang menunggu jemputan datang tiba-tiba dihampiri oleh Arga, yang membawa motor sport milik Noa.Karena Arga tinggal di apartemen Noa, dia tidak mau berangkat bersama dengan Laura menggunakan mobil.Laura mengangkat salah satu alisnya, tanda dia merasa heran dengan adik iparnya tersebut.“Tumben baik banget, ada maunya ya?” tuduh Laura.Arga berdecak malas, “gak usah ge-er deh, kakak minta aku jemput kamu, soalnya Satria tuh ada keperluan gitu sore ini, udah naik aja, ini helmnya” Arga menyodorkan helm hitam pada Laura, yang langsung diambil dengan malas oleh Laura.“Ya udah deh, jangan ngebut ya, awas kalo ngebut, gak aku bolehin makan kamu di rumah!”“Ya aku makan di luar, kok repot banget” sahut Arga tidak mau kalah.“Ya udah makan di luar aja sana!”“Yee, aku bilangin kakak nih!”“Tukang ngadu, udah ayo jalan!”“Gak jadi ah, turun kamu, males aku bareng kamu.”“Jangan jadi adek ipar laknat ya, udah jalan cepetan!”Arga terpaksa mengangkut kakak
Baca selengkapnya
33. Sebuah keluarga
..Noa benar-benar menyesal karena meremehkan ucapan istrinya.Bagaimana tidak?Setelah dia terpaksa mencari tahu tentang ibunya Laura, dia menyesal karena ternyata keadaan ibu Laura sedang kritis di rumah sakit. Ibu Laura mengalami kecelakaan.Walau penyebab kecelakaannya agak tidak bisa diterima Noa sih. Penyebabnya adalah ibu Laura nekat menerobos lampu merah saat sedang menyetir mobil baru yang dia beli dengan uang pemberian Noa dalam keadaan mabuk.Secara hukum ibunya Laura salah besar.Namun, keadaan yang kritis membuat Noa merasa bersalah karena sempat mengatakan keadaan ibu Laura tidak penting, karena sudah jahat menjual Laura.Memang ibu Laura jahat sekali, sangat jahat.Tapi Noa akan lebih jahat jika dia tidak membantu mertuanya yang sedang dalam kesulitan.Ibu Laura mengatakan agar Noa tidak mengatakan tentang keadaannya pada Laura.Itulah keapa meski Noa sudah menemukan ibu Laura di salah satu rumah sakit besar di Bandung, Noa hanya mengatakan masih mencari ibunya.Noa aka
Baca selengkapnya
34. Istri kakak yang menyebalkan
..“Arga, kak Noa kok ga pulang-pulang?”Arga yang sedang memanggang roti melirik istri kakaknya itu sekilas. Kasihan sekali Laura, hari sudah berganti pagi tapi Noa belum pulang dengan Satria.Sejak Laura bangun dia terus menanyakan hal itu sampai malas memasak. Tapi menurut Arga sih, dia malas karena ingin Arga saja yang memasak sarapan.Kakak ipar menyebalkan sekali Laura itu.“Gak usah banyak bacot, mending mandi dan siap-siap berangkat sekolah aja, aku tinggal kalo lama-lama, masih mending aku mau disini ngurusin kamu ya, kalo bukan istri kakakku udah ku telantarin kamu!”Laura memukul lengan Arga sebelum berjalan kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap.“Kakak tuh kok bisa suka sama dia ya? Padahal banyak cewe cantik dan seksi lho, tapi gak apa-apa lah, kalo kakak sukanya sama Lira kan bisa bahaya” Arga buru-buru membekap mulutnya lalu menoleh pada tempat Laura menghilang.Arga menghembuskan nafas lega setelah tahu Laura sudah benar-benar pergi. Arga masih belum ingin m
Baca selengkapnya
35. Membocorkan rahasia
..“Ra, itu maksudnya gimana sih tadi? Jadi pacar yang Dave bilang itu ternyata kakaknya Arga? Atau gimana?” tanya Lira.“Ada apa?” Ruby yang kepo langsung mendekati Laura dan Lira yang sudah sampai di kursi masing-masing.Kelas sedang ramai karena tidak ada guru yang masuk, Dave sudah lelah untuk menenangkan anak-anak kelasnya, dia saja malah ikut Ruby untuk kepo pada Laura dan Lira.“Laura udah nik – mmpphh!”Laura segera membekap mulut ember Lira, lalu tersenyum pada Ruby dan Dave.“Ayolah, kasih tau, tapi pacarnya Laura kenapa? Hubungannya sama Arga apa?” tanya Ruby bingung.“Gak usah kepo By!” sahut Laura.“Jadi Cuma Lira yang boleh tau?” tanya Ruby, lengkap dengan ekspresi minta dikasihani.“Pacarnya Laura itu kakaknya Arga, dan udah nikah!”Laura menoleh cepat pada Lira, terkejut karena Lira nekat mengungkapkan rahasianya. Karena Laura tidak sebaik itu, dia membalas dendam dengan mengungkapkan rahasia Lira juga.“Bukan hanya itu, Lira dan Arga ternyata berkencan! Diam-diam, di
Baca selengkapnya
36. Keributan di dalam kelas
..Noa baru saja sampai di apartemen bersama Satria jam sepuluh siang. Awalnya dia ingin istirahat saja karena tubuhnya terasa remuk.Namun apa boleh buat saat kepala sekolah memanggilnya untuk sebuah urusan, beliau ingin berdiskusi dengan Noa, bukan sebagai pak Vanno. Salah satu orang yang mengetahui identitas asli pak Vanno adalah kepala sekolah.Biasanya kepala sekolah selalu mengajak diskusi tentang perkembangan sekolah. Karena hal itu sangat penting, Noa meredam egonya dan memilih untuk berangkat ke sekolah di jam dua siang.Diskusi yang kepala sekolah ajukan adalah tentang beberapa fasilitas yang perlu diganti atau ditambah. Karena Noa sendiri menjadi guru disana, sedikit banyak dia sudah melihat kondisinya. Dia pun menyetujui beberapa usulan kepala sekolah Tentang menambah atau mengganti beberapa fasilitas tersebut.Setelah berdiskusi, kebetulan bel pulang sekolah telah berdering, Noa ingin segera menemui Laura, istrinya tercinta.Namun, betapa terkejutnya Noa mendengar seoran
Baca selengkapnya
37. Membujuk istri yang ngambek
. . Laura marah. Noa kebingungan melihat istrinya yang terus cemberut, dia tidak mau mengatakan apapun dan hanya mendiami Noa saja. Diajak pulang bersama, dia tidak mau, dia malah pulang sendirian memesan taxi online. Noa harus mengikuti taxi online dari belakang karena takut Laura pergi jauh. Tapi ternyata Laura kembali ke apartemen, meski begitu, di dalam apartemen pun, dia tetap ngambek. Mengurung diri di dalam kamarnya, tidak mau keluar meski Noa telah membujuk dengan berbagai cara. Sebenarnya, Noa memiliki kunci cadangan kamar Laura, tapi dia tidak bia membuka begitu saja tanpa ijin. Laura akan semakin marah jika Noa nekat berbuat seperti itu. “Sabar kak, dia katanya lagi PMS tuh, makanya sensi banget dianya.” Arga yang baru pulang dari mengantarkan Lira, melihat kakaknya duduk di depan kamar Laura dengan menundukkan kepala merasa kasihan. Laura itu tidak seperti Lira yang sabar, meski telah disakiti Arga, dia tetap bisa memaafkan dengan mudah. Padahal Arga sudah melangga
Baca selengkapnya
38. Berkunjung ke Seoul
. . Laura terlihat sangat bahagia saat mereka sudah sampai di bandara, mereka tiba di bandara sekitar jam tujuh pagi. Laura sudah tidak sabar untuk pergi, meski pada akhirnya Arga ikut dengan mereka. Satria juga ada di bandara untuk pulang ke Medan, tempat keluarganya berada. Noa telah memesankan tiket penerbangan VVIP, agar istrinya tidak merasakan hal tidak mengenakkan di pesawat, apalagi itu kali pertama Laura pergi menggunakan pesawat terbang ke negara lain. Akan tetapi, Noa yang berpikir istrinya akan senang duduk dikursi VVIP, ternyata Laura malah ketiduran selama perjalanan. Maklum saja, Laura menghabiskan waktu malam dengan bersiap-siap, memasukkan barang-barang di koper. Laura tidak bisa tidur sama sekali, dia malah mengajak Noa mengobrolkan banyak hal, semuanya seputar tempat yang bagus dikunjungi di Korea sih. Laura ingin mengunjungi semuanya, padahal itu tidak mungkin, mengingat mereka hanya bisa pergi selama tiga hari saja. Jadinya Laura hanya meminta pergi ke tempat-
Baca selengkapnya
39. Mencari camilan di tepi sungai Han
. . Laura tidak bisa tidur, dia hanya mengedip-ngedipkan matanya saja saat menemani Noa. Noa sendiri sudah tertidur pulas, suami Laura itu terlihat begitu kelelahan. Tidak heran, dia menemani Laura mengobrol kemarin malam, kemudian di pesawat dia tidak tidur. Laura berbaring menyamping, menatap wajah tampan suaminya dari dekat yang tertidur dengan damai. Beberapa menit berlalu, pelukan Noa mulai mengendur, jadi Laura bisa pergi dari sana. Laura memilih keluar kamar untuk melihat-lihat sekitar apartemen mewah itu, dia bahkan mengintip ke dalam kamar Arga. Adik iparnya telah tertidur pulas, sama tenangnya dengan kakaknya. Padahal Laura pikir Arga akan tidur sambil bergerak tidak karuan. Laura berjalan menuju balkon. Saat itu sekitar jam tiga sore waktu setempat, karena berbeda dua jam, kira-kira jam satu siang di Indonesia. Laura melihat beberapa orang berjalan-jalan santai di dekat sungai Han, ada taman dan ada beberapa orang berjualan makanan. Laura ingin pergi kesana. Namun,
Baca selengkapnya
40. Pemuda misterius
. . Arga terbengong sesaat, dia merasa pernah melihat wajah pemuda yang terjatuh di depan mereka. “Boleh aku bergabung dengan kalian?” tanya pemuda itu, dengan bahasa Inggris, mungkin pemuda itu tahu jika bahasa Korea Arga jelek sekali. Lagipula dilihat dari bagian manapun Arga dan Angel terlihat seperti orang asing, wajah keduanya seperti perpaduan antara Asia dan Western. Untuk informasi, ayah kandung Laura itu keturunan Inggris dan Jawa. Sementara keluarga Arga memang banyak yang berasal dari Eropa. Namun, pemuda yang jatuh itu juga memiliki wajah campuran seperti mereka. Jadi, bisa saja, pemuda itu juga orang asing, itulah kenapa dia memakai bahasa Inggris. Laura hanya mengangguk saja untuk permintaan si pemuda. Segera setelah Laura mengangguk, pemuda itu merebut topi Arga, melepas jaketnya, lalu ikut duduk dan memakan makanan milik Laura. Dia beruntung Laura sudah kenyang, jadi Laura tidak marah makanannya diambil. “Kamu dikejar-kejar?” tanya Arga yang masih penasaran. “
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status